Weekly Newsletter Ed. 163

Published on 08/06/2023

Periode: 7 - 11 Agt 2023

What to Expect from OIL?

Harga minyak mentah rally dalam enam minggu berturut-turut didorong tekad OPEC+ untuk menjaga pasar minyak tetap ketat. Dan di hari Jumat penurunan dolar pasca rilis data NFP yang beragam juga memberi dukungan bagi harga minyak.

Keputusan Arab Saudi memperpanjang pemangkasan produksi 1 juta bpd secara sukarela tidak terlalu mengejutkan. Tapi para pedagang sektor energi mendapat optimisme tambahan saat Rusia mengumumkan akan memperpanjang pemangkasan kuota ekspor mereka.

Minyak berhasil mencapai level tertinggi 3 bulan dan mulai menarik minat lebih banyak pembeli. Rally berpotensi berlanjut karena ekonomi AS yang tetap tangguh dan jika data China minggu depan mengkonfirmasi kondisi sebagian permintaan minyak mentah dunia sedang tumbuh.

Resistance $85 kemungkinan menjadi resistance utama untuk WTI, tapi tidak diharapkan menghambat rally. Para pedagang mengincar level $90 sebagai target berikutnya.

(Marketpulse)

Data Inflasi AS dan Tertahannya Rally Pasar Saham AS

Data inflasi paling ditunggu dan juga meningkatnya imbal hasil obligasi baru-baru ini menjadi ujian bagi rally saham AS yang sudah menunjukkan kenaikan besar tahun ini. Indeks S&P 500 naik 16.6% tahun ini berkat dorongan prospek ekonomi yang membaik, euphoria atas perkembangan kecerdasan buatan dan juga tanda-tanda bahwa bank sentral hampir mengakhiri kenaikan suku bunga AS.

Fokus Inflasi

Untuk jangka pendek, saham kemungkinan bergantung pada apakah laporan inflasi minggu depan bisa menunjukkan harga konsumen yang tetap lemah. Investor juga mencermati imbal hasil Treasury yang mengguncang pasar ekuitas dalam beberapa hari terakhir saat naik ke level tertinggi baru di tahun ini. S&P 500 turun 2.27% minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak 10 Maret.

Di sisi lain, beberapa investor khawatir inflasi yang membandel justru memaksa Fed untuk mempertahankan suku bunga di level saat ini lebih lama dari yang diharapkan. Laporan inflasi AS terbaru akan dirilis 10 Agustus.

Pasar Tenaga Kerja Tumbuh Moderat

Di hari Jumat, data ketenagakerjaan AS menunjukkan bahwa ekonomi berada pada laju yang moderate. Tapi upah tumbuh pada level yang lebih cepat dari perkiraan 4.4%.

Janasiewicz dari Natixis mengatakan hasil CPI yang lebih kuat dari perkiraan minggu depan bisa memicu tekanan turun bagi S&P 500 sampai 5%. Menurutnya penurunan seperti itu masih “sehat” karena indeks sudah mengalami kenaikan cukup besar tahun ini.

S&P 500 diperdagangkan sekitar 19.5 kali perkiraan pendapatan 12 bulan ke depan, jauh lebih mahal di atas rata-rata jangka panjangnya sekitar 15.6 kali menurut data dari Refinitiv Datastream.

Pengaruh Harga Minyak dan Makanan

Kenaikan harga minyak dan makanan secara global kemungkinan akan lebih mempengaruhi inflasi dalam beberapa bulan ke depan. Menurut Tim Murray, ahli strategi pasar modal di T. Rowe Price menyebut bahwa keduanya tidak bisa dikendalaikan oleh kenaikan suku bunga Fed.

Harga minyak mentah Brent saat ini berada di jalur kenaikan 6 minggu berturut-turut, naik sekitar 17% di tengah tanda-tanda pengetatan pasokan global dan juga meningkatnya permintaan.

Angka inflasi yang lebih kuat dari perkiraan bisa membuat imbal hasil Treasury lanjut naik. Imbal hasil berbanding terbalik dengan harga obligasi. Minggu lalu melonjak karena peringkat kredit AS yang diturunkan oleh Fitch dan prospek membanjirnya pasokan Treasury di kuartal ketiga.

Gejolak Jangka Pendek

Imbal hasil Treasury yang dipandang sebagai salah satu investasi paling aman di dunia karena didukung oleh pemerintah AS meningkat, dan imbasnya bisa menumpulkan daya pikat saham. Arus kas perusahaan diproyeksikan lebih rendah dalam dolar saat suku bunga naik.

Secara lebih luas, lebih dari 79% perusahaan dalam S&P 500 mengalahkan perkiraan kuartal kedua sejauh ini, yang merupakan tingkat tertinggi sejak kuartal ketiga 2021, menurut data yang dikeluarkan Refinitiv I/B/E/S.

