Periode: 22 - 26 Mei 2023
What to Expect from OIL?
Harga minyak mentah dunia mengalami pergerakan yang luar biasa minggu lalu karena prospek ekonomi AS yang meningkat secara dramatis, dan juga optimisme bahwa parlemen tampaknya bisa mencapai kesepakatan tentang plafon utang.
Optimisme tersebut terkikis dengan cepat di hari Jumat dan harga minyak kembali turun tajam. Secara keseluruhan tidak semua berita muncul negatif untuk harga minyak mentah dunia karena di malam hari Ketua Fed Jerome Powell membuka jalan untuk jeda suku bunga di bulan Juni.
Sayangnya kabar dari China saat ini belum mendukung untuk minyak karena PBOC menunjukkan terlalu sabar dengan suku bunga. Tidak ada pemangkasan suku bunga pinjaman dari PBOC seperti yang diharapkan pasar. Pemulihan ekonomi China sedang berjuang dan itu selalu menjadi tenaga dorongan untuk setiap rally minyak.
Kemungkinan harga masih akan terjebak di kisaran sekitar $70-an ($69 – $73) sampai pasar bisa melihat bukti lebih lanjut bahwa kesepakatan utang akan tercapai dan inflasi inti tidak memanas.
(marketpulse)
US ‘Debt Ceiling’: Drama 2011 Berpotensi Terulang? – Part 2
Drama politik sepertinya belum segera berakhir dengan pembahasan plafon utang kini memasuki babak kritis di mana deadline yang diharapkan adalah awal Juni. Menteri Keuangan Janet Yellen mengingatkan Kongres bahwa Departemen Keuangan akan kehabisan dana di awal Juni, dan terancam tidak bisa membiayai beberapa program pemerintah AS.
Skenario Gagal Bayar Bebani Pasar
AS telah mencapai batas pinjaman sebesar $31.2 triliun di akhir Januari dan Departemen Keuangan AS mulai menggunakan ‘langkah-langkah luar biasa’, termasuk menangguhkan investasi untuk rekening pemerintah tertentu untuk membayar semua tagihan negara.
Jika plafon utang tidak segera dinaikkan di bulan Juni, pemerintah federal bisa kehabisan uang. Ini yang membuat Presiden Biden, Menteri Keuangan Yellen, dan Ketua Fed Powell mulai putus asa. Yellen bahkan mengingatkan risiko kegagalan menaikkan plafon utang akan memicu malapetaka ekonomi dan keuangan.
Peringatan Powell
Di hari Selasa, Powell memberi pernyataan yang tak kalah mengkhawatirkan. Powell mengatakan pada investor bahwa mereka tidak bisa mengandalkan The Fed untuk melindungi ekonomi AS jika plafon utang tidak dinaikkan tepat waktu.
Ketua Fed juga mengesampingkan gagasan koin triliunan dolar dan menekankan bahwa hanya ada satu cara untuk mengatasi problema ini, yaitu Kongres setuju menaikkan plafon utang tepat waktu.
Adu Kepentingan
Dalam upayanya, Ketua DPR AS dari Partai Republik Kevin McCarthy dan Presiden AS Joe Biden bertemu minggu lalu. Tapi kemudian pertemuan menemui jalan buntu saat keduanya sepakat untuk bertemu lagi. Anggota Kongres dari Partai Republik mengisyaratkan mereka ingin pemotongan pengeluaran federal sebagai imbalannya.
Inilah yang menjadi kendala utama. Kepala ekonom Credit Suisse, Ray Farris, mengatakan bahwa anggota parlemen dari Partai Republik meminta konsesi pengeluaran sebagai syarat untuk parlemen merestui kenaikan plafon utang.
Bagaimana Emas bereaksi di 2011?
Melihat pergerakan logam mulia menjelang Agustus 2011 dan yang terjadi setelahnya menunjukkan kenaikan di bulan Agustus dan September 2011, tembus $1900 per troy ounce pertama kalinya dan rekor tertinggi saat itu 1910 per troy ounce. Tapi kemudian resolusi akhir dari plafon utang menandai puncak kenaikan emas. Lalu kondisi berikutnya, logam mulia mampu tembus $1900 per troy ounce adalah di bulan Juli 2020.
Pola serupa bisa terjadi kali ini di mana emas akan naik lebih tinggi mendekati bulan Juni, dan kemudian setelah plafon utang dinaikkan, harga akan mencapai puncaknya, setidaknya dalam waktu dekat.
