13 - 17 Januari 2025
Laporan NFP Kuat, Tapi Saham AS ‘Rontok’! Tanda-tanda ‘Panic Market’?
Saat data dirilis, imbal hasil obligasi justru naik sehingga memberi tekanan pada ekuitas karena munculnya kekhawatiran akan bangkitnya inflasi. Pasar tenaga kerja berkembang dengan laju tercepat sejak Maret, didukung oleh kenaikan lapangan kerja di berbagai industri.
Dengan ekonomi yang solid dan pasar tenaga kerja AS yang juga dipuji cukup kuat, kondisi hari Jumat justru menyiratkan kepanikan. Kepala Ekonom Apollo Global Management Torsten Slok menunjukkan suatu pola yang sangat tidak biasa. Sejumlah faktor berkontribusi terhadap kenaikan imbal hasil. Beberapa pihak menyinggung “bond vigilante”, istilah yang digunakan untuk menggambarkan investor yang menjual obligasi untuk memprotes kebijakan fiskal pemerintah yang boros.
Sementara faktor lain adalah munculnya kekhawatiran bahwa ekonomi yang kuat bisa menimbulkan kembali inflasi yang tinggi. Faktor terakhir itulah yang menjadi concern di hari Jumat.
Yang kian menambah suram adalah suku bunga (imbal hasil Treasury) Eropa dan Jepang yang meningkat. Ini berarti hanya China satu-satunya negara besar dengan imbal hasil obligasi yang tetap rendah. Kekhawatiran tersebut membuat pasar kembali merespon “good news is bad news”, yaitu kabar baik untuk ekonomi dan pasar tenaga kerja justru direspon sebagai kabar buruk oleh pasar saham. Investor tidak ingin ekonomi terlalu kuat.
Kebijakan Tarif Trump, Inflasi dan Musim Laporan Keuangan Kuartal 4 2024
Tidak dipungkiri, agenda kebijakan presiden terpilih Donald Trump juga berkontribusi pada kecemasan investor baru-baru ini, terutama pasar saham. Tarif-tarif yang dijanjikan Trump dikhawatirkan menghidupkan kembali inflasi. Sedangkan rencana untuk lebih banyak pemangkasan pajak justru bisa membuat defisit anggaran federal melebar sehingga menambah tekanan ke atas pada imbal hasil obligasi.
Kondisi saat ini merupakan salah satu dari banyaknya ketidakpastian menurut Roberto Conzo, Kepala Eksekutif di Wealth Alliance. Meskipun setelah dua tahun berturut-turut pasar saham naik lebih dari 20%, tapi umumnya investor tidak percaya bahwa pasar memang sedang bagus. Ada pesimisme di pasar.
Masih ada harapan untuk investor tetap bullish pada saham. Pertumbuhan laba Perusahaan diperkirakan akan kuat tahun ini sehingga bisa membantu membenarkan valuasi saham yang tinggi. Tapi sejauh mana saham-saham akan naik di masa mendatang, kemungkinan besar akan bergantung pada apakah imbal hasil obligasi akan terus naik.
Investor juga akan menghadapi tantangan lain minggu depan saat data inflasi konsumen (CPI) bulan Desember dirilis. Bersama dengan itu, musim laporan keuangan perusahaan kuartal keempat juga akan dimulai. Berdasarkan data FactSet, perusahaan-perusahaan di S&P 500 kemungkinan akan melaporkan pertumbuhan laba terkuat mereka sehingga bisa mengalihkan perhatian dari inflasi.
AGENDA DATA EKONOMI
Retail Sales China Bisa Jadi Petunjuk!
China akan menjadi sorotan utama karena pasar yang berharap stimulus yang dijanjikan di akhir tahun 2024 bisa mulai ditransmisikan ke data. China akan merilis data penting di hari Jumat, mencakup retail sales, produksi industri dan juga GDP.
Retail sales dan produksi industri akan dicermati seksama, untuk melihat tanda-tanda pulihnya permintaan yang bisa berdampak pada sentimen dan juga mata uang yang terkait.
US CPI
15 Jan 2025
Jam 20.30 WIB
US Retail Sales
16 Jan 2025
Jam 20.30 WIB
UK CPI
15 Jan 2025
Jam 14.00 WIB
UK Retail Sales
17 Jan 2025
Jam 14.00 WIB
CNY Retail Sales
17 Jan 2025
Jam 09.00 WIB
Fed Pantau Inflasi Pasca Lonjakan NFP Jumat
Setelah data pekerjaan yang mengejutkan di hari Jumat, pasar saat ini memperkirakan hanya akan ada 1 kali penurunan suku bunga di tahun 2025. Tapi tentu tidak bisa dilihat dari 1 data saja, mengingat akan semakin banyak data dirilis dan juga Presiden Trump mulai menjabat.
