Weekly Newsletter Ed. 159

Published on 07/09/2023

Periode: 10 - 14 Juli 2023

What to Expect from OIL?

Akankah pada akhirnya kita melihat penembusan harga minyak pasca 2 bulan konsolidasi? Rally selama seminggu terakhir atau lebih dari kisaran terendah terlihat sudah cukup kuat dan didukung oleh momentum pemangkasan terbaru dari Arab Saudi dan Rusia. Dan meskipun sempat tertekan kembali selama beberapa hari terakhir, tapi akhirnya berlanjut dengan dorongan kenaikan di hari Jumat.

Angka ADP AS di hari Kamis tampaknya sempat menghapus momentum kenaikan yang sudah dibangun, tapi pada akhirnya rally di penghujung hari Jumat mengakhiri sesi minggu lalu di zona hijau dan mendekati puncak 21 Juni.

Kegagalan untuk naik lebih lanjut akan mengkonfirmasi kelanjutan dari konsolidasi bertahap yang sudah kita lihat selama beberapa bulan terakhir. Sementara penembusan di atas resistance 74 bisa menjadi sinyal yang sangat bullish.

Dengan komitmen negara-negara produsen untuk tetap meneruskan program pemangkasan produksi selama waktu yang dibutuhkan, rasanya minyak tetap ter-support dengan baik. Tapi China sebagai konsumen terbesar di dunia juga diharapkan bisa memicu permintaan yang lebih tinggi dalam beberapa waktu ke depan.

(marketpulse)

Apapun Hasil Inflasi, Fed Tetap Naikkan Suku Bunga Juli?

Non farm payrolls tidak mengalami kenaikan, tapi pembeli obligasi dan penjual dolar sedang menunggu. Ada beberapa lapisan investor yang tergiur dengan imbal hasil 2 tahun berada di 5%, tapi ragu-ragu untuk membeli menjelang non farm payrolls. Tapi kemudian imbal hasil 2 tahun turun 8 bps menjadi 4.92%, sehingga berdampak pada penurunan dolar.

Fokus Beralih ke CPI

Pasar langsung beralih dengan cepat ke data CPI yang akan dirilis minggu depan. Inflasi CPI diharapkan menunjukkan pelemahan kembali.

Inflasi CPI sepertinya menuju ke arah yang benar. Pertumbuhan harga turun ke level terendah 2 tahun sebesar 4% di bulan Mei, turun dari 4.9% sebelumnya di bulan April, dan juga jauh di bawah puncak yang tercapai di bulan Juni 2022 sebesar 9.1%. Sementara CPI inti, tidak termasuk barang-barang volatile seperti makanan dan energi, juga diharapkan terus turun menjadi 5.3% di bulan Mei dibandingkan 5.5% di bulan sebelumnya.

Ekonom memperkirakan CPI utama turun menjadi 3.1% di tahun ini, sementara CPI inti diperkirakan turun ke 5%.

Kenaikan Juli Tidak Terhindarkan

Federal Reserve yang bersikap hawkish membuka peluang untuk kenaikan suku bunga di pertemuan Juli, terlepas dari apa yang dihasilkan dari data CPI minggu depan. Meski demikian, data tersebut kemungkinan akan membantu Fed untuk menentukan sikap apakah akan bersiap untuk lanjutkan kenaikan suku bunga lagi di bulan September, atau bisa kembali melewatkan kenaikan di bulan September, atau bahkan menjadi sinyal segera menghentikan siklus kenaikan suku bunganya.

Ada keyakinan yang cukup kuat bahwa data CPI di hari Rabu kemungkinan akan memberi petunjuk yang di butuhkan tentang ‘golden path’ yang dibuat oleh Austin Goolsbee dari Fed di hari Jumat.

Ada peluang bagus untuk kembali ke target inflasi tanpa harus menciptakan resesi. CPI diperkirakan sebesar 3.1% minggu depan dengan perkiraan berada di kisaran 2.9 – 3.2%. Ada lebih banyak lagi perkiraan yang akan datang, tapi kemungkinan inflasi di bawah 3% sangat memungkinkan. Dengan harga komoditas yang masih terkendali, maka ada peluang bagus untuk tetap mendekati 3% dan turun di bawah 3% di awal tahun 2024.

Akhir Pengetatan Kian Dekat?