Minggu lalu analis BofA Global Research dan JPMorgan merevisi perkiraan mereka untuk resesi AS. Tapi, beberapa pelaku pasar percaya bahwa investor kemungkinan masih harus menanggung beberapa gejolak jangka pendek.

(reuters)

business-trading-with-laptop-phone

Fokus Beralih Pada Inflasi AS dan China, GDP Inggris dan Harapan Stimulus China Yang Berlarut-larut

Laporan NFP AS dirilis lebih lemah dari ekspektasi dan ekspektasi berakhirnya siklus kenaikan suku bunga semakin tumbuh. Pasar akan mencermati data inflasi minggu depan untuk mendapat pendukung selanjutnya dari sisi inflasi. Jika inflasi konsisten turun, maka peluang akhir siklus semakin dekat, dan bisa saja Powell tinggal memberi indikasi ataupun petunjuk tambahan di acara Jackson Hole Symposium 24-26 Agustus mendatang. Selain itu, pasar juga akan mencermati data inflasi China dan pertumbuhannya. Ekspektasi stimulus fiskal yang dijanjikan semakin jenuh menanti realisasi dan itu bisa memicu ketidakpercayaan investor pada ekonomi China. Sementara pertumbuhan GDP Inggris akan menjadi indikasi seberapa jauh ekonomi Inggris terancam resesi mengingat BOE masih terbuka untuk melanjutkan kenaikan suku bunga tambahan di pertemuan berikutnya.

Fokus Pekan ini:

Data tenaga kerja yang melemah memberi pandangan bahwa perekonomian AS akan terus melemah secara bertahap. Laporan tenaga kerja menunjukkan tambahan 187K pekerjaan ke dalam ekonomi, di tengah memanasnya upah dan tingkat pengangguran yang turun menjadi 3.5%.

Laporan NFP seharusnya mulai mendukung argumen bahwa Fed sudah selesai dalam menaikkan suku bunga. Bostic bahkan mengatakan perolehan pekerjaan mulai melambat secara teratur dan Fed tidak ada alasan untuk menaikkan kembali.

Risiko dari pengetatan tambahan dari Fed berkurang, tapi hal tersebut bisa berubah jika data inflasi minggu depan dirilis panas.

AS

Seluruh investor akan mencermati data inflasi AS minggu depan. Laporan yang lemah bisa membantu harapan soft landing dan juga mengamankan harapan bahwa Fed sudah selesai menaikkan suku bunga. Ekspektasi laporan inflasi Juli menunjukkan inflasi utama diharapkan naik menuju kisaran pertengahan 3%, sementara inflasi inti tetap stabil dan bertahan di level terendah sejak 2021 di level 0.2% m/m dan 4.8% y/y. Kejutan hasil yang panas pada inflasi inti maupun utama bisa mendukung pemikiran bahwa Fed kemungkinan masih perlu menaikkan suku bunga kembali di pertemuan November.

Wall Street juga akan menunggu data NFIB Small Business Optimism hari Selasa dan data perdagangan. Kamis menunggu data inflasi dan klaim pengangguran awal. Jumat akan diisi oleh data PPI dan laporan awal Sentimen Universitas Michigan dan ekspektasi inflasi.

Pembicara Fed akan menampilkan Bostic dan Bowman di hari Senin. Harker di hari Selasa, dan Bostic kembali memberi komentar tentang ketenagakerjaan di hari Kamis.

Laporan penghasilan minggu depan dari Alibaba Group Holding, Allianz, Bayer, Berkshire Hathaway, China Mobile, Honda Motor, Saudi Arabian Oil, Siemens, SoftBank Group, dan Walt Disney.

EU

Minggu depan, zona Euro mengawali hari Senin dengan sentimen investor zona Euro dan produksi industri dari Jerman. Data sentimen zona euro sentix bulan Agustus seharusnya menunjukkan kepercayaan yang tetap rendah di bulan Agustus, turun lebih jauh dari -22.5 ke -25.0.

Data produksi industri Jerman bulan Juni seharusnya menunjukkan manufaktur belum siap untuk pulih, dengan ekspektasi basis bulanan turun ke -0.5%, lebih buruk dibanding data sebelumnya -0.2%. Data yang melemah seharusnya mendukung pandangan bahwa inflasi akan melambat signifikan akhir tahun ini.

Inggris

Minggu ini sorotan tertuju pada pertumbuhan di Inggris. GDP Q2 awal diperkirakan menunjukkan kondisi ekonomi yang stagnan. Konsensus untuk GDP Q2 diperkirakan datar, kisaran 0.0% – 0.1%, turun dari 0.1% di Q1.

BOE kemungkinan masih akan memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga dan itu berarti ekonomi Inggris terancam resesi.

China

Ada tiga hal utama yang harus diperhatikan. Di hari Selasa, Neraca Perdagangan bulan Juli. Hasil lainnya diperkirakan akan menunjukkan laporan pertumbuhan ekspor yang turun lebih jauh ke -14% y/y dari -12.4% di bulan Juni. Jika benar seperti harapan, maka ini akan menjadi kontraksi ketiga bulan berturut-turut.

