3 - 7 November 2025
AS – Venezuela Memanas, Harga Minyak Temukan Tantangan Baru Geopolitik
Ketegangan antara AS dan Venezuela memuncak, mengancam meningkatnya risiko energi dan keamanan di Karibia. Meskipun Trump menyangkal kemungkinan serangan militer segera, tapi Trump tetap mempertahankan kehadiran Angkatan laut.
Pernyataan tersebut muncul setelah adanya laporan tentang patroli AS dan tindakan maritim yang menargetkan rute narkotika yang terkait dengan Caracas. Hal ini menuai kecaman dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan memicu seruan baru kepada Dewan Keamanan PBB.
Eskalasi geopolitik meningkat di saat industri minyak Venezuela sedang menunjukkan pemulihan. Ekspor minyak mentah dari Venezuela mencapai 1,09 juta barel per hari di bulan September, tertinggi sejak awal 2020.
Pengiriman dari Venezuela sangat penting untuk pengolah minyak China dan India seiring sanksi minyak Rusia yang sedang berjalan dan pasokan minyak mentah yang ketat di tempat lain. Gangguan ini berpotensi menekan pasar minyak mentah global.
Caracas juga bersengketa dengan Georgetown terkait batas maritim di perairan yang berdekatan dengan blok Stabroek milik Exxon Mobil di lepas Pantai Guyana. Titik panas tersebut bisa lebih signifikan jika tekanan militer dari AS kian meningkat.
Government Shutdown Berpotensi Cetak Sejarah Baru, Terlama Sejak 2018
Shutdown pemerintah AS berpotensi mencatatkan sejarah baru jika tidak ada kesepakatan sampai minggu depan karena penutupan sebagian tersebut mendekati rekor terlama 2018.
Pekerja yang tidak menerima gaji, sampai data ekonomi yang hilang, membuat Federal Reserve harus mengambil keputusan dengan informasi yang tidak lengkap. Dampak shutdown tersebut semakin dirasakan di seluruh ekonomi AS.
Tekanan kemungkinan akan semakin meningkat. Manfaat bantuan pangan yang dijadwalkan berakhir di hari Sabtu, harus dihentikan setelah hakim federal di Massachusetts dan Rhode Island memerintahkan pemerintahan Trump untuk hentikan pembayaran.
Beberapa isu utama bisa memaksa berakhirnya shutdown: bencana yang mengancam perjalanan udara ke depan jelang libur Thanksgiving.
Bantuan pangan atau food-stamps yang hampir habis di hari Sabtu berpotensi membuat sekitar 40 juta orang penerima kupon bantuan harus bergantung pada program seperti bank pangan komunitas. Bukan hanya konsumen dan keluarga yang akan terdampak, tapi juga ekonomi ASberpotensi terkena dampak dari penurunan belanja.
Ancaman kenaikan tajam premi asuransi kesehatan. Subsidi untuk rencana asuransi yang dikenal sebagai Obamacare akan berakhir 31 Desember. Poin ini menjadi salah satu penyebab perselisihan Demokrat dan Republik sehingga sebabkan Demokrat memblok RUU Anggaran yang diajukan Republik dan berujung shutdown.
AGENDA DATA EKONOMI
Manufacture & Services Data
Dengan kondisi pemerintah AS masih shutdown dan belum ada tanda-tanda akan berakhir, minggu depan akan relatif sedikit data ekonomi dari pemerintah. Tapi beberapa survei bisnis dan konsumen mungkin bisa menjadi gambaran bahwa ekonomi AS sedang melambat.
Indikator ISM menunjukkan ekonomi sedang tumbuh sekitar 1-2%, relatif baik tapi lebih lambat dibanding pertumbuhan 2-3% yang terlihat baru-baru ini. AS akan merilis ISM manufacture di hari Senin, dan Services di hari Rabu.
Sedangkan Inggris dan zona Eropa masing-masing juga akan merilis data PMI manufacture di hari Senin dan PMI services di hari Rabu
US ISM Manufacture
3 Nov 2025
Jam 22:00 WIB
US ISM Non-Manufacture
5 Nov 2025
Jam 22:00 WIB
US ADP Employment
5 Nov 2025
Jam 20:15 WIB
BOE Interest Rate Decision
6 Nov 2025
Jam 19:00 WIB
US ADP
Karena shutdown yang berlanjut, data resmi tenaga kerja tidak akan dirilis, dan sebagai gantinya laporan tenaga kerja dari swasta, yaitu data ADP menjadi fokus utama minggu depan.
Laporan ADP menunjukkan sektor swasta sudah memangkas lapangan kerja dalam 3 bulan terakhir. Ekonom memperkirakan hanya akan ada kenaikan kecil sekitar 40K bulan ini, angka yang tidak menandakan pemulihan, terutama setelah pemangkasan besar-besaran lapangan kerja yang diumumkan Amazon dan UPSD baru-baru ini.
