Weekly Newsletter Ed. 281

Published on 11/09/2025


10 - 14 November 2025


Republik vs Demokrat: Negosiasi Mentok, Belum Ada Tanda-Tanda Shutdown Berakhir!

Ketua Minoritas Senat Chuck Schumer di hari Jumat menawarkan solusi untuk mengakhiri shutdown dengan cepat. Schumer mengatakan Partai Republik hanya perlu mengatakan “ya” pada proposal yang diajukan Demokrat tentang perpanjangan 1 tahun untuk ACA (Affordable Care Act). 

Indeks saham utama AS ditutup rebound di hari Jumat karena pasar menilai tawaran tersebut sebagai langkah yang cukup dekat untuk mengakhiri periode shutdown yang sudah memasuki hari ke-38. Namun, proposal ditolak mentah-mentah. Senat Republik menegaskan bahwa Demokrat akan mendapatkan apa yang diinginkannya hanya setelah pemerintah resmi dibuka.

Pejabat Gedung Putih menilai pengajuan proposal tersebut menandakan Demokrat berada dalam tekanan untuk mengakhiri shutdown. Kabar terbaru menyebut Partai Republik sedang menyusun paket pengeluaran bipartisan baru untuk mengakhiri shutdown, dan menantang Demokrat untuk mendukungnya.

Paket baru tersebut akan mengganti RUU yang disetujui DPR, tapi berulang kali ditolak Demokrat. RUU baru hanya akan membuat pendanaan pemerintah diperpanjang sampai 21 November. Belum jelas apa yang akan ditawarkan nantinya, dan apakah cukup banyak Demokrat yang setuju untuk meloloskan RUU baru itu.

Jika Shutdown Berakhir, Kapan Data Ekonomi AS Mulai Dirilis Normal?

Di saat pembicaraan berjalan di tempat dan tidak kunjung menunjukkan akhir dari perdebatan kedua kubu di DPR AS, pasar berada di situasi kebingungan dengan data ekonomi AS yang hilang selama periode shutdown berjalan. Non farm payrolls kembali tidak dirilis di hari Jumat kemarin, dan CPI minggu depan juga diperkirakan tidak akan dirilis.

Jika saja minggu depan adalah minggu yang biasa, tanpa ada shutdown pemerintah, data CPI AS akan dirilis bersamaan dengan data retail sales, klaim pengangguran dan PPI. Tapi karena pemerintah AS masih ditutup, data-data tersebut belum akan dirilis.

Kalaupun pemerintah kembali beroperasi minggu depan, kemungkinan besar tetap akan ada penundaan dalam rilis data tersebut. Lalu, kapan kira-kira waktu yang bisa diharapkan untuk data tersebut rilis jika shutdown berakhir?

Sumber-sumber data pemerintah dari Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), Biro Sensus dan Biro Analisis Ekonomi (BEA) akan kembali beroperasi normal jika pemerintah kembali dibuka. Tapi biasanya data-data ekonomi akan mengalami penundaan karena mereka mengejar ketertinggalan data yang terlewat.

Lembaga-lembaga tersebut biasanya akan menerbitkan kalendar ekonomi yang direvisi dalam beberapa hari, menampilkan tanggal publikasi baru untuk semua laporan yang terlewat dan yang akan datang.

Pasca shutdown 2018, BLS tunda laporan NFP Desember 1 minggu, Biro Sensus tunda data kunci 2-3 minggu, dan BEA menggabungkan beberapa GDP dan PCE dalam 1 minggu setelah pembukaan.

AGENDA DATA EKONOMI

CNY Data

China akan merilis data CPI dan PPI bulan Oktober di tanggal 9 November (Minggu). Sayangnya tidak ada estimasi yang ditampilkan. Tapi inflasi China diperkirakan masih dalam deflasi, baik PPI maupun CPI berdasarkan kondisi ekonomi China baru-baru ini. Kemudian pasar akan mencermati data produksi industri dan juga retail sales China yang akan dirilis minggu depan di hari Jumat. Data ini akan menjadi catatan penting dan sekaligus petunjuk untuk melihat apakah PBOC masih punya ruang untuk melakukan stimulus moneter.

Laporan yang lemah memberi petunjuk bahwa konsumsi domestik masih perlu disupport dengan stimulus sehingga stimulus yang dijanjikan pemerintah maupun bank seharusnya mendapat lampu hijau.

CNY CPI & PPI

9 Nov 2025
Jam 08:30 WIB 

CNY Industrial Production

14 Nov 2025
Jam 09:00 WIB 

UK Jobs Market

11 Nov 2025
Jam 14:00 WIB 

UK GDP

13 Nov 2025
Jam 14:00 WIB 

GER CPI

12 Nov 2025
Jam 14:00 WIB 

EUR GDP

14 Nov 2025
Jam 17:00 WIB 

UK Data

Dengan tidak munculnya data ekonomi AS karena shutdown yang masih berlanjut, maka pasar akan beralih ke data ekonomi Inggris yang dimulai hari Selasa.

