Dolar menguat terhadap mata uang lainnya di tengah rilis data penting di sektor tenaga kerja berupa Non-Farm Payroll (NFP) yang dirilis Jumat malam lalu yang cukup mixed. Mekipun dalam laporan NFP hanya terjadi penambahan terisinya lapangan kerja sebanyak 142K yang lebih rendah dari perkiraan naik 160K dan data periode sebelumnya direvisi menurun cukup drastis dari 114K menjadi hanya 89K. Namun data tingkat pengangguran semakin berkurang dari 4.3% menjadi 4.2% sesuai perkiraan dan upah rata-rata meningkat 2x lipat dari 0.2% menjadi 0.4% yang lebih baik dari perkiraan hanya naik 0.3%. Data-data ini memberikan indikasi bahwa sektor tenaga kerja meski melambat namun dengan laju yang stabil dan semakin memperkuat peluang Fed untuk segera menurunkan suku bunga acuannya. Hal ini didukung oleh pendapat dari pejabat Fed yaitu Gubernur Fed New York - John Williams yang mengatakan data-data di sektor tenaga kerja konsisten dengan pelambatan ekonomi terutama dari sisi penawaran dan menurunkan suku bunga acuan akan menjaga sektor tenaga kerja tetap seimbang. Meski demikian Williams tidak secara spesifik memberikan preferensi pemangkasan Fed akan sebanyak 25 bps atau lebih agresif dengan 50 bps. Gubernur Fed lainnya Christopher Waller juga mendukung pemangkasan suku bunga Fed dengan mengatakan semakin jelas dengan semakin terkendalinya inflasi dan sektor tenaga kerja yang semakin melambat maka sudah waktunya untuk menurunkan suku bunga acuan dalam pertemuan moneter mendatang. Dan jika memang perlu pemangkasan lebih agresif maka Waller tetap akan mendukung. Hal senada juga disampaikan oleh Gubernur Fed Chicago - Austan Goolsbee menanggapi laporan NFP mengatakan sektor tenaga kerja melambat seperti yang sudah dilihat sebelumnya dan sepakat bahwa Fed perlu untuk memangkas suku bunga acuan dan kemungkinan besar akan berlanjut dengan pemangkasan berikutnya. Namun mengenai besaran penurunan suku bunga acuan, Goolsbee belum menentukan namun yang pasti Fed harus menjaga agar sektor tenaga kerja tidak semakin memburuk. Pekan ini masih ada data inflasi berupa CPI & PPI yang akan menjadi acuan bagi Fed untuk menentukan besaran pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan moneter FOMC yang dijadwalkan pada pekan depan. Selain itu juga ada data hasil survey dari University of Michigan berupa Sentimen Konsumen dan Ekspektasi Inflasi.
Yen juga masih terus cenderung menguat terhadap mata uang dolar seiring dengan pengalihan aset menjadi safe haven seiring dengan tingginya ketidakpastian seberapa banyak Fed akan memangkas suku bunga. Selain itu Bank Sental Jepang (BOJ) sendiri juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga yang menjadi sentimen positif untuk mata uang Yen. Pertemuan moneter BOJ sendiri dijadwalkan sehari setelah pertemuan FOMC, namun ekspektasi pasar memperkirakan BOJ baru akan menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan Oktober mendatang. Laporan pertumbuhan ekonomi GDP yang dirilis pagi ini mixed dengan GDP kuartal ini menurun menjadi 0.7% dari perkiran stabil sama seperti periode sebelumnya 0.8%. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi kenaikan menjadi 3.2% dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 3.0%. Sedanglan neraca keuangan meningkat 2.80T melampaui perkiraan naik 2.08T dari periode sebelumnya 1.78T. Masih ada data Sentimen Ekonomi yang akan dirilis siang ini.
Euro melemah terhadap dolar meskipun fundamental ekonomi di kawasan Uni Eropa relatif membaik. Data Factory Order di Jerman meningkat 2.9% melampaui perkiraan menurun -1.6% dan data periode sebelumnya juga direvisi meningkat tajam dari 3.9% menjadi 4.6%. Data Retail Sales juga meningkat 0.1% sesuai perkiraan dari periode sebelumnya yang direvisi menurun dari -0.3% menjadi -0.4%. Pekan ini tidak banyak data akan dirilis di kawasan ini, namun ada pertemuan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada hari Kamis nanti dengan perkiraan akan kembali memangkas suku bunga acuan untuk kedua kali setelah pertemuan moneter di bulan Juni lalu. Meskipun sejumlah pejabat ECB tidak secara terang-terangan mengungkapkan rencana tersebut, namun dengan kondisi ekonomi di kawasan ini yang terus menerus menurun sehingga ekspektasi pasar memperkirakan ECB perlu bertindak pada pertemuan moneter kali ini. Hari ini akan dirilis data Sentimen Investor dari Sentix.
Poundsterling juga ikut melemah terhadap dolar meskipun Bank Sentral Inggris (BOE) masih akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan pekan depan namun peluang pemangkasan akan dilakukan pada pertemuan di bulan November mendatang. Hal ini dikarenakan Gubernur BOE - Andrew Bailey dan Ketua Ahli Ekonomi BOE - Huw Pill sama-sama mengatakan belum waktunya BOE untuk memangkas suku bunga lebih lanjut karena baru saja memangkas sebanyak 25 bps pada pertemuan moneter di bulan Agustus lalu. Pekan ini akan dirilis data di sektor tenaga kerja berupa data klaim pengangguran Claimant Count bersamaan dengan data Upah rata-rata dan tingkat pengangguran yang akan dirilis esok hari dan data pertumbuhan ekonomi GDP yang akan dirilis sehari kemudian.
Cek info lain di
https://agrodana-futures.com/
https://instagram.com/agrodanafuturesofficial
https://www.youtube.com/c/agrodanafuturesofficial