Ekonomi AS Solid, Fed Makin Percaya Diri, BOE Pesimis 

Published on 09/15/2023

Gold (Emas)

Penggerak Pasar

Volatilitas di sesi perdagangan hari Kamis terjadi akibat kombinasi dari pemangkasan RRR dari China, data ekonomi AS yang kuat dan juga sinyal bahwa ECB “selesai” menaikkan suku bunga. 

Kondisi China 1 bulan terakhir cenderung meningkat secara signifikan sehingga menjadi titik awal yang baik untuk pergerakan pasar ekuitas maupun komoditas. Tanda-tanda stabilitas dan beberapa langkah stimulus yang terus berlanjut, salah satunya pemangkasan RRR (Reserve Requirement Ratio) dari PBOC. 

Di Eropa, ECB menaikkan suku bunga acuan dari 4.25% menjadi 4.50% (+0.25% atau 25 bps). Pasar menangkap sinyal bahwa bank sentral kemungkinan menaikkannya untuk terakhir kalinya, lalu dilanjutkan mempertahankan suku bunga yang cukup lama di level tertingginya. Tapi Presiden ECB Christine Lagarde memastikan dalam press conference bahwa mereka kemungkinan tetap terbuka untuk opsi kenaikan lebih lanjut. Tapi pasar meragukan pernyataan Lagarde. Tentunya dolar menjadi ‘primadona’ saat itu karena Fed kemungkinan belum akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.

Dan data ekonomi AS yang dirilis kembali menunjukkan semakin banyak bukti bahwa perekonomian AS baik-baik saja. Retail sales melemah, tapi klaim pengangguran tetap rendah. 

Data Ekonomi Solid, Fed Makin Percaya Diri?

Retail Sales dirilis +0.6% m/m lebih tinggi dari ekspektasi 0.2%. Tapi data cenderung turun jika dibanding bulan sebelumnya 0.7% m/m yang direvisi ke 0.5%. Pakaian dan elektronik menguat di bulan ini, masing-masing naik 0.9% dan 0.7%. Kedua kategori tersebut cenderung sensitif secara ekonomi dan menunjukkan kondisi konsumen yang tangguh.   

Sementara klaim pengangguran dirilis 220K, di bawah ekspektasi 225K, tapi naik di atas data minggu sebelumnya 216K yang direvisi ke 217K. Pasar tenaga kerja tetap solid. Dan PPI dirilis +1.6% di atas ekspektasi 1.2%. Data ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 0.8% y/y. Sektor energi naik 10.5% dan menyumbang 60% kenaikan PPI di bulan tersebut. 

Market cenderung waspada sampai pengumuman Fed minggu depan. Market memperkirakan 93% peluang Fed akan mempertahankan suku bunga September. Tapi market akan fokus pada proyeksi ekonomi Fed berikutnya, termasuk dot plot suku bunga. Dan dengan beberapa data menunjukkan kondisi yang tetap solid, ada kemungkinan Fed memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk tetap melanjutkan siklus kenaikan suku bunganya di tahun 2024 dibanding negara lain karena perekonomian AS saat ini menjadi yang terkuat di antara negara lain yang mengalami perlambatan ekonomi.

Fokus Hari Ini

Beberapa data dirilis dari AS malam ini, tapi fokus diperkirakan akan tertuju pada NY Empire State Manufacturing Index dan Michigan Consumer Sentiment. Indeks Manufaktur Empire diperkirakan naik ke -10.0, dari sebelumnya -19.0. Sementara sentiment konsumen dari Michigan diperkirakan turun tipis ke 69.1 dari sebelumnya 69.5. 

Jika data dirilis naik atau lebih baik dari ekspektasi, maka dolar akan menguat sehingga emas berpotensi kembali tertekan turun. Sebaliknya data dirilis turun atau lebih lemah dari ekspektasi, maka dolar akan melemah sehingga emas berpeluang naik.

GBPUSD

Pound akhirnya tembus MA 200 daily dan juga tembus support 1.24000 setelah beberapa kali tidak mampu menunjukkan dorongan naik yang signifikan dalam 1 minggu terakhir. 

2 Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi

Keputusan ECB menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi salah satu pemicu eksternal yang membuat Pound turun. Pasar menangkap sinyal bahwa ECB kemungkinan menjadikan kenaikan kemarin sebagai kenaikan suku bunga terakhir sebelum akhirnya bertahan beberapa lama di suku bunga tinggi. Meski Lagarde membantah, tapi market sulit untuk percaya. Pound mengikuti penurunan euro karena market melihat ekonomi zona Eropa yang melambat. 

Faktor kedua adalah menguatnya dolar setelah data ekonomi kembali menunjukkan kondisi perekonomian AS cenderung solid dan menandakan kondisi yang lebih baik dibandingkan kawasan lain. Retail sales melemah, tapi inflasi PPI menguat dan klaim pengangguran turun menunjukkan kondisi yang masih solid di pasar tenaga kerja.

Ekonomi Inggris ‘suram’

Data GDP Inggris yang dirilis 2 hari sebelumnya di bawah ekspektasi (-0.5% vs -0.2%) sehingga menunjukkan perlambatan ekonomi di Inggris yang mengkhawatirkan. Dengan tingkat upah yang tetap tinggi, meskipun pasar tenaga kerja mulai longgar (tingkat pengangguran naik), BOE dihadapkan pada permasalahan utama di mana inflasi tetap tinggi dibanding target utama mereka 2%. 

BOE diperkirakan tetap menaikkan suku bunga di pertemuan 21 September mendatang meskipun peluang kenaikan turun dari 75% menjadi 71%. Dengan kondisi data ekonomi yang relatif lemah dan ekonomi yang melambat, bank sentral dituntut untuk bersikap hati-hati. Kenaikan suku bunga yang berlebih akan membuat ekonomi melambat semakin dalam dan terancam pada resesi. Tapi kenaikan yang terlalu singkat, juga berbahaya karena inflasi Inggris belum mendekati target 2%. Inflasi Inggris saat ini berada di 6.8%, turun dari puncak 11.1 % di bulan Oktober 2022.

Suku bunga yang tinggi membuat pemegang hipotek kesulitan untuk imbangi kenaikan pembayaran karena banyak hipotek yang terikat dengan suku bunga Bank. Pembayaran hipotek bulanan rumah naik sekitar 23 % di tahun lalu.  Ada beberapa berharap bahwa MPC kemungkinan untuk pertama kalinya sejak Desember 2021 bisa menahan suku bunganya minggu depan. Tapi dengan kondisi pertumbuhan upah yang lebih tinggi dari perkiraan, kemungkinan akan menghambat harapan tersebut.

Fokus Hari Ini

Tidak ada data ekonomi dari Inggris hari ini sehingga market akan kembali dipengaruhi oleh data Amerika di malam hari. Tapi tekanan untuk GBP diperkirakan masih belum akan reda, kecuali jika dolar mengalami aksi profit taking di akhir pekan, sebelum pengumuman keputusan kebijakan Fed minggu depan.

Ikuti Market Updata dan Tekhnikal Analisisnya di Youtube Agrodana.

BANNER YOUTUBESumber : Forexlive, Reuters