Gold (Emas)
Dolar bergerak turun seiring penurunan imbal hasil Treasury di sesi perdagangan hari Kamis, tapi tidak jelas apa yang menjadi katalis. Emas tetap dalam tekanan jelang akhir bulan.
Penggerak Pasar
Penurunan terjadi setelah market Eropa tutup. Aksi jual dolar berlangsung, demikian juga penurunan di imbal hasil obligasi karena obligasi pemerintah AS naik. Kamis juga merupakan batas waktu T+2 untuk laporan pembukuan Q3 sehingga hal tersebut bisa menjadi salah satu pemicu.
Tapi dolar akan berhadapan dengan data ekonomi di hari Jumat, yaitu data PCE dan juga meningkatnya potensi government shutdown yang bisa berdampak pada tidak dirilisnya data ekonomi.
Pejabat Fed, Barkin, dalam wawancara dengan Bloomberg mengatakan bahwa tidak hadirnya data akibat government shutdown bisa mempersulit pemahaman terhadap kondisi ekonomi terbaru. Tapi data kartu kredit adalah Kumpulan data alternatif yang baik untuk melihat tingkat permintaan konsumen. Barkin mencoba berkomunikasi dengan dunia usaha dan juga pekerja untuk mengetahui apa yang terjadi dalam perekonomian AS. Cukup masuk akal menurutnya jika belanja Masyarakat penghasilan rendah dan menengah menyesuaikan diri dengan kecepatan yang lebih lambat.
Di sisi lain, data belanja konsumen beberapa bulan terakhir menurut Barkin ‘luar biasa’ solid. Tapi dirinya memperkirakan hal itu akan melambat karena beberapa konsumen penghasilan menengah mulai memprioritaskan kembali pengeluarannya. Bagi Barkin dan pejabat Fed lainnya menilai akan sangat sulit untuk mengharapkan tekanan inflasi akan berakhir jika pertumbuhan masih berada di atas tren.
Data Ekonomi
Klaim pengangguran awal mingguan dirilis turun, 204K vs ekspektasi 214K. Kembali menunjukkan betapa solidnya pasar pekerjaan di AS. Tapi penjualan rumah tertunda untuk Agustus (pending home sales) menunjukkan data yang melemah, -7.1% vs ekspektasi -0.8%. Bulan sebelumnya data berada di 0.9% yang direvisi ke 0.5%. ini menunjukkan dampak suku bunga tinggi yang mulai pengaruhi sektor perumahan.
Di sisi lain, GDP Q2 final dirilis 2.1%, sesuai ekspektasi, Ini merupakan data ke-3 untuk Q2 2023. Jika dibandingkan dengan data ke-2 Q1 yang ada di 2.1% dan data ke-3 untuk Q1 2023 berada di 2.0%, maka terlihat kondisi pertumbuhan ekonomi AS cenderung stagnan. Dan Fed mengharapkan pertumbuhan ekonomi “berada di bawah tren” untuk menekan inflasi turun lebih lanjut. Tapi setidaknya data GDP dan komponen-komponennya menunjukkan konsumen sedikit lebih lemah di kuartal tersebut sehingga bisa menjadi pertimbangan kebijakan moneter ke depan.
Fokus Malam Ini
Investor akan mencermati data di jam 19.30 WIB, dengan fokus utama tertuju pada inflasi PCE inti. Core PCE diperkirakan tetap stabil di 0.2% m/m. Sementara inflasi utama diperkirakan naik ke 0.5% m/m dari 0.2% m/m, dan basis tahunan naik ke 3.5% y/y dari 3.3% y/y. Data yang tetap solid tentu tidak disukai oleh pasar yang cemas bahwa Fed akan terus lanjutkan siklus kenaikan suku bunganya di tahun 2024 jika inflasi tidak juga turun. Kabar baiknya adalah Barkin dari Fed mengatakan dia akan juga mencermati data CPI mendatang, selain PCE hari ini.
