Weekly Newsletter Ed. 161

Published on 07/23/2023

Periode: 24 – 28 Juli 2023 What to Expect from OIL? Komoditas sepertinya mulai membukukan tren yang menyimpang karena harapan soft landing AS membaik. Minyak diuntungkan dari ekonomi AS yang tangguh. Survei Bloomberg baru-baru ini mencatat bahwa prospek pertumbuhan yang lebih kuat diharapkan sampai Q3, dan berpotensi naik 0.5%. Harga minyak naik dipicu optimisme bahwa ... Read more

Periode: 24 - 28 Juli 2023

What to Expect from OIL?

Komoditas sepertinya mulai membukukan tren yang menyimpang karena harapan soft landing AS membaik. Minyak diuntungkan dari ekonomi AS yang tangguh. Survei Bloomberg baru-baru ini mencatat bahwa prospek pertumbuhan yang lebih kuat diharapkan sampai Q3, dan berpotensi naik 0.5%.

Harga minyak naik dipicu optimisme bahwa China dan India akan menjaga prospek permintaan minyak mentah global tetap utuh, sementara OPEC+ akan memastikan pasokan tetap ketat.

Menteri energi UEA al-Mazrouei mencatat tindakan OPEC+ untuk mendukung pasar minyak sudah cukup untuk saat ini, dan kelompok tersebut hanya berjarak “satu panggilan telpon” jika diperlukan langkah lebih lanjut. 

Minyak mentah WTI sudah naik sejak akhir Juni, tapi terlihat jelas bahwa resistance berada tepat di atas level $77. Minggu depan para trader energi harus memperhatikan data PMI global, beberapa laporan pendapatan perusahaan energi besar, stok mingguan dan beberapa konferensi energi yang bisa memberi wawasan untuk pergeseran penawaran dan permintaan di masa depan.

(marketpulse)

3 Hal Penting Yang Harus Dicermati dari FOMC Juli

Dengan kenaikan suku bunga yang hampir dipastikan akan terjadi di bulan Juli, Fed akan memperdebatkan setiap pergerakan suku bunga di masa depan, termasuk apakah perlu mempercepat proses disinflasi yang berpotensi merugikan pasar tenaga kerja.

Ada 3 hal yang harus diperhatikan dari pengumuman Fed minggu depan:

Apa langkah Fed selanjutnya?

Ekonom menganggap The Fed sedang meletakkan dasar untuk kenaikan di setiap pertemuan lainnya di tahun ini. Di bulan Juni mereka “melewati” kenaikan, meski Powell tidak menyebutnya seperti itu, lalu mengisyaratkan niat untuk kembali menaikkan saat bertemu di bulan Juli. Jika bank sentral melanjutkan pola tersebut, maka diperkirakan mereka akan mempertahankan kembali suku bunga di bulan September dan lanjut kembali naik di bulan November.

Powell dalam pernyataan bulan Juni mengatakan “Mungkin masuk akal untuk menaikkan suku bunga, tapi dengan kecepatan yang lebih moderat”.

Proyeksi rata-rata dalam survei ekonom 3 bulanan Bankrate mencatat 5.5-5.75% sebagai puncak suku bunga Fed. Di saat yang sama, 37% memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sekali lagi, dibandingka 33% lainnya yang mengharapkan 2 kali kenaikan suku bunga lagi.

Inflasi yang membandel membuat Fed siaga sehingga memproyeksikan 2 kali kenaikan lagi. Di akhir tahun, Fed memperkirakan PCE inti mencapai 3.9%, naik dari 3.6%. Pembuat kebijakan juga melihat meningkatnya risiko bahwa inflasi bisa lebih panas. Tapi Jordan Jackson, wakil presiden dan ahli strategi pasar global di JP Morgan Asset Management melihat risiko yang sangat besar PCE mencapai level tersebut atau bahkan lebih cepat sebelum akhir tahun. Perkiraan mereka 3.2% di akhir tahun untuk PCE inti dan 2.5% di pertengahan 2024.

Apakah Fed Akan Bersabar membiarkan inflasi ‘cooldown’?

Para pejabat Fed dengan cepat mengatakan bahwa prospeknya tidak pasti dan proyeksi bukanlah komitmen, Dan Fed kembali menekankan langkah selanjutnya bergantung pada ekonomi.

Ekonom dalam jajak pendapat Bankrate terbagi pandangan apakah inflasi akan mencapai 2% di akhir 2024, atau di akhir 2025. Tapi tidak ada yang memperkirakan bahwa inflasi akan mencapai 2% di akhir tahun ini.

