Inflasi AS ‘Sesuai Harapan’, GDP Inggris Negatif! Pasar Fokus Retail Sales AS

Published on 09/14/2023

Gold (Emas)

Dolar secara umum menguat, tapi kenaikan cenderung kembali terbatas, terutama saat data inflasi yang ditunggu-tunggu seminggu terakhir dirilis. Respon market cenderung tidak begitu besar meskipun data inflasi inti basis bulanan (m/m) sedikit menguat.

Penggerak Pasar

Inflasi utama dirilis naik ke 0.6% m/m dari sebelumnya 0.2% m/m sesuai ekspektasi, dan naik ke 3.7% y/y dari 3.2% y/y sebelumnya, sedikit di atas ekspektasi 3.6%. Sementara data inflasi inti dirilis di angka 0.3% m/m, sedikit di atas ekspektasi 0.2% yang juga naik tipis dari bulan sebelumnya 0.2% m/m, tapi basis tahunan menunjukkan penurunan dari 4.7% y/y ke 4.3% y/y, sesuai ekspektasi. 

Angka yang dirilis memang menunjukkan kenaikan sedikit lebih tinggi dari perkiraan inflasi utama karena didorong oleh kenaikan harga bensin sebesar 10.6% m/m, sementara inflasi inti didorong oleh kenaikan tarif penerbangan sebesar 4.9%. Tapi kendaraan bekas turun 1.2% m/m

Secara umum data cenderung sesuai ekspektasi sehingga tidak terlalu berdampak signifikan pada pergerakan pasar. Bahkan pasar melihat inflasi inti yang turun ke 4.3% y/y dari 4.7% y/y sebagai sinyal bahwa harga yang mendasarinya sejalan dengan harapan bahwa Fed melihat progres inflasi yang cenderung turun. Dolar bergerak lebih tinggi saat itu tapi kemudian bergerak turun lebih rendah dan berakhir dengan pergerakan yang cenderung tidak terlalu besar setelah rilis data.

Sebelum data dirilis, pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga minggu depan sebesar 9%, dan untuk November meningkat menjadi 53%. Tapi setelah data dirilis, peluang kenaikan September turun menjadi 5%, sementara November tetap stabil.

Morgan Stanley menilai data tersebut cenderung sejalan dengan perkiraan dan dianggap hanya keunggulan kecil. Menurut MS, Fed masih dalam jalur untuk tetap mempertahankan suku bunga setelah pertemuan minggu depan.

Retail Sales Fokus Berikutnya Malam Ini 

AS akan merilis data PPI (inflasi di sisi produsen), Retail Sales dan juga klaim pengangguran mingguan. PPI tentunya menarik untuk ditinjau seperti halnya CPI. Tapi market cenderung mengutamakan CPI yang sudah dirilis kemarin. Dan saat ini market akan terfokus pada data retail sales dan juga klaim pengangguran.

PPI utama diharapkan naik tipis ke 0.4% m/m dari sebelumnya 0.3% m/m, dan PPI inti diharapkan turun ke 0.2% m/m dari 0.3% m/m. Sementara retail sales diharapkan turun ke 2.9% y/y dari 3.2% y/y, dan 0.2% m/m dari 0.7% m/m. Dan klaim pengangguran mingguan diharapkan naik ke 225K dari minggu sebelumnya 216K.

Jika PPI maupun Retail Sales dirilis lebih baik dari ekspektasi, maka dollar akan kembali menguat sehingga emas berpeluang turun. Sebaliknya jika data dirilis lebih rendah dari ekspektasi, maka dolar berpotensi melemah sehingga emas punya peluang untuk kembali naik. Angka yang ekstrim jauh di atas ekspektasi akan membuat emas tertekan dan sentuh level di bawah 1900. Sebaliknya jika angka ekstrim jauh di bawah ekspektasi, maka emas berpeluang untuk kembali naik di atas zona 1920-an, atau bahkan mendekati kembali 1930-an.

