Weekly Newsletter Ed. 237

Published on 01/05/2025


6 - 10 Januari 2025


Alasan PBOC Beli Emas: Persiapan Jelang Perang Dagang Pasca Pelantikan Trump?

Pasca jeda pembelian selama 6 bulan, bank sentral China sudah memulai kembali pembelian emas di bulan November 2024. Analis pasar di FX Empire, Vladimir Zernov memperkirakan raksasa Asia tersebut kemungkinan akan terus membangun cadangan emas batangannya jelang perang dagang Trump.

Zernov mengatakan China menahan diri selama setengah tahun untuk menunggu harga emas turun, tapi hal tersebut tidak terjadi. PBOC tidak membeli emas sejak April dengan harapan bahwa mereka bisa meningkatkan cadangan emasnya dengan harga yang lebih murah. Tapi karena hal tersebut tidak terjadi, PBOC akhirnya memulai kembali pembelian emas di bulan November. Penurunan hingga $2540/oz sepertinya sudah cukup memikat PBOC untuk kembali ke pasar.

Bank sentral China tercatat menambahkan 160K ounce ke dalam cadangannya sehingga menjadi 72,96 juta ounce. Hal ini menunjukkan bahwa China tetap berkomitmen untuk melakukan diversifikasi cadangan bank sentralnya di tengah meningkatnya ketegangan dengan AS.

Sikap hawkish Trump terhadap China memicu kembali pembelian emas oleh PBOC, yang diperkirakan hal tersebut bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Investor harus menunggu update terbaru pembelian PBOC di tanggal 7 Januari 2025.

Dua Hal Tentukan Emas Minggu Depan: Laporan terbaru PBOC dan Data NFP AS!

Berdasarkan Model Atribusi Imbal Hasil Emas yang dirilis World Gold Council, kinerja positif emas disebabkan beberapa faktor utama berikut: permintaan bank sentral dan investor yang kuat yang mengimbangi turunnya permintaan konsumen, meningkatnya risiko geopolitik seiring peningkatan konflik bersamaan dengan tahun pemilu di seluruh dunia, dan periode biaya peluang saat pasar melihat imbal hasil yang lebih rendah dan melemahnya dolar AS.

Konsensus pasar menunjukkan kinerja yang lebih moderat untuk emas di tahun 2025, tapi potensi katalis naik seiring berjalannya tahun. Kenaikan bisa berasal dari permintaan bank sentral yang lebih kuat dari yang diperkirakan, ataupun dari penurunan kondisi keuangan yang cepat yang membuat aliran dana keluar.

Sebaliknya, tantangan kemungkinan akan muncul dari pembalikan kebijakan moneter yang mengarah pada suku bunga yang lebih tinggi.  Hal ini berarti akan bergantung pada data ekonomi seperti pekerjaan dan inflasi AS, seperti yang disampaikan Powell dan kawan- kawan dari Federal Reserve di pertemuan Desember. Data NFP yang lebih tinggi akan menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed di bulan Januari, dan berdampak negatif untuk emas.

Di sisi lain, peran China pada pasar emas melalui pembelian PBOC juga akan menjadi kunci. Jika pembelian berlanjut, maka penurunan emas berpotensi terbatas.

AGENDA DATA EKONOMI

FOMC Minutes Desember

Notulen pertemuan FOMC Desember akan dirilis di hari Rabu. Semakin banyak bukti ekonomi AS yang kuat membuat investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga Fed di tahun 2025.

Pasar uang memperkirakan penurunan suku bunga hanya 40 bps di bulan Desember, perbedaan yang signifikan dibanding awal tahun lalu saat pasar memperkirakan penurunan suku bunga 150 bps.

Notulen di hari Rabu bisa memberi rincian bagaimana para pembuat kebijakan yang berbeda memandang kebijakan-kebijakan Trump akan berdampak pada ekonomi dan prospek suku bunga.

EUR CPI

7 Jan 2025
Jam 17.00 WIB

CNY CPI & PPI

9 Jan 2025
Jam 08.30 WIB

FOMC Meeting Minutes

9 Jan 2025
Jam 02.00 WIB 

US Non Farm Payroll & Unemployment Rate

10 Jan 2025
Jam 20.30 WIB 

Investor Waspadai Inflasi Eropa dan China

Data inflasi bulan Desember dari zona Euro akan menjadi sorotan di hari Selasa. Investor memperkirakan ekonomi yang goyah dan inflasi yang melambat berpotensi mendorong penurunan suku bunga lebih lanjut dari ECB. Pasar memperkirakan penurunan suku bunga 100 bps di tahun 2025 berdasar data LSEG.

