Periode: 17 - 21 Juli 2023
What to Expect from OIL?
Pemangkasan produksi dan data inflasi yang lebih rendah terus mendukung kenaikan harga minyak mentah. Gangguan sementara bisa saja menahan harga untuk naik lebih tinggi, dan resistance berikutnya berpotensi menghadang di kisaran $83-$84.
Secara keseluruhan harga sudah naik lebih dari 13% dari posisi terendahnya di 28 Juni, dan meski nampak kesulitan untuk kenaikan lebih lanjut, tapi minyak diperkirakan masih memiliki banyak momentum.
Penembusan di atas $80 harusnya bisa terjadi setelah berbagai upaya yang dilakukan oleh Arab Saudi dan sekutu untuk memanipulasi harga ke tingkat yang lebih tinggi dan berkelanjutan dari sudut pandang mereka.
China belum menunjukkan laju ekonomi yang mencukupi, tapi tingkat permintaan cenderung meningkat. Dengan Rusia juga mendukung untuk mengurangi kuota ekspornya, maka minyak kemungkinan akan berhadapan dengan dorongan berikutnya dalam beberapa minggu ke depan.
(marketpulse)
Inflasi Inggris ‘Bandel’, Pemerintah ‘Turun Tangan’ Dukung BOE
Inggris sepertinya mulai gerah dengan inflasi yang terus menetap dan tidak menunjukkan penurunan yang signifikan seperti negara lain. Inflasi Inggris bertahan di 8.7%, dari target utama yang diinginkan untuk kembali ke 2%. Padahal BOE adalah bank sentral pertama yang memulai siklus kenaikan suku bunga untuk menghadapi inflasi tinggi.
Prioritas Utama
PM Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa perang melawan inflasi adalah prioritas utama saat ini, mengalahkan kebutuhan untuk pemangkasan pajak Inggris. Ini menandakan para pemilihnya tidak akan mendapat manfaat dari apa yang dijanjikan saat pemilihan lalu.
Dalam wawancaranya di hari Selasa, Sunak ditanya apakah dia akan mengesampingkan pemangkasan pajak sebelum pemiliu berikutnya, dia menjawab bahwa prioritas nomor satu saat ini adalah menekan inflasi dan bertanggung jawab atas pinjaman pemerintah.
Komentar tersebut kembali menekankan apa yang sempat disampaikan oleh Menteri Keuangan Jeremy Hunt di akhir pekan lalu kepada The Financial Times. Surat kabar menulis pernyataan Hunt yang mengesampingkan pemangkasan pajak pra-pemilihan yang besar di musim gugur ini dan juga mengatakan dia tidak akan menambah permintaan miliaran pound untuk perekonomian.
Risiko di Parlemen
Apa yang disampaikan Hunt berisiko mengasingkan anggota Partai Konservatif yang berkuasa yang memprotes kebijakan pemerintah yang mengawasi beban pajak tertinggi dalam 7 dekade.
Tories berada di belakang Partai Buruh lebih dari 20 poin dalam jajak pendapat terbaru. Mereka menuntut pemangkasan pajak untuk membantu memenangkan pemilih menjelang pemilu yang akan dihadapi Sunak di bulan Januari 2025.
Sunak memiliki 5 janji kepada para pemilihnya seputar ekonomi, kesehatan dan imigrasi. Tapi yang terpenting adalah janji untuk mengurangi separuh inflasi tahun ini dari 10.5% yang sempat tercapai di akhir 2022 yang lalu.
Rumitnya Inflasi Inggris
Sasaran nampaknya semakin rumit karena tekanan harga naik yang terus-menerus, di mana inflasi bertahan di 8.7%, lebih dari 4 kali target resmi yang dituju 2%.
Di hari Selasa (minggu lalu), data upah Inggris menunjukkan kenaikan lebih dari yang diharapkan. Hal ini menambah kesan bahwa inflasi terbukti sulit diatasi dan menjaga tekanan terhadap BOE untuk tetap lanjutkan kenaikan suku bunga.
Dalam wawancaranya, Sunak mengatakan kepada wartawan bahwa dalam konteks yang dihadapi Inggris saat ini, pemerintah akan memastikan bahwa Inggris bisa menurunkan inflasi dan untuk itu mereka tidak akan melakukan apapun yang berpotensi memperburuk situasi atau inflasi bertahan lebih lama.
