Dolar masih menjadi safe haven di antara peluang intervensi BOJ dan ancaman goverment shutdown

Published on 09/27/2023

Dolar masih cenderung terus menguat terhadap mata uang lainnya ditengah potensi intervensi dari Bank Sentral Jepang (BOJ) dan ancaman penutupan pemerintahan di AS. Dengan mata uang Yen semakin mendekati level 150 terhadap dolar membuat sebagian pelaku pasar khawatir akan potensi intervensi dari otoritas keuangan Jepang. Terlebih setelah Menteri Keuangan – Shunichi Suzuki mengatakan pemerintah Jepang memantau pergerakan mata uang secara ketat setelah Yen menyentuh level terendah dalam 11 bulan terakhir. Sementara itu Kongres AS juga sedang dalam krisis dengan potensi terjadinya penutupan pemerintahan jika tidak segera menyetujui penambahan anggaran dengan tenggat waktu pekan depan. Semua instansi pemerintah dan pelayanan umum terancam tutup dan tidak akan berfungsi jika tidak tercapai kesepakatan penambahan anggaran tersebut. Selain kedua faktor krusial di atas sentimen negatif bertambah dengan demo dari pekerja otomotif di negara bagian Detroit yang belum juga mereda sejak 15 September lalu. Serikat pekerja otomotif dari 3 produsen besar otomotif menuntut kenaikan upah sebanyak 40%. Meski demikan sentimen utama di pasar masih tertuju pada peluang Fed untuk terus melanjutkan kenaikan suku bunga acuan atau memperpanjang masa berlakunya suku bunga tertinggi saat ini. Gubernur Fed Minneapolis – Neel Kashkari semalam menyampaikan AS berpeluang besar mengalami soft landing dan sekitar 40% peluang Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan untuk memastikan inflasi mencapai target 2% Fed. Sedangkan data fundamental yang dirilis semalam cukup mixed dengan data kepercayaan konsumen mengalami penurunan 103.0 yang di bawah perkiraan 105.5 sedangkan data periode sebelumnya direvisi membaik dari 106.1 menjadi 108.7. Indeks manufaktur negara bagian Richmond menunjukkan peningkatan tajam dari -7 menjadi +5 yang jauh lebih baik dari perkiraan hanya naik -6. Hari ini akan dirilis data Durable Goods Orders.

Euro semakin melemah terhadap dolar dan masih di kisaran level terendah sejak 16 Maret yang lalu. Tidak ada data fundamental ekonomi yang dirilis dan juga absennya komentar dari pejabat ECB membuat mata uang Euro sepenuhnya bergantung pada pergerakan mata uang dolar. Data ekonomi yang paling diantisipasi adalah data CPI yang baru akan dirilis esok hari. Hari ini tidak ada data penting, hanya iklim konsumen di Jerman dari GfK.

Poundsterling juga terus melemah selama 5 hari berturut-turut selain karena penguatan mata uang dolar namun juga oleh sentimen negatif bahwa Bank Sentral Inggris (BOE) sepertinya akan segera menghentikan siklus kenaikan suku bunga acuan. Setelah pekan lalu memutuskan untuk melakukan jeda dan mempertahankan suku bunga acuan seiring dengan melambatnya indikator ekonomi dan laju inflasi yang semakin menurun. Hari ini dan besok tidak ada data ekonomi penting yang akan dirilis. Dan data yang ditunggu baru akan rilis di hari Jumat penghujung pekan ini berupa data GDP.