Ini akan sangat sensitif pada pasar mengingat tidak adanya data NFP yang akan dirilis di hari Jumat karena shutdown yang masih berlanjut dan hampir menyamai rekor terlama shutdown di 2018 dengan 35 hari.
BOE Interest Rates
Inflasi dan upah yang kuat di Inggris membuat peluang BOE untuk kembali turunkan suku bunga di bulan November kembali terbuka, meskipun hal ini juga diragukan sebagian Analis. Keputusan tersebut diperkirakan akan sangat ketat. Kemungkinan voting MPC 5-4 yang memilih pertahankan suku bunga, sedangkan beberapa anggota MPC diperkirakan memilih untuk turunkan suku bunga lebih besar 0.5%.
Pemangkasan suku bunga Desember juga memungkinkan, karena bank mungkin ingin terlebih dulu meninjau Anggaran Musim Gugur Pemerintah yang dirilis di akhir November. Lalu BOE memangkas suku bunga di bulan Desember, dengan sebagian Analis memperkirakan akan diikuti oleh 2 pemangkasan suku bunga di tahun 2026.
Tidak Ada NFP, Emas Bergantung pada ISM dan ADP! Perjuangan tembus 4100 vs Ancaman 3880!
Kekecewaan terhadap pidato Powell yang cenderung ke sisi hawkish mungkin membekas dan masih akan membayangi emas beberapa waktu ke depan, setidaknya sampai mendapat kepastian dari data ekonomi AS yang relatif lebih lunak atau buruk. Masalahnya kita tidak akan mendapatkan NFP karena shutdown yang masih berjalan. Praktis pasar hanya akan mencermati data ISM dan juga ADP yang rilis minggu depan. Geopolitik dari AS-Venezuela diperkirakan memiliki dampak terbatas pada safe haven, kecuali jika tekanan AS semakin kuat dan aksi militer di Laut Karibia semakin intens.
Weekly candle ditutup bearish. Tapi kabar baiknya tidak sepenuhnya real body bearish. Ada tail yang menunjukkan rejection kuat saat harga sempat sentuh 3886, lalu rebound dengan cepat hingga ditutup di 4001. Secara teori menandakan hammer yang bisa menjadi indikasi pembalikan ke atas. Tapi keberhasilan naik akan bergantung pada data-data ekonomi AS selanjutnya. Resistance 4045 dan 4064 adalah zona penting dalam waktu dekat yang harus ditembus. Sebaliknya support 3886 dan 3900 adalah support psikologis yang wajib diwaspadai, terutama jika data-data AS relatif lebih baik dari ekspektasi
Daily Trend : Limited Bearish
Weekly Trend : Bearish
(R) : 4064, 4100, 4186
(S) : 3945, 3886, 3800
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Limited Bullish
(R) : 62.00, 65.37. 67.10
(S) : 57.10, 55.09, 53.00
Ancaman Geopolitik di tengah Produksi OPEC+ “yang diantisipasi”
Saat artikel ditulis, OPEC+ belum merilis hasil pertemuannya di akhir pekan. Tapi estimasi produksi 137K seperti bulan sebelumnya relatif “sudah diantisipasi” sehingga peluang penurunan kemungkinan sudah terjadi sebelum pertemuan, dan terlihat dalam pergerakan 3 hari terakhir minggu lalu. Jika tidak ada kejutan dan angka produksi tetap sama, maka kemungkinan Senin dibuka dengan harga yang sama tapi cenderung naik. Sebaliknya, jika ada kejutan produksi lebih besar, maka harga akan cenderung turun.
Di sisi lain, ada ancaman risiko geopolitik dari AS-Venezuela. Meskipun produksi Venezuela relatif lebih kecil dibanding produsen lainnya, tapi aliran produksi dari Venezuela akan pengaruhi pasokan untuk China dan India karena sanksi minyak Rusia.
Daily candle di hari Jumat berakhir naik sehingga peluang kenaikan di hari Senin bisa saja terjadi. Apalagi jika resistance 62 ditembus. Tapi Weekly di sisi berlawanan sehingga ada harapan bahwa kenaikan ini mungkin bersifat terbatas, kecuali jika tekanan AS ke Venezuela meningkat.
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Tekanan untuk Inggris, ekspektasi kebijakan fiskal longgar Jepang dan hawkishnya Fed yang mengejutkan membuat pasar beralih sementara waktu ke dolar. Minggu depan kemungkinan dolar masih di atas angin karena dampak kekecewaan pasar terhadap Fed diperkirakan berlanjut. Namun dolar diperkirakan hanya akan bergantung pada satu-satunya data ADP mengingat shutdown berpotensi berlanjut dan tercatat lebih lama.
