28 Oktober - 1 November 2024


Ketidakstabilan Politik Ancam Jepang, LDP Butuh Koalisi Amankan Posisi!

Sejarah bisa terjadi pada Jepang di hari minggu saat pemilihan. Para pemilih bisa mengakhiri lebih dari 1 dekade dominasi Partai Demokratik Liberal (LDP) sehingga memaksa partai yang berkuasa untuk melakukan kesepakatan pembagian kekuasaan yang bisa melemahkan kepemimpinan negara tersebut.

Pemilu Jepang berlangsung 9 hari sebelum pemilihan presiden di AS sehingga menambah ketidakpastian dalam geopolitik yang juga bergejolak karena Tokyo menghadapi ketegangan yang semakin meningkat dengan China, dan juga inflasi yang menekan rumah tangga Jepang.

Ketidakpuasan terhadap skandal pendanaan politik LDP dan meningkatnya biaya hidup di Jepang mengancam partai yang berkuasa. Survei opini di surat kabar Asahi menunjukkan LDP bisa kehilangan 50 dari 247 kursinya di majelis rendah dan Komeito bisa tergelincir kurang dari 30.

Butuh 233 kursi untuk menjadi mayoritas.

Jika LDP gagal membentuk koalisi pemerintahan, partai oposisi CDPJ bisa mencoba membentuk pemerintahan dari tambal sulam partai-partai oposisi.

Ketidakstabilan politik tetap bisa terjadi siapapun pemenangnya. Dan jika menyebabkan Yen melemah, maka BOJ diperkirakan akan bertindak

Stimulus China Kurang Kuat, Investor Tunggu Kepastian NPC!

Wakil Menteri Keuangan Liao Min mengatakan bahwa pengumuman stimulus China baru-baru ini berpusat pada permintaan domestik dan target pertumbuhan tahunan. Investor menunggu pertemuan para anggota parlemen yang diharapkan mengungkap rincian paket fiskal penting China tersebut. Liao mengatakan di hari Jumat di sela-sela pertemuan tahunan IMF dan World Bank.

Liao menambahkan besaran paket stimulus terbaru tersebut akan berskala cukup besar, mengulangi pernyataan sebelumnya dari Menteri Keuangan Lan Fo’an. Liao juga menjelaskan kepada para delegasi dari negara-negara lain bahwa rincian kebijakan fiskal China hanya akan muncul setelah Kesimpulan pertemuan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, yang dijadwalkan berlangsung pada 4-8 November mendatang.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen minggu lalu di Washington mengkritik stimulus China yang terlalu kecil karena gagal mengatasi masalah sensitif seperti kelebihan pasokan karena lemahnya permintaan domestik yang menyebabkan naiknya ekspor murah ke luar negeri. Direktur IMF Georgieva juga memperingatkan pertumbuhan tahunan China bisa turun menjadi “jauh di bawah” 4% tanpa reformasi untuk meningkatkan konsumsi domestik. Citigroup memperkirakan stimulus senilai 3 triliun yuan, sementara Goldman Sachs memperkirakan 5 triliun yuan.

Para anggota parlemen China akan berkumpul untuk menyetujui paket apa pun di minggu yang sama dengan pemilu di AS, mengantisipasi hasil pemungutan suara di AS yang bisa mengubah hubungan AS-China.

AGENDA DATA EKONOMI

BOJ ‘unchanged’, Pasar Cari ‘Clue’ Desember

Pertemuan BOJ menjadi salah satu yang ditunggu. Data Tokyo CPI minggu lalu kemungkinan sudah memberi petunjuk bank tidak cukup alasan menaikkan suku bunga minggu depan. Tapi perhatian pasar mungkin akan tertuju pada pernyataan BOJ. Jika mereka mengulang bahwa “jika ekonomi tumbuh seperti yang diharapkan, bank akan terus menyesuaikan kebijakan moneter kembali normal”. Ini berarti sinyal tetap terbuka untuk kenaikan yang diperkirakan bulan Desember. Laporan triwulan BOJ akan dicermati di mana inflasi 2024 diperkirakan akan naik. Tapi perkiraan GDP untuk fiskal 2024 kemungkinan diturunkan karena industri mobil yang lemah

BOJ Interest Rate

31 Okt 2024
Jam 10.00 WIB

US PCE

31 Okt 2024
Jam 19.30 WIB

US Non Farm Payroll

1 Nov 2024
Jam 19.30 WIB

UK Autumn Statement

30 Okt 2024
Jam 17.00 WIB

EUR GDP

30 Okt 2024
Jam 17.00 WIB

Inggris Fokus Anggaran, Eropa Tunggu GDP

Zona Euro akan merilis data GDO awal Q3 yang bisa memberi gambaran tentang kesehatan ekonomi. Kawasan Euro sepertinya lebih bertumbuh pada pertumbuhan daripada inflasi. Laporan GDP yang lemah berpotensi meningkatkan probabilitas penurunan suku bunga untuk ECB dan bisa membebani Euro.

