17 - 21 November 2025
Emas Turun Bareng Saham, Kebimbangan Fed Akibat Minim Data Berlanjut
Harga emas turun 3% di hari Jumat dipengaruhi pernyataan hawkish dari pejabat Fed yang meredam ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember. Meski demikian harga emas tetap naik secara mingguan. Tidak hanya emas, pasar ekuitas pun anjlok mengikuti aksi jual global yang dipicu sinyal hawkish Fed. Penutupan pemerintah AS terlama yang berakhir di hari Kamis membuat celah data besar sehingga membuat Fed dan para trader dalam kondisi buta menjelang kebijakan bulan depan.
Investor berharap data terbaru nantinya akan menunjukkan perlambatan ekonomi sehingga memberi ruang bagi Fed untuk turunkan suku bunga Desember sehingga bisa menaikkan daya tarik emas yang tidak memberi imbal hasil.
Tapi harapan tersebut memudar setelah semakin banyaknya pejabat Fed yang lebih berhati-hati dalam memutuskan pelonggaran tambahan. Emas berkinerja baik selama periode ketidakpastian dan suku bunga rendah.
Saat terjadi margin call dan likuidasi pada pasar ekuitas, trader menutup semua posisi untuk membebaskan margin sehingga ini yang membuat emas ikut turun dalam kondisi risk asset yang mengalami tekanan turun. Pergerakan tersebut mengindikasikan kehati-hatian investor di tengah minimnya data ekonomi
Non Farm Payroll September Berpeluang Rilis, Tapi Data Lainnya Masih “Tidak Pasti”!
Minggu lalu akhirnya pemerintah AS resmi dibuka setelah penutupan pemerintah terlama dalam sejarah, total 43 hari. Kabar tentang kesepakatan tersebut sempat memicu kenaikan yang sangat dibutuhkan oleh pasar saham di hari Senin, tapi secara mingguan pasar saham justru dilanda aksi jual mendadak tanpa penjelasan yang jelas.
Banyak keraguan yang muncul setelah beberapa peringatan dari data swasta seperti ADP seri mingguan terbaru yang menunjukkan penurunan rata-rata 11000 pekerjaan di sektor swasta dalam 4 minggu terakhir. Hal tersebut menambah kekhawatiran tentang bagaimana era “minim data” akan berakhir. Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengumumkan karena tidak ada pengumpulan data selama penutupan pemerintah, maka data NFP Oktober dan inflasi CPI kemungkinan tidak akan pernah dirilis. Leavitt menyebut data tersebut “terganggu secara permanen” sehingga membuat Fed beroperasi tanpa data di periode kritis
Para trader saling menanti dan berharap akan ada lebih banyak data dari BLS setelah kembali beroperasi di hari Jumat. Dari yang terlihat, sepertinya BLS akan memprioritaskan data November.
Data NFP September kemungkinan akan dirilis lebih cepat, bahkan mungkin dirilis minggu depan karena survey sempat dibuat sebelum shutdown diberlakukan.
Morgan Stanley memperkirakan data inflasi dan spending baru akan dirilis mungkin 1-2 minggu ke depan. Tapi pertanyaan muncul bagaimana BLS akan merilis data Oktober mengingat periode tersebut sedang shutdown.
AGENDA DATA EKONOMI
JPY Data
Jepang akan kembali menjadi sorotan. Minggu depan market akan memantau 2 data penting dari Jepang, yaitu GDP dan juga inflasi. Angka GDP kuartal ketiga kemungkinan menjadi sorotan awal tentang laju pertumbuhan ekonomi Jepang di hari Senin. Data ini menjadi catatan penting di tengah upaya PM Takaichi yang sedang menyusun kebijakan fiskal longgar untuk mendorong ekonomi.
Tapi data makro utama bagi trader JPY adalah rilis data CPI di hari Jumat. Meski data ini tidak seketat data CPI Tokyo, setidaknya market akan mendapat gambaran tentang situasi inflasi di Jepang dan apakah cukup beralasan untuk BOJ tetap membuka jalur kenaikan suku bunganya di Desember.
JPY GDP
17 Nov 2025
Jam 06:50 WIB
JPY National CPI
21 Nov 2025
Jam 06:30 WIB
UK CPI
19 Nov 2025
Jam 14:00 WIB
EUR CPI
19 Nov 2025
Jam 17:00 WIB
US PMI Services
21 Nov 2025
Jam 21:45 WIB
US PMI Manufacture
21 Nov 2025
Jam 21:45 WIB
UK & EUR Data
Inggris dan Eropa kemungkinan kembali mendapat panggung karena data utama AS yang diperkirakan belum bisa dipastikan kemunculannya meskipun shutdown resmi berakhir hari Kamis minggu lalu.
