Weekly Newsletter Ed. 151

Published on 05/14/2023

Periode: 15 - 19 Mei 2023

What to Expect from OIL?

Harga minyak mentah dalam tekanan karena rally dolar yang meluas. Beberapa topik utama minyak memberi sinyal yang beragam untuk pedagang energi.

Pasokan Irak dan Kanada mengalami beberapa gangguan. Sementara Irak memberi sinyal bahwa mereka tidak ada rencana melakukan pengurangan produksi tambahan mereka dari OPEC+. Menteri Perminyakan Irak Hayan Abdel-Ghani juga mencatat bahwa Irak tidak dapat mengurangi produksi lebih lanjut.

Kekhawatiran turunnya permintaan minyak mentah dari AS dan China menimbulkan pergerakan turun di pasar minyak. Berita bahwa AS berpotensi mengisi ulang SPR, seharusnya berarti kita tidak akan melihat posisi terendah baru di bulan ini. Tapi itu bukan berarti kita tidak akan melihat harga melemah sedikit lebih rendah dari level yang ada saat ini.

(marketpulse)

US ‘Debt Ceiling’: Drama 2011 Berpotensi Terulang?

Gejolak di pasar saham kemungkinan belum berakhir. Hal ini terutama kaitannya dengan plafon utang. Saham berpotensi merosot dalam perdebatan plafon utang. Tapi investor kemungkinan masih menginginkan Treasury jangka panjang, jika peristiwa di tahun 2011 tentang batas pinjaman AS menjadi panduannya, menurut Sevens Report Research.

Gagal Naik, Bukan Berarti Gagal Bayar

Tom Essaye, pendiri Sevens Report Research, mengatakan jika plafon utang gagal dinaikkan dan Departemen Keuangan tidak dapat menjual Treasury tambahan, bukan berarti AS bangkrut atau gagal bayar. Ini berarti Departemen Keuangan harus ‘menjatah’ uang tunai yang ada, lalu memutuskan siapa yang akan dibayar dan siapa yang tidak akan dibayar.

Secara teori, Kementerian Keuangan bisa membayar bunga atas utang Treasury yang ada, gaji tentara, jaminan sosial, dan tidak membayar gaji pekerja federal dan kontraktor federal. AS sendiri hanya memiliki waktu 3 minggu lagi untuk mencapai batas pinjamannya yang berpotensi akan mencegah Departemen Keuangan menjual utang Treasury tambahan. Hal ini akan menjadi bermasalah karena pemerintah AS mendanai pengeluaran sehari-harinya melalui penjualan Treasury secara reguler.

History 2011, Obligasi Jangka Panjang Naik, Yield Turun

Dengan mengacu pada ‘drama’ plafon utang di tahun 2011, Sevens Report mengatakan risiko plafon utang bisa mendorong investor beralih ke Treasury jangka panjang. Essaye mengatakan Treasury jangka panjang berkinerja sangat baik, dan jika ada tempat untuk ‘bersembunyi’ selama drama plafon utang berlangsung, maka Treasury jangka panjang adalah tempatnya. Di tahun 2011, imbal hasil surat utang negara bertenor 10 tahun turun menjelang AS mendekati batas pinjaman. Saat investor masuk ke Treasury, maka obligasi naik sementara imbal hasil turun.

Saat itu, drama plafon utang semakin meningkat di bulan Mei 2011, dan yield 10-tahun di kisaran 3.2% saat AS hampir mencapai batas utang, sekitara akhir Juli dan awal Agustus, imbal hasil surat utang negara 10 tahun turun menjadi 2.7%. Dengan kata lain US Treasury 10 tahun menguat.

Risiko Perlambatan Ekonomi dan Hard Landing

Saat batas utang atau plafon utang gagal dinaikkan, AS berarti harus mengarahkan uang tunai ke layanan dan pembayaran penting lainnya, dan tidak membayar layanan ‘kurang penting’.

Pembatasan pembayaran oleh Departemen Keuangan bisa menciptakan tekanan pada pertumbuhan ekonomi dan juga berpotensi menciptakan hard landing.

Emas Lindung Nilai?

Saat ‘puncak drama plafon utang’ di tahun 2011, emas mengalami rally yang sangat kuat. SPDR Gold Shares naik 20% di awal Mei hingga pertengahan Agustus, menurut laporan yang ada. Tapi kemudian emas mengembalikan keuntungan itu selama sisa tahun tersebut.

