What to Expect from OIL?

Harga minyak ditutup di level $75.53, dan secara keseluruhan cenderung ditutup hampir tidak banyak perubahan secara harian. Namun untuk mingguan, harga cenderung turun -$0.38 atau -0.50%.

Sentimen pasar minyak masih tetap terkait keputusan OPEC+ yang bertemu virtual 2 Juni yang lalu, di mana OPEC+ memutuskan untuk membiarkan pintu terbuka untuk membatalkan beberapa pemangkasan produksi. Meski hal itu bukanlah hal yang baru, tapi menyebabkan reaksi bearish pada pasar minyak.

UEA diuntungkan dari hasil pertemuan 2 Juni sebagai salah satu dari 8 negara OPEC+ yang mengambil pengurangan produksi secara sukarela, mengamankan peningkatan produksi sebesar 300K bph di tahun 2025.

Di sisi lain, inventori minyak AS minggu lalu menunjukkan angka lebih tinggi dari perkiraan, 1.233M vs ekspektasi -2.100M. Hal ini menandakan permintaan yang lebih lemah dan berdampak bearish pada harga minyak mentah.

Sementara dari rilis NFP AS yang melonjak lebih dari perkiraan membuat harga minyak juga terkoreksi kembali seiring dolar yang berbalik menguat.

Secara fundamental, kondisi saat ini cenderung bearish untuk minyak. Namun, keputusan suku bunga Fed minggu depan kemungkinan akan berdampak bearish lebih lanjut jika dot plot mengecewakan pasar.

(oilprice, forexlive)

Kejutan besar dalam rilis data NFP di hari Jumat membuat dolar menguat yang sempat melemah menjelang laporan CPI AS bulan Mei dan juga pertemuan FOMC minggu depan. Apakah ini membuat FOMC menutup pintu untuk pemangkasan suku bunga di 2024?

Kejutan Non Farm Payrolls

Data NFP di hari Jumat menunjukkan laporan pasar tenaga kerja yang solid dengan lonjakan 272K dari perkiraan 182K. Tidak hanya itu, data pendapatan rata-rata bulan Mei juga naik di atas ekspektasi, tertinggi dibanding bulan Mei tahun lalu sehingga dolar lanjut menguat.

Meski data tingkat pengangguran melonjak ke 4%, data ini tidak berhasil mengurangi imbas dari kejutan kenaikan pada data NFP dan upah.

Lonjakan NFP Tidak Merubah Pandangan Fed

Minggu depan akan lebih banyak data AS tingkat tinggi yang akan dirilis, dan hari Rabu tercatat akan menjadi hari yang sangat sibuk dengan data CPI yang akan dirilis beberapa jam sebelum keputusan FOMC.

Data NFP yang mengejutkan kemungkinan tidak menggagalkan pemikiran Fed saat ini, tapi diperkirakan akan berdampak pada antisipasi pasar yang berpikir bahwa hanya ada 1 pemangkasan suku bunga yang sepenuhnya diantisipasi tahun 2024, sedangkan peluang untuk pemangkasan suku bunga yang kedua belum jelas.

Di sisi lain, data makro ekonomi AS lainnya mereda. Ini berarti perlu mencermati data pekerjaan berikutnya jika menunjukkan tren tertentu. Tapi untuk saat ini lonjakan kemarin hanya 1 kali rilis, bukan tren yang jelas.

Fed dan BOJ Kemungkinan Bertahan

Fed secara luas diperkirakan akan membiarkan semua pengungkit kebijakan tidak berubah, tapi rilis proyeksi ekonomi terbaru dan dot plot kemungkinan akan menjadi sorotan utama pasar.

Dot plot Maret 2024 menunjukkan para pejabat Fed memperkirakan 3 kali pemangkasan di 2024. Pasar akan mencari petunjuk apakah proyeksi tersebut berubah atau tetap. Melihat perkembangan terbaru dalam 1 bulan terakhir, maka posisi pasar saat ini mulai menerima dengan 1-2 kali pemangkasan. Namun setelah NFP yang melonjak di hari Jumat, kemungkinan pasar sedikit khawatir bahwa Fed hanya membuka 1 kali pemangkasan di 2024, tapi tidak dalam waktu dekat, dan akan kecewa jika tidak ada pemangkasan di 2024.

Sementara BOJ diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya, tapi mungkin saja akan memberi sinyal bahwa mereka akan membiarkan imbal hasil JGB bergerak lebih tinggi, sekaligus indikasi menuju pengetatan kebijakan moneter.