Inflasi konsumen Inggris dan zona Eropa akan dirilis di hari Rabu. Keduanya akan memberi jawaban atas kebutuhan bank sentral untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
BOE terdepan untuk pemangkasan suku bunga di bulan Desember setelah laporan GDP Inggris sebelumnya menunjukkan angka q/q dirilis turun dari 0.3% menjadi 0.1% dan bulanan yang turun ke -0.1% dari 0%. Inflasi yang lemah akan membuka peluang lebih kuat untuk pemangkasan. Sedangkan zona Eropa diperkirakan stabil di kisaran 2% sehingga tidak urgen untuk cut rate
US Data
Dari AS, minggu depan akan menjadi minggu lainnya dari minggu penantian terhadap ketidakpastian data BLS. Meski shutdown selesai, nasib data NFP September belum jelas. Rumor menyebut kemungkinan rilis Jumat depan, tapi BLS belum memberi kepastian sehingga diragukan data akan dirilis.
Meski demikian, data lain seperti PMI services dan manufacture di hari Jumat bersama Michigan consumer sentiment dan ekspektasi inflasi jadi sorotan. Tapi sebelum itu, fokus utama akan tertuju pada seri mingguan dari data ADP yang akan dirilis Selasa.
ADP mingguan menjadi tinjauan investor sejak hilangnya data NFP selama shutdown. Dan sepertinya selama NFP belum jelas, maka data ini kembali akan disorot.
Ancaman Turun Kembali Bayangi, Retest Support 3900 Sebelum Kembali Naik, Atau Lanjut Turun?
Emas mengalami malam yang suram dan brutal di hari Jumat setelah kenaikan di 4211 di sesi Asia gagal berlanjut, dan diikuti penurunan sejak memasuki sesi New York yang berlanjut ke penutupan. Korelasi positif yang tidak biasa antara logam mulia dan saham menambah kebingungan tentang ke mana modal berputar saat terjadi arus keluar tersebut. Sumber masalahnya adalah pernyataan Fed yang cenderung hawkish terkait ketidakpastian penurunan suku bunga Desember akibat kesulitan Fed untuk dapatkan data-data penting jelang fase kritis jelang FOMC Desember, meskipun shutdown resmi berakhir.
Terlepas dari penurunan tajam di hari Jumat yang membuat support 4000 kembali terancam, pasar masih bisa berharap dari posisi candle weekly yang ditutup sedikit bullish, meskipun kondisi ini akan bergantung pada perkembangan lebih lanjut pada sentimen pasar. Ketidakpastian biasanya akan memicu minat pada safe haven. Tapi saat ini pasar masih repricing terkait suku bunga Desember sehingga tekanan kemungkinan masih membayangi. Jika NFP September dirilis, maka emas punya kesempatan untuk rebound, terutama jika data pekerjaan melambat. Waspada support 3945 sebelum rebound!
Daily Trend : Bearish
Weekly Trend : Limited Bearish
(R) : 4135, 4186, 4244
(S) : 4045, 3974, 3886
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Limited Bearish
(R) : 61.16, 62.40, 64.15
(S) : 58.40, 55.95, 53.00
Kekhawatiran Oversupply Terus Membayangi, Musim Liburan Mendekat
Harga minyak dibayangi oleh peningkatan cadangan minyak sehingga membuat keseimbangan pasar terancam. Minyak mentah dari Rusia, Iran dan Venezuela menumpuk di penyimpanan terapung dengan volume di Asia mencapai 70 juta barel. Sedangkan di sisi lain ekspor Iran ke China justru turun tajam di saat penyimpanan di armada bayangan meningkat 20 juta barel dalam 2 minggu. Belum lagi pengiriman minyak Rusia ke luar negeri juga ikut terkendala karena pembeli China dan India batalkan pesanan dan beralih ke minyak Timur Tengah dan AS untuk hindari sanksi.
Weekly candle ditutup doji, secara teori masih terbuka untuk penurunan lebih lanjut ataupun rebound. Support 58.10 sejauh ini menahan penurunan, tapi potensi tembus juga mengancam. Jangan lupa support psikologis yang bertahan sejauh ini di zona 55. Sebaliknya, kita juga menghadapi resistance yang solid di kisaran 61/62 yang sudah bertahan beberapa minggu terakhir. Dengan kelebihan pasokan yang ada potensi tekanan pada harga minyak berpeluang berlanjut. Tapi jika permintaan lebih kuat dari perkiraan IEA atau Analis lainnya, maka harga kemungkinan rebound. Daily chart memiliki peluang untuk menguji kembali area 61/62.
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Minggu depan masih menjadi misteri bagi pasar terkait rilis data utama dari BLS. Rumor menyebut NFP September kemungkinan lebih dulu dirilis di hari Jumat, sedangkan data lainnya khusus Oktober kelihatannya masih belum pasti. Pasar dilanda kebingungan karena FOMC Desember terancam tidak memiliki data pendukung mengingat shutdown pemerintah yang terlalu lama mengakibatkan absennya survey BLS sepanjang Oktober.
