Weekly Newsletter Ed. 278

Published on 10/19/2025


20 - 24 Oktober 2025


Delegasi AS-China Bertemu Minggu Depan, Redam Ketegangan Perang Dagang?

Ketegangan mereda di hari Jumat setelah Trump mengatakan tarif 100% untuk China tidak perlu berlanjut. Hmm, sepertinya pengulangan dari minggu sebelumnya ya, tapi akan kita lihat apaksh minggu depan benar-benar terealisasi. Menteri Keuangan Scott Bessent dan Wakil PM China He Lifeng dijadwalkan bertemu minggu depan untuk menegosiasikan langkah-langkah pengurangan eskalasi baru antara kedua negara. Bessent negklaim sudah berbicara secara virtual dengan He di hari Jumat malam.

Bessent menggambarkan suasana pembicaraan dengan He sebagai “jujur dan rinci” dan menegaskan kembali rencana untuk bertemu minggu depan. Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer juga ikut serta.  

Sebelumnya, Presiden Trump mengekspresikan optimismenya bahwa pembicaraan antar delegasi bisa menghasilkan kesepakatan untuk meredakan krisis yang membuat AS mengancam akan menaikkan tarif secara drastis.

Pernyataan tersebut sebagai upaya AS untuk meredakan kekhawatiran perang dagang penuh dengan China yang bisa berdampak besar pada ekonomi global.

Pertemuan yang akan datang merupakan putaran ke-4, dan diagendakan di Malaysia. Bessent menilai situasi sudah reda dan berharap China akan menunjukkan rasa hormat yang sama, dan kembali ke jalur yang baik.

Akibat Shutdown, Keandalan Laporan Inflasi AS Mungkin Diragukan

Shutdown sudah berlangsung selama 17 hari dan belum ada tanda-tanda akan berakhir. Akibatnya laporan ekonomi kunci mungkin belum akan rilis bahkan setelah konflik di Kongres selesai. Kualitas data inflasi terpenting pun sepertinya terancam.

BLS memanggil kembali sekelompok kecil karyawannya dalam upaya darurat untuk merilis data CPI September supaya Administrasi Jaminan Sosial bisa segera menghitung penyesuaian biaya hidup untuk pembayaran bagi penerima manfaat di tahun depan.

Akibat shutdown, BLS belum bisa mengumpulkan data yang diperlukan untuk laporan bulan Oktober yang dijadwalkan akan dirilis bulan depan. Ini disebabkan CPI masih sangat bergantung dengan tenaga kerja manual yang konvensional. Hampir 60% diperoleh dari surveyor dengan cara mengunjungi atau menelpon toko fisik untuk mengetahui berapa yang dibayarkan orang untuk barang dan jasa, mulai sayur sampai dokter

CPI secara langsung mempengaruhi inflasi PCE yang digunakan Federal Reserve sebagai acuan menentukan suku bunga. Jika CPI Oktober didasarkan pada data yang terbatas, maka PCE juga demikian sehingga para pembuatkebijakan Fed dan investor memiliki gambaran yang kurang jelas tentang arah pergerakan harga

Data lain seperti NFP atau retail sales akan lebih mudah dianalisis hanya setelah pemerintah kembali beroperasi. Tapi data yang hilang tidak bisa direkontruksi setelah fakta. Setiap hari shutdwon berlanjut, semakin sulit untuk mendapat gambaran yang jelas tentang bagaimana kondisi inflasi.

AGENDA DATA EKONOMI

Rapat Pleno Tahunan China

Setelah melewati minggu yang nyaris tanpa data besar, minggu depan akan menjadi minggu yang mulai lebih sibuk dari 2 minggu sebelumnya. China sedang menghadapi minggu krusial yang akan menentukan arah ekonomi negara tersebut untuk 5 tahun ke depan. Data terbaru diperkirakan akan mengkonfirmasi perlambatan ekonomi yang baru-baru ini terjadi pada China.

Mulai Senin sampai Rabu, China akan mengadakan Rapat Pleno Keempat atau kongres tahunan yang bertujuan untuk membahas Rencana Lima Tahun Ke-15 China untuk periode 2026 sampai 2030. Prioritas utama kemungkinan ditekankan pada peningkatan belanja konsumen, mendorong inovasi teknologi, terutama AI dan semikonduktor, serta beralih ke pertumbuhan jangka panjang

China The 4th Plenum

20 - 22 Okt 2025

CNY GDP

20 Okt 2025
Jam 09:00 WIB 

UK CPI

22 Okt 2025
Jam 13:00 WIB 

US CPI

24 Okt 2025
Jam 19:30 WIB 

CPI Inggris

Inggris akan merilis data inflasi konsumen (CPI) di hari Rabu. Inflasi akan menjadi penting karena akan kembali menentukan apakah BOE kembali membuka pintu penurunan suku bunga. IMF baru-baru ini memperingatkan BOE untuk berhati-hati dalam menurunkan suku bunga. IMF memperkirakan inflasi Inggris kemungkinan akan tetap menjadi yang tertinggi di antara negara-negara maju di G7 tahun ini dan tahun depan.

