Dolar kembali melemah terhadap mata uang lainnya menyusul data ekonomi di sektor tenaga kerja yang mengindikasikan terjadinya pelambatan aktifitas ekonomi. Sehingga kembali membuka peluang lebih besar bagi Fed untuk memangkas suku bunga acuan dengan angka yang lebih besar yaitu sebanyak 50 bps. Laporan tersedianya lowongan kerja dari JOLTS menurun tajam hingga level terendah dalam 3,5 tahun terakhir atau sejak Januari 2021 yang lalu dengan hanya sebanyak 7.67M yang jauh lebih rendah dari perkiraan 8.09M dan bahkan data periode sebelumnya juga direvisi menurun dari 8.18M menjadi hanya 7.91M. Meski demikian masih ada sejumlah data dari sektor tenaga kerja yang akan dirilis sepanjang pekan ini dengan pamungkasnya berupa laporan Non-Farm Payroll yang juga diperkirakan tidak cukup menggembirakan sehingga peluang Fed memangkas suku bunga acuan sebanyak 50 bps kembali meningkat. Data Factory Order yang meningkat tajam dari -3.3% menjadi 5.0% yang melampaui perkiraan naik 4.7% tidak mendapat respon positif seiring dengan fokus pasar pada sektor tenaga kerja tersebut. Sedangkan laporan Fed perihal perkembangan ekonomi di 12 negara bagian dalam Beige Book menunjukkan pertumbuhan ekonomi flat dan cenderung menurun yang semakin mengkhawatirkan akan ancaman resesi dan berpotensi terjadinya hard landing di AS. Kekhawatiran tersebut juga disampaikan oleh Gubernur Fed Atlanta - Raphael Bostic yang mengatakan Fed tidak seharusnya mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama yang akan berdampak negatif terhadap sektor tenaga kerja. Malam ini masih ada laporan dari sektor tenaga kerja berupa penambahan terisinya lapangan kerja swasta ADP, data PHK dari Challenger dan juga laporan mingguan Klaim Pengangguran. Selain itu juga akan dirilis data PMI di sektor jasa yang akan mengungkapkan kondisi tenaga kerja terkini di sektor tersebut.
Yen berlanjut menguat terhadap dolar seiring dengan rencana Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat ini. Data ekonomi berupa tingkat upah yang terus meningkat dalam 2 bulan berturut-turut mendukung hal tersebut. Gubernur BOJ - Kazuo Ueda dalam beberapa kali kesempatan menegaskan bahwa kenaikan upah akan diikuti dengan kenaikan inflasi yang harus dikendalikan oleh BOJ agar tidak terlalu jauh dari target 2%. Sehingga peluang BOJ untuk menjalankan rencana tersebut di atas semakin menguat. Pertemuan moneter BOJ dijadwalkan setelah pertemuan FOMC yang merupakan waktu yang tepat bagi BOJ untuk menaikkan suku bunga acuan setelah Fed memangkas suku bunga acuannya. Dengan demikian perbedaan tingkat suku bunga di Jepang dengan Fed akan semakin berkurang sehingga semakin mempersempit ruang gerak pelaku carry trade yang akan membuat mata uang Yen lebih stabil.
Euro rebound terhadap dolar meskipun data PMI di sektor jasa justru menurun menjadi 52.9 dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 53.3. Sedangkan data inflasi dari sisi produsen PPI meningkat menjadi 0.8% yang juah melampaui perkiraan turun 0.3% dan data periode sebelumnya direvisi meningkat dari 0.5% menjadi 0.6%. Berbeda dengan Fed yang semakin gencar diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebanyak 50 bps, Bank Sentral Eropa (ECB) lebih kalem setelah sebelumnya sudah memangkas suku bunga acuannnya dan meski diperkirakan masih akan terus melanjutkan untuk memangkas namun belum ditetapkan kapan akan dilaksanakan. Hari ini akan dirilis data Retail Sales untuk Uni Eropa secara keseluruhan dan Factory Order di Jerman.
Poundsterling juga menguat terhadap dolar seiring dengan data PMI di sektor jasa yang semakin meningkat menunjukkan ketahanan ekonomi yang semakin kuat di Inggris. Data PMI sektor jasa meningkat menjadi 53.7 melampaui perkiraan dari stabil sama seperti periode sebelumnya 53.3. Angka di atas ambang batas 50 menandakan ekonomi dalam fase ekspansif, semakin tinggi nilai PMI maka laju ekonomi semakin meningkat. Bank Sentral Inggris (BOE) masih belum berencana untuk kembali menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat ini. Hari ini akan dirilis data PMI di sektor konstruksi.
Cek info lain di
https://agrodana-futures.com/
https://instagram.com/agrodanafuturesofficial
https://www.youtube.com/c/agrodanafuturesofficial