Weekly Newsletter Ed. 279

Published on 10/26/2025


27 - 31 Oktober 2025


Suku Bunga Pasti Dipangkas! Fokus Tertuju ke Akhir dari Quantitative Tightening Fed!

Saat pertemuan FOMC minggu depan, Fed dipastikan memangkas suku bunga lebih lanjut sebesar 25 bps. CME Fedwatch tools menunjukkan pasar memperhitungkan 98% peluang pemangkasan tersebut.

Tapi yang menarik adalah Fed akan dihadapkan pada pertanyaan yang semakin mendesak tentang seberapa cepat bank harus menghentikan pengurangan neraca sebesar $6,6 triliun. Pasar uang sudah beri peringatan beberapa minggu sebelumnya tentang proses yang dikenal sebagai Quantitative Tightening (QT) kemungkinan sudah mencapai batas. Para Analis Wall Street memperkirakan Fed kemungkinan terpaksa menghentikan QT secepatnya di bulan ini.

Para Analis menilai Fed perlu bertindak cepat untuk menghindari distorsi yang mengguncang pasar uang di September 2019. Saat itu, suku bunga jangka pendek melonjak tajam karena bank sentral memperketat portofolionya sehingga mengancam kemampuan bank untuk kendalikan biaya dan mengerahkan ekonomi. Dengan menghentikan pengurangan neraca lebih cepat akan memungkinkan Fed untuk mulai membeli sekuritas lagi untuk perkuat cadangan. JPMorgan perkirakan bank sentral akan memulai operasi pasar terbuka setelah QT dihentikan, lalu membeli obligasi pemerintah untuk pengelolaan di awal 2026.

Akibat Shutdown, Keandalan Laporan Inflasi AS Mungkin Diragukan

Proses Quantitative Tightening (QT) dirancang untuk mengurangi likuiditas yang ditambahkan ke sistem keuangan saat pandemi COVID-19. Saat itu, Fed secara agresif membeli obligasi Treasury dan hipotek untuk menurunkan suku bunga jangka panjang dalam upaya memberi stimulus dan stabilitas pasar obligasi.

Pembelian yang dimulai dengan skala besar di musim semi 2020, lebih dari 2 kali lipat total kepemilikan Fed di musim panas 2022. Dan sejak saat itu Fed membiarkan sejumlah obligasi jatuh tempo dan tidak diganti sehingga kepemilikan turun ke level saat ini sebesar $6,6 triliun.

Tantangan bagi Fed adalah bahwa belum jelas berapa banyak likuiditas bisa ditarik sebelum pasar menjadi terlalu volatile, sehingga Wall Street kesulitan memprediksi kapan QT akan berakhir

Dalam pernyataanya di 14 Oktober 2025, Powell mengatakan QT mungkin akan berakhir “dalam beberapa bulan ke depan”. Para pengamat bank sentral meyakini bahwa kondisi saat ini sudah berubah untuk QT akibat meningkatnya gesekan di pasar uang sehingga berpotensi mengancam kendali Fed atas target suku bunga yang digunakanuntuk mencapai tujuan inflasi dan lapangan kerja

Powell mengatakan beberapa tanda mulai muncul bahwa kondisi likuiditas mulai mengetat secara bertahap, dan menunjukkan pengurangan cadangan lebih lanjut bisa menghambat pertumbuhan.  Meski demikian Fed tidak berencana untuk kembali ke neraca pra-COVID sebesar $4 triliun.

AGENDA DATA EKONOMI

BOJ & ECB

Meskipun pertemuan minggu depan akan relatif tidak terlalu penting untuk kedua bank sentral karena diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, tapi ada poin penting yang perlu dicermati pasar dari kedua bank sentral tersebut. BOJ awalnya diharapkan mulai kembali menaikkan suku bunga, tapi kemenangan Takaichi sebagai Ketua LDP, dan secara resmi juga menjabat PM Jepang yang baru membuat BOJ harus bertahan. Ini dikarenakan program pemerintahan baru nantinya lebih utamakan pertumbuhan ekonomi. Akan sangat mengejutkan jika BOJ tiba-tiba menaikkan suku bunga.