Meski demikian Inggris berada di jalur dengan pertumbuhan tercepat kedua di G7 tahun ini setelah AS, dan tercepat ketiga di tahun 2026 dengan inflasi diperkirakan rata-rata 3.4% tahun ini dan 2.5% tahun depan. BOE sudah memangkas 5 kali, menurunkan suku bunga dari 5.25% menjadi 4%. Gubernur BOE memperkirakan suku bunga akan diturunkan lagi, tapi tidak jelas kapan dan berapa besar, tergantung inflasi.

CPI AS Konfirm Rilis Minggu ini!

Gara-gara shutdown pemerintah AS, pasar kekurangan informasi yang jelas tentang bagaimana kinerja ekonomi sebenarnya. Lembaga statistik pemerintah ditutup sehingga laporan-laporan penting tertunda. Bahkan setelah reopening nanti akan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mengumpulkan dan memproses data yang tertunda itu dengan benar.

Namun kali ini CPI September sudah dikonfirmasi akan dirilis. Bukan karena Fed, tapi karena secara hukum angka CPI ini digunakan untuk menghitung kenaikan biaya hidup Jaminan Sosial di tahun 2026. Para ahli memperkirakan akan ada kenaikan kecil secara keseluruhan. Kenaikan kecil kemungkinan tidak akan menghentikan Fed untuk tetap memangkas suku bunga

AS-China Reda dan “Diantisipasi”, Kenaikan “Tipis” Inflasi Belum Tentu Tekan Emas!

Pengumuman Trump untuk tidak berlakukan tarif 100% kepada China menjadi pemicu koreksi cepat dan lebih panjang di hari Jumat malam. Dan rencana pertemuan kedua delegasi akan timbulkan harapan redanya ketegangan keduanya, meskipun dengan catatan bahwa ini tidak sepenuhnya selesai. Tapi emas masih punya fokus lain yang lebih penting. Dan itu tertuju pada CPI AS yang dinantikan pasar.

Efek Tarif kemungkinan sudah meresap ke inflasi sehingga ada peluang inflasi naik. Tapi kenaikan tipis tidak akan membuat FED bergeming. Terutama Powell yang kembali menekankan tentang pasar tenaga kerja. Ini berarti ekspektasi cut rate tetap terbuka. Tapi jika inflasi secara mengejutkan melonjak jauh di atas ekspektasi, maka emas kemungkinan kembali terkoreksi.

Jangka pendek penurunan kemungkinan masih ada sebagai potensi koreksi. Area 4100 dan 4050 kemungkinan dilirik. Tapi pertemuan AS-China sudah diantisipasi, dan kunci utama pada inflasi. Jika inflasi lebih lemah, maka emas punya peluang untuk naik kembali dan perlahan membalas penurunan yang terjadi di hari Jumat kemarin.

Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 4275, 4350, 4400
(S) : 4150, 4100, 4060

Daily Trend : Limited Bullish
Weekly Trend : Strong Bullish
(R) : 60.00, 62.00, 65.37
(S) : 55.09, 53.00, 51.73

AS-China Reda, Tantangan pada Pertemuan Putin-Trump

Ketegangan hubungan dagang AS-China reda untuk sementara waktu sehingga oil berhasil rebound di hari Jumat malam. Tapi kabar lain juga cukup menggembirakan, yaitu rencana pertemuan Trump dan Putin di Budapest. Fokus diperkirakan akan tertuju pada Budapest. Trump berharap bisa mendamaikan Rusia-Ukraina, tapi dia mengakui kesulitan. Putin mungkin tetap keras sehingga posisi ini akan menarik dicermati, apakah perjanjian damai akan disetujui.

Asumsi Putin setuju bertemu Zelenskyy, maka minyak berpotensi turun lebih lanjut dan tembus $55 dengan mudah. Sebaliknya, jika Putin tetap menolak, mungkin level $65 kembali dilirik, tapi belum tentu tembus karena kekhawatiran oversupply juga berperan memberi efek tekanan.

Weekly candle bearish sehingga secara teori cenderung turun. Tapi daily kemungkinan punya kesempatan untuk rebound lebih dulu. Meski demikian alur kenaikan diperkirakan tetap terbatas, dan bearish masih cenderung dominan.


EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD

Weekly Forex Outlook

Di hari Jumat, Trump meredam kekhawatiran pasar dengan mengatakan tidak perlu berlakukan tarif 100% untuk China dan pertemuan Trump dan Xi sebagai puncak dari diskusi kedua negara bulan depan. Minggu depan tidak hanya pertemuan delegasi kedua negara saja, tapi pasar juga kembali fokus pada data CPI yang dijanjikan BLS akan dirilis 24 Okt 2025. Inggris juga akan fokus dengan data inflasinya. Sedangkan Jepang akan menunggu hasil pemilu parlemen apakah Takaichi menjabat PM

EURUSD
Sensitif pada Dolar!