EURUSD
Tergantung Dolar
Weekly candle ditutup lebih rendah dibanding minggu sebelumnya. Penurunan mengintai zona support 1.13400, terutama jika daily berhasil tembus di bawah 1.14400 dalam waktu dekat. Data PMI mungkin tidak cukup menahan penurunan sehingga Euro akan bergantung pada dolar minggu depan.
Resistance : 1.16000, 1.17300, 1.18200
Support : 1.14400, 1.13560, 1.12280
Outlook : Bearish
GBPUSD
Tergantung Dolar!
Weekly ditutup bearish dengan penurunan mencapai 1.30960 sebelum rebound di 1.31480. Kabar bagusnya MA50 di grafik weekly ikut membantu menahan penurunan. Tapi tekanan politik yang meningkat terhadap Menteri Keuangan Rachel Reeves membayangi jelang laporan anggaran musim gugur. Tekanan bearish mengintai Pound
Resistance : 1.33210, 1.35800, 1.37800
Support : 1.30000, 1.29000, 1.28000
Outlook : Bearish
USDJPY
Lirik Zona 158
Weekly candle ditutup bullish, meskipun sempat ada penurunan yang panjang tapi kemudian reject pasca pidato Ueda yang cenderung dovish. Hal ini membuka peluang untuk area 156 muncul minggu depan, dan proyeksi tembus hingga 158 cukup terbuka di tengah penguatan dolar dan juga ekspektasi stimulus fiskal longgar dari Takaichi
Resistance : 156.660, 158.875, 160.200
Support : 151.530, 149.225, 146.570
Outlook : Bullish
INDEKS USD
Shutdown Berlanjut, Dolar Tergantung ADP
Dolar mendapat keuntungan dari sikap hawkish Fed yang membuat USD naik ke level tertinggi dalam 2 bulan. Kenaikan juga didorong oleh sikap BOJ yang relatif dovish dari yang diharapkan pasar. Level 100 kemungkinan dituju untuk kenaikan berikutnya, karena daily maupun weekly sama-sama ditutup bullish. Ancaman mungkin hanya datang dari data ADP minggu depan. Jika data lemah, dolar berpeluang kembali dalam pelemahan.
Outlook : Bullish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Minggu depan merupakan minggu yang relatif ringan karena minimnya data Amerika seiring shutdown yang masih berlanjut. Per hari Selasa nanti genap menjadi hari ke-35 bagi shutdown dan menyamai rekor terlama shutdown di 2018. Hal ini membuat data penting sulit didapat, dan praktis Wall Street akan mengandalkan laporan pendapatan. Sedangkan Nikkei diuntungkan dari aliran dana asing yang masuk karena harapan stimulus fiskal longgar dari pemerintahan baru
NIKKEI
Lirik Rekor Baru
Weekly candle ditutup bullish dengan real body panjang yang mengindikasikan kuatnya kenaikan yang bisa berlanjut. Area 53000 berpeluang dicapai jika tidak ada rintangan yang besar. Aliran dana asing yang masuk ke Jepang karena harapan stimulus pemerintahan baru kemungkinan menjadi faktor utama. Koreksi singkat kemungkinan tidak menghalangi
Resistance : 53000, 53500, 54000
Support : 51500, 51000, 50650
Outlook : Strong Bullish
HANG SENG
Tunggu Kepastian Stimulus
Candle weekly ditutup bearish, dengan pola 2 candle terakhir cenderung mirip dark cloud cover yang menandakan peluang penurunan bisa berlanjut. Di H4 rising wedge berhasil konfirm sejak tembus 26200 sehingga peluang penurunan lebih lanjut melirik zona 25100 paling jauh, dan 25600 dalam waktu dekat. Meski AS-China sepakat, tapi domestik tetap perlu digenjot dengan stimulus pemerintah
Resistance : 26560, 27220, 27600
Support : 25500, 24800, 24350
Outlook : Bearish
NASDAQ
Fokus ADP
Weekly candle ditutup shooting star setelah rekor tertinggi baru diciptakan. Bahkan di hari Jumat ditutup turun di bawah 26000, yang menandakan divergence bearish berhasil menekan sementara waktu. Support 25670 terancam, dan gap 24 Okt di 25510 kemungkinan dituju. Data ADP mungkin jadi satu-satunya petunjuk data.
Resistance : 26500, 27000, 27000
Support : 25670, 25000, 24500
Outlook : Limited Bearish
DOW JONES
Fokus ADP & Earnings Report
Candle weekly ditutup shooting star, mengindikasikan ada peluang untuk koreksi setelah ciptakan rekor tertinggi baru. Support 47400 terancam, dan jika ditembus, maka support 46330 dan 46310 kemungkinan menjadi target. Daily juga menunjukkan divergence bearish masih membayangi. Dengan tidak adanya data NFP minggu depan, fokus tertuju pada ADP dan laporan pendapatan perusahaan
Resistance : 48000, 48500, 49000
Support : 47090, 46500, 46000
Outlook : Limited Bearish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.