Inggris akan menunggu anggaran pertama Pemerintahan Partai Buruh yang dipresentasikan oleh Menkeu Rachel Reeves di hari Rabu 30 Okt 2024. Reeves kemungkinan perlu membelanjakan lebih banyak uang untuk departemen-departemen pemerintah setiap harinya, yang berarti pajak akan naik, terutama untuk pengusaha. Departemen Keuangan ingin menghindari meminjam terlalu banyak

Inflasi Favorit Fed dan Tenaga Kerja AS

Ada beberapa yang menjadi perhatian, seperti GDP Q3, Inflasi PCE, data pekerjaan dan laporan pendapatan sektor teknologi. Namun PCE akan mencerminkan kondisi dis-inflasi yang diharapkan sebagai salah satu alasan Fed tetap di jalur penurunan suku bunga.

Data Non Farm Payrolls kemungkinan bisa membuat ekspektasi penurunan suku bunga juga kembali naik dan berdampak pada dolar, juga imbal hasil Treasury AS.

Dan laporan pendapatan dari ‘Magnificent 7’ akan sangat ditunggu dan berpotensi menyebabkan volatilitas tinggi bagi pasar saham.

Sulit Turun Besar, Fundamental Cenderung Kuat Dorong Emas Lirik Rekor Baru Lagi!

Penurunan kembali tertahan dengan level terendah minggu lalu hanya sempat menyentuh 2708.61. Bahkan pola penurunan H&S di grafik H1 dan H4 gagal terwujud setelah penurunan terhenti di 2714 dan berbalik ditutup naik di 2744. Secara teknis, daily kembali ditutup di atas FE 61.8% 2729.48 sehingga besar kemungkinan untuk tembus resistance daripada tembus support.

Meski data ekonomi AS di hari Jumat positif, emas justru berbalik naik hingga penutupan sesi NY selesai. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh ketidakpastian yang membayangi pasar membuat penurunan emas yang relatif terbatas. Profit taking terjadi singkat, dan secara teori biasanya jika sulit mengalami penurunan besar, maka harga cenderung kembali ke jalur utama kenaikan.

Data GDP, ADP, Inflasi PCE dan NFP minggu depan akan menjadi pemicu sentimen. Jangan abaikan geopolitik karena Israel akhirnya menyerang Iran di akhir pekan ini. Ketidakpastian pemilu Jepang di akhir pekan ini , pemilu AS di awal November, dan stimulus China di awal November, akan menjadi pendukung bagi Emas

Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2758.35, 2783.42, 2829.66
(S) : 2708.61, 2685.50, 2663.75

Daily Trend : Limited Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 74.82, 77.60, 78.44
(S) : 67.69, 63.81, 61.80

Geopolitik & Stimulus China Tahan Penurunan

Israel serang fasilitas militer Iran di hari Sabtu, dan hal tersebut dikonfirmasi oleh pihak Israel. Kabar terbaru menyebut Iran tidak akan membalas serangan tersebut, namun pasar kemungkinan akan tetap waspada pada perkembangan geopolitik ke depan.

Di sisi lain harapan muncul dari stimulus fiskal China yang menurut rencana awalnya akan diumumkan perincian detail di NPC Meeting akhir Oktober. Namun, agenda tersebut mundur menjadi 4-8 November, dengan ekspektasi pemerintah akan umumkan paket stimulus lebih besar sesuai apa yang disampaikan oleh Wakil Menteri keuangan China akhir pekan ini.

Weekly candle berhasil ditutup bullish dan kembali menunjukkan area 65-67 sebagai support psikologis yang relatif kuat untuk saat ini. Jika resistance 72 berhasil ditembus, maka bullish cenderung dominan. Sebaliknya, jika tembus 67, maka bearish lebih dominan.


EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD

Weekly Forex Outlook

Minggu depan akan menjadi salah satu minggu tersibuk karena disisipi banyak data besar dan juga pengumuman suku bunga BOJ. Ketidakpastian masih menjadi tema pasar. USD berada di garis terdepan sebagai safe haven bersama emas. Hal ini akan pengaruhi juga USDJPY. Sementara EUR akan bergantung pada beberapa level support dan resistance, selain ditentukan oleh data ekonomi.