Pasar tenaga kerja kemungkinan masih perlu lebih dingin untuk membuat inflasi tepat ke sasaran 2%. Powell sudah mengindikasikan bahwa inflasi upah saat ini di 4% masih bisa menjadi penyebab inflasi. Inflasi yang melekat dalam jasa bergantung pada upah dan pasar tenaga kerja yang ketat mengarah pada upah yang tinggi sehingga memperburuk tekanan upah tersebut. Jika Fed terlalu berlebihan (agresif), maka kenaikan suku bunga akan menyebabkan resesi.

Jalur Fed untuk Soft Landing Semakin Lebar

Fakta menunjukkan inflasi sudah turun sangat tajam tanpa menyebabkan dampak negatif yang lebih luas dalam ekonomi sehingga membuat beberapa ekonom berharap bahwa Fed mungkin saja bisa mencapai hal yang mustahil: pendinginan (inflasi) bertahap, atau soft-landing ekonomi.

Pasar tenaga kerja yang kuat memberi kekuatan untuk orang Amerika tetap berbelanja. Tapi keyakinan tentang masa depan ‘tanpa resesi’ mendorong mereka terbuai ke tempat nyaman untuk berpuas diri. Meskipun tampaknya Powell punya peluang yang lebih besar untuk menghindari resesi, tapi krisis perbankan regional menggambarkan penularan bisa terjadi kapan saja dan ekonomi tidak mungkin diprediksi. (bankrate)

world-international-currency

3 Bank Sentral Jadi Sorotan Utama: Fed, ECB dan BOJ! Data GDP dan PCE AS Bisa Jadi Pertimbangan?

Inflasi AS yang mulai turun berhasil membuat pasar merasakan euphoria bahwa tanda-tanda akhir dari siklus kenaikan suku bunga Fed semakin dekat. Tapi kemudian kabar tentang BOJ kemungkinan tidak akan merubah apapun dalam kebijakan YCC kembali menguatkan dolar terhadap Yen. Pasar juga menantikan apa keputusan yang akan diisyaratkan Fed untuk kebijakan bulan berikutnya mengingat kenaikan suku bunga Juli hampir bisa dipastikan 96% akan terpenuhi. Sementara BOJ diperkirakan tidak akan bergeming untuk segera merubah kebijakan suku bunganya untuk dibiarkan tetap negatif. Berbeda dengan Fed dan ECB dan bank sentral lainnya yang sudah melakukan beberapa kenaikan, BOJ hanya sempat melakukan perubahan pada batas atas YCC. Minggu depan juga akan dicermati apakah BOJ akan mengubah kembali YCC atau kembali bertahan. Jangan lupakan juga dengan data GDP dan PCE AS yang bisa menjadi pembeda bagi Fed.

Fokus Pekan ini:

Dolar berhasil menguat seiring naiknya US Treasury Yield di sesi perdagangan hari Jumat meski tidak ada data yang signifikan mempengaruhi pergerakan pasar. Investor mulai menahan diri untuk menunggu pengumuman kebijakan moneter dari Fed minggu depan. Penguatan dolar salah satunya dipicu oleh sentimen yang mengantisipasi kenaikan suku bunga bulan Juli oleh Fed di pertemuan minggu depan.

AS

The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga di pertemuan FOMC 26 Juli. Fed Funds Rate melihat peluang 96% kemungkinan bank sentral akan menaikkan sekitar 25 bps sehingga kisaran suku bunga akan berada di antara 5.25% – 5.5%, hampir tertinggi dalam 22 tahun.

Fed melakukan 10 kali kenaikan suku bunga langsung, dan kemudian sempat berhenti di pertemuan FOMC bulan Juni. The Fed akan menaikkan suku bunga di hari Rabu dan kemungkinan siap untuk tidak berkomitmen dengan apa yang akan mereka lakukan di bulan September.

Data ekonomi cukup beragam di mana data tenaga kerya yang kuat dan tekanan inflasi yang turun, dan seharusnya bisa mendukung kasus Powell bahwa ekonomi AS masih bisa mengalami ‘soft landing, perlambatan tanpa harus mengakibatkan resesi.

Beberapa pengamat bahkan mulai memperkirakan bahwa minggu depan sepertinya akan menjadi kenaikan suku bunga terakhir dalam siklus pengetatan Fed, tapi kita akan menghadapi 2 laporan inflasi lagi sebelum Fed benar-benar berkomitmen bahwa kenaikan suku bunga tidak lagi diperlukan.

