Kenapa Emas dan Saham Terus Cetak RekorBersamaan?

Harga emas terus meroket, bahkan berulang kali menciptakan rekor tertinggi baru yang belum pernah terlihat sebelumnya di tahun ini. Bahkan kenaikan pun tetap terjadi di saat saham AS naik dan juga mencetak rekor tertinggi.

Tapi apakah ini berarti investor terlambat membeli emas? Trevor Yates, Analis investasi di Global X mengatakan dirinya tidak yakin sudah terlambat membeli emas.

Yates mengatakan dua pendorong utama kenaikan emas saat ini adalah permintaan pasar fisik dan finansial yang kuat.

Di pasar fisik, pembelian bank sentral mencapai rekor di tahun 2022, lalu mencatat tahun terbaik kedua di 2023, dan tren permintaan terus berlanjut di tahun 2024. Pasar juga memperkirakan penurunan suku bunga riil di pasar finansial, di mana Federal Reserve dan bank sentral global utama lainnya memulai siklus penurunan suku bunga.

Saham dan emas biasanya tidak sentuh rekor bersamaan, kecuali bank sentral terlibat dalam penurunan suku bunga. George Miling-Stanley, kepala strategi emas di State Street Global Advisors mengatakan momentum penyebab mendasar tidak berkurang.

Michael Armbruster, managing partner di Altavest mengatakan emas sepertinya tidak akan mencapai level tertinggi dalam waktu dekat. Trennya naik dan faktor pendorong utama untuk emas tidak berubah, ditandai dengan pengeluaran federal yang tidak terkendali yang pada akhirnya memaksa Federal Reserve untuk melemahkan dolar AS.

Faktor lainnya adalah permintaan asing yang tetap kuat dan diperkirakan blok BRICS akan mengungkap lebih banyak tentang rencana de-dolarisasi mereka. Ambruster menambahkan bahwa investor Barat lambat untuk membeli emas, dan jika hal tersebut berubah, maka bisa mendorong emas lebih tinggi.

Colin Cieszynski, kepala strategi pasar SIA Wealth Management mengatakan logam mulia mendapat dukungan saat ECB memangkas suku bunga.

Awas! Puncak Harga Emas Diperki-rakan Belum Selesai!

Hal ini mengingatkan semua orang bahwa sebagian besar bank sentral utama sudah memasuki mode pelonggaran moneter, tidak hanya Fed.

Meski sempat turun pasca data retail sales AS dan indeks manufaktur Philadelphia Fed yang lebih baik dari perkiraan, emas kembali naik setelah data produksi industri September turun 0.3%.

Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals mengatakan bahwa suku bunga yang lebih rendah mendukung emas.

Grant juga menambahkan bahwa tren naik emas terlihat kuat dan dirinya yakin bahwa investor masih bisa merasakan rally hingga akhir tahun, menunjukkan ketahanan emas meski dolar menguat baru-baru ini.

PBOC Berpeluang Pangkas LPR 5 Tahun

Bank sentral China diagendakan mengumumkan suku bunga pinjaman utama 1 dan 5 tahun di hari Senin. Minggu lalu Deputi Gubernur PBOC sempat memberi sinyal bahwa bank sentral bisa kembali memangkas LPR 1 dan 5 tahun untuk membantu likuiditas sekitar 20-30 bps.

Jika hal ini benar dilakukan, maka indeks saham Hang Seng berpeluang mendapat suntikan untuk kembali naik. Tapi jika tidak dipangkas, maka rally Hang Seng bisa kembali tertunda.

ECB dan BOE Pantau Data PMI untuk Keputusan Bank

Pasca pemangkasan 25 bps minggu lalu, ECB melihat adanya peningkatan probabilitas memangkas suku bunga 50 bps di bulan Desember, meskipun mereka berusaha menghindarinya. Pertumbuhan ekonomi di zona Euro menjadi fokus utama dan hal ini membuat data PMI minggu depan menjadi sangat penting. Angka di bulan September turun di bawah 50, menandakan kontraksi dan meningkatkan kekhawatiran potensi resesi.