Sementara inflasi China di hari Kamis kemungkinan akan menjadi acuan bagi para ekonom untuk mencari bukti baru yang menunjukkan bahwa ekonomi China sedang dalam kondisi yang lebih baik. CPI November melambat, sementara harga-harga di pabrik membaik, tapi tetap mengalami penurunan, menunjukkan lemahnya permintaan domestik meskipun Beijing berupaya memberi stimulus.

Investor Cari Petunjuk Baru dari Non Farm Payrolls

Fed pangkas suku bunga di bulan Desember, tapi juga menurunkan proyeksi penurunan suku bunga di 2025. Data NFP di hari Jumat akan menjadi petunjuk lebih lanjut tentang kondisi pasar kerja AS sekaligus menentukan  tindakan Fed selanjutnya di pertemuan 27-28 Januari mendatang.

Namun sebelum itu, beberapa petunjuk awal akan didapat dari laporan pembukaan lapangan kerja JOLTS bulan November di hari Selasa, ADP bulan Desember di hari Rabu, juga klaim pengangguran mingguan terbaru di hari Kamis. ISM services di hari Selasa juga menjadi indikator kunci lain yang akan menunjukkan seberapa baik kinerja ekonomi AS.

‘Morning Star Doji” Weekly Dukung Naik, Data NFP dan Laporan PBOC jadi Penentu!

Dua poin penting yang berpotensi menentukan adalah laporan terbaru tentang status pembelian emas oleh PBOC yang akan dirilis 7 Januari, dan data NFP AS yang akan dirilis 10 Januari. Setelah kembali dari masa jedanya di bulan November 2024, kini investor akan mencermati berapa besar pembelian di bulan Desember yang berpotensi memicu minat terhadap emas oleh investor retail sekaligus menandakan berlanjutnya permintaan bank sentral. Sementara NFP kemungkinan juga akan menentukan sentimen pasar terhadap suku bunga Fed berikutnya di pertemuan Januari.

Weekly ditutup bullish dan 3 candle terakhir terlihat membentuk pola morning star doji sehingga secara teori cenderung membuka peluang untuk kenaikan. Bullish akan menghadapi rintangan dari data ekonomi maupun resistance teknis 2666. Jika data ekonomi mendukung, maka resistance 2666 akan lebih mudah ditembus. Sebaliknya, jika data ekonomi tidak mendukung, maka kemungkinan koreksi turun kembali terjadi, dan mengancam support 2600 kembali. Meski demikian secara keseluruhan data ekonomi kemungkinan sedikit direspon jika China menunjukkan pembelian emas yang berlanjut.

Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2651, 2682, 2721
(S) : 2605, 2576, 2540

Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 76.02,  78.44, 80.12
(S) : 72.70, 70.00, 68.43

Bullish Hadapi Rintangan Berikutnya, Sinyal China Beri Dukungan Bullish

Harga minyak mendapat dukungan dari sinyal-sinyal positif dari China. Pengumuman tentang penerbitan obligasi khusus senilai 3 triliun Yuan untuk 2025 mendorong sentimen, dengan ekspektasi bahwa langkah-langkah stimulus berpotensi mendorong permintaan minyak mentah yang lebih tinggi. Selain itu, Perusahaan-perusahaan penyulingan independen di China menerima peningkatan kuota impor sehingga berpotensi mendorong permintaan yang lebih kuat dari salah satu konsumen minyak terbesar di dunia.

Weekly Candle berhasil ditutup lebih tinggi dan lepas dari resistance kuat 71/72 yang selama ini menahan kenaikan. Namun demikian rally kemungkinan masih harus berhadapan dengan resistance kuat berikutnya di kisaran 75-77. Area ini bisa menjadi penghambat jika harga gagal tembus resistance tersebut. Sebaliknya, zona support akan berada di 71-72. Jika tidak ditembus, maka bullish tetap dominan. Sebaliknya, penembusan di bawah 71 akan membuat minyak kembali ke sisi bearish.


EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD

Weekly Forex Outlook

Dolar sejauh ini membuka 2025 dengan penguatan terhadap sejumlah mata uang. Jalur kenaikan akan mendapat ujian minggu depan saat data NFP dirilis. Sementara EUR dan GBP mungkin harus berhati-hati karena keduanya cenderung kembali terancam, terutama EUR dengan peluang penurunan mengancam zona ‘parity’. Sedangkan USDJPY akan bergantung pada data AS sehingga peluang penurunan ataupun kenaikan akan sensitif dengan dolar AS.