Inflasi CPI AS Berpotensi Mengejutkan

Di sisi lain, jangan lupakan data inflasi CPI AS yang dirilis hari Rabu, beberapa jam sebelum pengumuman FOMC. Investor akan mencermati core CPI yang diperkirakan turun dari 3.6% menjadi 3.5% y/y, sementara basis bulanan diperkirakan tetap 0.3% m/m. Dan inflasi utama CPI diperkirakan tetap 3.4%, sementara basis bulanan diperkirakan turun dari 0.3% menjadi 0.2%.

Perhatikan riwayat CPI AS bulan Mei 2023 yang dirilis 13 Juni 2023! Saat itu data dirilis di 4.0%, turun dari bulan sebelumnya 4.9% y/y. Penurunan yang cukup tajam diikuti juga basis bulanan yang turun dari 0.4% menjadi 0.1% m/m. Penurunan tersebut terjadi saat mendekati pertengahan tahun, dan bisa saja terulang di laporan tahun ini. Artinya, pasar mungkin saja mendapat kejutan dari inflasi yang turun tajam dari 3.4% y/y, juga jika didukung dengan basis bulanan yang turun drastis di bawah 0.3% m/m. Hal ini bisa membuat pasar kembali optimis pada pemangkasan suku bunga Fed di tahun 2024. Mungkinkah terulang kejutan?

(dailyfx, forexlive)


Laporan inflasi akan menjadi salah satu data penting yang menggerakkan sentimen pasar minggu depan. Hal ini juga berpotensi membuka peluang untuk fluktuasi yang cukup besar di pasar ekuitas global, terutama jika terjadi kejutan pada inflasi AS. Sementara pengumuman Fed dan BOJ akan menjadi fokus utama di mana pasar ingin mencari petunjuk selanjutnya apa yang akan dilakukan bank sentral, terutama Fed pasca kejutan lonjakan naik dari data NFP minggu lalu. Inflasi akan menjadi petunjuk yang melengkapi proyeksi ekonomi Fed ke depan sehingga investor akan melihatnya sebagai penggerak utama minggu depan. Akankah terjadi kejutan pada data inflasi AS? Atau pasar justru dikejutkan dari pengumuman FOMC maupun BOJ? Tentunya hal tersebut akan dinantikan para pelaku pasar global.

FOMC dan BOJ Umumkan Kebijakan Moneter, Inflasi AS, China dan Jerman, Lanjut GDP Jepang dan Inggris Mengikuti!

Fokus Pekan ini:

Minggu lalu, pasar ditutup dengan kejutan lonjakan di pasar pekerjaan AS dengan NFP dirilis 272K, lebih tinggi dari ekspektasi 185K. Kejutan berdampak pada penguatan dolar sampai penutupan sesi perdagangan di hari Sabtu dinihari.

Tapi kejutan diperkirakan belum selesai. Pasar akan mencermati sejumlah data dari beberapa kawasan, dan fokus utama tertuju pada 2 bank sentral yang akan umumkan kebijakan moneternya, yaitu FOMC dan BOJ.

Dan inflasi CPI AS diperkirakan memegang peranan penting. Pasar bisa saja mendapat kejutan kembali pasca kejutan NFP minggu lalu. Tapi dot plot Fed adalah hal utama yang menjadi perhatian pasar.

AS

Wall Street akan melanjutkan minggu sibuk mereka minggu depan dengan fokus utama tertuju pada data CPI di hari Rabu dan keputusan FOMC di hari Kamis dinihari. Sementara data lain seperti PPI dan klaim pengangguran di hari Kamis, dan juga survei consumer sentiment dari Michigan di hari Jumat akan melengkapi laporan ekonomi AS minggu depan.

Laporan inflasi akan menjadi rintangan pertama bagi Wall Street dan pasar global sebelum pengumuman Fed. Hal ini tentunya karena keputusan Fed yang akan menentukan tindakan berikutnya di pertemuan ke depan akan sangat bergantung pada perkembangan proses disinflasi yang berkelanjutan.

Setelah kejutan minggu lalu dari NFP di hari Jumat yang melonjak tinggi, inflasi dikhawatirkan memberi kejutan juga. Tapi melihat perkembangan terbaru tanda-tanda mendinginnya inflasi baru-baru ini bisa saja kejutan yang terjadi minggu depan adalah kejutan penurunan. Jika ini yang terjadi, maka akan sangat membantu untuk memberi gambaran proyeksi ekonomi maupun dot plot suku bunga yang diumumkan FOMC di hari Kamis dini hari.