BOE juga akan memantau PMI minggu depan. Perlambatan inflasi yang signifikan membuat BOE berpeluang pangkas suku bunga di pertemuan November. PMI services turun bertahap, sejalan dengan pertumbuhan yang lambat. Jika tren berlanjut, BOE bisa mempercepat pemangkasan.

Soft Data, Investor Tetap Pantau USD!

PMI services masih solid di atas 50, sementara manufaktur tetap lebih lambat dan berada di level kontraksi (di bawah 50). Meski tidak sebesar ISM, tapi data PMI juga bisa memberi gambaran terbaru tentang kondisi ekonomi AS.

Sementara data GDP akan menunjukkan tingkat pesanan untuk barang tahan lama. Laporan diperkirakan turun dan hal ini bisa memicu pelemahan dolar.

Terlepas dari data ekonomi, investor sepertinya akan lebih antusias untuk mendengar lebih banyak dari pembicara Fed. Akan menarik apakah dolar akan mempertahankan kenaikannya.


Rekor Baru Terus Terbuka Meski Dibayangi Profit Taking Jangka Pendek!

Sepertinya rally masih terlalu sulit untuk dihentikan. Rekor demi rekor kembali terjadi, dan weekly candle menunjukkan belum ada tanda-tanda rally akan berakhir. Namun H4 menunjukkan peluang koreksi jangka pendek mungkin bisa terjadi dalam waktu dekat. Ini berarti profit taking jangka pendek bisa saja membuat emas turun, namun kedalaman penurunan akan bergantung pada kondisi market minggu depan.

Minimnya data ekonomi dengan hanya berpatokan pada PMI, klaim pengangguran dan Durable Goods, sepertinya akan memudahkan emas kembali naik pasca profit taking nantinya. Tapi akan berbeda alur pergerakan jika Fed speakers cenderung berbalik hawkish.

Waspadai resistance 2745 dalam waktu dekat! Kemungkinan koreksi bisa terjadi dan support 2700, dan 2680 akan menjadi area koreksi yang wajar. Namun kenaikan di atas 2745 akan dengan mudah membuka ruang untuk kenaikan dan rekor tertinggi baru lainnya, bahkan FE 100% Daily berada di 2809 semakin dekat untuk dikejar jika tidak ada penghalang.

Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2728.80, 27456, 2762.78

(S) : 2704, 2685.50, 2632.50

Israel Batal Serang Iran, Minyak Minim Pendorong

Risiko geopolitik bertahap berkurang setelah Israel belum menunjukkan tanda-tanda menyerang Iran sebagai aksi balasan terhadap serangan Iran beberapa waktu lalu. Hal ini memicu penurunan harga minyak hingga $73 per barel pada ICE Brent, dan WTI di bawah $70. Angka ini pernah muncul terakhir di beberapa hari pertama bulan Oktober.

Tidak hanya geopolitik, perlambatan ekonomi China di kuartal ketiga 2024 juga penurunan produksi kilang China selama 5 bulan berturut-turut membuat investor mewaspadai sisi negatif dari permintaan China, sehingga mengurangi sentimen bullish.

Weekly candle ditutup bearish panjang, dan 3 candle terakhir membentuk pola evening star sehingga potensi penurunan yang bisa berlanjut minggu depan mengancam support psikologis 63/65. Jika tidak ada eskalasi geopolitik dan gebrakan China, maka peluang penurunan bisa berlanjut di bawah $60.

Daily Trend : Limited Bearish
Weekly Trend : Strong Bearish

(R) : 70.66, 74.82, 77.60
(S) : 67.69, 63.81, 61.80

Minggu depan akan menjadi salah satu minggu yang tenang bagi AS karena minimnya data tingkat 1. Tapi kondisi dolar kemungkinan masih berpeluang menguat secara mingguan. Namun bisa berbalik turun jika pernyataan Fed cenderung dovish, dan menguntungkan bagi beberapa mata uang seperti Euro maupun GBP. Di sisi lain, USDJPY akan bergantung pada imbal hasil Treasury AS, meski secara teknis terbuka untuk penurunan.

EURUSD – Short Term Rebound

Target Double Top daily sudah selesai, dan euro kini fokus dengan data PMI. Weekly candle ditutup bearish, meskipun cenderung mirip hammer. Secara teori ada pertanda untuk rebound, namun keberhasilannya tergantung pada data PMI. Waspadai support 1.07000!