Pelajaran terbaik dari tahun 2011 bisa saja berupa “Buy the rumor, Sell the fact” menurut co-director Walsh Trading Sean Lusk kepada Kitco News. Lusk menambahkan bahwa penurunan suku bunga dan dolar AS yang lebih rendah juga menyertai rally emas di tahun 2011.
Emas adalah salah satu aset yang direkomendasikan JPMorgan untuk dipegang selama periode ini. Potensi episode drama plafon utang yang tidak teratur menambah tekanan lain bagi investor global untuk mencai keseimbangan dari kondisi yang terjadi di AS. JPMorgan merilis dalam laporan bulan lalu untuk mempertimbangkan mata uang dan logam mulia seperti Yen Jepang, Franc Swiss dan Emas. Emas adalah aset yang banyak digunakan selama masa-masa tidak stabil karena berada di luar sistem.
Pada akhirnya, masalah plafon utang sebagian besar bersifat ‘sandiwara’ dan heboh, dampaknya terhadap emas kemungkinan bersifat sementara. (kitco)
Ini dia! Minggu Sibuk dengan Fokus FOMC Minutes, CPI Inggris dan ‘Drama’ Plafon Utang Mendekati Deadline!
Pasar akan tetap terfokus pada drama plafon utang yang menampilkan pemeran utama Gedung Putih dengan Kongres AS yang sebenarnya mirip dengan ‘dejavu’ 2011. Presiden Biden kala itu menjabat sebagai Wakil Presiden era Obama, dan juga terlibat dalam negosiasi saat itu. Dan berakhir dengan terlewatkannya deadline yang ditentukan, sehingga akhirnya pemerintahan terpaksa ‘shutdown’. Data ekonomi tertuju pada inflasi Inggris yang menjadi sentral dari penantian market karena beberapa minggu terakhir BOE meyakini inflasi April akan turun drastis. Data penting lainnyya datang dari inflasi Jepang yang akan disoroti apakah bisa memberi dorongan bagi BOJ memajukan pengetatan moneternya yang tertunda. Dan agenda yang tak kalah penting adalah FOMC Minutes yang kali ini, meski bukan agenda untuk umumkan suku bunga, akan dicermati pasar untuk mendapatkan petunjuk jelas tentang rencana Fed ke depan, terutama di pertemuan Juni 2023.
Fokus Pekan ini:
Saham AS berbalik turun setelah negosiator untuk Ketua DPR McCarthy tinggalkan pertemuan tertutup dengan perwakilan Gedung Putih dan memberi catatan bahwa mereka “tidak masuk akal”. Wall Street pernah melihat ‘drama’ ini sebelumnya dan kita akan melihat beberapa perdebatan sengit di antara para negosiator agar kesepekatan yang “masuk akal” bisa tercapai.
Awalnya Wall Street mengira akan melihat kesepakatan tentang utang selama akhir pekan atau Senin pagi, dan potensi pemungutan suara di pertengahan minggu depan. Tapi tampaknya hal tersebut kecil kemungkinannya saat ini dan dapat berisiko pasar tidak akan mendapat kesepakatan sebelum tanggal 1 Juni, yang disebut sebagai “tanggal-X”.
Peluang kenaikan suku bunga Fed di pertemuan Juni turun dari peluang 1:3 menjadi kurang dari 20% setelah Powell membuka jalan bagi The Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga di pertemuan mendatang. Namun Fed bisa melanjutkan pengetatan karena Powell kembali tegaskan bahwa inflasi jauh di atas target Fed.
AS
Wall Street akan tetap fokus pada drama plafon utang, beberapa pidato Fed, flash PMI dan juga tekanan pada sektor perbankan. Ini berarti akan menjadi minggu yang sibuk dan diisi dengan rilis data ekonomi, dan sebagian besar perhatian tertuju pada pandangan pertama rilis PMI bulan Mei, pandangan kedua dari GDP/Core PCE Q1, New Home Sales, dan FOMC Minutes.
Pembicaraan plafon utang semakin dekat dengan deadline untuk segera menyelesaikan kesepakatan, tapi sikap untuk kesepakatan terbaik kemungkinan bisa menyeret pembicaraan berjalan lebih lama.
