Dolar mengalami koreksi terhadap mata uang lainnya seiring dengan komentar dari pejabat Fed yang masih mendukung pemangkasan suku bunga acuan sebanyak 3 kali. Komentar tersebut bertentangan ekspektasi pasar yang semakin berkurang sebelumnya karena fundamental ekonomi yang berpotensi menahan langkah Fed untuk menurunkan suku bunga. Sejumlah data ekonomi termasuk inflasi yang kembali naik akhir-akhir ini serta data di sektor manufaktur yang untuk pertama kali masuk zona eskpansif dalan 16 bulan terakhir memperkuat peluang Fed untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan saat ini. Data dari sektor manufaktur berupa Factory Order yang dirilis semalam juga cukup positif dengan mengalami kenaikan 1.4% yang melampaui perkiraan naik hanya 1.1% dari periode sebelumnya yang justru direvisi menurun dari -3.6% menjadi -3.8%. Sementara data lowongan kerja di AS yang dirilis semalam menunjukkan sektor tenaga kerja yang relatif masih cukup stabil. Data dari JOLTS menunjukkan terdapat sebanyak 8.76M yang sesuai perkiraan yang tidak terlalu jauh berbeda dengan data periode sebelumnya yang direvisi menurun dari 8.86M menjadi 8.75M. Dengan data-data yang cukup positif seperti ini semakin memperkuat spekulasi Fed akan menahan suku bunga acuan untuk sementara waktu guna tetap menjaga inflasi untuk tidak kembali naik. Meski demikian Gubernur Fed San Francisco – Mary Daly semalam mengatakan 3 kali pemangkasan masih mungkin untuk bisa dipertimbangkan hingga akhir tahun 2024 ini. Daly menambahkan untuk saat ini masih belum diperlukan. Hal senada disampaikan oleh Gubernur Fed Cleveland – Loretta Mester yang mengatakan pemangkasan suku bunga acuan masih akan dijalankan. Namun kedua Gubernur Fed ini sepakat pemangkasan tidak akan dilakukan pada pertemuan moneter yang paling dekat di bulan Mei mendatang. Komentar tersebut direaksi pasar dengan dolar negatif seiring juga dengan take profit setelah penguatan mata uang dolar yang sempat mencapai level tertinggi dalam 5 bulan terakhir tersebut. Hari ini akan dirilis data penambahan lapangan kerja dari ADP, data PMI di sektor jasa dan pidato dari Ketua Fed – Jerome Powell menjelang tengah malam nanti.
Yen masih cenderung menguat terhadap dolar walau dengan range yang cukup sempit. Kekhawatiran akan langkah pemerintah Jepang melakukan intervensi menjadi alasan sempitnya range perdagangan tersebut. Kemarin Menteri Keuangan Shunichi Suzuki kembali memperingatkan pelaku pasar akan langkah yang akan direspon oleh pemerintah Jepang jika memang terjadi pergerakan spekulatif yang tidak wajar. Sementara penguatan mata uang dolar juga terus cenderung menekan mata uang Yen di kisaran level 152 dimana di tahun 2022 lalu pemerintah Jepang melakukan intervensi. Hari ini tidak ada data ekonomi, sehingga fokus pasar tertuju pada peluang intervensi pemerintah jika memang ada.
Euro sempat melemah terhadap dolar hingga level terendah di pertengahan bulan February lalu. Walaupun fundamental ekonomi yang cenderung turun dengan data PMI di sektor manufaktur menurun dari 46.5 menjadi 46.1 walau lebih baik dari perkiraan turun tajam 45.7. Namun angka ini masih di bawah ambang batas ekspansif 50 sehingga masih belum cukup signifikan merubah kondisi di sektor ini. Sedangkan data inflasi di Jerman relatif cenderung turun dari 2.7% menjadi 2.3% (year-on-year) yang semakin mendekati target 2%. Dengan inflasi yang cenderung turun ini, membuat Bank Sentral Eropa (ECB) bisa memulai memangkas suku bunga acuan yang diperkirakan akan mendahului Fed. Hari ini akan dirilis data inflasi CPI untuk Uni Eropa secara keseluruhan dan Tingkat Pengangguran.
Poundsterling juga sedikit naik seiring dengan koreksi mata uang dolar. Data ekonomi berupa PMI di sektor manufaktur yang naik ke zona ekspansif diatas ambang batas 50 yaitu 50.3 yang lebih baik dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 49.9. Ini merupakan kenaikan diatas ambang batas 50 untuk pertama kali sejak Agustus tahun 2022 yang lalu. Sedangkan data lain berupa persetujuan KPR meningkat 60K lebih baik dari perkiraan naik 57K dari periode sebelumnya 56K. Hal ini menunjukkan sektor perumahan masih cukup sehat yang jika dihubungkan dengan inflasi yang cenderung naik membuat Bank Sentral Inggris (BOE) masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuan untuk waktu yang lebih lama dibandingkan dengan Fed dan ECB. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.