Sementara investor juga akan mencermati pernyataan Powell apakah dia masih optimis pada proses disinflasi yang ada, atau mulai ragu karena lonjakan NFP di hari Jumat kemarin.

EU

Kawasan ini akan memulai kesibukannya di hari Rabu dengan data CPI Jerman akan menjadi agenda utama yang diperhatikan. Laporan ini menjadi data itingkat tinggi yang paling utama setelah ECB minggu lalu memutuskan untuk memangkas suku bunga untuk pertama kalinya.

Sementara data lainnya kemungkinan hanya menyoroti industrial production yang dirilis hari Kamis. Meski demikian kemungkinan data tersebut bukan menjadi market mover bagi euro minggu depan.

Inggris

Kawasan ini akan memulai rilis data minggu depan dengan laporan pekerjaan yang dirilis hari Selasa. Tingkat pengangguran, claimant count change dan pendapatan rata-rata termasuk bonus akan menjadi catatan tambahan bagi BOE sebelum bertemu di bulan Juni.

Laporan berikutnya adalah GDP yang akan menjadi sorotan utama di hari Rabu. Laju pertumbuhan yang melambat akan membuat BOE dipaksa untuk memangkas suku bunga lebih cepat. Tapi jika GDP tetap lebih tinggi, maka BOE punya alasan untuk tidak memangkasnya dalam waktu dekat. Manufacture production di hari Rabu juga perlu dicermati.

China

Senin adalah perayaan Dragon Boat Festival di China sehingga pasar ekuitas China dan Hong Kong akan tutup. Pasar akan kembali aktif normal di hari Selasa.

Data CPI China juga akan dirilis minggu depan. Laporan inflasi konsumen dan produsen keduanya akan dirilis bersamaan di hari Rabu. Angka inflasi yang lebih lemah menandakan bahwa permintaan konsumen China kemungkinan masih lemah sehingga ekspektasi sitmulus lebih lanjut bisa menjadi dasar utama untuk pemerintah dan PBOC kembali menggenjot ekonomi.

Jepang

USDJPY diperkirakan akan fluktuatif minggu depan. Hal ini dikarenakan banyak data ekonomi dari AS dan Jepang yang diperkirakan cukup sensitif pada mata uang Yen Jepang.

Di hari Senin, Jepang akan merilis data GDP Q1 yang diperkirakan menunjukkan penurunan baik basis kuartal maupun tahunan. Ini akan menjadi tanda-tanda kemunduran lebih lanjut bagi ekonomi Jepang setelah BOJ keluar dari suku bunga negatif sekaligus kenaikan suku bunga pertamanya di bulan Maret 2024.

Sementara BOJ dijadwalkan akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya di hari Jumat. Pasar memperkirakan suku bunga tidak akan berubah, dan sikap kebijakan longgar yang tetap dipertahankan.

Namun demikian, hal utama yang akan disoroti adalah rencana BOJ membiarkan imbal hasil JGB untuk naik sehingga hal ini dianggap sebagai tanda awal menuju pengetatan kebijakan moneter BOJ berikutnya.

Di sisi lain, USDJPY akan sensitif pada kondisi imbal hasil obligasi AS yang tentunya dipengaruhi inflasi AS dan keputusan suku bunga FOMC minggu depan.

Jangan mengharapkan intervensi selama harga bergerak datar atau tidak sentuh zona 159/160! Tapi jika data ekonomi AS kuat dan sinyal FOMC cenderung hawkish, maka hal ini berpeluang membuat USDJPY naik dengan cepat seiring kenaikan dolar dan US Treasury Yield. Ini berarti juga peluang intervensi bisa kembali membayangi.