Ada 5 pejabat Fed yang berbicara. Bullard, Bostic dan Barkin di hari Senin. Logan di hari Selasa. Kemudian Rabu diisi oleh agenda utama karena FOMC Minutes kemungkiann bisa memberikan beberapa petunjuk bahwa beberapa pembuat kebijakan siap menghentikan pengetatan. Tanda-tanda apa pun bahwa Fed kemungkinan sudah selesai dengan siklus pengetatan yang agresif bisa mengakhiri perdebatan tentang kenaikan di bulan Juni.
EU
Tidak ada data yang terlalu signifikan minggu depan untuk zona Euro. Perhatian akan tertuju pada beberapa pembuat kebijakan ECB yang muncul sepanjang minggu depan termasuk Presiden Christine Lagarde di hari Rabu.
Masih ada ketidakpastian yang besar selama sisa siklus pengetatan untuk zona ini. Pasar menghargai satu atau dua kenaikan lagi karena hanya sedikit kemajuan yang terlihat dari inflasi inti.
Di sisi data, PMI Manufaktur dan services zona Euro, Jerman dan Prancis di hari Selasa, dan diikuti dengan survei bisnis dan konsumen Jerman di hari Rabu dan Kamis.
Inggris
Minggu depan sangat penting untuk Inggris karena kita akan melihat beberapa data yang akan memberi wawasan nyata tentang seberapa banyak kemajuan sebenarnya yang dibuat terhadap inflasi. Gubernur BOE Andrew Bailey sangat yakin bahwa CPI bulan April ini akan menunjukkan penurunan besar pertama yang terjadi satu tahun pasca invasi Ukraina dan melonjaknya harga energi. Hasil yang tinggi akan mengecewakan dan dengan cepat mengarah pada ekspektasi kenaikan terminal rates di atas 5% oleh pasar. Inflasi inti diperkirakan akan tetap tinggi.
Data PMI di hari Selasa, retail sales Jumat, dan penampilan dari pembuat kebijakan BOE termasuk Gubernur Bailey di hari Rabu, akan memberi peluang langsung menanggapi data inflasi yang dirilis sehari sebelumnya.
China
Minggu depan akan relatif agak sepi untuk data ekonomi China. Tapi kita akan mendapatkan pengumuman PBOC di hari Senin tentang suku bunga utama pinjaman 1 tahun dan 5 tahun yang digunakan untuk membandingkan masing-masing pinjaman korporasi, pinjaman konsumen dan hipotek rumah.
Ekspektasi dasar tidak ada perubahan untuk 1 tahun di 3.65% dan 5 tahun di 4.3%. Ini berarti catatan 9 bulan berturut-turut karena tingkat fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) 1 tahun yang diumumkan minggu lalu tidak berubah di 2.75%. Pemangkasan terakhir untuk MLF 1 tahun diterapkan bulan Agustus 2022. Dan sejak saat itu, PBOC belum melakukan penyesuaian lagi. Market berharap mendengar pemangkasan dari PBOC sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi. Tapi jika tidak berubah, maka pasar ekuitas China berpotensi terkoreksi.
Jepang
Ada beberapa data kunci yang harus dipantau. Di hari Selasa, PMI Manufaktur dan jasa diharapkan menunjukkan peningkatan menjadi 50.2 dari 49.2 data sebelumnya di bulan April. Dan sektor jasa diperkirakan tumbuh menjadi 55.9 dari 55.4 di bulan April. Ini berarti menunjukkan pertumbuhan selama 9 bulan berturut-turut.
Di hari Jumat, konsensus data inflasi inti Tokyo (exclude makanan segar) untuk bulan Mei diperkirakan turun sedikit menjadi 3.3% y/y dibandingkan 3.5% bulan April. Sementara inflasi inti Tokyo diperkirakan sebesar 2.3% y/y di bulan Mei, level tertinggi sejak Juli 1992.