Beberapa indikator dan pendapatan ekonomi penting lainnya juga bisa menggerakkan pasar. Laporan flash PMI di hari Senin diperkirakan menunjukkan sektor manufaktur dan jasa yang terus melemah, dan jasa masih tertahan di wilayah ekspansi. Laporan kepercayaan konsumen dari CB di hari Selasa bisa memicu ekspektasi soft landing. GDP Q2 di hari Kamis diperkirakan menunjukkan pertumbuhan yang melambat dari 2.0% menjadi 1.8%. Sementara Jumat berisi rilis data pendapatan dan pengeluaran pribadi selain PCE. Juga beberapa laporan penghasilan dari perusahaan besar minggu depan seperti 3M, Alphabet, General Motors, Microsoft dan lain-lain.

EU

ECB juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 bps di pertemuan hari Kamis, tapi investor menunggu apa yang terjadi setelahnya. Komentar baru-baru ini dari para pembuat kebijakan menunjukkan jeda kemungkinan bisa terjadi di bulan September, dipicu oleh beberapa kemajuan dalam data inflasi terbaru.

ECB sudah bersikap hawkish sejak pertemuan terakhir sampai saat ini, tapi minggu depan akan terlihat dari Presiden Lagarde dan rekan-rekannya mengubah komunikasi dan membiarkan pintu terbuka untuk jeda di pertemuan berikutnya.

Data ekonomi akan menyoroti beberapa data inflasi kilat dari negara-negara anggota seperti Jerman, Prancis dan Spanyol dan zona Euro. Dan Spanyol akan melakukan pemungutan suara di akhir pekan ini dalam pemilihan akhir musim panas yang sangat tidak biasa di mana partai kiri maupun kanan kemungkinan menjadi pemenang.

Inggris

Minggu yang sepi untuk Inggris pasca rilis data inflasi minggu lalu yang terbukti akhirnya turun sehingga ekspektasi suku bunga agresif kembali diredam. Fokus minggu depan tertuju pada survei PMI dan juga apakah ada tanda-tanda lebih lanjut dari peningkatan tekanan disinflasi dan pendinginan ekonomi.

China

Tidak ada data ekonomi yang signifikan untuk minggu depan dari China. Tapi tetap waspadai kemungkinan pengumuman langkah-langkah stimulus fiskal yang lebih rinci dalam hal moneter dan juga ruang lingkup yang diberi stimulus.

Pekan lalu para pembuat kebijakan utama China mengumumkan sejumlah rencana yang berbasis luas untuk mendorong meningkatnya belanja konsumen, juga dukungan untuk perusahaan swasta dalam pencatatan saham, penjualan obligasi dan ekspansi ke luar negeri. Tapi sayangnya kurang detail.

Jepang

Di hari Senin, kita akan melihat data flash PMI Manufaktur dan Jasa bulan Juli dirilis. Pertumbuhan sektor manufaktur diperkirakan akan sedikit meningkat menjadi 50 dari 49.8 di bulan Juni. Sementara sektor jasa diperkirakan turun sedikit ke 53.4 dari 54.0 bulan sebelumnya.

Kemudian, di hari Jumat, data CPI Tokyo untuk bulan Juli akan dirilis. Konsensus inflasi inti Tokyo exclude makanan segar diperkirakan turun menjadi 2.9% y/y dari 3.2% y/y bulan Juni, dan inflasi inti Tokyo exclude makanan dan energi diperkirakan turun sedikit menjadi 2.2% y/y dari sebelumnya 2.3% y/y.

Selain itu, keputusan kebijakan moneter dari BoJ dan juga prospek 3 bulanan ekonomi terbaru juga akan dirilis di hari Jumat. Konsensus memperkirakan peningkatan prospek inflasi Tahun Anggaran 2023 menjadi di atas 2% dan laporan Reuters di hari Jumat 21 Juli menyatakan bahwa kemungkinan tidak ada perubahan batas atas dari program Yield Curve Control (YCC) pada imbal hasil JGB 10 tahun. Hal tersebut berdasarkan 5 sumber yang cukup dekat dengan BoJ.

Sebelum berita dari Reuters tersebut, beberapa spekulasi muncul di pasar bahwa BoJ bisa meningkatkan batas atas YCC menjadi 0.75% dari 0.50%. Akankah terwujud?

(marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

US Flash PMI, EUR Flash PMI (EZ, Ger, Fra), UK Flash PMI, JPY Manufacturing PMI, NZD Trade

Selasa

US CB Consumer Confidence, GER Ifo Business Climate, Earning from Alphabet, 3M and Microsoft

Rabu

FOMC Rate Decision, US New Home Sales, AUD CPI, Earning from Meta Platforms

Kamis

US GDP Q2 Advance, US Durable Goods Orders, US Initial Jobless Claims, US Wholesale Inventories, CNY Industrial Profit, ECB Rate Decision

Jumat

BOJ Rate Decision, US PCE core deflator, US Consumer Income, US Michigan Consumer Sentiment, AUD Retail Sales, CAD Monthly GDP, EZ Economic Confidence, France GDP, France CPI, German CPI, JPY Tokyo CPI, Spain GDP, Spain CPI

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup bearish dan 2 candle terakhir menyusun formasi candle dark cloud cover. Potensi penurunan membayangi pergerakan minggu depan dan juga didukung oleh potensi pola divergence bearish yang menggambarkan kondisi rejection tepat di resistance mingguan. Sementara dari fundamental, keputusan ECB untuk menaikkan 25 bps kemungkinan sudah diperhitungkan pasar, dan pernyataan Lagarde setelah pengumuman akan dinantikan. Jika ECB tetap hawkish dengan siap melanjutkan kenaikan suku bunga, maka euro berpeluang naik kembali. Itupun dengan catatan jika Fed beberapa jam sebelumnya memberi indikasi jika mereka terbuka untuk segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. Tapi jika Fed tetap isyaratkan kenaikan masih berlanjut, maka euro hanya akan naik jika Lagarde memberi sinyal masih akan menaikkan suku bunga. Jika ECB memberi isyarat untuk jeda kenaikan di pertemuan berikutnya, maka euro berpeluang turun mengikuti teknikal. 1.1492 akan menjadi target pola naik, dan 1.09000 akan menjadi target penurunan.

Resistance :  1.13900, 1.14940, 1.16920

Support :  1.10320, 1.0830, 1.06343

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Jumat berbalik naik dan nyaris menggagalkan pola evening star Daily chart. Kemungkinan kenaikan bisa berlanjut terutama jika 33040 ditembus. Tapi Weekly memiliki resistance yang lebih tinggi di 33800, dan selama area ini tidak ditembus, maka dikhawatirkan rejection turun kembali terjadi, terutama jike Fed umumkan masih akan menaikkan suku bunga sehingga Wall Street tertekan, dan saham Asia mengikuti. Kebijakan BOJ kemungkinan juga tergantung dari Fed.

Resistance : 32890, 33040, 33505

Support : 32300, 32000, 31891

Outlook : Bullish

HANGSENG:  Ekspektasi inverted head & shoulder masih harus berjuang untuk menunjukkan diri. Kenaikan dibutuhkan untuk menghindari ancaman tekanan bearish yang bisa menggagalkan pola tersebut. Secara data, tidak ada data signifikan minggu depan dan seharusnya bisa menjadi penolong. Dan ekspektasi stimulus fiskal maupun moneter masih bergulir menjaga harapan tersebut. Waspada support 18500 yang terdekat! Sementara sisi bullish mencermati 19560.

Resistance : 19378, 19560, 19733

Support : 18706, 18428, 18293

Outlook : Bullish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup bullish berhasil kokoh di atas 35000 sejak level 34720 ditembus, sesuai ekspektasi. Tantangan belum selesai, terutama menghadapi pengumuman Fed minggu depan. Bullish cukup terbuka mengingat Weekly candle ditutup oleh bullish yang cukup kuat, tapi resistance 36440 akan menjadi rintangan berikutnya sekaligus target terdekat ke depan. Ini bisa dicapai dengan catatan Fed memberi isyarat bahwa mereka terbuka untuk jeda di bulan September ataupun memberi sinyal segera mengakhiri kenaikan suku bunga. Bisa saja kejutan terjadi jika Fed memutuskan menahan suku bunga Juli, dan membuka peluang untuk pertemuan September. Ini akan membuat rally panjang jika terjadi. Tapi jika keputusannya menaikkan suku bunga Juli dan tetap terbuka untuk kenaikan berikutnya, maka Dow dan saham AS lainnya berpeluang terpukul. Support 34720 patut kembali diwaspadai.