Federal Reserve kemungkinan akan fokus dengan inflasi seperti yang disampaikan dalam notulen yang dirilis minggu lalu. Data inflasi dan retail sales keduanya akan dirilis dalam 2 hari berturut-turut. Dengan inflasi yang naik terlalu cepat dalam beberapa bulan terakhir, para ahli memproyeksikan inflasi akan sedikit melambat sehingga meredakan kekhawatiran inflasi yang tinggi. Sedangkan penjualan mobil yang kuat bisa saja berpeluang mendorong data retail sales.
Tekanan GBP Berlanjut jika Inflasi Lemah?
Inggris akan merilis data inflasi CPI di hari Rabu dan Retail Sales di hari Jumat. Setelah sempat bergejolak minggu lalu dengan tekanan yang dialami GBP, juga penurunan dalam imbal hasil, pasar kemungkinan akan mencermati dengan seksama data-data tersebut.
Inflasi inti yang melemah akan menekan BOE tetap di jalur penurunan suku bunga lebih lanjut. Hal ini tentunya akan semakin menekan GBP turun. Sedangkan penjualan ritel akan memberi gambaran sejauh apa daya beli konsumen Inggris merespon terhadap kondisi ekonomi yang ada. Dengan lonjakan gas karena Ukraina menolak menyalurkan gas Rusia ke Eropa Barat, maka tekanan harga dikhawatirkan menekan konsumsi
Safe Haven, 2720 Bisa Tembus, Jika Kecemasan Terus Berlanjut!
Laporan NFP yang sangat kuat di hari Jumat ternyata tidak mampu membuat emas tertekan. Bahkan beberapa waktu setelah data dirilis pun emas hanya sempat turun hingga 2665 sebelum naik ke 2697, cukup dekat dengan 2700. Hal ini kembali akan diuji minggu depan dengan data inflasi yang akan dirilis hari Rabu mendatang, selain retail sales hari Kamis. Inflasi kemungkinan bisa menjadi pemicu pergerakan berikutnya, tapi selama kekhawatiran terhadap tarif Trump berlanjut, maka status “safe haven” untuk emas akan terus mendorong emas naik ke level lebih tinggi.
Weekly ditutup bullish, sekaligus mengkonfirmasi formasi bullish morning star yang sempat muncul minggu lalu. Karena candle berikutnya bullish, maka secara teori seharusnya tren tetap naik. Ini berarti area 2726.07 (high awal Desember 2024) bisa ditembus dengan mudah. Juga membuka peluang untuk naik hingga 2750-2760. Tapi jika kekhawatiran mereda, maka emas bisa terkoreksi tajam mengingat penurunan saat NFP cenderung tertahan di hari Jumat yang lalu. Apakah safe haven akan segera berakhir?
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 2726.07, 2757.06, 2790.00
(S) : 2678.90, 2641.30, 2605
Daily Trend : Bullish
Weekly Trend : Bullish
(R) : 78.44, 80.12, 82.10
(S) : 74.00, 72.70, 70.00
High Bulan Oktober ditembus, Harga Minyak Berpotensi Lanjut Naik?
Harga minyak mentah berjangka sentuh level tertinggi sejak Oktober di awal pekan lalu, dan momentum tersebut tidak melambat di hari Jumat. Permintaan musiman, kendala pasokan dan data inventori yang bervariasi jelang akhir pekan membuat minyak berhasil naik. Meski demikian trader akan tetap berhati-hati dalam menyeimbangkan pengetatan pasokan dan sinyal permintaan yang masih tidak menentu.
Weekly Candle berhasil ditutup bullish di zona 76, bertahan di kisaran resistance psikologis 75-77. Secara teknis seharusnya tetap naik dan pertanda positif untuk melirik resistance berikutnya di zona 80-82. Sebaliknya, tingkat permintaan yang belum jelas karena stimulus China yang juga masih tidak pasti berpotensi membuat kenaikan ini diragukan cukup kuat. Waspadai pembalikan di bawah 73 yang akan membuat tekanan harga kembali melirik zona di bawah 70. Tapi jika berhasil bertahan di atas 75, dan tembus 77, maka peluang 80-82 per barel akan sangat terbuka.
EURUSD | GBPUSD | USDJPY | INDEKS USD
Weekly Forex Outlook
Dolar lanjutkan keperkasaannya terhadap sejumlah mata uang global seperti GBP, EUR maupun JPY. Posisi ini nampaknya akan sulit dikalahkan jika sentimen market masih diliputi kecemasan sehingga status safe haven akan menguntungkan bagi dolar. Sebaliknya, posisi JPY juga bisa mendapatkan untung jika ikut diincar sebagai safe haven, tapi akan rugi dan terus melemah jika investor hanya lirik dolar AS.