Jika data inflasi Tokyo bulan Mei terus meningkat ditambah PMI yang optimis, maka hal tersebut bisa mendorong BOJ untuk memajukan normalisasi yang telah lama tertunda dari kebijakan moneter akomodatif yang sangat longgar selama 1 dekade di awal paruh kedua tahun 2023.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
CNY LPR, EUR Consumer Confidence (EZ), JPY Machinery Orders, ECB Holzmann speaks, ECB Villeroy speaks, ECB Vujcic speaks, US Fed’s Bullard speaks, US Fed’s Bostic speaks, US Fed’s Barkin speaks
Selasa
US Flash PMI, US New Home Sales, EUR Flash PMI (EZ, Ger, Fra), UK Flash PMI, ECB Guindos speaks, ECB Muller speaks, US Fed’s Logan speaks, UK BOE’s Haskel speaks
Rabu
US FOMC Minutes, EUR German IFO Business Climate, UK CPI, UK BOE Gov Bailey speaks,
Kamis
US Initial Jobless Claims, US GDP, EUR GDP (Ger), ECB Villeroy speaks, UK BOE’s Haskel speaks
Jumat
US Consumer Confidence, US Durable Goods, US Michigan Consumer Sentiment, AUD Retail Sales, JPY CPI Tokyo
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Minimnya data ekonomi yang berdampak besar, praktis membuat pasar cenderung fokus pada pernyataan para pejabat ECB dan juga drama plafon utang AS. Candle weekly ditutup bearish, tapi dengan kodisi spinning tops. Ini berarti market cenderung wait and see, dan penentunya adalah high minggu lalu 1.09037 dan low minggu lalu 1.07590. Jika Senin kita tidak mendapatkan kabar tentang kesepakatan plafon utang AS, maka kemungkinan pelemahan dolar bisa dimanfaatkan euro untuk rebound. Tapi jangan harapkan rally berlanjut terlampau tinggi karena kondisi Eropa pun tidak lebih baik dibandingkan AS. Pernyataan hawkish dari ECB kemungkinan bisa sedikit membantu, tapi pasar masih diliputi ketidakpastian yang cukuip besar saat ini. Tembus di atas 1.09037 dibutuhkan untuk menciptakan rally yang lebih tinggi. Sementara penurunan di bawah 1.07590 menjamin penurunan lebih lanjut hingga kisaran 1.06785 atau lebih rendah. Kesepakatan plafon utang AS bisa mengirim Euro bergerak lebih rendah.
Resistance : 1.09724, 1.11840, 1.13900
Support : 1.07529, 1.06785, 1.05318
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Best run sejauh ini untuk Nikkei di antara pasar Asia lainnya. Minggu lalu candle berhasil ditutup dengan Long White candle dan pencapaian yang fantastis. Profit taking kemungkinan bisa muncul, apalagi jika drama plafon utang AS berimbas pada Wall Street. Nasdaq kemungkinan yang terdekat kemiripannya dengan pola pergerakan Nikkei. Senin diharapkan dengan profit taking dan support 30405 adalah yang terdekat. Kenaikan di atas 30975 tentu akan dilanjutkan dengan rally.
Resistance : 40000, 40200, 40400
Support : 30405, 30052, 29768
Outlook : Bullish
HANGSENG: Candle Weekly ditutup dengan Inverted Hammer, dan seharusnya menjadi pertanda bagus bagi bullish yang dinantikan. Penembusan di bawah 19299 mengancam low 18842 (19 Mar 2023) dalam waktu dekat, dan bisa memicu penurunan jauh lebih dalam. Sebaliknya kenaikan di atas 20179 diperlukan, tapi juga tidak mudah. Keputusan PBOC di hari Senin menjadi penggerak utama, selain plafon utang AS.
Resistance : 19420, 19762, 19973
Support : 18845. 18500, 18230
Outlook : Bearish
CFD
Dow Jones: Kabar bagusnya adalah Powell isyaratkan Fed membuka peluang hentikan kenaikan suku bunga. Kabar buruknya adalah plafon utang tertunda. Jika Senin pagi kita tidak mendengar kabar positif dari plafon utang, maka Dow dan saham utama AS diperkirakan buka gap down, dan tekanan untuk risk asset berpotensi berlanjut. Sebaliknya jika dicapai kesepakatan, maka kita mendapat angin segar untuk risk asset naik kembali. Weekly candlestick mendukung untuk terjadinya reversal naik. Tapi Daily menunjukkan sebaliknya. Dengan demikian penurunan di bawah 33000 akan membantu tekanan lebih jauh. Tapi kenaikan di atas 33728 akan membuka peluang rally kembali menatap kisaran 34000, terutama jika di detik-detik akhir plafon utang menemukan kesepakatan.