Essaye mengatakan Emas memang membuktikan sebagai lindung nilai yang berguna terhadap ketidakpastian plafon utang dan kemungkinan bisa kembali terjadi kali ini. Tapi hal yang harus diingat adalah perdagangan sebagai lindung nilai dari permasalahan plafon utang, bukan posisi jangka panjang dari plafon utang.

Saham Turun Saat Drama 2011

Pasar saham tidak berjalan dengan baik setelah drama plafon utang, meskipun nantinya jika masalah ini akhirnya bisa diselesaikan di menit terakhir. S&P 500 turun 6% dari bulan Mei sampai Agustus 2011, dan saat itulah drama plafon utang benar-benar meningkat. Dan setelah perpanjangan plafon utang, indeks turun lagi 15%, anjlok lebih dari 20% dari puncak ke lembah di Mei sampai Oktober. (marketwatch).

economic-data-analysis

Minggu Sibuk Penuh Data, dan Pusat  Perhatian Tetap Tertuju pada Negosiasai Plafon Utang dan Risiko Perbankan!

Dolar menjadi pemenang di minggu lalu, dengan membalikkan keadaan semula berupa tekanan, berbalik dominan menguat di 2 hari terakhir ditunjang minat safe haven. Kekhawatiran risiko perbankan kemungkinan masih menjadi topik utama minggu depan, bersama dengan negosiasi plafon utang Biden dan Kongres AS. Ketidakpastian masih akan menyelimuti pasar disamping beberapa data ekonomi yang dirilis seperti retail sales dan existing home sales dari AS, inflasi dari Jepang, pasar tenaga kerja Inggris dan juga beberapa data lainnya. Tak terlepas dari fokus adalah penampilan para  pejabat Fed dan ECB minggu depan yang akan dicermati.

Fokus Pekan ini:

Indeks dolar berhasil membalikkan sentimen dan mendominasi di 2 hari terakhir minggu lalu. Naik ke level terbaiknya sejak 10 April dan menguat secara global karena minat safe haven.

Sentimen konsumen anjlok 9% karena kekhawatiran resesi yang terus berlanjut. Saham AS diperdagangkan lebih lemah karena kegelisahan di sektor perbankan yang masih bertahan.

Menteri Keuangan AS Yellen menegaskan kembali bahwa default akan menjadi malapetaka ekonomi dan keuangan. Dan Michelle Bowman dari Fed mengingatkan bahwa Fed bisa saja perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut dan bertahan lebih tinggi lebih lama jika inflasi tetap tinggi.

Mengingat semua hal yang ditunjukkan selama ini, sulit untuk membantah bahwa melemahnya sektor jasa membenarkan kemungkinan bahwa inflasi bisa turun menjadi 3.0% dalam waktu dekat. Proses disinflasi kemungkinan harus terus berjuang selama beberapa bulan ke depan.

AS

Fokus perhatian bagi Wall Street minggu depan tetap pada drama tentang plafon utang, beberapa pidato Fed, retail sales, dan juga tekanan pada bank. Tentunya akan menjadi minggu yang sibuk dengan banyaknya data ekonomi.

Sebagian besar perhatian akan berpusat pada survei manufaktur Empire, retail sales yang diharapkan menunjukkan peningkatan, klaim pengangguran mingguan, dan juga penjualan rumah yang ada (existing home sales).

Negosiasi plafon utang tertunda dan diharapkan berlanjut minggu depan. Risiko gagal bayar meningkat dan hal tersebut bisa menjadi bencana besar bagi perekonomian.

Melemahnya pasar tenaga kerja dan tren disinflasi, Fed kemungkinan dibujuk untuk mempertahankan suku bunga sedikit lebih lama dari perkiraan. Minggu depan akan diisi oleh penampilan dari 9 pejabat Fed, di mana sorotan akan tertuju pada Bostic di hari Senin, Goolsbee di hari Selasa. Sementara Powell akan berpartisipasi dalam panel dengan Mantan Ketua Fed Bernanke di hari Jumat.

EU

Zona Euro akan rilis banyak data ekonomi minggu depan meskipun kemungkinan data-data tersebut belum tentu menjadi penggerak market dari kategori data tingkat satu.