Trader akan mencermati laporan tenaga kerja Inggris yang dirilis jam 14.00 WIB di hari Selasa. Data ini kemungkinan berpengaruh pada BOE Meeting berikutnya di 18 Desember. Tingkat pengangguran yang meningkat akan memberi tekanan bagi Inggris untuk tetap di jalur penurunan suku bunga.

Berikutnya, fokus berlanjut ke hari Kamis, di jam 14.00 WIB dengan rilis data GDP bulanan dan juga kuartalan. Laju pertumbuhan yang melambat juga akan mendukung untuk pemangkasan suku bunga BOE.

EUR Data

Selain Inggris, Uni Eropa juga akan merilis data ekonomi dan menjadi perhatian pasar di tengah minimnya data ekonomi AS karena shutdown yang masih berjalan.

Jerman akan mengawalinya dengan data CPI di hari Rabu. Jerman merupakan negara ekonomi terbesar di Uni Eropa sehingga laporan ekonomi biasanya mempengaruhi Euro. Inflasi Jerman diperkirakan stabil di 2.3% y/y dan 0.3% m/m.

Kemudian di hari Jumat berlanjut dengan laporan ketenagakerjaan zona Euro dan GDP. Para pejabat ECB menilai bank sentral tidak dalam kondisi tergesa-gesa untuk memangkas suku bunganya. Tapi jika laju pertumbuhan ekonomi melambat, maka bank bisa mempertimbangkannya kembali.

‘Uncertainty’ Dominan, Pertarungan Bullish vs Bearish Berlanjut, Tembus 3886 atau 4045?

Pasar diombang-ambing ketidakpastian seputar kapan shutdown berakhir. Sampai akhir pekan saat artikel ditulis, belum ada kejelasan apakah Republik dan Demokrat mencapai kesepakatan tertentu untuk mengakhiri shutdown. Proses negosiasi yang dramatis membuat pasar kebingungan karena serba tidak pasti, dan berdampak pada absennya beberapa data pamungkas yang menjadi acuan penggerak market, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga Fed.  Meski Powell sempat menyebut pemangkasan Desember tidak bisa dipastikan, tapi ketidakpastian kebijakan, geopolitik dan juga pembelian emas oleh bank sentral masih berlanjut sehingga menahan penurunan emas terlalu tajam.

Weekly candle ditutup bullish dengan real body kecil warna putih dan tail bawah agak panjang daripada tail atas, mirip dengan hammer. Secara teori, hammer muncul pasca 2 minggu berturut-turut dalam tekanan seharusnya menjadi isyarat harga berpotensi kembali rebound. Daily ditutup bullish dan peluang double bottom terdeteksi. Neckline akan berada di 4045 dan jika berhasil tembus, maka peluang kenaikan berlanjut. Tekanan turun juga mengancam, tapi kemungkinan terbatas.

Daily Trend : Limited Bearish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 4045, 4097, 4135
(S) : 3974, 3915, 3847

Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bearish
(R) : 61.16, 62.40, 64.15
(S) : 58.40, 55.95, 53.00

Geopolitik Reda, Shutdown AS Tidak Pasti, Oil Kembali Terancam!

Sentimen pasar minyak saat ini cenderung bearish, tetapi ancaman Trump terkait serangan ke Venezuela masih membayangi sehingga potensi volatilitas besar bisa terjadi sewaktu-waktu. Mengantisipasi langkah selanjutnya dari Trump, pasar saat ini cenderung sideways sehingga terlihat bergerak di kisaran $58-$60 per barel dalam 1 minggu terakhir. Selama tidak ada perkembangan baru dari Karibia, maka sentimen pasar cenderung bearish. Hal ini juga didukung dengan dampak dari shutdown pemerintah AS yang secara aktif mempengaruhi konsumen bahan bakar jet di seluruh negeri. Tapi jika eskalasi meningkat, maka bersiap untuk melihat minyak berbalik naik dengan cepat.

Weekly candle ditutup bearish di mana penurunan terhenti di 58.80, tapi harga tertinggi tetap bertahan di 61 sehingga potensi bearish cenderung masih dominan. Tapi di sisi lain daily candle di hari Jumat ditutup mirip inverted hammer dengan real body putih. Secara teori harusnya ada peluang untuk rebound. Meski demikian tren utama cenderung turun dan nasib rebound akan bergantung pada perkembangan geopolitik. Selama tidak ada eskalasi, maka penurunan di bawah 58 sangat terbuka


EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD

Weekly Forex Outlook

Kita masih dihadapkan dengan ketidakpastian seputar shutdown. Sampai Jumat kemarin, Republik dan Demokrat masih berseteru, dan sepertinya shutdown tetap berlanjut. Hal ini membuat data CPI AS terancam batal dirilis beserta data penting lainnya. Tapi fokus akan tertuju pada proses negosiasi ke depan, dan juga data ekonomi dari Eropa dan Inggris. Secara teknis, kenaikan dolar mulai tersendat dan akibatnya mata uang lain cenderung rebound.