Sunak menambahkan inflasi menjadi pertimbangan karena pemerintah akan memutuskan berapa besar kenaikan gaji tahun ini untuk para pekerja di sektor publik, termasuk polisi dan juga perawat.
Desakan Konservatif
Beberapa anggota parlemen dari partai Konservatif mendesak Sunak dan Hunt untuk berkomitmen terhadap pemangkasan pajak menjelang 3 pemilihan sela di 20 Juli. Alasan mereka adalah beban pajak yang rendah sangat penting untuk merangsang pertumbuhan. Hal ini menjadi salah satu yang sulit dibantah oleh Sunak, bahkan saat dia berpegang teguh pada janjinya untuk melawan inflasi .
(thestar)
Giliran Inflasi Inggris dan Jepang Yang Disorot, Retail Sales Inggris, AS dan China Hiasi Data Ekonomi Minggu Depan
Jika inflasi AS dan China sudah memberikan gambaran pada investor, minggu depan akan menjadi giliran Jepang dan Inggris untuk menunjukkan data terbarunya. Inggris butuh inflasi yang reda, tapi sepertinya data ini belum singgah di Inggris dibandingkan negara-negara lain. Ini juga yang menjadi problematik bagi BOE dalam pertemuan Agustus mendatang. Mereka harus tetap berada di sisi kenaikan suku bunga dibandingkan Fed yang justru diharapkan mulai dekat dengan akhir dari siklus kenaikan pasca inflasi menunjukkan penurunan. Jepang juga tidak kalah, inflasi akan menjadi tekanan serius bagi BOJ jika dirilis naik. Tekanan untuk BOJ segera mengakhiri kebijakan ultra longgarnya semakin kuat setelah mata uang Jepang cenderung bertahan di level tertingginya. Meskipun sudah turun ke kisaran 137, tapi dampaknya diperkirakan belum konsisten karena kebijakan BOJ yang masih ultra-longgar tersebut.
Fokus Pekan ini:
Narasi ‘disinflasi’ kembali mencuat dan para pelaku pasar telah berada di sisi penawaran pasar ekuitas jangka panjang dalam dua sesi terakhir pasca data CPI AS bulan Juni dirilis di bawah ekspektasi. Inflasi utama turun menjadi 3% y/y, tercatat sebagai pertumbuhan paling lambat dalam 2 tahun terakhir.
Dalam kinerja mingguan hingga 13 Juli, Nasdaq 100 berhasil menguat +3.56%, selisih 7.7% saja dari level tertinggi sepanjang masa yang tercatat di November 2022.
Harapan terbaru dari optimisme disinflasi telah kembali menghidupkan narasi “Pivot Fed” di mana para peserta saat ini mulai mengantisipasi bahwa pertemuan FOMC Juli bisa menjadi kenaikan suku bunga terakhir 25 bps untuk mengakhiri siklus kebijakan moneter saat ini.
AS
Minggu depan memasuki periode blackout bagi pejabat Fed, tepat seminggu sebelum pertemuan FOMC 26 Juli. Ini berarti seharusnya tidak ada Fed speaker sepanjang minggu depan sampai pertemuan Fed. Beberapa laporan ekonomi utama dan juga beberapa laporan penghasilan utama akan dirilis. Penilaian awal ekonomi agak optimis karena CEO JPMorgan Jamie Dimon mencatat bahwa ekonomi AS tetap tangguh. Laporan penghasilan besar minggu depan terfokus pada Goldman Sachs, Tesla, Netflix, Morgan Stanley dan American Express.
Di hari Senin, laporan manufaktur ISM diperkirakan akan menunjukkan aktivitas yang melambat, di mana headline diperkirakan kembali jatuh ke wilayah kontraksi. Di hari Selasa, retail sales bulan Juni diharapkan tetap kuat karena adanya diskon mobil besar yang kemungkinan mendorong pembelian.
Permintaan untuk layanan kemungkinan masih tetap kuat, tapi diperkirakan akan melemah saat kita memasuki musim gugur. Produksi industri kemungkinan tidak akan terlalu terkesan karena pelemahan yang terlihat dalam rilis PMI.
Dan di hari Kamis, termasuk klaim pengangguran, kemungkinan hanya menunjukkan kelesuan pasar tenaga kerja sederhana dan beberapa penjualan rumah yang lebih lemah.