Baik ECB maupun BOE menaikkan suku bunga di bulan Juni, sementara Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk membiarkan efek siklus pengetatan menembus ekonomi riil. Pasar obligasi mengharapkan ada kenaikan tambahan oleh Fed di tahun ini dan itu diperkirakan terjadi di bulan Juli, lalu diikuti dengan periode ‘bertahan’.

Di sisi lain, meski pasar obligasi mengharapkan ECB dan BOE untuk lebih agresif, pasar justru mulai melihat tanda-tanda akhir dari siklus pengetatan sudah semakin dekat, atau setidaknya di akhir tahun.

Kebijakan moneter cenderung bertransisi dari pengetatan menjadi ‘bertahan’, sehingga konsensus pasar adalah mengharapkan kontraksi ringan di AS tahun ini, dan pertumbuhan yang lambat di pasar negara maju. Jika skenario terjadi, analis di World Gold Council (WGC) menunjukkan bahwa emas akan tetap ter-support di tahun 2023, terutama disebabkan kinerja yang kokoh di H1.

Selama periode penahanan suku bunga yang berlangsung antara 6 – 12 bulan, emas memiliki return bulanan rata-rata 0.7%, setara dengan return tahunan 8.4% dan di atas rata-rata jangka panjangnya.

(cmcmarket, forexlive, world gold council)

business-analysis

Fokus Tertuju Pada AS dan China, Inflasi Keduanya Paling Disorot Selain Pasar Tenaga Kerja dan GDP Inggris!

Minggu lalu terbukti menjadi minggu dengan data tingkat tinggi dan respon pasar yang cukup luas. Diawali dengan ADP yang mengejutkan, diakhiri dengan NFP yang ternyata tidak semenakjubkan ADP. Minggu depan tentunya akan kembali fokus ke inflasi yang menjadi  topik utama dari bank sentral. Inflasi yang rendah diharapkan Fed untuk membuat mereka mempertimbangkan langkah selanjutnya tentang suku bunga, meskipun kenaikan suku bunga bulan Juli tetap tak terhindarkan. Data inflasi juga dirilis di China dan kita butuh bukti lebih lanjut perlambatan ekonomi di negeri tersebut agar para petinggi menuntaskan janjinya untuk mengeluarkan stimulus fiskal. Sementara Inggris akan fokus dengan pasar tenaga kerja dan tingkat pertumbuhan GDP. Gubernur BOE Andrew Bailey dijadwalkan memberi komentar sepanjang minggu depan.

Fokus Pekan ini:

Benar-benar minggu yang mengejutkan saat ADP mengawali bagian utama dari kejutan minggu lalu setelah rilis menunjukkan angka yang luar biasa jauh dari perkiraan ekonom. Bahkan bisa saja menjadi jauh lebih buruk jika laporan pekerjaan AS menunjukkan angka yang sama-sama mencengangkan seperti ADP.

Tapi ada kecemasan yang meningkat tentang ketahanan ekonomi dan apa arti dari suku bunga hingga akhir 2023 dan 2024. Tapi hal tersebut tidak berarti investor tiba-tiba berubah menjadi bearish meskipun sempat terjadi aksi jual yang cukup tajam.

AS

Minggu depan fokus utama tertuju pada inflasi. Inflasi tahunan diperkirakan akan turun karena harga energi yang turun dan juga karena efek dasar. Tapi banyak trader akan mencermati data inflasi inti.

CPI m/m diperkirakan akan meningkat 0.3%, lebih tinggi dibanding Mei 0.1%. Sementara inflasi y/y diperkirakan turun dari 4.0% menjadi 3.0%.CPI inti m/m diharapkan naik 0.3%, sedangkan y/y diharapkan melunak menjadi 5.0%.

Minggu depan juga akan diisi oleh pembicara Fed dan Beige book yang akan dirilis hari Rabu. Di hari Senin, Barr akan menyampaikan tentang pengawasan bank, Daly berbicara tentang inflasi dan perbankan, dan Mester akan membahas prospek ekonomi dan kebijakan.

Rabu akan diisi oleh Barkin yang berbicara tentang inflasi, Kashkari tentang kebijakan moneter, Bostic hadir di acara yang diadakan Fed Atlanta, dan Mester berbicara di FedNow. Beberapa rilis data ekonomi baru-baru ini mungkin memberi jaminan bagi pembicara Fed yang hawkish.

EU

Minggu depan tidak akan tertalu menegangkan bagi kawasan Euro. Data akan didominasi oleh data ekonomi tingkat 2 dan 3. Yang berpotensi paling menonjol mungkin ECB Accounts, tapi tidak yakin ada sesuatu yang terlalu mengejutkan.