Pendapatan pribadi dan pengeluaran pribadi diperkirakan mengalami penurunan. Untuk pengeluaran, 0.4% m/m dari 0.8% m/m dan peningkatan untuk pendapatan, 0.4% m/m dari 0.2% m/m.
Dan di malam hari jam 21.00 WIB, investor akan cermati sentiment konsumen dari Michigan yang diperkirakan turun ke 67.7 dari 69.5.
GBPUSD
Poundsterling rebound di sesi perdagangan hari Kamis setelah serangkaian tekanan turun sejak 6 hari beruntun. Rebound juga terbantu oleh pelemahan dolar di malam hari.
Faktor Dolar
Penguatan dolar 9 minggu berturut-turut tanpa terlihat jeda yang signifikan telah menekan pound dalam beberapa minggu terakhir. Yang paling mencolok adalah penurunan di 6 hari terakhir secara beruntun. Hal tersebut sedikit berubah setelah dolar terkoreksi di malam hari, meskipun tidak terlihat jelas pemicu dari pelemahan dolar tersebut.
Aksi profit taking dan juga pembukuan Q2 sepertinya berada di balik penurunan dolar. Tapi efek akhir bulan yang biasanya membuat dolar cenderung menguat karena permintaan, masih belum usai, sehingga hal ini bisa saja mengganggu kembali di malam hari.
Kepercayaan Bisnis Inggris Anjlok!
Data dari Lloyds Business Barometer bulan September menunjukkan indeks kepercayaan bisnis Inggris turun kembali ke level 36, turun dari bulan sebelumnya 41 yang juga merupakan level tertinggi dalam 18 bulan. Ukuran ekspektasi harga lebih tinggi di bulan September, sementara perekrutan cenderung mendingin.
Barometer Bisnis Lloyds Bank melakukan survei terhadap sekitar 1.200 perusahaan di berbagai sektor ekonomi setiap bulannya. Survei bertanya tentang ekspektasi penjualan, pesanan dan juga keuntungan selama 6 bulan mendatang untuk menghitung kepercayaan bisnis secara keseluruhan.
GBP Diperkirakan Masih bisa melemah lebih lanjut?
HSBC mengeluarkan summary tentang pandangan mereka terhadap GBPUSD dan beberapa mata uang. HSBC menilai GBP berpeluang untuk lanjutkan pelemahan sebulan ke depan. Alasan utama adalah potensi kenaikan USD lebih lanjut di bulan mendatang. Tapi mereka memperkirakan kenaikan ini terutama terhadap EUR dan juga GBP.
Sementara faktor penggerak yang persisten menurut mereka adalah faktor-faktor pendukung kenaikan dolar yang masih cukup kuat meskipun ada kekhawatiran tentang potensi penutupan pemerintah AS dan juga aksi mogok pekerja otomotif. Penurunan dolar diperkirakan relatif sementara.
Pertimbangan lainnya adalah dinamika pertumbuhan dan inflasi yang cenderung mendukung dolar. AS sejauh ini berhasil mengelola inflasi tanpa menyebabkan efek yang signifikan terhadap aktivitas perekonomiannya. Sementara zona Inggris dan Eropa cenderung mengalami pertumbuhan yang lamban.
Di sisi lain, implikasi dari kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral, HSBC menilai bahwa kenaikan suku bunga tambahan dari BOE belum tentu mampu memperkuat GBP. Dan terakhir, posisi imbal hasil yang ditawarkan AS relatif lebih tinggi dari sudut pandang historis, sehingga mendorong kenaikan USD ke level tertinggi dalam Sejarah.
Fokus Hari Ini
Inggris akan merilis data tingkat pertumbuhan GDP di jam 13.00 WIB. Data diperkirakan menunjukkan kenaikan ke 0.2% q/q dari bulan sebelumnya 0.1% q/q untuk basis kuartal, dan naik ke 0.4% y/y dari 0.2% y/y (basis tahunan).
Ikuti Market Updata dan Tekhnikal Analisisnya di Youtube Agrodana.