(forexlive, marketpulse)

High Event Economic Calendar

SeninCNY Dragon Boat Festival, AUD King’s Birthday, JPY GDP
SelasaUK Avg Earnings include bonus, UK Claimant Count Change, UK Unemployment Rate, OPEC Monthly Report, CAD Building Permits, EIA Short-term Energy Outlook
RabuCNY CPI, CNY PPI, UK GDP, UK Manufacturing Production, German CPI, US CPI, US Crude Oil Inventories, US NY Fed 1 year consumer inflation expectations           
KamisUS FOMC Meeting & Economic Projections, US FOMC Press Conference, US Fed Interest Rate decision, JPY BSI Large Manufacturing Conditions, CNY New Loans, AUD Unemployment Rate, US Continuing Jobless Claims, US Core PPI, US FOMC Member Williams speaks              
JumatUS Fed’s Balance sheet, JPY BOJ Interest Rate Decision and BOJ Press Conference, EUR Trade Balance, US Trade Balance, US Michigan Consumer Sentiment, US Fed Monetary Policy Report        

FOREX

EURUSD: Weekly kembali ditutup bearish, menandakan gagalnya kenaikan yang sempat terjadi di awal pekan lalu dan dorongan dari pengumuman kebijakan suku bunga ECB. Pola Triangle kembali menunjukkan potensi penurunan lanjutan karena gagal naik di atas resistance 1.09300. Support 1.06800 akan menjadi support berikutnya yang perlu diwaspadai. Tentunya data ekonomi yang lemah akan membuat pelemahan lebih lanjut pada Euro. Sementara pengumuman Fed juga bisa berdampak pada pasar global sehingga dolar akan menjadi penggerak utama minggu depan. Sikap Fed yang hawkish akan menekan semua mata uang melemah terhadap dolar, sekaligus secara teknis mengancam zona 1.04500 bagi Euro. Sebaliknya, sikap Fed yang less hawkish atau bahkan cenderung dovish akan berdampak negatif bagi dolar, tapi positif pada Euro sehingga resistance 1.09300 terbuka untuk diuji kembali. Sementara peluang Inverse H&S di grafik daily sepertinya berpeluang gagal jika Euro lanjut tertekan turun.

Resistance : 1.09800, 1.10320, 1.12748

Support :  1.07900, 1.06785, 1.05500

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Weekly ditutup hanging man dengan real body yang lebih kecil dibanding minggu sebelumnya sehingga tekanan turun sepertinya belum tuntas. Namun penurunan bisa gagal jika harga mampu berbalik tembus 39065. Tentu saja Wall Street memegang pengaruh penting. Jika turun tajam, maka Nikkei berpotensi mengikuti. Namun, Yen yang melemah akan membuat Nikkei tetap kuat sehingga tidak dipengaruhi Wall Street sepenuhnya.

Resistance : 38958, 39445, 39600

Support : 38520, 38385, 38050

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Weekly ditutup inverted hammer sehingga berpeluang reversal bullish setelah 2 tekanan beruntun di 2 minggu terakhir. Namun kenaikan masih perlu memastikan tembus resistance 18509, dan hal itu akan membutuhkan data ekonomi China yang positif atau lebih kuat, atau ekspektasi stimulus lanjutan PBOC dan pemerintah kembali tumbuh. Short-term, penurunan dari H&S di grafik H4 sepertinya masih cukup mengganggu dan bearish masih bisa terjadi. Bullish hanya bisa mengambil alih jika harga mampu tembus 18800.

Resistance : 18509, 18800, 19000

Support : 18000, 17800 17600

Outlook : Bullish

CFD

Dow Jones: Kabar baiknya candle Weekly ditutup hammer. Kabar buruknya, ancaman double top Weekly masih tetap terbuka. Hal ini akan ditentukan dari data CPI AS yang dirilis Rabu, dan juga pengumuman Fed yang diperkirakan akan memicu sentimen lebih besar. Resistance 39213 berpeluang mendorong pembalikan bullish yang lebih kuat, terutama jika didukung oleh inflasi CPI yang lemah dan pengumuman Fed yang dovish. Support 38600 akan berpotensi memicu penurunan jangka pendek. Tapi penurunan di bawah 37460 (low 14 April 2024) yang juga merupakan potensi neckline dari double top akan memicu penurunan yang relatif tajam. Sementara pengumuman Fed yang hawkish kemungkinan hanya mendorong kenaikan sesaat sebelum akhirnya berpotensi ditekan turun kembali.

Resistance : 39300, 39700, 40000

Support :   38630, 38300, 38128

Outlook : Bullish

CRUDE OIL: Weekly ditutup hammer dan peluang kenaikan cukup terbuka untuk minggu depan, Ini dengan catatan jika harga mampu tembus resistance 77.49. Selama area tidak ditembus, maka bearish akan lebih utama sebagai penggerak. Terlebih fundamental pasca keputusan OPEC minggu lalu cenderung bearish sehingga kenaikan diperkirakan relatif terbatas. Support 72.46 akan menjadi area wajib diwaspadai. Penurunan di bawah level tersebut akan kritis mengantarkan minyak ke titik terendah di bawah 70. Skenario terbaik adalah mengharapkan double bottom pada grafik daily di zona 72 sehingga rebound bisa diharapkan terjadi. Tapi tekanan besar akan mendominasi jika Fed kembali kecewakan pasar pada pengumuman Kamis dinihari sehingga zona 66/68 akan menjadi area potensial sekaligus target dari penurunan tajam berikutnya.