EURUSD
Tergantung GDP

Weekly candle ditutup hammer setelah Euro berhasil rebound di 3 hari terakhir, dan menghapus penurunan yang terjadi di awal pekan. Daily berhadapan dengan resistance trendline 1.16000. Jika mampu tembus di pembukaan Senin, maka ada peluang kenaikan ini berlanjut. Tapi disisi lain, data GDP zona Euro kemungkinan akan menentukan

Resistance :  1.16000, 1.17300, 1.18200

Support  :  1.14400, 1.13560, 1.12280

Outlook : Bullish

GBPUSD
MA 50 Weekly Bantu Rebound

Lepas dari tekanan di 2 minggu terakhir berturut-turut karena mengantisipasi kejutan bearish dari BOE, Pound akhirnya berhasil rebound. Hal ini terbantu dengan pidato Bailey yang “sesuai ekspektasi” dan juga dolar yang kembali melemah. Weekly tertolong oleh MA 50 yang menahan penurunan. Tapi kenaikan masih perlu validasi

Resistance :  1.33210, 1.35800, 1.37800

Support  :  1.30000, 1.29000, 1.28000

Outlook : Bullish

USDJPY
Rising Wedge Mengintai

Weekly candle ditutup hanging man, pertanda penurunan berpotensi lanjut minggu depan, sekaligus memperkecil peluang kenaikan ke zona 156-158. Daily bahkan terdeteksi membentuk pola rising wedge. Tembus support 152.800 konfirm turun. Sebaliknya, ancaman kenaikan tetap membayangi jadi trader harus waspada!

Resistance :  154.500, 156.660, 158.875

Support : 152.800, 150.800, 148.100

Outlook : Bearish

INDEKS USD
Penguatan Terkikis, Dolar Balik Melempem

Indeks dolar ditutup melemah di hari Jumat, penurunan untuk ketiga kalinya dalam 3 hari berturut-turut sekaligus menutup penguatan yang sempat terjadi di awal pekan lalu pasca pidato Powell yang mengecewakan. Kondisi ini membuat pasar kembali berpikir bahwa penguatan dolar relatif terbatas. Jika penurunan berlanjut, maka dolar diperkirakan kembali melirik zona 98, sekaligus kembali ke titik sebelum kenaikan pasca FOMC Meeting.

Outlook : Bearish

NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES

Weekly CFD Indices Outlook

Indeks saham AS dan Asia menghadapi ujian serius di tengah ketidakpastian kebijakan dan ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Di AS, faktor ketidakpastian kembali membayangi setelah data-data minggu lalu mengindikasikan Fed bisa saja menghentikan penurunan suku bunga. Kabar positif dari negosiasi shutdown bisa menjadi penenang, tapi jika deadlock, maka tekanan terus membayangi. Asia lebih sedikit data dan event dan akan bergantung pada AS.

NIKKEI
Bearish Engulfing Weekly

Setelah 2 minggu cetak rekor baru, indeks ditutup turun dan sepertinya bearish engulfing weekly membuat peluang penurunan atau profit taking masih bisa berlanjut minggu depan. Support 48320 kemungkinan jadi incaran. Namun, jika Wall Street mampu pulih, ada harapan Nikkei ikut pulih, meskipun secara struktur belum tentu cetak rekor baru.

Resistance : 50650, 51500, 52000

Support  :  49500, 49000, 48320

Outlook : Strong Bearish

HANG SENG
Berjuang Tembus 26700

Candle weekly ditutup hammer, pertanda bagus untuk saham setelah sebelumnya sempat tertekan. Tapi bullish juga dikhawatirkan belum terlalu kuat, apalagi Wall Street dibayangi penurunan. Resistance 26700 harus ditembus untuk membuat bullish berlanjut. Tapi selama tidak ditembus, maka waspadai penurunan mengancam kembali di bawah 25200. Data ekonomi China bisa jadi petunjuk

Resistance : 26560, 27220, 27600

Support  :  25500, 24800, 24350

Outlook : Limited Bearish

NASDAQ
Tunggu Kepastian

Candle daily berhasil rebound, tapi weekly masih ditutup bearish sehingga ancaman turun kemungkinan masih membayangi. Pasar butuh kepastian kapan shutdown berakhir. Jika tetap tidak pasti, maka ancaman turun kembali dominan. Tapi jika negosiasi berjalan lancar, maka ada peluang kenaikan berlanjut dan lirik resistance 25670

Resistance : 25670, 26500, 27000

Support : 25000, 24500, 24000

Outlook : Limited Bearish

DOW JONES
Sensitif pada Negosiasi Shutdown

Kabar baiknya adalah daily candle berhasil ditutup hammer karena support menahan penurunan tepat di zona trendline. Tapi kabar buruknya, weekly candle tetap bearish. Dengan tidak adanya data CPI minggu depan, kemungkinan pasar masih akan berjuang mencari petunjuk dari negosiasi Demokrat dan Republik untuk akhiri shutdown. Perkembangan positif akan mendukung kenaikan. Jika sebaliknya, tekanan turun berlanjut

Resistance : 47484, 48000, 48500

Support : 46579, 46019, 45449

Outlook : Limited Bearish

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.