BEARish
(R) : 1.09356, 1.10400, 1.12748
(S) : 1.07766, 1.06000, 1.04474

GBPUSD – Weekly Reversal

Candle Weekly ditutup doji candle mirip hammer. Secara teori seharusnya pertanda naik setelah 2 penurunan beruntun di 2 minggu terakhir. Kondisi ini akan bergantung pada data PMI. Resistance 1.31400 akan menjadi area wajib tembus, namun support 1.29300 juga akan menentukan jika PMI justru melemah.

BULLish
(R) : 1.31740, 1.32600, 1.34500
(S) : 1.29389, 1.28456, 1.27460

USDJPY – Shooting Star Weekly

Candle weekly ditutup shooting star, memperkuat potensi turun setelah minggu lalu ditutup hanging man. Hanya saja resistance 150.750 berpotensi menggagalkan penurunan jika resistance tersebut ditembus. Potensi penurunan terlihat di H4. Tapi imbal hasil Treasury AS juga menjadi penentu.

BEARish
(R) : 150.755, 153.395, 155.000
(S) : 147.226, 145.359, 140.237

USD INDEX – Minim Data, Geopolitik Membayangi

Weekly candle kembali ditutup bullish sehingga peluang kenaikan bisa kembali terjadi minggu depan. Hal ini juga diuntungkan jika geopolitik kembali memanas, mengingat dolar akan kembali dilirik sebagai safe haven bersama emas. Namun, jika tidak ada konflik, maka Fed speakers akan menentukan keberhasilan kenaikan tersebut.

Outlook: BULLISH

Geopolitik kemungkinan tetap membayangi pergerakan saham minggu depan. Namun sejauh tidak ada eskalasi yang mendesak, maka optimisme pasar ekuitas kembali berlanjut. Asia akan bergantung pada PBOC yang bisa memicu Hang Seng naik lebih lanjut. Sementara NIKKEI akan bergantung pada sektor teknologi di AS, dan itu berarti bergantung pada Nasdaq

Dow Jones – All Time High Dibayangi Divergence Bearish

Candle weekly ditutup bullish, dan peluang rally sepertinya belum melemah. Ini berarti kita berpeluang kembali melihat all time high dipecahkan kembali, dengan catatan jika data ekonomi relatif positif. Meski demikian divergence bearish berpotensi mengancam, apalagi jika harga gagal tembus 43600, dan laporan pendapatan yang meleset dari perkiraan. Geopolitik juga membayangi, tapi jika eskalasi tidak meningkat, maka rally akan kembali mendominasi.

Exp. Bullish

NIKKEI – Evening Star Doji Weekly

Candle Weekly ditutup bearish, dan 3 candle terakhir membentuk pola evening star doji sehingga potensi penurunan minggu depan diperkirakan berlanjut. Di sisi lain, kenaikan di atas 40300 akan menggagalkan penurunan tersebut. Tapi akan butuh konfirmasi kenaikan dari saham teknologi, terutama Nasdaq

BEARish
(R) : 40000, 40334, 40750
(S) : 39175, 38420, 37665

HANGSENG – Hammer Weekly

Weekly candle ditutup hammer setelah penurunan yang cukup tajam di minggu sebelumnya. Meski sempat lanjut turun hingga 19996, tapi kenaikan di hari Jumat yang cukup tinggi berhasil meredam tekanan tersebut. Jika resistance 21400 berhasil ditembus, maka kita akan melihat kenaikan yang lebih valid. Pengumuman PBOC mungkin bisa menjadi petunjuk.

Bullish
(R) : 21400, 21800, 22300
(S) : 20130, 19400, 18500

NASDAQ – Double Bottom Terancam

Candle Weekly ditutup doji, cenderung mirip dengan spinning tops sehingga peluang yang imbang antara bullish dan bearish. Namun kondisi kenaikan terancam jika gagal naik di atas 20700, sekaligus mengancam double bottom yang sudah berjalan di 2 minggu etrakhir.

Bullish
(R) : 20535, 21155, 21980
(S) : 20016, 19930, 19498