Resistance : 35545, 35750, 36440     

Support :  35000, 34720, 34359

Outlook : Bullish

CRUDE OIL: Area 77 tetap menjadi patokan. Selama belum ditembus, maka peluang rally tersebut terancam dipukul mundur. Support berada di kisaran 74 – 70 sebagai zona yang paling potensial dikejar jika penurunan terjadi. Sementara 78, 82 dan 84 adalah area resistance yang bisa dilirik ke depan jika fundamental mendukung. Sejauh ini harapan tentang stimulus China masih terjaga tapi belum ada realisasi. Tapi tingkat permintaan China dan India dikabarkan tetap dan OPEC+ menjaga pasokan tetap ketat dan siap melakukan apapun untuk menjaganya seperti itu. Keputusan Fed terkait suku bunga kemungkinan akan menjadi satu-satunya rintangan minggu depan. Tapi secara teknis, candle weekly yang bullish seharusnya memberi kesempatan bagus untuk rally ke depan. Waspadai pembalikan turun di bawah 74 dalam waktu dekat, terutama mendekati pengumuman FOMC di hari Rabu malam waktu Washington atau Kamis dinihari waktu Indonesia! 

Resistance : 78.87, 81.78, 82.47

Support :  74.71, 71.64, 70.00

Outlook : Bullish

GBPUSD: Bearish Engulfing Weekly, MA 200 Kembali Terancam!

Harga ditutup kembali di bawah MA 200 Weekly 1.28872 dan level terendah berada di 1.28148. Kondisi ini akan ditentukan dari seberapa rendah penurunan berikutnya. Minimnya data ekonomi Inggris berarti pasar akan melihat pengaruh dolar kembali mendominasi. Keputusan Fed menjadi pemicu. Jika Fed tetap isyaratkan lanjut naik pertemuan berikutnya, maka pound berpeluang turun lebih dalam. Jika Fed isyaratkan terbuka untuk akhiri siklus ataupun sekedar jeda kenaikan, maka GBP punya peluang rebound. Waspadai support 1.27583!

Resistance : 1.29420, 1.31590, 1.32980

Support  :  1.27450, 1.25890, 1.24440

Outlook : Bearish

GOLD: 1985 Tetap Kokoh, 1930 Support Penentu Jelang FOMC!

Kita masih belum mendapatkan dorongan kuat untuk tembus resistance 1985 meskipun high minggu lalu sempat sentuh 1987. Harga tetap ditutup di bawah 1985 sehingga tidak disebut tembus. Sisi lain, candle weekly ditutup shooting star dan ini berpotensi mengganggu pola Complex Morning Star yang muncul sebelumnya. FR 61.8% tetap menjadi support akhir yang harus ditembus untuk mendapatkan pola penurunan yang kuat, semenatra 1930/1933 akan menjadi support psikologis terdekat yang kemungkinan bisa saja diuji saat pengumuman FOMC. Dan Fokus akhirnya ditentukan oleh pernyataan Powell dan rencana Fed berikutnya. Waspadai juga kejutan yang bisa terjadi saat pengumuman! Bisa saja Fed tiba-tiba menahan suku bunga Juli tapi terbuka untuk September. Ini akan membuat dolar lemah, dan emas rally. Tapi jika sesuai rencana naik bulan Juli, maka 96% sudah diantisipasi sehingga pasar akan fokus pada pernyataan.

Resistance : 1974.55, 1985.00, 2001.00

Support :  1942.00, 1928.00, 1909.60

Outlook : Bullish

USDJPY: Menanti Kejutan BOJ, 144 vs 138?

Weekly ditutup bullish dan 2 candle terakhir membentuk pola piercing line. Sinyal kuat untuk Bullish cukup terbuka, terutama jika harga konsisten naik di atas 142.477. Yang harus dicermati adalah pengumuman BOJ setelah FOMC. Jika BOJ tidak merubah YCC, maka 144/145 akan menjadi target terdekat potensial. Tapi jika BOJ kejutkan pasar dengan mengubah YCC, 138 atau bahkan 136 bisa menjadi target penurunan potensial. Suku bunga tetap negatif.

Resistance : 142.477, 144.970, 146.086

Support :  139.560, 137.235, 136.643

Outlook : Bearish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.285141.309161.256621.21780
EURUSD1.112391.122551.101651.02240
USDJPY141.769138.772136.293133.280
AUDUSD0.672730.683680.661490.69860
COMMODITIES
XAUUSD1962.021955.161988.631765.20
CLSCID76.7975.2776.6798.13
INDEKS SAHAM
DJI35384346563420632807
HSI19053194431979220091
NKI32720323852901527870
NASDAQ15553.2515695.2513325.2512974.00

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Differences) bersifat volatile dan berisiko tinggi.