HICP salah satu rilis data yang cukup besar, tapi kemungkinan tidak menjadi pengubah permainan. Tapi tetap harus diwaspadai.

Sementara flash GDP juga patut dicermati dengan pertumbuhan pada dasarnya cenderung datar selama 1 tahun terakhir. Apakah akan terjadi resesi? Dan Christine Lagarde akan menjadi fokus market di hari Selasa dan Jumat.

Inggris

Bank of England cukup yakin bahwa inflasi akan kembali ke target mereka, tapi sayangnya proyeksi terbaru menyoroti beberapa tantangan untuk mendapatkannya.

Inflasi dan pertumbuhan direvisi lebih tinggi secara signifikan untuk tahun ini dan angka pasar tenaga kerja di hari Selasa bisa membantu menjelaskan kenapa seperti demikian. Pengangguran diperkirakan tetap di 3.8%, dan pertumbuhan upah di luar bonus di 6.8%.

Inflasi diperkirakan akan mulai turun tajam di bulan April dan suku bunga akan terus menekan.Kita akan dengar pernyataan dari beberapa pembuat kebijakan BOE, termasuk dari Gubernur Bailey. Diharapkan bisa mendengarkan sesuatu yang berbeda dari konferensi pers minggu lalu pasca pengumuman suku bunga di hari Kamis.

China

Serangkaian data ekonomi yang mengecewakan baru-baru ini mencakup permintaan eksternal dan internal, telah meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga dari bank sentral China, PBOC. Tanggalnya masih tentatif untuk keputusan di tingkat fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) 1 tahun. Kemungkinan kita akan melihatnya di hari Senin, 15 Mei.

Berikutnya di hari Selasa, kita akan melihat data produksi industri, retail sales, tingkat pengangguran, dan investasi aset tetap tahunan untuk bulan April. Fokus tertuju pada retail sales karena para pembuat kebijakan menandai kekhawatiran tentang lemahnya permintaan domestik saat ini.

Data perumahan akan menjadi fokus berikutnya di hari Rabu. Ekspektasi menjadi -0.2% y/y di bulan April, naik dari -0.8% di bulan Maret. Jika sesuai yang diperkirakan, maka akan menjadi bulan ketiga secara berturut-turut menandai perbaikan di pasar properti China.

Dan laporan pendapatan diisi dari perusahaan teknologi besar China, antarai lain Baidu di hari Selasa, Tencent Holdings di hari Rabu, dan Alibaba Group di hari Kamis.

Jepang

Data inflasi utama dirilis minggu depan dan diperkirakan memberi petunjuk tentang kecepatan normalisasi kebijakan moneter ultra-longgar yang diusung BOJ bisa saja akan terbentuk di paruh kedua tahun 2023.

Di hari Senin, pertumbuhan harga produsen diperkirakan turun menjadi 6.5% y/y di bulan April dari 7/2% di bulan Maret. Kemudian GDP Q1 akan dirilis di hari Rabu di mana konsensus mengharapkan peningkatan pertumbuhan tahunan menjadi 0.7% dari 0.1% yang tercatat di kuartal sebelumnya.

Neraca perdagangan bulan April akan dirilis di hari Kamis. Surplus diperkirakan menyempit menjadi JPY 690 miliar dari JPY 754,5 miliar.

Dan tingkat inflasi konsumen yang dinantikan akan dirilis di hari Jumat. Inflasi inti diperkirakan meningkat menjadi 3.2% y/y dari 3.1% di bulan Maret dan inflasi inti (tidak termasuk makanan dan enegeri) diperkirakan akan meningkat menjadi 3.9% y/y dari 3.8% bulan Maret, mendekati level tertinggi dalam 30 tahun.

(marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

US New York Fed Empire Manufacturing, CAD Existing Home Sales, CAD Housing Starts, EUR Industrial Production (EZ), JPY PPI, US Fed’s Bostic speaks, GER Chancellor Scholz speaks, BOE Chief Economist Phill speak, European Commission releases spring economic forecasts

Selasa

US Retail Sales, US Industrial Production, US Business Inventories, CAD CPI, CNY Retail Sales, CNY Industrial Production, EUR GDP (EZ), EUR CPI (Ita), UK Jobless Claims, UK Unemployment, RBA Policy Meeting Minutes, US Fed’s Mester speaks, US Fed’s Williams speaks, US Fed’s Bostic speaks, US Fed’s Goolsbee speaks

