Data Non-Farm Payroll Jadi Fokus Pasar Malam Ini

Published on 01/10/2025


Dolar masih terus menguat terhadap mata uang lain menjelang rilis data penting di sektor tenaga kerja yaitu laporan Non-Farm Payroll (NFP) malam ini. Dengan perkiraan terjadinya penurunan yang cukup signifikan jumlah lowongan kerja yang terisi, dari 227K menjadi hanya 164K. Karena data ini untuk bulan Desember bertepatan dengan libur natal dan tahun baru, merupakan hal yang wajar. Sama seperti data yang sama di sektor swasta dari ADP yang sudah dirilis 2 hari sebelumnya. Namun data dari Challenger yang dirilis semalam justru menunjukkan kebalikan dengan jumlah PHK berkurang drastis dari 26.8% menjadi hanya 11.4%. Selain inflasi, Fed juga menjadikan sektor tenaga kerja sebagai pedoman dalam mengambil keputusan moneter. Sehingga data yang akan dirilis nanti malam akan memberikan gambaran yang lebih jelas keputusan yang akan diambil oleh Fed pada pertemuan moneter FOMC berikutnya yang dijadwalkan pada 30 Januari mendatang. Dalam nota minuta pertemuan moneter lalu yang baru dirilis hari Rabu lalu menunjukkan pejabat Fed mengkhawatirkan akan agenda ekonomi presiden Trump nanti berpotensi akan menahan laju inflasi yang sudah turun mendekati target Fed. Semalam Gubernur Fed Boston - Susan Collins mengatakan ketidakpastian yang signifikan akan potensi yang akan terjadi nanti membuat Fed harus berhati-hati dalam memangkas suku bunga acuan berikutnya. Gubernur Fed Philadelphia - tetap optimis bahwa suku bunga masih akan dipangkas, namun tidak dalam waktu dekat ini karena ketidakpastian akan prospek ekonomi mendatang. Gubernur Fed Kansas City - Jeff Schmid meyakini suku bunga acuan saat ini sudah mendekati titik dimana ekonomi tidak perlu lagi diperketat maupun didukung. Hal ini dikarenakan performa ekonomi di AS yang masih cukup solid. Sedangkan Gubernur Fed - Michelle Bowman mengatakan jangan terlalu dini menilai pemerintahan yang baru nanti. Sehari sebelumnya Trump mempertimbangkan untuk memberlakukan darurat ekonomi secara nasional yang akan mengubah seluruh tatanan ekonomi yang sudah ada. Dikhawatirkan hal tersebut akan memicu pertumbuhan ekonomi lebih laju, namun di sisi lain juga akan memicu inflasi kembali meningkat. Sehingga Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga acuan lebih lama lagi. Spekulasi di pasar bahkan memperkirakan Fed hanya akan memangkas suku bunga acuan 1 kali yang lebih sedikit dari penurunan proyeksi Fed di bulan Desember lalu sebanyak 2 kali dari sebelumnya sebanyak 4 kali hingga akhir tahun nanti. Laporan NFP akan dirilis pada pukul 20:30 WIB bersamaan dengan data upah rata-rata dan tingkat pengangguran. Selanjutnya ada data dari University of Michigan berupa sentimen konsumen dan ekspektasi inflasi.

Yen mengalami rebound terhadap dolar seiring dengan analisa dari Goldman Sachs yang memperkirakan Bank Sentral Jepang (BOJ) akan segera menaikkan suku bunga acuan pertemuan moneter di bulan ini juga. BOJ dijadwalkan akan mengadakan pertemuan moneter pada 24 Januari mendatang. Data upah yang meningkat dengan kenaikan terbanyak dalam lebih dari 3 dekade membuka jalan bagi BOJ untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya. Selain itu juga karena mata uang yen sudah mendekati level psikologis 160 per 1 USD dimana pemerintah Jepang diperkirakan akan melakukan intervensi. Hari ini ada data Leading Indicator.

Euro masih cenderung melemah terhadap dolar meskipun data fundamental di sektor ritel cukup menjanjikan. Data Retail Sales untuk Uni Eropa meningkat menjadi 0.1%, namun masih di bawah perkiraan naik 0.3% dari periode sebelumnya yang direvisi membaik dari -0.5% menjadi hanya -0.3%. Begitu pula dengan data Industrial Production di Jerman meningkat tajam menjadi 1.5% yang lebih baik dari perkiraan hanya naik 0.5% dan data periode sebelumnya juga direvisi membaik dari -1.0% menjadi -0.4%. Sedangkan surplus neraca perdagangan juga meningkat dari 13.4B menjadi 19.7B lebih baik dari perkiraan naik 14.7B. Kenaikan surplus ini dikarenakan eksportir melakukan pengiriman barang sebanyak-banyaknya sebelum diberlakukannya kenaikan tarif impor dari AS nanti. Hari ini akan dirilis data Industrial Production di Prancis dan data Retail Sales di Italia.

Poundsterling merosot tajam terhadap dolar ke level terendah dalam 14 bulan terakhir setelah Wakil Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE) - Sarah Breeden mendukung untuk kembali memangkas suku bunga acuan seiring dengan fundamental ekonomi yang ada. Meskipun kemudian Breeden tidak mengatakan kapan BOE akan melakukannya. Sementara itu Menteri Keuangan Inggris juga dalam tekanan di tengah kekhawatiran akan agenda ekonomi AS yang akan datang terhadap Inggris yang dapat memicu hutang pemerintahan semakin meningkat. Dengan anggaran yang membengkak, kemungkinan pemerintah akan menaikkan pajak yang akan semakin memperburuk ekonomi karena daya beli yang semakin berkurang. Sementara ekspor ke AS diperkirakan akan berkurang seiring dengan kenaikan tarif dari AS. Sehingga BOE harus menurunkan suku bunga acuannya. Hari ini ada data GDP estimate dari NIESR.

Cek info lain di:
https://agrodana-futures.com/
https://t.me/AGROdanaOFFICIAL
https://instagram.com/agrodanafuturesofficial
https://www.youtube.com/c/agrodanafuturesofficial