EURUSD
Fokus GDP Euro

Weekly candle ditutup bearish dan berpeluang lanjut turun jika tembus 1.07000. Hal ini akan ditentukan dari data GDP zona Euro. Data lemah akan menekan ECB untuk tetap turunkan suku bunga, sehingga negatif bagi Euro. Sebaliknya, data kuat akan mendorong rebound.

Resistance :  1.09356, 1.10400, 1.12748

Support  :  1.07000, 1.06000, 1.04474

Outlook : Bearish

GBPUSD
Weekly Underpressure!

Candle Weekly ditutup bearish sehingga memungkinkan tekanan lanjutan minggu depan dan mengancam support 1.28400 (MA 200 Weekly). Jika tembus, maka semakin mudah untuk penurunan lanjutan melirik zona 1.27000 atau lebih rendah. Tapi sepertinya pasar akan bergantung pada data ekonomi AS, dan sensitif bagi GBP

Resistance :  1.31400, 1.32600, 1.34500

Support  :  1.28400, 1.27460, 1.26140

Outlook : Bearish

USDJPY
H&S Weekly Potential

Candle weekly ditutup bullish meskipun pola grafik menunjukkan potensi H&S yang berarti ada peluang juga untuk terjadi penurunan. Tapi keberhasilannya akan bergantung pada resistance 154 dan juga hasil pemilu Jepang. Data AS juga tentukan nasib Yen minggu depan!

Resistance :  153.400, 155.206, 156.662

Support : 150.755, 148.114, 144.847

Outlook : Bearish

INDEKS USD
NFP Penentu Nasib USD

Weekly candle kembali ditutup bullish sehingga membuka peluang untuk kenaikan minggu depan. Hal ini juga dipicu oleh antisipasi pasr terhadap peluang kemenangan Trump dalam pilpres 5 November. Meski demikian, data ekonomi seperti NFP kemungkinan akan menentukan apakah pasar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed atau tidak

Outlook : Bullish

NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES

Weekly CFD Indices Outlook

Indeks Saham global berada dalam ancaman penurunan akibat ketidakpastian geopolitik, ekonomi dan pemilu AS. Namun khusus AS, laporan pendapatan kemungkinan juga akan menentukan, terutama sektor teknologi yang menopang Nasdaq. Asia akan bergantung pada BOJ dan juga stimulus China. Dan data AS akan menjadi petunjuk besar di akhir pekan.

NIKKEI
Tekanan Berlanjut

Candle Weekly ditutup bearish, mengkonfirmasi pola evening star sebelumnya. Tekanan diperkirakan mendominasi karena ketidakpastian politik dalam negeri dan juga jelang pilpres AS. Suku bunga kemungkinan tetap, sehingga pemulihan hanya bergantung pada ketenangan pasar menghadapi data ekonomi.

Resistance :  38370, 39215, 40900

Support  :  37470, 36705, 35025

Outlook : Bearish

HANG SENG
“wait & See” Mode on!

Weekly candle kembali ditutup hammer sehingga peluang rebound secara teori memungkinkan. Namun keberhasilan rebound akan bergantung pada resistance 21000. Jika berhasil, maka kenaikan akan mendominasi. Di sisi lain, pasar juga menunggu perincian stimulus fiskal dari NPC yang ternyata mundur di awal November.

Resistance :  21000, 21800, 22300

Support  :  20130, 19400, 18500

Outlook : Bullish

NASDAQ
Earnings Tentukan Arah

Candle Weekly ditutup doji, untuk keempat minggu beruntun sehingga bullish relatif terancam gagal dorong kenaikan lebih lanjut. Secara teknis penurunan relatif terbuka. Tembus 20980 berarti lanjut naik. Gagal tembus akan berdampak negatif. Laporan earnings jadi kunci!

Resistance :  20535, 21155, 21980

Support : 20016, 19930, 19498

Outlook : Bullish

DOW JONES
Bearish Engulfing Ancam Penurunan

Candle weekly ditutup bearish dan 2 candle terakhir membentuk pola bearish engulfing sehingga terbuka untuk tekanan turun lebih lanjut. Tembus 41600 akan berdampak penurunan lebih lanjut, tapi bisa saja gagal jika data ekonomi AS rata-rata menunjukkan kenaikan moderat dan tetap mendukung penurunan suku bunga Fed lebih lanjut. Bullish butuh kenaikan di atas 43500 untuk meredam sisi bearish tersebut.

Outlook : Bearish

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.