Dolar berlanjut menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya menjelang data inflasi CPI dan berakhirnya pertemuan moneter FOMC malam nanti. Data inflasi CPI ini nanti akan menentukan kapan Fed akan mulai menurunkan suku bunga acuannya dan seberapa banyak pemangkasan yang akan dilakukan Fed hingga akhir tahun nanti. Data di sektor tenaga kerja berupa penambahan lapangan kerja yang lebih baik dan melampaui perkiraan serta upah rata-rata yang terus meningkat diperkirakan akan menahan laju turun inflasi ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang masih strong membuat ekspektasi akan pemangkasan suku bunga acuan Fed semakin menipis. Untuk pertemuan moneter malam ini Fed hampir dapat dipastikan masih tetap akan mempertahankan suku bunga acuannya. Yang akan dicermati oleh investor adalah perubahan pandangan anggota voting Fed akan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan juga perubahan prakiraan inflasi hingga 2 tahun mendatang yang biasa disebut dengan dot plot. Jika data inflasi CPI malam ini ternyata stagnan tetap masih tertahan, maka peluang Fed menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan September semakin menipis. Saat ini peluang Fed menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan September hanya 50:50. Sehingga jika inflasi tidak segera menurun akan membuat Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan moneter bulan tersebut. Dan menyisakan 1 kali peluang untuk menurunkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun nanti. Namun jika inflasi ternyata semakin menurun maka Fed berpeluang untuk memangkas setidaknya 2 kali di tahun ini. Data ini akan dirilis pada pukul 19:30 WIB dan pengumuman hasil pertemuan moneter FOMC akan dirilis lewat tengah malam atau pada pukul 01:00 WIB yang akan diikuti oleh konferensi pers oleh Ketua Fed – Jerome Powell 30 menit kemudian atau pada pukul 01:30 WIB.

Yen berlanjut melemah seiring dengan penguatan mata uang dolar menjelang data inflasi di AS dan juga berahirnya pertemuan moneter FOMC malam ini. Peregerakan mata uang Yen akan sangat dipengaruhi oleh hasil kedua peristiwa tersebut. Karena Bank Sentral Jepang (BOJ) baru dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter di hari Jumat nanti. Dengan perkiraan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya seiring dengan inflasi yang sudah turun di bawah 2%. Meski ada potensi inflasi kembali naik seiring dengan data inflasi dari sisi produsen PPI  mengalami kenaikan menjadi 0.7% yang lebih tinggi dari perkiraan 0.4% dan data periode bulan lalu direvisi naik dari  0.3% menjadi 0.5%. Sehingga jika dibandingkan data setahun sebelumnya juga naik 2.4% melampaui perkiraan 2% dan data periode sebelumnya juga direvisi naik dari 0.9% menjadi 1.1%. Sedangkan data inflasi berikutnya yang lebih penting yaitu CPI baru akan dirilis pekan depan setelah pertemuan BOJ. Sehingga hampir dapat dipastikan BOJ masih belum ada rencana untuk kembali menaikkan suku bunga acuan setelah mengakhiri kebijakan moneter ultra longgar pada pertemuan moneter terdahulu. Pasar akan mencermati rencana BOJ untuk mengurangi pembelian harian obligasi pemerintah Jepang guna menciptakan kondisi moneter yang ketat.

Euro semakin melemah terhadap dolar masih disebabkan oleh sentimen dari rencana Presiden Prancis – Emmanuel Macron yang mengajukan pemilu di Prancis lebih awal 3 tahun dari berakhirnya masa jabatannya, menyusul kekalahan dalam pemilu di Parlemen Eropa terhadap partai sayap kiri yang semakin menaikkan isu Eurosceptis di kawasan ini. Partai Oposisi pimpinan Marine Le Pen diperkirakan akan dapat dengan mudah mengalahkan Macron dalam pemilu tersebut, meski diperkirakan masih akan kalah dalam menduduki mayoritas. Eurosceptis mengangkat isu seputar pemisahan dari integrasi zona Uni Eropa baik secara teritorial maupun secara ekonomi. Dikhawatirkan jika isu ini naik ke permukaan akan mengancam ekonomi Uni Eropa secara keseluruhan. Hari in akan dirilis data inflasi CPI di Jerman.

Poundsterling relatif tertekan terhadap dolar seiring dengan data ekonomi di sektor tenaga kerja yang menunjukkan sektor ini mulai menggoyahkan ekonomi di Inggris. Data Claimant Count yang menghitung klaim pengangguran meningkat tajam dari 8.4K menjadi 50.4K yang jauh melampaui perkiraan hanya 10.2K. Tingkat pengangguran juga naik menjadi 4.4% yang lebih tinggi dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 4.3%. Dan hanya tingkat upah yang naik 5.9% lebih baik dari perkiraan 5.7%, namun data periode sebelumnya direvisi naik dari 5.7% menjadi 5.9% sehingga lebih kurang bermakna masih stagnan. Meski demikian GBP relatif masih menguat terhadap pelemahan mata uang Euro sehingga tertahan dari penurunan tajam terhadap dolar. Hari ini akan dirilis data pertumbuhan ekonomi GDP dengan perkiraan turun dan data lainnya diantaranya neraca perdagangan dan Industrial/Manufakturing Production.