EURUSD
Kian Dekat Dengan “Parity”
Weekly candle ditutup bearish, dan peluang turun sepertinya masih cukup kuat. Eropa hanya akan fokus pada inflasi, dan inflasi yang lemah membuka peluang penurunan suku bunga ECB sehingga potensi tekanan turun akan dominan. Tembus 1.02000 akan memudahkan Euro tergelincir mendekati “parity” 1.00000.
Resistance : 1.04600, 1.06380, 1.07900
Support : 1.02000, 1.00000, 0.99170
Outlook : Bearish
GBPUSD
Buy on Rumor, Sell on Fact!
Weekly candle bearish, dengan real body hitam yang panjang sehingga tekanan bearish tampaknya masih sangat kuat. Meski demikian jelang data CPI biasanya terjadi kenaikan atau rebound, sedangkan setelah data biasa kembali turun sehingga peluang ini bisa menjadi isyarat skenario Buy on Rumor-Sell on Fact bisa kembali terjadi!
Resistance : 1.23880, 1.24800, 1.26000
Support : 1.20700, 1.18400, 1.17300
Outlook : Bearish
USDJPY
Spinning Tops Weekly
Candle weekly ditutup spinning tops, biasanya memberi indikasi market menunggu kepastian, yang bisa diartikan juga peluang naik dan turun relatif imbang. Minimnya data membuat USDJPY kembali bergantung pada Yield AS. Secara teknis, daily memberi indikasi bearish divergence yang berarti ada potensi turun.
Resistance : 158.847, 160.200, 161.940
Support : 156.000, 153.400, 150.755
Outlook : Bearish
INDEKS USD
‘Safe Haven’ USD
Candle Weekly kembali ditutup bullish untuk 6 minggu beruntun sehingga peluang kenaikan secara teori masih dominan. Namun kami juga mencermati potensi profit taking yang bisa terjadi sewaktu-waktu mengingat rally yang kuat baru-baru ini. Tampaknya status safe haven bersama emas masih cenderung kuat untuk beberapa waktu ke depan.
Outlook : Bullish
NIKEI | HANGSENG | NASDAQ | DOWJONES
Weekly CFD Indices Outlook
Kecemasan melanda saham AS, dan Asia pun terpojok. Jika kecemasan berlanjut, maka peluang ini akan menimbulkan penurunan lanjutan yang lebih tajam. Tidak hanya AS, tapi juga Asia, terutama Nikkei akan terkena imbas. Namun laporan pendapatan kuartal 4 tahun 2024 mungkin bisa sedikit membantu jika dirilis melampaui ekspektasi. Sedangkan Hang Seng masih terus berharap pada stimulus fiskal.
NIKKEI
Under Pressure!
Candle Weekly ditutup bearish dan peluang penurunan sepertinya belum akan terhenti dalam waktu dekat. Wall Street menjadi pemicu, dan kepanikan di pasar akan membayangi penurunan pada Nikkei. Waspadai support 38280! Jika ditembus, maka peluang turun ke 37660 sangat terbuka, dan jika tembus lagi, maka tekanan semakin melebar.
Resistance : 39050, 39500, 39760
Support : 38280, 37660, 37040
Outlook : Bearish
HANG SENG
18500 Terancam!
Candle Weekly kembali ditutup bearish. Peluang bearish sepertinya cukup dominan, di tengah kepanikan pada pasar saham AS. Namun, data China bisa menjadi penolong andai saja data dirilis positif sehingga mendukung pemulihan ekonomi. Namun demikian waspada dengan penurunan di bawah 18500! Ini akan membuat Hang Seng sulit untuk kembali ke jalur bullish-nya yang selama ini diharapkan.
Resistance : 19430, 19800, 20033
Support : 19000, 18449, 18000
Outlook : Bearish
NASDAQ
Bearish Divergence!
Weekly ditutup bearish dengan real body hitam panjang, dan penurunan juga didukung potensi divergence bearish pada grafik yang sama. Jika 20670 ditembus, maka peluang penurunan di bawah 20240 akan sangat terbuka. Namun laporan pendapatan mungkin bisa membuka harapan reversal.
Resistance : 21300, 21600, 21980
Support : 20700, 20500, 20240
Outlook : Bearish
DOW JONES
Head & Shoulders Daily Didukung Weekly
Candle weekly ditutup bearish dan hal ini akan mendukung peluang penurunan dari head & shoulders yang ada di grafik daily. Penembusan area 41780 akan membuat tekanan turun semakin panjang. Terlebih status H&S di grafik daily yang memang sudah tembus neckline akan membuka peluang penurunan lebih lanjut.
Resistance : 42500, 43370, 43740
Support : 42000, 41800, 41400
Outlook : Bearish
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.