Dolar masih cenderung menguat terhadap hampir mata uang lainnya kecuali terhadap Yen menjelang pertemuan moneter Bank Sentral Jepang (BOJ) pekan depan. Berselang sehari Federal Reserve juga akan mengadakan pertemuan moneter FOMC. Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan moneter tersebut, namun berbeda dengan BOJ yang diharapkan akan kembali menaikkan suku bunga acuan untuk kedua kali dan juga menetapkan program tapering pada pertemuan moneter mereka kali ini. Sebaliknya Fed diharapkan akan memberikan sinyal akan menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan moneter berikutnya di bulan September mendatang. Fundamental ekonomi yang dirilis semalam berupa data PMI menunjukkan sektor manufaktur masih belum sepenuhnya pulih dengan turun sedikit di bawah ambang batas ekspansif 50 yaitu 49.5 dari periode sebelumnya 51.6 dan terbalik dari perkiraan sedikit meningkat 51.7. Sektor manufaktur mengalami pemulihan yang paling lambat dibanding dengan sektor lain paska pandemik covid beberapa tahun lalu. Sedangkan data yang sama di sektor jasa terus meningkat dari 55.3 menjadi 56.0 yang lebih baik dari perkiraan turun 54.7. Secara komposit data PMI masih positif meningkat dari 54.8 menjadi 55.0. Data lain berupa defisit neraca perdagangan juga positif semakin berkurang -96.8B yang lebih baik dari perkiraan -98.0B dan data periode sebelumnya juga direvisi membaik dari -100.62B menjadi hanya -99.4B. Gubernur Fed yang semalam diharapkan akan memberikan petunjuk akan langkah Fed berikutnya tidak menyinggung perihal tersebut dalam pidatonya. Data penting berikutnya akan dirilis malam ini berupa data pertumbuhan ekonomi GDP dengan perkiraan meningkat dari 1.4% menjadi 2.0%. Dan data Durable Goods Order dengan perkiraan juga meningkat. Sedangkan data yang akan menjadi perhatian dari Fed adalah data indikator inflasi PCE yang baru akan dirilis esok hari.

Yen berlanjut menguat tajam terhadap dolar seiring dengan semakin gencarnya pejabat pemerintah Jepang mendukung langkah Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya. Setelah anggota senior partai yang berkuasa di Jepang – Toshimitsu Motegi meminta BOJ untuk melakukan normalisasi kebijakan moneter termasuk kenaikan suku bunga acuan yang stabil. Berbeda dengan BOJ, Fed diperkirakan akan segera mengakhiri kebijakan moneter yang ketat dengan menurunkan suku bunga acuannya tidak lama lagi. Dengan perbedaan arah kebijakan moneter tersebut akan mempersempit perbedaan suku bunga acuan yang akan semakin membatasi transaksi carry trade. Aksi carry trade tersebut yang diduga berkurang drastis akhir-akhir ini menjelang pertemuan moneter BOJ yang kembali membuat mata uang Yen menguat. Selain itu pendekatan BOJ atas permintaan Menteri Keuangan menggunakan metode baru dalam melakukan intervensi membuat pelaku pasar semakin menghindari spekulasi pada mata uang Yen. Data inflasi dari sisi produsen sektor jasa SPPI di Jepang mengalami kenaikan menjadi 3.0% yang melampaui perkiraan 2.6% dan data periode sebelumnya juga direvisi naik dari 2.5% menjadi 2.7%. Dengan inflasi yang meningkat akan mendukung langkah BOJ untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Euro semakin melemah tidak saja terhadap dolar namun juga terhadap Yen dan GBP. Terlebih dengan data fundamental ekonomi yang menurun pada kedua sektor manufaktur dan jasa. Data PMI di kedua sektor di Uni Eropa mengalami penurunan dengan sektor manufaktur yang semakin memburuk dari 45.8 menjadi 45.6 yang jauh di bawah perkiraan meningkat 46.0. Sektor manufaktur terus berada di bawah ambang 50 yang menunjukkan kondisi kontraksi sejak Juni tahun 2022 yang lalu. Sedangkan di sektor jasa juga turun dari 52.8 menjadi 51.9 yang terbalik dari perkiraan naik 52.9. Kondisi ini menunjukkan terjadinya pelambatan aktifitas ekonomi di kawasan ini yang dari sisi positif akan menekan inflasi namun jika terus berkelanjutan dikhawatirkan akan menyeret ekonomi ke dalam resesi. Hal ini tentu saja menjadi sentimen negatif untuk mata uang Euro. Hari ini Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) – Christine Lagarde dijadwalkan akan memberikan pidato di Paris yang diharapkan akan memberikan petunjuk apa langkah moneter yang akan diambil oleh ECB ke depan. Hari ini juga akan dirilis data Iklim Bisnis di Jerman dan Belgia.

Poundsterling relatif tertahan terhadap mata uang dolar dengan fundamental ekonomi yang positif di sektor manufaktur dan jasa. Data PMI di kedua sektor tersebut masih terus berada di atas ambang batas ekspansif 50. Di sektor manufaktur PMI meningkat dari 50.9 menjadi 51.8 yang melampaui perkiraan hanya naik 51.1 dan ini merupakan kenaikan tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Dan di sektor jasa juga meningkat dari 52.1 menjadi 52.4 hanya sedikit di bawah perkiraan naik 52.5. Pertumbuhan bisnis baru di Inggris meningkat ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Kondisi di Inggris ini berbanding terbalik dengan data yang sama di Uni Eropa termasuk dari sisi politik dimana kepemimpinan baru di Inggris di bawah Perdana Menteri – Keir Starmer akan membawa suasana politik yang kondusif, sedangkan politik di Prancis masih belum menentu. Hari ini hanya ada data Industrial Order Expectation.