Lalu ECB juga diperkirakan bertahan karena sejak pertemuan terakhir data-data relatif mix. Dengan risiko politik yang mereda, bank kemungkinan tidak terburu-buru,. Tapi pernyataan Lagarde paling ditunggu!

ECB Interest Rate Decision

30 Okt 2025
Jam 20:15 WIB 

BOJ Interest Rate

30 Okt 2025
Jam 10:00 WIB 

FOMC Interest Rate Decision & Presscon

30 Okt 2025
Jam 01:00 & 01:30 WIB 

Fed’s Balance Sheet

31 Okt 2025
Jam 20:15 WIB 

Trump & Xi Meeting

31 Okt 2025
Tentative Time

FOMC & Rencana Stop QT

Federal Reserve diperkirakan akan menurunkan suku bunga 25 bps atau 0.25% minggu depan. Ini berarti kedua kalinya setelah bulan lalu memulai pelonggaran kebijakannya. Meski ekonomi AS terlihat cukup baik dan inflasi masih tinggi, Fed menggeser fokusnya ke risiko pasar tenaga kerja yang melambat. Inflasi tarif tidak separah yang dikhawatirkan, diimbangi oleh turunnya harga energi, melambatnya pertumbuhan upah, dan penurunan sewa properti.

Laporan balance sheet kemungkinan menarik untuk dicermati. Pasca FOMC September, Powell memberi sinyal akan menghentikan pengurangan neraca (QT). Ini diartikan pasar sebagai sinyal pelonggaran meskipun Fed tidak lagi mencetak uang. Efek yang akan terjadi kemungkinan mirip dan cenderung menandakan Fed mulai serius melonggarkan kebijakan

Pertemuan Trump-Xi Jinping

Selain bank sentral, perhatian juga akan tertuju pada pertemuan tingkat tinggi 2 pemimpin negara yang sedang berseteru dalam perang dagang. Trump dan Xi Jinping akan bertemu di Korea Selatan. Ini akan menjadi pertemuan perdana mereka sejak 2019, di tengah ancaman yang meningkat. Sebelum itu, Bessent dan He Lifeng bertemu lebih dulu minggu ini (sedang berlangsung) di Malaysia, dan diharapkan menjadi pembuka jalan bagi pertemuan kedua kepala negara minggu depan.

Presiden Trump bicara tentang optimisme untuk mencapai kesepakatan fantastis dan bahkan akan berkunjung ke China di 2026. Minimal pertemuan ini bisa mempertahankan gencatan senjata perang dagang yang akan berakhir 10 November.

Bullish – Bearish Battle Continues: Fed atau AS-China? 4000 vs 4180, Mana Lebih Dulu Tembus?

Keputusan yang sulit jika harus memilih mana risk event yang akan menggerakkan pasar minggu depan? Hal ini dikarenakan kedua risk event akan muncul hanya selisih 1 hari saja. Fed lebih dulu akan umumkan kebijakannya, dilanjutkan dengan kepastian apakah QT akan dihentikan atau tidak, dan berapa besar. Lalu berlanjut dengan akhir bulan yang diagendakan menjadi pertemuan pertama Trump dan Xi Jinping sejak 2019. Jelas redanya ketegangan AS-China menjadi faktor utama kenapa emas koreksi sampai 4000, tapi kemudian berbalik naik pasca CPI. Minggu depan, event ini akan kembali tentukan apakah 4000 atau 4180 yang lebih dulu ditembus.