EURUSD
Buy on Rumor Sell on Fact

Weekly candle kembali ditutup bearish sehingga cenderung memberi tekanan selanjutnya. Support psikologis berada di 1.02000, dan jika inflasi menunjukkan angka yang lebih rendah akan semakin menekan ECB untuk tetap memangkas suku bunga di 2025. Dan hal ini akan berdampak tekanan lebih dalam pada Euro ke depan.

Resistance :  1.04600, 1.06380, 1.07900

Support  :  1.02000, 1.00000, 0.99170

Outlook : Bearish

GBPUSD
Under Pressure!

Weekly candle kembali ditutup bearish sehingga potensi tekanan turun sepertinya akan berlanjut. Jika harga tidak mampu kembali naik di atas 1.26000, maka peluang penurunan akan lebih dominan. Area 1.23000 akan menjadi pemicu berikutnya jika berhasil ditembus. Meski demikian rebound kemungkinan bisa terjadi lebih dulu, tapi cenderung terbatas.

Resistance :  1.26000, 1.28280, 1.29000

Support  :  1.22980, 1.20000, 1.18400

Outlook : Bearish

USDJPY
Tergantung Dolar!

Candle weekly ditutup hanging man sehingga membuka peluang untuk penurunan minggu depan. Namun, US Treasury Yield dan USD akan berperan menentukan, terutama saat data NFP AS dirilis. Support 156.000 dan resistance 158.600 akan menjadi penentu dan butuh pemicu penembusan.

Resistance :  158.847, 160.200, 161.940

Support : 156.000, 153.400, 150.755

Outlook : Limited Bullish

INDEKS USD
NFP Jadi Ujian Kekuatan USD

Candle Weekly ditutup bullish sehingga membuka peluang untuk kenaikan lebih lanjut. Hal ini bisa lebih kuat jika data NFP AS dirilis lebih baik dari ekspektasi. Namun potensi penurunan juga cukup terbuka jika NFP melemah. Daily candle menunjukkan potensi turun di awal pembukaan, tapi investor akan menanti data NFP.

Outlook : Bullish

NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES

Weekly CFD Indices Outlook

Setelah gagal naik lebih tinggi di penghujung tahun 2024, indeks saham juga mencatatkan penurunan di awal tahun 2025. Weekly candle rata-rata menunjukkan dukungan penurunan lebih lanjut. Tapi hal ini akan bergantung pada data NFP. Sementara Hang Seng mungkin harus menunggu petunjuk terbaru dari data China ataupun dari agenda stimulus terbaru dari pemerintah China yang belum diketahui kepastiannya.

NIKKEI
Bearish Mengancam!

Candle Weekly ditutup bearish sehingga mendukung untuk penurunan minggu depan. Namun hal ini akan ditentukan oleh support 38200 di mana daily chart cenderung menunjukkan pertahanan yang kuat di zona tersebut sejak 19 Des 2024. Jika tembus, maka bearish jauh lebih dalam. Sebaliknya, jika tidak tembus, terbuka peluang untuk kembali rebound.

Resistance : 39760, 40085, 40295

Support  :  39050, 38845, 38282

Outlook : Bearish

HANG SENG
Limited Bullish

Candle Weekly kembali ditutup bearish sehingga mengancam support psikologis 18960 jika tekanan berlanjut di bawah 19300. Meski demikian data CPI dan PPI China mungkin bisa sedikit membantu membuka harapan untuk rebound. Penembusan resistance 20200 akan menjadi pemicu kenaikan lebih tinggi sekaligus meminimalisir dampak penurunan.

Resistance :  20033, 20280, 20550

Support  :  19430, 19000, 18449

Outlook : Bearish

NASDAQ
Sensitif pada NFP!

Weekly ditutup bearish sehingga membuka peluang untuk penurunan lebih lanjut. Ini berarti koreksi turun sepertinya belum selesai. Bahkan support 20900 akan sangat krusial jika sampai ditembus. Peluang tekanan ke 20300 sangat terbuka. Namun data NFP mungkin bisa mengubah tren

Resistance :  21600, 21980, 22300

Support : 21300, 21000, 20500

Outlook : Bearish

DOW JONES
Bearish Mengintai, Investor Tunggu NFP

Candle weekly ditutup bearish sehingga membuka peluang penurunan lebih lanjut. Support 42400 akan menjadi pemicu penurunan lebih tajam jika ditembus. Bahkan mengkonfirmasi pola H&S yang ada di grafik Daily. Sebaliknya, jika tidak tembus, maka rebound bisa saja terjadi dan data NFP kemungkinan akan menjadi pemicu.

Resistance :  43370, 43740, 44000

Support : 42500, 42000, 41800

Outlook : Limited Bearish

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.