Rabu

US Housing Stars, CNY Property Prices, EUR CPI (EZ), EUR Unemployment (Fra), JPY Industrial Production, JPY GDP, ECB’s de Guindos speech, BOE Governor Bailey speech

Kamis

US Initial Jobless Claims, US CB Leading Index, US Existing Home Sales, AUD Unemployment, EUR Ascension Day Holiday, BOE’s Phill speech

Jumat

US Fed Powell and former chair Ben Bernanke speaks, CAD Retail Sales, JPY CPI, G7 Leaders meeting, ECB’s Schnabel speaks, ECB’s Lagarde speech, US Fed’s Williams speech, BOE’s Haskel speech

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Candle weekly ditutup bearish memanjang menutup nyaris kenaikan 4 minggu berturut-turut, dan bearish divergence yang terdeteksi sebelumnya terkonfirmasi lebih kuat. Penurunan diperkirakan bisa berlanjut dan 1.07860 (high 30 Mei 2022) berpeluang diuji dalam waktu dekat. Terlepas dari hawkishnya ECB dibandingkan Fed maupun BOE saat ini, efek penguatan belum nampak stabil ke atas. Status dolar sebagai safe haven diperkirakan masih bertahan beberapa hari ke depan sehingga Euro berpeluang ditekan kembali. Waspadai penembusan 1.07860 yang berpotensi menekan hingga support berikutnya 1.06785 (FR 23.6% Weekly). Dalam waktu dekat Target dari Rising Wedge grafik Daily kemungkinan dicapai di 1.07529. Bullish akan mengambil alih jika harga mampu tembus kembali di atas 1.09724.  

Resistance :  1.09724, 1.11840, 1.13900

Support :  1.07529, 1.06785, 1.05318

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Secara weekly, closing candle memberi harapan untuk kenaikan lanjutan karena berhasil ditutup bullish minggu lalu. Jika mampu mengawali dengan kenaikan di atas 29700, seharusnya Nikkei cenderung lanjut naik. Tapi sebaliknya jika lebih dulu turun di bawah 29295 (high akhir April 2023), maka peluang penurunan jauh lebih kuat. Ini juga didukung dengan bearish divergence di grafik Daily. Terlebih dengan pembahasan debt ceiling yang belum usai, saham AS kemungkinan dibayangi tekanan turun, dan mempengaruhi saham Asia.   

Resistance : 29220, 29335, 29965

Support : 29125, 28825, 28560

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Baik daily maupun weekly sama-sama ditutup bearish memanjang sehingga peluang penurunan bisa kembali terjadi. Area 18842 bisa menjadi support akhir yang menentukan. Jika tekanan lebih kuat dan tembus level tersebut, maka peluang penurunan diperkirakan lanjut ke 18500an. Sebaliknya jika mampu menahan tekanan, rebound diharapkan terjadi meminimalisir penurunan di 3 minggu terakhir.

Resistance : 19762, 19973, 20126

Support : 19405, 18845. 18500

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones: Secara garis besar, bearish menguasai sentimen risk asset seperti saham AS. Pembahasan debt ceiling cenderung menjadi penantian utama selain risiko perbankan. Data ekonomi yang bagus mungkin akan sedikit memberi penahanan agar saham tidak anjlok terlalu dalam. Tapi terlepas dari semua itu, terkatung-katungnya nasib debt ceiling akan menjadi tekanan yang paling dominan. Weekly candle ditutup oleh bearish dan penembusan di bawah 33000 kemungkinan bisa terjadi dalam waktu dekat. Target support terdekat berikutnya diperkirakan di kisaran 32100-an. Ini bisa terwujud jika FR 61.8% Daily di 32514 berhasil ditembus. Sebaliknya, peluang rebound kemungkinan bisa terjadi jika 1-2 hari ke depan kita tidak melihat penembusan di bawah area 33000. Tapi dorongan di atas 33800-an akan sangat dibutuhkan untuk menghapus semua potensi tekanan turun tersebut.      