EU
Sorotan minggu depan akan tertuju pada komentar Presiden ECB Christine Lagarde di konferensi ECB di Frankfurt, di hari Senin. Para trader mencoba untuk lebih memahami apakah bank sentral mendekati akhir siklus pengetatan seperti yang mereka pikirkan. ECB sebenarnya sudah mundur dari rencana mengakhiri siklus pengetatan tersebut, tapi data yang terlihat ternyata berada pada lintasan yang jauh lebih baik. Angka final inflasi HICP akan dirilis di hari Rabu.
Inggris
Data inflasi Inggris di hari Rabu akan menjadi salah satu atau bahkan mungkin satu-satunya data ekonomi Inggris yang harus diperhatikan minggu depan.
Kita melihat ada kemajuan dalam inflasi di beberapa kawasan, kecuali di Inggris saat ini. Headline diperkirakan kembali turun ke 8.2% untuk bulan Juni, tapi inflasi inti diperkirakan tetap di 7.1%. Akan tetapi keduanya sudah melampaui ekspektasi dalam beberapa kesempatan baru-baru ini akibat inflasi yang tetap tinggi.
Apakah rilis yang lebih baik dari AS dan kawasan Euro akan menjadi pertanda akan datangnya sesuatu di Inggris? Data retail sales juga akan dirilis di hari Jumat.
China
Indeks harga rumah (harga rumah baru) bulan Juni akan dirilis di hari Sabtu dan akan dicermati dengan ketat untuk memantau kesehatan keuangan dari pengembang properti China yang masih mengalami kerugian akibat utang yang menggantung karena overleveraging dalam 5 tahun terakhir. Di bulan Mei sebelumnya rata-rata harga rumah baru berhasil naik tipis 0.1% y/y pasca kontraksi berbulan-bulan secara berturut-turut sejak bulan April 2022.
Di hari Senin, China akan merilis data GDP Q2. Produksi industri, retail sales dan juga pengangguran. Retail dan angka pengangguran usia muda akan sangat penting untuk mengukur keadaan permintaan domestik saat ini yang lesu sejak Maret. Retail di bulan Juni diperkirakan anjlok menjadi 3.2% y/y dari 12.7% sebelumnya di bulan Mei. Sementara pasar tenaga kerja diperkirakan akan menunjukkan tingkat pengangguran kaum muda yang melonjak ke rekor tertinggi 20.8% di bulan Mei, sekitar 4 kali lipat di atas tingkat pengangguran nasional.
PBOC akan memutuskan MLF 1tahun (saat ini 2.65%), diikuti oleh keputusan LPR 1 dan 5 tahun di hari Kamis (saat ini masing-masing di 3.55% dan 4.20%). Sesuai janji kebijakan terbaru dari PBOC untuk menstabilkan pertumbuhan, pemangkasan bisa kembali terjadi.
Jepang
Neraca perdagangan bulan Juni akan dirilis di hari Kamis, pertumbuhan ekspor diperkirakan meningkat menjadi 2.2% y/y, dibandingkan sebelumnya 0.6% di bulan Mei. Sementara impor diperkirakan justru terus memburuk menjadi -11.3% y/y dari -9.9% di bulan Juni.
Data inflasi akan dirilis di hari Jumat di mana tingkat inflasi inti untuk Juni diperkirakan akan sedikit lebih tinggi menjadi 3.3% y/y, dibandingkan bulan Mei 3.2%. Sementara tingkat inflasi inti bulan Juni (exclude makanan dan energi) diperkirakan tetap di tingkat yang lengket 4.3% y/y seperti bulan Mei.
Jika angka inflasi sesuai harapan, maka kemungkinan akan lebih banyak memberi tekanan untuk BOJ supaya memajukan normalisasi kebijakan moneternya, yang bisa dianggap ultra-dovish saat ini.
(marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
CNY GDP Q2, CNY Industrial Production, CNY Unemployment Rate, CNY NBS Press Conference, ECB Lagarde speaks, US NY Empire State Manufacturing Index
Selasa
AUD RBA Monetary Policy Statement, JPY Tertiary Industry Activity Index, US Retail Sales, CAD CPI, US Industrial Production, MPC Member Ramsden speaks
Rabu
NZD CPI, UK CPI, EUR CPI, German Buba Mauderer Speaks, CAD Housing Starts, US Building Permits, US Housing Starts, MPC Member Ramsden speaks
Kamis
CNY LPR, JPY Exports, AUD Employment Change, AUD Unemployment Rate, EUR German PPI, US Initial Jobless Claims, US Philadelphia Fed Manufacturing Index, US Existing Home Sales
Jumat
JPY National CPI, UK Retail Sales, CAD Retail Sales
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Weekly berhasil diakhiri dengan candle bullish, membuka peluang kenaikan yang berkelanjutan di minggu depan. Area 1.14940 yang tercatat di 6 Februari 2022 berpeluang menjadi target berikutnya dengan catatan jika harga mampu terhindar dari potensi bearish divergence weekly yang bisa saja menghadang, atau rebound dolar akibat penurunan di 1 minggu kemarin. Pernyataan Lagarde akan menjadi kunci utama minggu depan. Jika tidak ada indikasi mereka segera mengakhiri kenaikan suku bunga, maka Euro bisa kembali memanfaatkan kondisi lemahnya dolar pasca data CPI AS minggu lalu yang mendorong ekspektasi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga oleh Fed. Support 1.10320 adalah yang terdekat, dan penurunan di bawah zona 1.09427 akan mengakhiri laju kenaikan euro jika sampai ditembus. Koreksi turun di hari Senin diharapkan tidak terlalu jauh, sehingga posisi bullish masih tetap dominan.
Resistance : 1.13900, 1.14940, 1.16920
Support : 1.10320, 1.0830, 1.06343
Outlook : Bullish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Doji star menutup pergerakan minggu lalu dan jika mengacu pada candle bearish sebelumnya, maka penurunan yang cenderung dominan. Tapi bisa digagalkan jika harga berbalik naik di atas 32860. Sementara penurunan di bawah 31755 dibutuhkan untuk konfirmasi pola penurunan lanjutan. Dark Cloud Cover di grafik Daily juga seharusnya mendukung penurunan tersebut, terutama di hari Senin. Meski demikian, perkembangan dari Jepang maupun AS bisa menjadi acuan.
Resistance : 32678, 32890, 33505
Support : 32000, 31891, 31255
Outlook : Bearish
HANGSENG: Inverted H&S di grafik Weekly kini mendapat dukungan dari potensi pola Bullish Engulfing dan Double Bottom. Neckline Double Bottom akan ada di 20178 sehingga konfirmasi diperlukan untuk mendorong kenaikan yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika gagal, maka tekanan juga membayangi kembali dengan support di kisaran 18428. Kondisi fundamental seharusnya sudah mulai mendukung kenaikan, apalagi jika PBOC kembali memangkas suku bunga MLF dan LPR nya minggu depan.
Resistance : 19733, 20178, 20744
Support : 19000, 18706, 18428
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Weekly ditutup bullish dan seharusnya tinggal berhadapan dengan resistance psikologis 34720. Jika berhasil ditembus, kita selangkah lebih dekat dengan area 35000 kembali, dan dukungan dari data ekonomi yang lebih lemah akan lebih mendukung pada kenaikan. Sebaliknya data yang kuat justru dikhawatirkan akan menghalangi rally tersebut di minggu depan. Support akan berada di 33800, dan penembusan di bawah level tersebut akan memicu penurunan yang berkelanjutan. Di sisi lain, Daily mungkin ada harapan untuk membentuk pola Double Bottom. Tapi jika sampai gagal tembus neckline yang juga berada di 34720, rasa-rasanya pembalikan dari triple top lebih terbuka dan bisa mengantarkan dow kembali turun. Data retail sales mungkin menjadi pemicu utama untuk minggu depan, dan juga laporan earnings dari beberapa perusahaan terkemuka di AS. Jika laporan menunjukkan hasil yang lebih kuat, maka potensi kenaikan tersebut bisa terdukung lebih baik.
Resistance : 34720, 35000. 35200
Support : 34493, 34277, 33753
Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Area 77 menjadi level tertinggi yang dicapai sepanjang rally di 2 minggu terakhir. Meskipun kurang memenuhi ekspektasi untuk mencapai zona 78, tapi setidaknya kita sudah berada di atas 2 level yang sebelumnya terbilang tangguh sebagai resistance, 74 dan 76. Kedua level akan menjadi support yang harus dicermati. Selama tidak kembali tembus di bawah 74 atau bahkan 73, kemungkinan bullish masih mendominasi. Maksimum support diharapkan tidak lebih dari level 71/72, dan rally diharapkan mampu mengatasi resistance 78 untuk membuka jalur kenaikan lebih lanjut di zona 80/82. Di sisi data ekonomi, euphoria disinflasi masih menjadi harapan utama pendorong sentimen, dan juga keputusan OPEC+ yang tetap dalam jalur pemangkasan produksi. Daily dibayangi koreksi turun berkat penutupan Jumat yang didominasi oleh Bearish Engulfing. Harga diharapkan hanya terkoreksi singkat hingga maksimum 71/72 sebelum akhirnya kembali naik mendekati level 78 atau bahkan lebih tinggi.