EURUSD
“Morning Star” Weekly
Weekly candle ditutup bullish dan 3 candle terakhir membentuk pola morning star sehingga membuka peluang untuk kenaikan minggu depan. Kondisi ini akan lebih kuat jika dolar kembali melemah atau data Eropa dirilis lebih baik. Resistance 1.16700 perlu dicermati. Jika tembus, maka kenaikan berlanjut. Tapi waspada kondisi sebaliknya
Resistance : 1.17300, 1.18200, 1.19000
Support : 1.14400, 1.13560, 1.12280
Outlook : Bullish
GBPUSD
Tekanan Mengintai
Kondisi GBP kemungkinan terbebani dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga BOE karena data-data ekonomi yang juga lebih rendah. Inflasi akan menentukan apakah BOE semakin dalam tekanan untuk turunkan suku bunga. Weekly candle gagal ditutup bullish karena kenaikan pun terhambat. Waspadai support 1.30000 berpotensi ditembus!
Resistance : 1.33210, 1.35800, 1.37800
Support : 1.30000, 1.29000, 1.28000
Outlook : Bearish
USDJPY
Kekhawatiran Intervensi
Weekly candle ditutup bullish, dan area 155 sejauh ini menjadi resistance psikologis yang membayangi pasar karena kekhawatiran intervensi. Rising wedge di grafik daily mungkin tetap berpeluang asalkan tembus support 154.000, tapi sebaliknya akan gagal jika kenaikan berlanjut di atas 156. Data GDP bisa menjadi petunjuk
Resistance : 156.660, 158.875, 160.000
Support : 153.600, 152.800, 150.800
Outlook : Bearish
INDEKS USD
Ketidakpastian Kebijakan Membayangi
Candle weekly ditutup bearish, dan 3 candle terakhir membentuk formasi evening star, yang berarti secara teknis potensi penurunan dolar akan berlanjut. Kondisi ini juga memperbesar peluang penurunan lebih lanjut jika berhasil tembus di bawah 98.600. Tapi sebaliknya, ketidakpastian data ekonomi BLS pasca shutdown berakhir juga berpeluang memicu ketidakpastian kebijakan Fed ke depan sehingga dolar berpeluang menguat jika pasar mencari safe haven
Outlook : Limited Bullish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Wall Street tertekan di hari Kamis dan Jumat meskipun shutdown resmi berakhir per hari Kamis. Kekhawatiran muncul karena tidak ada kepastian dari BLS terkait data NFP, CPI dan data penting lainnya untuk memberi gambaran kondisi ekonomi AS sehingga kurang petunjuk untuk kebijakan Fed di bulan Desember. Minggu depan mungkin non farm payrolls September bisa diharapkan muncul. Tapi jadwal masih tentatif sehingga belum tentu juga akan dirilis Jumat depan.
NIKKEI
Double Bottom Daily
Weekly candle ditutup doji, menunjukkan harga yang sempat turun dibalas dengan rebound. Tapi secara umum kita belum pulih ke rally sebenarnya. Kondisi Wall Street juga sensitif bagi Asia. Tapi kebijakan PM Jepang akan menahan penurunan tajam. Daily membuka peluang membentuk double bottom asalkan mampu tembus resistance 51540
Resistance : 51000, 51500, 52000
Support : 49500, 49000, 48320
Outlook : Limited Bearish
HANG SENG
Double Top Mengancam
Candle weekly ditutup shooting star dan kenaikan tertahan di 27197, sedikit di bawah resistance 27221 yang diperlukan untuk rally lanjutan. Dengan rejection zona tersebut membuka peluang double top membayangi, dan akan konfirm jika penurunan berlanjut sampai mengancam support 25138. Tapi penurunan bisa terhenti andai area 26000 dan support 25600 tidak ditembus.
Resistance : 26881, 27220, 27600
Support : 26000, 25500, 24800
Outlook : Bearish
NASDAQ
Koreksi Berlanjut?
Kabar bagusnya penurunan tertahan di zona support H4 dan berhasil rebound dari 24625 ke 25291. Tapi kabar buruknya, bullish diperkirakan masih dibayangi tekanan lanjutan karena weekly ditutup bearish. Waspada support 24440 jika terjadi penurunan lebih lanjut. Sebaliknya, kenaikan butuh tembus 26000
Resistance : 25670, 26500, 27000
Support : 25000, 24500, 24000
Outlook : Bearish
DOW JONES
Ketidakpastian Data Hambat Kenaikan
Weekly candle ditutup doji mirip shooting star, menandakan kenaikan yang gagal berlanjut sehingga mengancam terjadinya penurunan lanjutan minggu depan. Pembukaan Senin akan menentukan karena penutupan Jumat tepat berada di zona support trendline 46935. Jika gap down, maka penurunan cenderung berlanjut. Jika gap up, atau minimal sedikit di atas trendline, maka ada peluang pemulihan terjadi
Resistance : 47484, 48000, 48500
Support : 46579, 46019, 45449
Outlook : Bearish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.