Resistance : 33587, 33870, 34540   

Support :  32851, 32514, 32100

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Kegagalan naik di atas $74 membuat minyak akhirnya kembali tertekan dan ditutup di zona $70. Pengujian kembali area low minggu sebelumnya di kisaran 63/64 sangat memungkinkan. Apalagi jika kekhawatiran resesi, risiko perbankan dan juga potensi default AS bisa menekan minyak karena permintaan diperkirakan lemah jika ekonomi lesu. Kabar tentang rencana AS mengisi kembali SPR mungkin bisa membantu, tapi efeknya kemungkinan baru akan dirasakan di bulan Juni. Potensi itu akan muncul selama area 63/64 tidak ditembus. Target pendek diharapkan area tersebut kembali muncul minggu depan. Sementara target menengah, kami melihat peluang rebound di dekat zona support tersebut dengan asumsi bahwa OPEC+ bisa kembali mempertimbangkan pemangkasan produksi tambahan untuk menopang harga minyak mentah global. Resistance 74 tetap menjadi incaran dan wajib tembus untuk mempermudah kenaikan selanjutnya. Selama area ini tidak bisa ditembus, maka minyak tetap tertahan dalam alur bearish.

Resistance : 71.52, 73.66, 75.99,

Support :  68.46, 64.35. 62.40

Outlook : Bearish

gold-bars

GBPUSD: 1.2350 Next Support, Weekly Bearish Engulfing Bisa Lebih Dalam?

‘Anti-klimaks’ dari kenaikan di 1 minggu terakhir benar terjadi sesuai perkiraan saat BOE umumkan kenaikan suku bunga sesuai ekspektasi. Tidak ada kejutan ataupun pernyataan hawkish yang terlihat, dan 1.2350 akan menjadi area support terdekat berikutnya. Jika harga ditembus, maka penurunan jauh lebih dalam bisa terjadi. Weekly candle ditutup dengan bearish engulfing seharusnya mempermudah penembusan di bawah 1.2350. Dan reversal mungkin memberi harapan jika harga mampu naik di atas 1.26000 kembali. Selama tidak terwujud, maka kami fokus pada pola turun dari GBP.

Resistance :   1.25400, 1.26650, 1.27608

Support  :  1.23855, 1.22179, 1.20415

Outlook : Bearish

GOLD: Debt Ceiling Terus Mengintai, Emas Tunggu Giliran Jadi ‘Safe Haven’?

Daily candle berakhir dengan pola hammer, dan jika diperhatikan support berada di area yang relatif berdekatan dengan bottom sebelumnya 5 mei 2023 di 1999. Dengan demikian 1999 – 2000 memiliki peluang menjadi double bottom dan jika harga mampu terdorong di atas 2047.97 (high 10 Mei 2023) sebagai neckline, bisa mendukung untuk kembalinya bullish mendominasi pasar. Sebaliknya, penurunan di bawah level 1999-2000 akan menjamin munculnya area 1977 – 1982 kembali dalam waktu dekat. Weekly cenderung ditutup oleh shooting star sehingga potensi penurunan sepertinya masih dominan. Fed speaker kemungkinan memberi efek negatif, sementara data ekonomi masih punya peluang untuk andalkan rebound, terutama data survei regional Empire Manufacture dan juga penjualan rumah. Dan negosiasai debt ceiling yang tidak tuntas seharusnya memberi peluang emas diincar kembali sebagai safe haven, terutama saat risk asset cenderung tertekan karena kekhawatiran default.

Resistance :2014.55,  2031.87, 2048.44

Support :   1992.00, 1978.20, 1969.08

Outlook : Bearish

USDJPY: Terjebak Dalam Range 133 – 136!

Cenderung mondar-mandir di dalam zona yang terbatas. Status safe haven mungkin bisa menjadi jawaban ke depan, jika akhirnya Yen diincar menggantikan USD. Ini berarti support 133.731 akan menjadi penentuan. Selama tidak tembus, maka rebound kembali ke atas. Jika tembus, bersiap untuk penurunan ke zona 130/131.

Resistance :  136.643, 137.920, 139.380

Support :  134.820, 133.000, 132.153

Outlook : Bearish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.252161.262961.203131.25970
EURUSD1.092701.101741.057791.07310
USDJPY134.652134.820136.186128.680
AUDUSD0.669560.675100.673160.71720
COMMODITIES
XAUUSD2009.852017.521826.301837.20
CLSCID70.6071.35115.2676.82
INDEKS SAHAM
DJI33407337253265033028
HSI19610199781973921389
NKI29410290702745527310
NASDAQ13483.5013309.0012039.0012652.25