Dolar mengalami koreksi terhadap sejumlah mata uang lainnya paska rilis data inflasi dari sisi produsen PPI yang di luar perkiraan kembali naik seiring dengan naiknya harga barang dan jasa. Kenaikan ini mengindikasikan peluang inflasi masih akan tertahan dan berpotensi kembali menjauh dari target yang diinginkan oleh Fed. Data PPI bulan lalu meningkat ke 0.5% yang jauh lebih tinggi dari perkiraan naik 0.3% meski data periode sebelumnya direvisi menurun dari 0.2% menjadi -0.1%. Begitu juga dengan Core PPI yang naik ke 0.5% jauh di atas perkiraan naik 0.2% dan data periode sebelumnya juga direvisi menurun dari 0.2% menjadi -0.1%. Jika dibandingkan dengan data setahun sebelumnya juga terjadi peningkatan PPI sesuai perkiraan ke 2.2% dan data periode sebelumnya direvisi menurun dari 2.1% menjadi hanya 1.8%. Dan data Core PPI Year-on-year juga naik sesuai perkiraan ke 2.4% dan data periode sebelumnya juga direvisi menurun dari 2.4% menjadi hanya 2.1%. Pasar masih menunggu data inflasi dari sisi konsumen CPI yang akan dirilis malam ini dengan ekspektasi mengalami penurunan. Namun dengan data PPI yang naik semalam, terbuka kemungkinan CPI juga akan naik berlawanan dengan perkiraan. Jika demikian maka akan sulit bagi Fed untuk segera menurunkan suku bunga acuan sesuai dengan ekspektasi pasar. Sementara itu Ketua Fed - Jerome Powell dalam pidato semalam di Amsterdam mengatakan data PPI tersebut lebih cenderung mixed dan tidak serta merta kembali naik karena data periode sebelumnya mengalami revisi menurun. Sebelumnya Powell juga saat ini masih percaya ekonomi di AS cukup solid dengan pertumbuhan ekonomi di atas tren dan inflasi masih akan turun meski data-data terbaru belum cukup mendukung. Meskipun Powell mengatakan keyakinannya tidak setinggi sebelumnya seiring dengan inflasi yang naik berturut-turut dalam 3 bulan terakhir ini, namun Powell menjamin tidak akan ada kenaikan suku bunga lagi meski prospek pemangkasan suku bunga acuan di tahun ini semakin memudar. Peluang terbesar adalah untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan saat ini untuk sementara waktu. Spekulasi di pasar kembali menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan dengan peluang Fed hanya akan menurunkan suku bunga acuan 1 kali dan dilakukan di akhir tahun nanti. Tapi pelaku pasar masih menunggu data CPI malam ini yang akan dirilis pada pukul 19:30 WIB. Selain data CPI juga akan dirilis data Retail Sales dan indeks manufaktur negara bagian New York (Empire State).
Yen masih terus cenderung tertekan terhadap mata uang dolar dan mendekati level terendah sejak 1 mei lalu saat pemerintah Jepang melakukan intervensi kedua kalinya. Penyebabnya adalah adanya perbedaan suku bunga acuan antara AS dan Jepang yang masih menarik minat pelaku carry trade. Pasar mengabaikan sejumlah peringatan dari pejabat otoritas keuangan Jepang yang terus memantau pergerakan mata uang Yen. Sejauh ini pemerintah Jepang memakai instrumen keuangan lainnya untuk tetap mempertahankan nilai mata uang Yen. Seperti dengan menawarkan sejumlah kecil surat berharga obligasi dalam jumlah kecil secara bertahap. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.
Euro kembali menguat seiring dengan koreksinya mata uang dolar didukung oleh fundamental ekonomi yang positif. Data sentimen ekonomi di Uni Eropa meningkat ke 47.0 yang lebih baik dari perkiraan hanya naik 46.1 dari periode sebelumnya 43.9. Begitu pula dengan data yang sama di Jerman yang naik ke 47.1 yang jauh melampaui perkiraan 44.9 dari periode sebelumnya 42.9. Dengan kondisi ekonomi yang terus meningkat dan tingkat inflasi yang sudah turun semakin mendekati target, Bank Sentral Eropa (ECB) diharapkan akan menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang. Hari ini akan dirilis data pertumbuhan ekonomi GDP dan juga data di sektor tenaga kerja dan Industrial Production.
Poundsterling juga cenderung menguat dengan melemahnya mata uang dolar yang juga didukung data di sektor tenaga kerja yang positif. Sebelumnya GBP sempat turun drastis oleh komentar dari Ketua ahli ekonomi Bank Sentral Inggris (BOE) - Huw Pill yang mengatakan tidak ada alasan yang cukup meyakinkan bahwa di musim panas mendatang akan cukup bukti untuk BOE mempertimbangkan memangkas suku bunga acuan. Komentar ini mengungguli data ekonomi di sektor tenaga kerja yang positif tersebut. Data klaim pengangguran di Inggris mengalami penurunan cukup tajam sebanyak 8.9K yang jauh lebih rendah dari perkiraan naik 13.9K dan data periode sebelumnya direvisi menurun tajam dari 10.9K menjadi hanya -2.4K. Meskipun angka tingkat pengangguran meningkat sesuai perkiraan ke 4.3% dari sebelumnya 4.2% namun akumulasi upah rata-rata dalam 3 bulan terakhir mengalami kenaikan ke 5.7% yang lebih baik dari perkiraan 5.3% dan data periode sebelumnya juga direvisi meningkat dari 5.6% menjadi 5.7%. Data-data tersebut semakin memperkuat argumen bagi Bank Sentral Inggris (BOE) untuk menurunkan suku bunga acuannya setelah sebelumnya memastikan Inggris keluar dari resesi ringan. Data yang akan semakin memperjelas penentuan langkah moneter tersebut berupa data inflasi CPI baru akan dirilis pekan depan. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.