Resistance : 76.39, 78.87, 81.78
Support : 74.71, 71.64, 70.00
Outlook : Bullish
GBPUSD: Tembus MA 200 Weekly, Waspada Anti-Klimaks Pasca Inflasi!
Penutupan sesuai ekspektasi di atas MA 200 Weekly, dan seharusnya kita lebih mendapatkan dukungan kenaikan lebih lanjut. Area 1.31 ataupun 1.32 kemungkinan bisa dicapai sebelum rilis data CPI minggu depan. Tapi saat data CPI dirilis, kami mewaspadai kemungkinan reaksi sebaliknya terjadi. Tapi selama dolar berada di sisi pelemahan, maka GBP seharusnya tidak turun drastis meskipun potensi rejection ataupun pembalikan pasca data CPI Inggris bisa terjadi. Support akan berada di MA 200 Weekly 1.28853.
Resistance : 1.31590, 1.32980, 1.33570
Support : 1.28853, 1.27450, 1.25890
Outlook : Bullish
GOLD: ‘Complex’ Morning Star Weekly, 1985 Resistance Utama?
Candle minggu lalu ditutup oleh bullish, dan sesuai ekspektasi yang diulas dalam Live Streaming Jumat harga mampu ditutup di atas 1945. Ini seharusnya menjadi sinyal positif bagi emas dan bullish seharusnya masih cukup kuat untuk minggu depan. Terlebih formasi 3 candle terakhir merupakan complex Morning Star yang bisa disebut sebagai pola candle reversal bullish yang cukup kuat dibanding sekedar bullish engulfing. Tapi kita punya masalah. 1985 adalah area yang sulit ditembus selama periode Mei-Juni. Dengan demikian, bullish harus cermat di sekitar zona tersebut, dan penembusan berarti selangkah lebih dekat untuk kembalinya area 2000-an. Tapi sebaliknya jika gagal tembus lagi, maka penurunan akan mengancam kembali dan bahkan bisa saja kembali tembus di bawah 1933. Support psikologis saat ini ada di 1930/1933.
Resistance : 1974.55, 1985.00, 2001.00
Support : 1942.00, 1928.00, 1909.60
Outlook : Bullish
USDJPY: Bearish Masih Kuat, Daily Potensi Rebound!
Secara weekly ada potensi untuk lanjutkan penurunan mengingat konfirmasi dari pola bearish engulfing minggu lalu berhasil didukung oleh candle bearish panjang. Ini berarti 136.643 selangkah lagi untuk ditembus. Tapi fokus di Daily chart! Potensi rebound sepertinya bisa terjadi dan jangka pendek diharapkan area 139/140 menjadi resistance terdekat yang cukup kuat. H4 diharapkan lanjutkan potensi dari Elliott Wave dengan wave 4 sebagai pantulan maksimum di 139/140, lalu lanjut dengan wave 5 yang seharusnya di bawah 137.235.
Resistance : 139.560, 142.00, 144.970
Support : 137.235, 136.643, 133.731
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.30916 | 1.28370 | 1.25662 | 1.21780 |
EURUSD | 1.12255 | 1.09676 | 1.10165 | 1.02240 |
USDJPY | 138.772 | 142.119 | 136.293 | 133.280 |
AUDUSD | 0.68368 | 0.66917 | 0.66149 | 0.69860 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1955.16 | 1924.45 | 1988.63 | 1765.20 |
CLSCID | 75.27 | 73.68 | 76.67 | 98.13 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 34656 | 33954 | 34206 | 32807 |
HSI | 19443 | 18360 | 19792 | 20091 |
NKI | 32385 | 32600 | 29015 | 27870 |
NASDAQ | 15695.25 | 15191.25 | 13325.25 | 12974.00 |
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Differences) bersifat volatile dan berisiko tinggi.