Weekly candle ditutup bearish, menandai akhir dari rally impresif dalam 9 minggu berturut-turut. Secara teori seharusnya mudah menentukan bahwa tren akan turun atau setidaknya koreksi turun kembali membayangi. Tapi pasar tidak semudah itu. Jika pertemuan Trump dan Xi Jinping “sudah diprediksi dan diantisipasi” mencapai kesepakatan, maka tersisa efek dari keputusan Fed dan pidato Powell. Tapi pasar butuh kepastian dari kapan Fed akan hentikan QT, dan penghentian QT setidaknya bisa menjadi lampu hijau bagi emas ke depan.

Daily Trend : Limited Bearish
Weekly Trend : Bearish
(R) : 4180, 4200, 4275
(S) : 4060, 4000, 3945

Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Strong Bullish
(R) : 62.00, 65.37. 67.10
(S) : 57.10, 55.09, 53.00

Sanksi Minyak Rusia Buat Minyak Naik, OPEC Siap Redam dengan Produksi!

Harga minyak rebound dari level terendah 55.90 ke 62 minggu lalu. Hal ini dipicu oleh batalnya pertemuan Trump dan Putin, dan AS memutuskan untuk memberi sanksi terhadap dua perusahaan minyak raksasa Rusia sehingga meningkatkan ketegangan hubungan Rusia dan AS. Putin bereaksi, tapi OPEC pun siap mengatasi gangguan pasokan jika minyak Rusia berkurang di pasaran akibat sanksi ketat dari AS dan Uni Eropa.

Di sisi lain, kesepakatan AS-China pun sepertinya bisa mempermudah minyak untuk naik. Apalagi jika AS berhasil meminta China hentikan pembelian ke Rusia. Tapi sepertinya itu poin tersulit karena China cukup dekat dengan Rusia.

Weekly candle ditutup bullish, dan double bottom besar membayangi untuk potensi kenaikan lebih lanjut. Terutama jika ketegangan AS-Rusia berlanjut. Tapi “TACO” trade kemungkinan bisa saja meredam kekhawatiran tersebut dan minyak berpeluang berbalik turun. Secara keseluruhan area 65 sebagai resistance psikologis, dan jika tidak ditembus, maka peluang penurunan bisa kembali terjadi.


EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD

Weekly Forex Outlook

Minggu depan menjadi salah satu minggu yang paling sibuk karena diisi oleh keputusan suku bunga bank sentral, beberapa data ekonomi dan juga rencana pertemuan Trump dan Xi Jinping di akhir pekan depan. Euro akan bergantung pada CPI daripada ECB karena dipastikan akan tahan suku bunga. Sedangkan Yen akan dipengaruhi FOMC dan juga BOJ. Dan fokus utama tentu tertuju pada FOMC Meeting yang diperkirakan kembali pangkas suku bunga.

EURUSD
Tergantung Inflasi

Weekly ditutup candle bearish yang menandakan potensi penurunan membayangi. Support 1.15400 terancam, dan penurunan berpeluang melirik zona 1.13500. ECB dipastikan tahan suku bunga, tapi pernyataan Lagarde dan CPI zona Euro lebih menentukan. Inflasi yang rendah akan membuat ECB kembali cut rate dan negatif untuk Euro.

Resistance :  1.17300, 1.18200, 1.19640

Support  :  1.15370, 1.13900, 1.12800

Outlook : Limited Bearish

GBPUSD
Tergantung Dolar!

Weekly berakhir dengan candle bearish, menandakan penurunan berpeluang lanjut. Tidak ada data ekonomi penting sehingga akan bergantung pada dolar pasca FOMC dan juga pertemuan Trump-Xi Jinping. Support 1.31400 terancam jika dolar terus menguat. Sebaliknya resistance 1.35000 harus tembus untuk mengikis tekanan bearish.

Resistance :  1.35800, 1.37800, 1.38400

Support  :  1.32500, 1.31400, 1.30000

Outlook : Bearish

USDJPY
FOMC vs BOJ

Weekly candle bullish sehingga secara teori kenaikan berpotensi lanjut dan resistance 155 bisa saja muncul. BOJ kelihatannya bertahan karena Takaichi lebih pilih pelonggaran fiskal. Namun jika terjadi kejutan dari BOJ dengan menaikkan suku bunga, maka USDJPY berpotensi turun dengan cepat. Tapi sebelum itu Fed juga akan berpengaruh.