Resistance : 33587, 33870, 34540
Support : 33030, 32851, 32514
Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Kembali gagal menembus resistance $73 membuat oil cenderung dalam bayang-bayang penurunan kembali di bawah $70-an. Faktor yang bisa diharapkan untuk mendorong kenaikan adalah rencana OPEC+ untuk tetap memangkas produksi tetap berjalan sampai akhir tahun, rencana pembelian SPR AS di bulan Juni, dan ekspektasi kesepakatan plafon utang di detik-detik terakhir jelang deadline. Jika plafon utang disepakati, maka resistance $74 ada peluang ditembus dan resistance berikutnya berada di kisaran $77 – $78. Sebaliknya jika kesepakatan kembali gagal atau pertemuan ditunda kembali, minyak berpeluang tertekan di bawah $70 dengan support kisaran $66 – $68 kembali dilirik sebagai area demand. Candle Weekly ditutup bullish, dan membuka harapan untuk terjadinya kenaikan minggu depan.
Resistance : 73.53, 76.39, 78.10
Support : 68.46, 64.35. 62.40
Outlook : Bullish
GBPUSD: “Buy on Rumor, Sell on Fact” Saat Data CPI?
Terlepas dari masalah plafon utang AS, Inggris punya problematik sendiri. Inflasi Inggris paling tinggi di antara negara-negara G7. Bailey masih yakin bahwa inflasi April akan turun drastis, tapi jika data ternyata lebih tinggi, kemungkinan menimbulkan kekecewaan, dan tekanan bagi BOE untuk lanjutkan kenaikan suku bunga. Penurunan minggu lalu tertahan di 1.23903, sementara support yang dinantikan adalah 1.23520. Jika data inflasi lebih tinggi, maka pound kemungkinan akan naik singkat, diakhiri dengan penurunan.
Resistance : 1.25400, 1.26650, 1.27608
Support : 1.23855, 1.22179, 1.20415
Outlook : Bearish
GOLD: Debt Ceiling vs Fed ‘Stop Hike”, Psikologis $2000 Kembali Dilirik?
Drama plafon utang kemungkinan masih menjadi topik utama, tapi pernyataan Powell yang melegakan di hari Jumat membuka harapan bahwa Fed tetap terbuka untuk jeda kenaikan suku bunga di bulan Juni, dan itu artinya emas bisa kembali naik. Jika plafon utang gagal temukan kesepakatan, emas akan diincar sebagai safe haven dan membantu rally kembali di atas $2000. Tapi sebaliknya jika plafon utang mendapat kesepakatan, kita kemungkinan bisa kembali melihat penurunan lebih lanjut untuk emas sebelum kembali naik saat pertemuan FOMC Juni. Support psikologis tetap di $1945, dan penurunan di bawah level tersebut membuka peluang penurunan hingga kisaran 1909 – 1922. Ekspektasi ‘jeda kenaikan suku bunga’ dari Fed bisa memberi pertahanan cukup baik sehingga diharapkan penurunan tidak terlalu jauh di bawah 1900.
Resistance : 1983.88, 2003.13, 2014.55
Support : 1969.08, 1942.07, 1909.60
Outlook : Bullish
USDJPY: Adu Pengaruh: Inflasi Jepang vs Plafon Utang AS
Kebijakan BOJ akan tergantung pada di mana inflasi. Inflasi yang rendah akan membuat BOJ tetap yakin dalam posisi kebijakan longgar, dan itu berarti Yen melemah (USDJPY naik), terlebih dibantu dengan posisi US Treasury Yield yang naik. Plafon utang yang tidak naik karena gagal sepakat, memicu penurunan Treasury Yield AS, dan itu berarti Yen menjadi safe haven (USDJPY turun). 139 akan menjadi resistance psikologis, sementara penurunan di bawah 135.659 memicu penurunan lanjutan.
Resistance : 138.732, 139.380, 140.598
Support : 13643, 134.820, 133.000
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.24431 | 1.25216 | 1.20313 | 1.25970 |
EURUSD | 1.08058 | 1.09270 | 1.05779 | 1.07310 |
USDJPY | 137.905 | 134.652 | 136.186 | 128.680 |
AUDUSD | 0.66493 | 0.66956 | 0.67316 | 0.71720 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1976.89 | 2009.85 | 1826.30 | 1837.20 |
CLSCID | 71.87 | 70.60 | 115.26 | 76.82 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 33456 | 33407 | 32650 | 33028 |
HSI | 19388 | 19610 | 19739 | 21389 |
NKI | 30760 | 29410 | 27455 | 27310 |
NASDAQ | 13839.25 | 13483.50 | 12039.00 | 12652.25 |