Gold (Emas)
Penguatan dolar kembali tertahan setelah kenaikan yang terjadi pasca pengumuman Fed. Emas berhasil rebound di malam hari meski secara keseluruhan tetap melemah di sesi hari Kamis.
Penggerak Pasar
Market fokus pada klaim pengangguran awal yang dirilis lebih kuat di hari Kamis. Klaim mingguan mencapai 201k, jauh lebih rendah dibanding perkiraan 225K. Angka ini juga merupakan yang terendah sejak akhir Maret.
Sebelumnya, Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah di pertemuan FOMC September. Tapi Fed masih tetap mengkhawatirkan inflasi yang tetap tinggi dan lapangan kerja yang masih solid. Fed menurunkan proyeksi tingkat pengangguran menjadi 4.1% di akhir tahun 2023 sehingga dengan data yang ada malam tadi, maka Fed kemungkinan harus berupaya melemahkan lebih lanjut pasar tenaga kerja yang masih kuat tersebut. Dengan kondisi ini, imbal hasil Treasury AS tetap naik karena Fed mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
PMI Manufacture & Services
Market akan mencermati data PMI Manufacture dan Services yang dirilis oleh S&P Global malam ini. Data dirilis di jam 20.45 WIB dan diperkirakan menunjukkan kenaikan tipis. PMI Manufacture diharapkan naik ke 48.0, dari sebelumnya 47.9. Dan PMI Services diharapkan naik ke 50.6 dari 50.5 di bulan sebelumnya.
Jika data dirilis lebih lemah dari ekspektasi, maka dolar berpeluang terkoreksi di akhir pekan, dan membuka peluang untuk emas rebound. Sebaliknya jika data dirilis lebih kuat dari ekspektasi, ini berarti menunjukkan kondisi ekonomi AS yang tetap solid sehingga dolar menguat dan emas berpotensi kembali turun.
Satu catatan yang perlu dicermati adalah aksi mogok dari sektor otomotif AS yang belum usai. Jika status aksi mogok berlanjut hingga berlarut-larut, maka data Manufaktur bisa saja mulai terganggu dan secara keseluruhan data PMI akan menunjukkan penurunan. Sejauh ini belum ada update lebih lanjut apakah kesepakatan antara Perusahaan otomotif dengan serikat pekerja otomotif di AS (UAW) menunjukkan kemajuan untuk mendekati kesepakatan atau tidak. Powell mencantumkan aksi mogok, kenaikan harga minyak mentah dunia dan potensi Government Shutdown sebagai risiko yang juga diperhitungkan.
Efek BOJ
Di sisi lain, Bank of Japan (BOJ) akan mengumumkan kebijakan moneternya hari ini. Market memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga di pertemuan September, tapi tekanan kemungkinan tertuju pada Gubernur BOJ Kazuo Ueda untuk mengatasi pelemahan Yen yang saat ini mendekati level terendah sejak Oktober 2022 (USDJPY all time high 1951.94 per Oktober 2022).
Tidak ada dampak signifikan secara langsung terhadap emas jika BOJ mempertahankan suku bunga. Tapi jika intervensi mata uang dilakukan, maka itu berarti bank sentral membeli yen dan melepas dolar dalam jumlah besar sehingga bisa berdampak pada melemahnya dolar dan dengan demikian emas bisa mengalami kenaikan. Namun demikian, belum bisa dipastikan apakah BOJ akan mengambil langkah untuk mengintervensi pelemahan yen atau merubah kebijakan longgar menjadi ketat karena saat ini yen melemah salah satunya dipengaruhi oleh diferensiasi suku bunga antara Fed dan BOJ.
GBPUSD
Poundsterling kembali terbenam setelah BOE secara mengejutkan pertahankan tingkat suku bunga acuan di 5.25%, menyusul inflasi Inggris yang dirilis melemah sehari sebelumnya.
Faktor Dolar
Meskipun Fed beberapa jam sebelumnya juga melakukan hal yang sama dengan menahan suku bunga acuan tidak berubah di kisaran 5.25% – 5.50%, tapi posisi Fed lebih diuntungkan dibanding BOE. BOE berada di sisi dilematis saat akan menaikkan suku bunga lebih lanjut karena kondisi ekonomi yang melambat, sementara Fed tetap yakin mempertahankan kebijakan hawkish didukung oleh data ekonomi yang lebih solid.
BOE Tahan Suku bunga
Secara mengejutkan, voting menunjukkan 5 pejabat MPC mendukung kenaikan suku bunga, 4 orang mendukung menahan suku bunga, sejalan dengan peluang kenaikan suku bunga 50-50 yang sebelumnya diulas. GBPUSD turun setelah pengumuman mencapai level terendah 1.22270 sebelum akhirnya rebound ke zona 1.23000.
Gubernur Andrew Bailey mengatakan bank menyambut baik data inflasi yang turun dan mengharapkan penurunan lebih lanjut di tahun ini. Bailey menekankan bahwa kenaikan suku bunga yang dilakukan sebelumnya cukup berhasil, tapi inflasi masih belum mencapai tingkat yang diharapkan.
BOE akan mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah nantinya masih diperlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Suku bunga tinggi perlu dipertahankan dan cukup lama untuk menyelesaikan pekerjaan. Bank akan melakukan apapun yang diperlukan untuk kembalikan inflasi ke level normal.
Bailey menambahkan pekerjaan bank sentral belum selesai dan tidak memprediksikan apa yang akan dilakukan oleh bank berikutnya untuk suku bunga. Masih banyak pekerjaan besar yang belum selesai dan MPC tidak sama sekali membahas tentang pemangkasan suku bunga.
Ini berarti BOE tidak menutup kemungkinan untuk menaikkan suku bunga kembali di bulan November. Tapi pasar melihat kemungkinan besar BOE sudah selesai di jalur kenaikannya, kecuali jika memang inflasi Inggris terlihat kembali naik secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang. Namun, jika ekonomi Inggris terus memburuk, maka hal tersebut bisa menutup peluang bagi BOE sendiri sebelum mempertimbangkan kenaikan suku bunga lagi dalam waktu dekat.
Fokus Hari Ini
Retail Sales Inggris dirilis di jam 13.00 WIB. Data diharapkan menunjukkan naik mengingat kenaikan harga bensin yang kemungkinan diperhitungkan dalam komponen utama. Retail sales basis tahunan diperkirakan naik ke -1.2% y/y dari sebelumnya -3.2% y/y, dan basis bulanan naik ke 0.5% m/m dari sebelumnya -1.2% m/m.
Ikuti Market Updata dan Tekhnikal Analisisnya di Youtube Agrodana.