Resistance :  153.395, 155.000, 158.875

Support : 149.225, 146.570, 144.840

Outlook : Bullish

INDEKS USD
Antara FOMC, QT dan Pertemuan AS-China

Weekly ditutup bullish dan dolar “di atas angin” karena ekspektasi pertemuan Trump dan Xi Jinping berakhir positif dengan kesepakatan kedua pemimpin negara. Tapi mungkin saja ini sudah diantisipasi pasar sehingga investor cenderung fokus pada FOMC Meeting dan rencana dihentikannya QT oleh Fed. Secara umum, kita juga melihat potensi double top di grafik daily yang bisa hambat kenaikan dolar. Tapi jika QT tetap berlanjut, maka dolar bisa lanjut menguat.

Outlook : Limited Bullish

NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES

Weekly CFD Indices Outlook

Optimisme kesepakatan AS-China berhasil mendorong kinerja pasar saham global ditutup positif di akhir pekan kemarin. Jika tren ini berlanjut, maka tidak hanya Wall Street yang akan cetak rekor baru, tapi juga Nikkei berpeluang cetak rekor baru. Sedangkan Hang Seng mungkin sedikit tertinggal di belakang, tapi bukan berarti tidak akan mampu mengejar. Optimisme stimulus China terbaru juga kemungkinan mendukung sentimen pada indeks Hang Seng

NIKKEI
Tunggu BOJ

Weekly ditutup bullish dan Nikkei berpeluang kembali cetak rekor baru di atas 50000. Namun, perlu waspada dengan BOJ. Meski sepenuhnya diperkirakan akan menahan suku bunga, tapi BOJ bisa saja memberi kejutan. Jika secara tiba-tiba BOJ tetap naikkan suku bunga, maka rally NIKKEI berpotensi terhenti dan berbalik turun dengan cepat.

Resistance : 50000, 50600, 51200

Support  :  49000, 48500, 47500

Outlook : Limited Bearish

HANG SENG
Optimisme Stimulus

Weekly berhasil ditutup bullish dan gap yang terjadi baik gap turun maupun naik mostly berhasil ditutup meski tidak sempurna. Ini cukup untuk membuat indeks kembali ke tren semula. Kenaikan perlu tembus resistance 26500 untuk memudahkan lanjutkan kenaikan. Sedangkan ancaman bearish juga membayangi, terutama jika tembus 25300. Optimisme stimulus China dukung bullish

Resistance : 26560, 27220, 27600

Support  :  25500, 24800, 24350

Outlook : Limited Bearish

NASDAQ
Fokus Fed!

Weekly berhasil ditutup bullish setelah Trump mengatakan optimismenya terhadap pertemuan dengan Xi Jinping minggu depan. Ekspektasi cut rate Fed juga mendukung kenaikan. Tapi minggu depan akan lebih bergantung pada rencana penghentian QT. Jika benar, maka indeks ada peluang lanjut kenaikan

Resistance : 25800, 26500, 27000

Support : 24500, 24000, 23030

Outlook : Limited Bearish

DOW JONES
Kecemasan Reda, Kini Saatnya CPI!

Optimisme kesepakatan AS-China dan pemangkasan suku bunga Fed menjadi faktor utama penutupan positif pada Dow Jones di hari Jumat sehingga weekly candle juga berakhir positif. Minggu depan puzzle bertambah dengan kepastian dari dihentikannya QT. Jika terwujud, resistance 48000 berpeluang ditembus dan terbuka untuk ciptakan rekor tertinggi baru. Sebaliknya, jika QT berlanjut, waspada berbalik turun.

Resistance : 47500, 48000, 49000

Support : 46500, 46000, 45500

Outlook : Bullish

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.