Investor Menahan Diri Jelang Inflasi AS, Data Tenaga Kerja Inggris Fokus Utama Hari Ini 

Published on 09/12/2023

Gold (Emas)

Dolar melemah secara keseluruhan, terutama di saat sesi New York. Tapi sayangnya emas gagal bergerak lebih tinggi karena kenaikan kembali terhambat di level 1930, dan terhenti di 1922.

Penggerak Pasar

Tidak ada data ekonomi yang signifikan menggerakkan pasar. Posisi dolar terkoreksi turun setelah kenaikan yang terbatas di hari sebelumnya. Pasar kemungkinan juga mulai mengantisipasi data inflasi AS yang akan dirilis hari Rabu malam.

Di sisi lain ekspektasi inflasi 1 tahun yang dirilis oleh NY Fed naik tipis ke 3.6% dibanding bulan sebelumnya 3.5%. Ekspektasi inflasi 3 tahun ke depan berada di 2.8%, turun dibanding bulan sebelumnya 2.9%. Ekspektasi inflasi 5 tahun ke depan berada di 3.0%, naik dibanding bulan sebelumnya 2.9%. Tapi ekspektasi kenaikan harga rumah bergerak menjadi 3.1% dari 2.8% bulan sebelumnya, tertinggi sejak Juli 2022.

Jumlah konsumen yang tercatat pada rekor mengatakan bahwa kredit saat ini lebih sulit untuk didapat. Rumah tangga lebih pesimis terhadap kondisi keuangan saat ini dan masa depan. Persepsi pertumbuhan pendapatan turun menjadi 2.9%, terendah sejak bulan Juli 2021. Secara keseluruhan, angka inflasi hampir tidak berubah dan bervariasi, tapi angka keuangan menjadi pertanda bahwa perekonomian sedang melambat.

Sementara itu komentar Gubernur BOJ di akhir pekan dan juga aksi yang dilakukan PBOC terhadap yuan sepertinya berhasil sementara waktu untuk melemahkan dolar AS. Gubernur BOJ mengisyaratkan BOJ mulai mempertimbangkan untuk keluar dari suku bunga negatif di akhir tahun, dan hal ini membuat Yen menguat terhadap dolar. Disertai juga PBOC yang mengintervensi yuan untuk memperkuat yuan juga mempengaruhi pergerakan dolar di hari Senin.

Ekonomi AS Melambat, Tanpa Resesi

Ekonom bank AS melihat perekonomian AS lebih lambat, tapi tidak ada resesi dan Fed kemungkinan memangkas suku bunga 100 bps mulai Mei 2024. Laporan tersebut dirilis oleh Komite Penasihat Ekonomi Asosiasi Bankir Amerika yang terdiri dari 14 kepala ekonomi dari beberapa bank terbesar di Amerika Utara.

Mereka melihat pertumbuhan ekonomi riil melambat menjadi kurang dari 1.0% y/y dalam 3 kuartal berikutnya. Masih terdapat beberapa kekhawatiran tentang resesi ringan, terutama berpusat pada dampak tertundanya pengetatan moneter, memburuknya ketersediaan kredit dan juga biaya kredit yang tinggi. Asosiasi juga melihat potensi risiko dari penutupan pemerintahan (government shutdown) yang berkepanjangan, bahkan risiko dari kembali memanasnya ketegangan geopolitik. 

Asosiasi memperkirakan bahwa FOMC akan membiarkan kisaran target suku bunga Fed tidak berubah sampai Mei 2024, lalu diikuti dengan pemangkasan sebesar 100 bps sebelum akhir 2024. Meski pasar tidak merespon signifikan, tapi hal ini kemungkinan akan menjadi catatan yang dicermati pasar, terutama menjelang pengumuman kebijakan FOMC 20 September mendatang.

Fokus Minggu ini

Fokus utama minggu ini tertuju pada data inflasi yang akan dirilis hari Rabu malam. Data diharapkan menunjukkan kenaikan, dan pasar akan mencermati pada core inflation. Sementara yang tidak kalah penting berikutnya adalah data retail sales yang akan dirilis hari Kamis malam. Pasar akan mencermati apakah belanja konsumen mulai terdampak dengan suku bunga tinggi atau tidak, dan bagaimana dampak dari kenaikan harga bensin saat ini.

GBPUSD

Pasar belum terlalu yakin dengan kondisi ekonomi Inggris sehingga penguatan pound cenderung terbatas. Minimnya data ekonomi di awal pekan membuat range pergerakan pun cenderung tipis. 

Di sisi lain, pernyataan anggota MPC Catherine Mann menjadi salah satu yang menonjol di hari Senin. Mann mengatakan dirinya lebih memilih untuk melakukan pengetatan yang berlebih untuk menekan inflasi. Tapi jika dirinya salah dan ternyata inflasi serta ekonomi turun lebih dalam, dia tidak akan ragu untuk mendukung pemangkasan suku bunga.

Mann mengingatkan bahwa hal ini adalah pertaruhan yang cukup berisiko karena inflasi cukup kuat dan bank bisa saja menunggu sampai inflasi inti mereda. Tapi bank juga harus bersiap untuk menghadapi duni di mana inflasi cenderung bergejolak. Mann menolak gagasan target inflasi 3%, naik dari target utama bank 2%. 

Komentar yang cukup hawkish dari Mann gagal mendorong penguatan pound lebih bertenaga karena di sisi lain pasar menantikan data pekerjaan Inggris hari ini, dan juga data inflasi AS di hari Rabu.

Fokus Hari Ini

Inggris akan merilis laporan ketenagakerjaan hari ini. Tingkat pengangguran diharapkan naik ke 4.3% dari sebelumnya 4.2%. Upah rata-rata termasuk bonus diharapkan stabil di 8.2% 3M0/Yr. 

Di satu sisi meningkatnya pengangguran memang diharapkan untuk membuat konsumsi Inggris melemah sehingga dari pelemahan tersebut bisa menekan inflasi. Meski terjadi lonjakan harga bahan bakar seiring meningkatnya kembali harga minyak mentah global, tapi bank berharap bisa menekan inflasi dari tingkat permintaan.

Tapi di sisi lain, tingkat upah yang terus meningkat akan menghalangi turunnya inflasi karena belanja konsumen yang kemungkinan tetap tinggi. Tingginya tingkat pengangguran dan upah akan membuat BOE dilema menentukan apakah mereka akan terus melakukan kenaikan suku bunga atau tidak. Tapi sinyal dari Bailey minggu lalu mengungkapkan bahwa BOE masih tetap dalam jalurnya, meskipun kenaikan relatif dengan kecepatan yang lambat.

Data yang lebih rendah akan membuat Pound berpeluang kembali turun.

Ikuti Market Updata dan Tekhnikal Analisisnya di Youtube Agrodana.

BANNER YOUTUBESumber : Forexlive, Reuters