Ekonomi di AS masih lebih baik dari kondisi ekonomi di negara maju lainnya

Published on 09/08/2023

Dolar berlanjut menguat terhadap mata uang lainnya masih dengan pengecualian terhadap Yen yang bersiap-siap menghadapi kemungkinan intervensi dari pemerintah Jepang. Doalr menguat setelah laporan dari sektor tenaga kerja yang masih bertahan positif meski suku bunga acuan terus naik. Laporan mingguan klaim pengangguran yang dirilis semalam mengalami penurunan dari 229K menjadi hanya 216K yang lebih baik dari perkiraan meningkat 232K. Dan ini merupakan angka klaim pengangguran terendah sejak Februari lalu. Hal ini bertentangan dengan perkiraan pakar ekonomi yang memperkirakan sektor tenaga kerja akan mulai menurun seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Fed, sekaligus kembali membuka peluang bagi Fed untuk meneruskan langkah pengetatan moneternya. Data minor lainnya berupa upah tenaga kerja juga meningkat dari 1.6% menjadi 2.2% yang lebih baik dari perkiraan hanya naik 1.8%. Sedangkan produktifitas non-farm memang menurun dari 3.7% menjadi 3.5% sesuai perkiraan. Secara umum kondisi ekonomi di AS masih lebih baik dari kondisi ekonomi di negara maju lainnya yang membuat mata uang dolar terus menguat. Pernyataan dari pejabat Fed juga menjadi perhatian pasar, dengan Gubernur Fed New York – John Williams semalam mengatakan pertumbuhan ekonomi sepertinya akan lebih baik dari yang diperkirakan dan inflasi masih terlalu tinggi walau sudah bergerak turun. Williams menambahkan masih menjadi pertanyaan terbuka apakah kondisi moneter yang ketat saat ini bisa membawa ekonomi pada keseimbangan. Gubernur Fed Dallas – Lorie Logan menyinggung keputusan Fed yang akan diambil mendatang mengatakan untuk mengembalikan inflasi yang stabil membutuhkan perhitungan yang matang. Sedangkan Gubernur Fed Philadelphia – Patrick Harker di tempat berbeda juga masih belum memberikan sinyal apa langkah Fed selanjutnya. Spekulasi di pasar menunjukkan lebih dari 40% peluang Fed akan menaikkan suku bunga acuan di bulan November sedangkan untuk pertemuan FOMC bulan ini Fed hampir dipastikan akan melakukan jeda kenaikan suku bunga acuan. Sementara itu pasar juga waspada akan peluang intervensi dari pemerintah Jepang setelah mata uang Yen mendekati level 148 level tertinggi sejak November tahun lalu. Hari ini tidak ada data penting yang akan dirilis dan ada pidato dari Gubernur Fed – Michael Barr.

Euro melemah turun hingga menembus level 1.06 terhadap dolar seiring dengan pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) yang memperingatkan investor bahwa keputusan suku bunga acuan pada pertemuan moneter pekan depan masih belum dipastikan meskipun tetap terbuka peluang untuk menaikkan suku bunga acuan. Kondisi ekonomi yang terus menerus turun membuat pilihan keputusan ECB menjadi semakin sulit karena kekhawatiran akan terancam terjadinya resesi di kawasan ini. Data revisi pertumbuhan ekonomi GDP kuartal lalu mengalami penurunan menjadi 0.1% yang lebih buruk dari perkiraan sama seperti periode sebelumnya 0.3%. Sedangkan sektor tenaga kerja stagnan dengan perubahan tenaga kerja masih sama seperti periode sebelumnya 0.2% sesuai perkiraan. Hari ini akan dirilis data inflasi CPI di Jerman dan Industrial Production di Prancis.

Poundsterling masih cenderung melemah di kisaran level terendah dalam 3 bulan terakhir terhadap dolar atau sejak bulan Juni lalu. Pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE) – Andrew Bailey sehari sebelumnya mengatakan sudah hampir selesai melakukan siklus kenaikan suku bunga acuan meskipun masih akan menaikkannya dalam waktu dekat ini guna meredam tingginya inflasi. Data indeks harga perumahan juga terus menurun dari -0.4% menjadi -1.9% yang lebih rendah dari perkiraan naik -0.1%. Ini merupakan penurunan terbanyak sejak tahun 2009 yang lalu. Hal ini tentu saja disebabkan oleh suku bunga acuan yang tinggi saat ini di Inggris. Hari ini tidak ada data yang akan dirilis di Inggris.