Resistance : 76.50, 78.00, 80.60

Support : 74.74, 72.46, 70.00 Outlook :Bullish

GBPUSD: MA 200 Weekly Terlalu kuat, Lirik MA 50 Sebagai Support Weekly

Weekly ditutup shooting star sehingga peluang bearish nampaknya akan lebih dominan minggu depan. Hal ini juga diperkuat oleh gagalnya kenaikan tembus MA 200 Weekly 1.28560. Secara teori, hal ini memberi indikasi penurunan kembali terbuka untuk lanjut menekan atau menguji MA 50 Weekly 1.25878. Jika MA 50 ditembus, maka FR 23.6% Weekly di 1.24791 akan menjadi target terdekat penurunan. Sementara jika MA 200 Weekly ditembus, maka dorongan kenaikan berlanjut dan area 1.30200 kemungkinan menjadi persinggahan selanjutnya dari bullish . Sayangnya bearish engulfing pada grafik Daily berpotensi menekan lebih dulu di pembukaan hari Senin. Yang perlu diwaspadai adalah penurunan

lebih lanjut di bawah 1.26000.   

Resistance :  1.28600, 1.29500, 1.31411

Support  :  1.26800, 1.25890, 1.23369

Outlook : Bearish

GOLD: CPI dan Dot Plot Fed Tentukan 2260 Tembus atau Rebound Kuat!

Weekly candle ditutup bearish dengan real body hitam yang sedikit panjang, dan tail atas lebih panjang dari tail bawah, Meskipun bukan shooting star, tapi candle menandakan potensi penurunan yang masih bisa berlanjut minggu depan. Dan ini berarti secara Weekly FR 38.2% 2260.47 akan menjadi target potensial terdekat berikutnya. Sementara FR 50% di 2207 akan menjadi target potensial terjauh, terutama jika inflasi CPI AS dirilis jauh lebih tinggi, atau dot plot Fed sama sekali mengubur ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed di tahun 2024. Sebaliknya, jika inflasi AS secara mengejutkan melemah, atau dot plot Fed tetap membuka peluang pemangkasan suku bunga di 2024, maka kemungkinan 2250-2260 adalah support optimal, dan demand kemungkinan muncul mendorong harga berbalik naik kembali ke zona 2300-an, atau bahkan di atas 2320.

Resistance :  2304, 2320, 2335

Support :   2277, 2260. 2240

Outlook : Bearish

USDJPY: BOJ Unchanged, Fokus Saja Data AS!

Weekly ditutup hanging man dan secara teori seharusnya kita bisa melihat penurunan di minggu depan. Namun, tidak semudah itu. Pasar akan mencermati GDP Jepang di hari Senin, dan sisanya adalah data AS termasuk pengumuman FOMC. Jika dot plot maupun sikap Fed hawkish, maka penurunan USDJPY sulit diharapkan. Area 158/159 kemungkinan dilriik sebagai potensi kenaikan. Sebaliknya, jika dot plot maupun sikap Fed less hawkish atau cenderung dovish, maka USDJPY berpeluang turun tanpa khawatir perlu intervensi atau tidak. Sikap BOJ diperkirakan tidak berubah, jadi perhatikan saja data AS dan kemungkinan imbal hasil Treasury AS menjadi pemicunya.

Resistance :  158.670, 160.201, 162.000

Support : 155.800, 153.586, 151.920

Outlook : Bullish

FOREXLatestEnd of Last Week3-months Ago1 -year Ago
GBPUSD1.271691.274011.261981.24366
EURUSD1.080041.084691.080401.06849
USDJPY156.754157.264149.952139.303
AUDUSD0.657820.665150.649400.64985
Commodities
XAUUSD2290.772327.942043.931962.42
CLSCID75.3977.1578.2767.57
Indeks Saham
DJI38863388183900932947
HSI18270180041645018191
NKI38730383853917030760
NASDAQ19028.5018571.5018067.0014292.25