Survei ZEW, data final CPI, dan juga prakiraan ekonomi UE yang baru juga penting tapi mungkin tidak menjadi penggerak pasar jika itu berupa ekspektasi ekonomi ataupun suku bunga.

Inggris

Minggu depan ada beberapa pilihan data ekonomi dari Inggris, dan yang paling menonjol adalah data pasar tenaga kerja di hari Selasa. Data yang lebih baik tampaknya muncul di mana-mana, tapi Inggris saat ini dan pembuat kebijakan BOE akan berharap data pekerjaan yang melambat, pertumbuhan upah yang lebih melunak dan juga tanda-tanda pendinginan pasar tenaga kerja yang diharapkan.

Dan tidak diragukan lagi bahwa Gubernur BOE Andrew Bailey kemungkinan akan berkomentar lebih banyak sepanjang minggu depan.

Kita juga akan mendapat update tentang ketahanan ekonomi dengan data GDP di hari Selasa dan Kamis.

China

Ada beberapa data dan peristiwa penting untuk diperhatikan minggu depan dari China. Dari geopolitik, Menteri Keuangan AS Janet Yellen sudah memulai kunjungan resminya ke China dan akan bertemu dengan para pejabat tinggi China selama akhir pekan, 8 – 9 Juli. Pelaku pasar akan mencermati tanda-tanda apakah ada kemajuan yang dibuat antara kedua negara dalam menemukan area landasan ekonomi bersama, dan membuka saluran komunikasi untuk dialog lebih lanjut di tengah hubungan yang masih beku di antara keduanya, terutama tentang perang teknologi saat ini.

Senin, data inflasi dan harga produsen bulan Juni akan dirilis, dan konsensus melihat kelesuan untuk keduanya. Inflasi konsumen diperkirakan mencapai 0.2% y/y, tidak berubah dari kondisi April, level terendah dalam 26 bulan. Di sisi lain, harga produsen diperkirakan turun lebih jauh ke -5% y/y dari -4.6% di bulan Mei. Jika sesuai harapan, maka akan menjadi kontraksi bulan kesembilan berturut-turut dan meningkatkan risiko deflasi spiral di China.

Selasa, pertumbuhan pinjaman diperkirakan sedikit lebih rendah 11.2% y/y dibanding 11.4% sebelumnya, laju kenaikan terlemah sejak Januari 2023. Kamis, neraca perdagangan bulan Juni dirilis untuk mengukur kondisi terbaru permintaan eksternal dan internal.

Pertumbuhan ekspor diperkirakan menyusut -3.1% y/y dari -7.5% bulan Mei, level terendah dalam 3 bulan. Import juga diperkirakan turun -2% y/y dari -4.5% di bulan Mei. Jika sesuai harapan, maka akan menjadi bulan keempat berturut-turut dan menandakan permintaan domestik yang lemah.

Jepang

Surplus neraca berjalan dirilis Senin, diperkirakan sedikit menyusut menjadi JPY 1.884,5 miliar dari JPY 1.895,1 miliar bulan April. Pinjaman bank untuk Juni diperkirakan turun menjadi 1.6% y/y dari 3.4% bulan Mei.

Survei Eco Watchers, pengukur sentimen sektor jasa Jepang diperkirakan meningkat lebih lanjut ke 56 di bulan Juni dari 55 yang tercatat di bulan Mei, angka tertinggi sejak Desember 2021. Jika sesuai harapan, maka akan menjadi kenaikan bulan kelima berturut-turut sektor jasa.

Pesanan mesin bulan Mei dirilis hari Rabu, Konsensus mengharapkan berkurangnya penurunan menjadi -0.2% y/y dari -5.9% di bulan April

(marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

CNY CPI, CNY PPI, JPY Balance of Payments, NZD Home Sales, US Wholesale Inventories, US Fed’s Daly speaks, US Fed’s Mester speaks, US Fed’s Bostic speaks, US Fed’s Barr speaks, UK BOE Gov Bailey speaks

Selasa

AUD Consumer Confidence, GER CPI, GER ZEW Survey Expectations, JPY M2 Money Stock, JPY Machine Tool Orders, UK Jobless Claims, UK Unemployment, US Fed’s Bullard speaks, NATO Annual Summit