Weekly, candle berhasil ditutup rebound pasca penurunan 2 minggu sebelumnya. Namun daily terganggu karena dolar mengalami rebound. Area 1.16060 berpotensi diuji, dan 1.15000 kemungkinan terancam. Tapi jika dolar kembali melemah, mungkin saja Euro berbalik kembali. Tapi bullish harus tembus 1.17300 untuk naik lebih kuat

Resistance :  1.17300, 1.18200, 1.19640

Support  :  1.15370, 1.13900, 1.12800

Outlook : Limited Bearish

GBPUSD
Tergantung CPI!

Weekly berhasil ditutup rebound dan buka peluang untuk naik minggu depan. Tapi nasibnya sensitif juga terhadap dolar AS. Jika dolar kembalil melemah, GBP punya peluang naik. Terutama jika CPI Inggris dirilis lebih baik. Ini akan mencegah BOE dari penurunan suku bunga. Tapi secara umum, bearish juga masih membayangi karena dolar

Resistance :  1.35800, 1.37800, 1.38400

Support  :  1.32500, 1.31400, 1.30000

Outlook : Limited Bearish

USDJPY
Tunggu PM Baru!

Weekly ditutup bearish, secara teori peluang turun minggu depan. Tapi penguatan Yen tergantung pada situasi politik. Takaichi akan ditentukan di parlemen. Jika resmi sebagai PM, maka Yen terancam melemah, dan 155 potensi muncul. Jika Takaichi gagal, maka Yen berpeluang menguat, dan 149 kemungkinan ditembus

Resistance :  153.395, 155.000, 158.875

Support : 149.225, 146.570, 144.840

Outlook : Limited Bullish

INDEKS USD
AS-China Reda, Fokus ke CPI!

Pernyataan Trump di hari Jumat berhasil meredam ketegangan tentang hubungan dagang AS-China yang berkecamuk sejak awal pekan kemarin. Dolar pun ditutup rebound di hari Jumat pasca tekanan di 3 hari berturut-turut. Namun, posisi weekly belum aman karena secara keseluruhan dolar tetap lemah dibanding mata uang lain. Minggu depan nasibnya ditentukan oleh CPI karena pertemuan AS-China diperkirakan sudah diantisipasi.

Outlook : Limited Bullish

NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES

Weekly CFD Indices Outlook

Yang menarik untuk minggu depan adalah delegasi AS dan China akan bertemu, Kongres Tahunan China, Takichi akan ditentukan dari pemilu parlemen, dan data CPI AS kembali menjadi sorotan. Indeks Saham akan sangat sensitif terhadap semua event tersebut sehingga peluang volatilitas bisa terjadi sepanjang minggu depan. Jadi, sebaiknya trader berhati-hati karena banyaknya risk event yang terjadi sejak awal sampai akhir pekan depan.

NIKKEI
Tergantung Takaichi

Nasib Takaichi minggu depan kemungkinan menjadi penggerak utamanya. Jika Takaichi berhasil menang dalam pemilu parlemen dan sah menjadi PM Jepang, maka indeks punya kesempatan naik dan cetak rekor  baru. Sebaliknya jika gagal, maka waspada penurunan cepat mengancam support 46245, area low minggu lalu.

Resistance : 48500, 49500, 50000

Support  :  47500, 46500, 46000

Outlook : Limited Bearish

HANG SENG
Fokus Kongres Tahunan!

Weekly ditutup bearish, tapi juga mirip dengan inverted hammer. Secara teori inverted hammer memberi peluang untuk rebound atau kembali ke jalur kenaikan sebelumnya. Tapi semua ini akan ditentukan oleh Kongres Tahunan China dan juga hasil pertemuan delegasi AS-China. Asumsi AS-China aman, maka pasar akan berharap stimulus dari parlemen untuk mendukung ekonomi. Area 26000 kemungkinan dilirik lagi!

Resistance : 26000, 27220, 27600

Support  :  24800, 24350, 24000

Outlook : Limited Bearish

NASDAQ
Fokus CPI!

Weekly candle berhasil ditutup bullish, dan peluang untuk kenaikan cukup terbuka. CPI akan menentukan. Support 24400 bisa ditembus jika CPI mengejutkan naik lebih tinggi. Tapi resistance 25400 juga berpeluang ditembus asalkan data CPI hanya “naik tipis” atau bahkan cenderung lemah.

Resistance : 25500, 25800, 26500

Support : 24500, 24000, 23030

Outlook : Limited Bearish

DOW JONES
Kecemasan Reda, Kini Saatnya CPI!

Pernyataan Trump dan Bessent setidaknya menjadi indikator utama kenapa saham berhasil ditutup rebound di hari Jumat. Ketegangan yang menekan saham AS sejak pertengahan pekan lalu berhasil diredam. Efeknya tentu terlihat pada candle weekly yang berhasil ditutup bullish, dan pasar akan cermati inflasi minggu depan. Semakin lemah, semakin memperkuat ekspektasi cut rate, dan positif untuk saham. Berlaku sebaliknya!

Resistance : 46500, 47500, 48000

Support : 46000, 45500, 45000

Outlook : Bullish

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.