Retail Sales yang lemah berarti menunjukkan daya beli konsumen AS mulai merasakan dampak suku bunga yang tinggi sehingga diharapkan berangsur-angsur menekan inflasi. Tapi retail yang kuat justru membuat Fed harus tetap di jalur kenaikan suku bunga.

Sementara klaim pengangguran yang tinggi akan membuat dolar melemah dan emas naik. Sebaliknya jika klaim pengangguran lebih rendah, maka dollar akan menguat sehingga emas turun.  

GBPUSD

Pound mampu bangkit di malam hari setelah tekanan awal akibat rilis data GDP Inggris yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi. Dolar yang cenderung terbatas sata CPI dirilis mampu dimanfaatkan oleh Pound untuk rebound. 

Dolar Bergerak Ke 2 Arah

Data inflasi AS yang dirilis tadi malam ternyata tidak terlalu mengejutkan. Semua berjalan sesuai ekspektasi, di mana inflasi utama yang diharapkan naik memang menunjukkan kenaikan sedikit di atas ekspektasi 3.7% y/y vs 3.6%, dan naik dibanding sebelumnya 3.2%. Demikian juga basis bulanan yang naik ke 0.6% m/m dari 0.2% m/m cenderung masih sesuai ekspektasi. Dolar sempat bergerak lebih tinggi saat data dirilis.

Beberapa menit berselang inflasi inti menunjukkan penurunan dari 4.7% y/y sebelumnya ke 4.3% y/y, dan data ini sesuai ekspektasi. Meskipun basis bulanan mengalami lonjakan tipis ke 0.3% m/m dari 0.2% m/m, data ini cenderung dianggap pasar tidak mengagetkan. Dolar kembali bergerak lebih rendah. Meski secara keseluruhan tetap ditutup naik, tapi kenaikan cenderung tidak lebih tinggi dari 3 hari sebelumnya di tanggal 11 September 2023.

Sayangnya meskipun dolar terbatas, rebound yang terjadi pada pound juga tertahan. Bahkan ditutup kembali di bawah 1.25000. 

Ekonomi Inggris Mengalami Kontraksi

GBPUSD turun ke level terendah 1.2485 saat data ekonomi menunjukkan ekonomi Inggris terkontraksi lebih dari perkiraan di bulan Juli. GDP bulan Juli dirilis -0.5%, di bawah ekspektasi -0.2%. Data menunjukkan penurunan drastis dibanding bulan sebelumnya 0.5%. Sementara GDP rata-rata 3 bulanan dirilis 0.2% 3m/3m, di bawah ekspektasi 0.3%, tapi data cenderung stabil dibanding bulan sebelumnya 0.2% 3m/3m.

Dengan kondisi tersebut aktivitas ekonomi Inggris di musim panas sepertinya akan lebih sulit dari yang diperkirakan. Data lain menunjukkan sektor jasa dirilis -0.5% m/m, industrial output -0.7% m/m, manufacturing output -0.8% m/m dan construction output -0.5% m/m. Sementara inflasi Inggris sejauh ini masih tinggi dan BOE masih memiliki pekerjaan untuk tetap mengatasi inflasi yang masih jauh dari target 2%. BOE akan bertemu minggu depan 21 September, dan market memperkirakan mereka hanya akan menaikkan 25 bps. Dilema akan kembali dihadapi Bailey dan kawan-kawan karena menaikkan suku bunga dengan kondisi perlambatan ekonomi yang ada saat ini.

Dan penurunan sempat berlanjut sampai sentuh 1.24330 saat data CPI AS dirilis naik, meskipun akhirnya rebound karena pasar melihat core CPI AS y/y turun sesuai ekspektasi. 

Ikuti Market Updata dan Tekhnikal Analisisnya di Youtube Agrodana.

BANNER YOUTUBESumber : Forexlive, Reuters