Rabu

US CPI, CAD Rate Decision, JPY PPI, JPY Machinery Orders, NZD Rate Decision, EUR Spain CPI, US Federal Reserve Beige Book, ECB’s Lane and Fed’s Kashkari speaks, US Fed’s Mester speaks, US Fed’s Bostic speaks, UK BOE Bailey speaks

Kamis

US Initial Jobless Claims, US PPI, CNY Trade, EUR Industrial Production, EUR France CPI, UK Industrial Production, EU-Japan Summit

Jumat

US Michigan Consumer Sentiment, Bank Earnings, CAD Existing Home Sales, JPY Industrial Production, G20 Fin Min and Central Bank Governors meeting

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Weekly berhasil menunjukkan perlawanan dan candle mampu ditutup bullish yang ditentukan dari pergerakan di hari Jumat malam. Setelah data NFP AS dirilis lebih lemah dari perkiraan, dolar pun tertekan dan lanjut hingga penutupan sehingga euro mendapatkan keunggulan dari situ. 1.10320 kemungkinan menjadi target terdekat berikutnya seandainya sentimen Jumat berlanjut ke pembukaan hari Senin. Tapi harus waspada dengan potensi bearish divergence jika RSI gagal naik lebih tinggi dari puncak sebelumnya. Sementara Daily mungkin sedikit memberikan harapan dengan candle Jumat yang ditutup sangat bullish ditandai oleh penutupan candle long white. Yang harus diwaspadai adalah area resistance sekitar 1.10320 – 1.10943. Jika zona ini tidak ditembus, maka kenaikan euro dikhawatirkan hanya sesaat sebelum akhirnya ditekan turun kembali. Secara fundamental, euro harusnya masih mendapat dukungan dari hawkishnya ECB, tapi secara data sikap hawkish ECB justru menjadi bumerang pada kondisi ekonomi euro.

Resistance :  1.10320, 1.11860, 1.14940

Support :  1.0830, 1.06343, 1.05318

Outlook :  Bullish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Secara Weekly, candle ditutup bearish, dan formasi 2 candle pertama sebelumnya yang terdeteksi sebagai dark cloud cover kemungkinan berpeluang berlanjut karena level high sebelumnya 33950 tidak berhasil ditembus dan tetap bertahan sebagai resistance. Daily kita menunggu konfirmasi dari pola Double Top. Tapi rebound di Wall Street kemungkinan bisa mendorong Nikkei juga ikut terangkat. Cermati 33050 sebagai resistance Jumat, dan diharapkan rejection muncul untuk membuat tekanan balik.

Resistance : 32890, 33505, 33950  

Support : 32340, 31891, 31255

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Inverted H&S kembali terancam dan kali ini lebih serius menyoroti level 17961. Kami masih yakin China akan tetap keluarkan stimulus fiskal demi mendorong permintaan domestik dan eksternal sehingga data ekonomi yang lemah seharusnya menjadi pemicu pemerintah segera realisasikan. Tapi waspada jika 17961 ditembus, target support terdekat berikutnya ada di 16823. Jika tidak tembus, maka diharapkan pantulan ke 19000-an kembali

Resistance : 18500, 18722, 19000

Support : 17961, 17543, 16823

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup bearish meskipun NFP dirilis lebih rendah. Ini semakin menunjukkan daya tahan resistance 34720 yang tetap kuat. Belum ada pemicu yang pasti untuk rally di atas level tersebut. Dan kondisi candle weekly menunjang untuk pola penurunan minggu depan. Sementara daily lebih terlihat sebagai peluang double top, dan penembusan neckline 33855 akan menjadi konfirmasi yang sempurna untuk penurunan lanjutan dan mengincar target yang lebih rendah. Rintangan terdapat di beberapa level support seperti 33753 dan 33485. Dan krusial support ada di 33485 sebagai FR 61.8% Daily. Data inflasi AS akan menjadi pemicu sentimen minggu depan sehingga pasar akan waspada terhadap semua perkembangan terbaru dari data ekonomi AS untuk pertimbangan Fed di pertemuan Juli. Sementara dari sisi bullish, kenaikan di atas 34478 sepertinya lebih meyakinkan untuk pola pembalikan yang lebih kuat. Artinya, selama kenaikan tetap di bawah level tersebut, maka bearish diperkirakan akan tetap dominan.

Resistance : 34277, 34720, 35000    

Support :  33753, 33485, 33153

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Setahap lebih maju dan kita berada di dekat resistance 74 yang bertahan selama 6 minggu sebagai resistance. Perlu dorongan yang meyakinkan untuk tembus level tersebut, dan jika berhasil, maka kita tinggal berhadapan dengan 1 resistance di 76.39 untuk melenggangkan rally yang lebih tinggi hingga kisaran 80. Tapi jika minggu depan kembali gagal tembus 74 atau bahkan 76, maka waspada dengan tekanan balik yang masih tetap berpeluang. Inflasi AS kemungkinan menjadi pemicu sentimen. Terlepas dari kebijakan OPEC yang mempertahankan pemangkasan produksinya, seharusnya peluang melemahnya dolar minggu depan bisa menjadi pendorong yang baik untuk minyak. Tapi kembalinya China sangat diharapkan karena China dikenal sebagai konsumen terbesar di dunia sehingga meningkatnya permintaan akan memicu dorongan ke atas yang lebih meyakinkan daripada sekedar pelemahan dolar.

Resistance : 74.71, 76.39, 78.87

Support :  71.64, 68.46, 67.04

Outlook : Bullish

growth-chart

GBPUSD: ‘Morning Star’ vs MA 200 Weekly, Mampukah Tembus Atas?

Posisi Weekly ditutup bullish dan 3 candle terakhir terdeteksi sebagai morning star. Masalahnya ada pada RSI yang cenderung berada di puncak, tapi belum disebut sebagai bearish divergence. Kenaikan lebih tinggi dari puncak sebelumnya diperlukan untuk menggagalkan kondisi tersebut. Di sisi lain, MA 200 di 1.28824 akan menjadi penentu. Jika gagal tembus, pound kembali ke bearish, tapi jika mampu tembus, kita selangkah lagi menuju 1.29420 atau lebih. Dan data ekonomi Inggris minggu depan bisa menjadi penentu terakhir apakah kenaikan bersifat sesaat atau tetap konsisten di jalur kenaikan.

Resistance :  1.29420, 1. 3000, 1.31590

Support  :  1.27450, 1.25890, 1.24350

Outlook : Bullish

GOLD: Hammer Weekly, Double Bottom Daily, Inflasi AS Penentu Berikutnya!

Secara weekly candle kembali ditutup oleh hammer dan lagi-lagi FR 61.8% terbukti masih tetap efektif baik di daily maupun weekly sehingga bullish masih mendapatkan dukungan yang cukup baik. Terlebih dalam Daily chart peluang terbentuknya Double Bottom sepertinya cukup terbuka. Neckline berada di kisaran 1934/1936 dan cukup dekat untuk diuji. Penentunya adalah data inflasi AS. Jika data dirilis lebih lemah, maka ada peluang untuk naik lebih lanjut karena pasar mulai mengharapkan Fed untuk bisa mempertimbangkan jeda suku bunga kembali atau bahkan menghentikan jalur kenaikan suku bunga, meskipun kenaikan bulan Juli sepertinya tetap berjalan. Data inflasi kali ini mungkin tidak merubah apa yang diputuskan untuk Juli, tapi bisa menjadi pertimbangan Fed untuk sikap kebijakan di pertemuan berikutnya setelah Juli.

Resistance :1931.87,1942.07,  1974.55

Support :  1909.60, 1885.00, 1870.00

Outlook : Bullish

USDJPY: Bearish Engulfing Weekly, 139 Support Kuat?

USDJPY bereaksi saat data NFP AS dirilis lebih rendah dari ekspektasi dan market tetap waspada dengan peringatan kementerian keuangan Jepang yang mengindikasikan sedang mempersiapkan intervensi terkoordinasi dengan AS dan beberapa negara lain. Tapi selama belum ada realisasi, maka USDJPY akan sensitif dengan perkembangan di AS. Data lemah di AS menjadi sinyal dukungan untuk penurunan USDJPY. Data kuat justru sebaliknya. 139.560 akan menjadi support terdekat berikutnya dan harus diwaspadai!

Resistance : 144.970, 146.086, 149.00

Support :  139.560, 138.732, 136.643

Outlook : Bearish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.283701.269451.256621.21780
EURUSD1.096761.090981.101651.02240
USDJPY142.119144.319136.293133.280
AUDUSD0.669170.665980.661490.69860
COMMODITIES
XAUUSD1924.451918.261988.631765.20
CLSCID73.6870.4476.6798.13
INDEKS SAHAM
DJI33954346083420632807
HSI18360188031979220091
NKI32600334602901527870
NASDAQ15191.2515315.7513325.2512974.00

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Differences) bersifat volatile dan berisiko tinggi.