Pertumbuhan impor diperkirakan sedikit meningkat menjadi -5.2% y/y dari -6.8% di bulan Juni. Tapi masih merupakan potensi kontraksi dalam 5 bulan terakhir.

Secara keseluruhan prakiraan tersebut menunjukkan lemahnya permintaan internal dan eksternal lebih lanjut sehingga para pelaku pasar menjadi lelah dengan retorika stimulus yang sedang berlangsung dari para pembuat kebijakan China yang tidak memberi detail, bahkan terlalu kecil untuk meningkatkan konsumsi domestik dan merananya sektor properti.

Data inflasi konsumen dan juga harga produsen akan dirilis di hari Rabu. Ada peluang yang lebih tinggi pada risiko deflasi karena perkiraan menyebut data negatif pada inflasi -0.3% y/y dari 0% bulan Juni. Harga produsen diperkirakan akan berkontraksi lagi ke -5% y/y dari -5.4% bulan Juni, potensi pertumbuhan negatif dalam 10 bulan secara beruntun.

Di hari Jumat, kita akan mencermati data pertumbuhan pinjaman dan jumlah uang beredar M2 di bulan Juli.

Dari laporan pendapatan, Alibaba, salah satu Big Tech China akan melaporkan hasil pendapatan kuartal Juni 2023 di hari Kamis, 10 Agustus. Perlu dicermati apakah tindakan pembuat kebijakan China yang melonggarkan larangan pada operasi bisnis Teknologi Besar di China mempengaruhi pendapatan Alibaba atau tidak.

Jepang

BOJ Minutes keluar di hari Senin dan pelaku pasar akan mencermati setiap petunjuk tentang langkah selanjutnya dalam normalisasi kebijakan moneter dalam hal waktu dan bentuk karena saat ini BOJ secara tidak langsung sudah merevisi batas atas YCC pada JGB Yield 10 tahun menjadi 1% dalam pertemuan terakhir di bulan Juli.

Di hari Selasa, Jepang merilis laporan penghasilan rumah tangga bulan Juni. Konsensus memperkirakan sedikit kontraksi menjadi -4.1% y/y dari -4% di bulan Mei. Tapi m/m pemulihan diharapkan sebesar 0.3% di bulan Juni dari -1.1% bulan sebelumnya Mei.

(marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

GER Industrial Production, Saudi Aramco Earnings, Fed’s Bostic speaks, Fed’s Bowman speaks, BOJ Summary of Opinions, BOE Chief Economist Phill speaks

Selasa

US Wholesales Inventories, AUD Westpac Consumer Confidence, CNY Trade, GER CPI, JPY Household spending, Fed’s Harker speaks

Rabu

CNY CPI, CNY PPI, JPY Money Stock, JPY Machine Tool Orders

Kamis

US Initial Jobless Claims, US CPI, ITA CPI, JPY PPI, NZD Home Sales, Fed’s Bostic speaks

Jumat

US Michigan Consumer Sentiment, US PPI, FRA CPI, FRA Unemployment, NZD Manufacturing PMI, SPA CPI, UK Industrial Production, UK GDP

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Candlestick Weekly kembali ditutup bearish, tapi kali ini tail bawah lebih panjang dan real body kecil menunjukkan rejection kuat di zona support dan juga terbantu oleh data NFP AS yang lemah sehingga menguntungkan bagi euro. Ancaman bearish kemungkinan belum usai, tapi hammer yang muncul seharusnya bisa memberikan nafas lebih dulu bagi euro. Rebound diperkirakan akan bergantung dengan data ekonomi Euro minggu depan, dan juga faktor dolar yang akan mendominasi. Tapi secara teknis, resistance 1.11488 menjadi area tahanan terdekat yang harus ditembus untuk membuka ruang kenaikan yang lebih tinggi. Jika level tersebut tidak ditembus, maka potensi penurunan akan tetap membayangi Euro. Di sisi penurunan, support 1.08328 kemungkinan menjadi support kuat sekaligus penentu. Penembusan di bawah support tersebut bisa berdampak penurunan lebih lanjut dan sebaliknya jika tidak ditembus, maka Euro masih berpeluang kembali rebound meskipun terbatas.

Resistance :  1.11488, 1.13900, 1.14940

Support :  1.0830, 1.06343, 1.04598

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Bearish Engulfing muncul dalam grafik Weekly. Potensi penurunan berlanjut minggu depan dan support 31650 akan menjadi pemicu penurunan lanjutan jika sampai ditembus. 31355 adalah target potensial berikutnya jika penurunan konfirm. Tapi dengan potensi rebound yang bisa saja terjadi dipicu oleh kembalinya pelemahan Yen, bisa saja memicu rebound untuk Nikkei. Hanya saja 33460 adalah resistance yang harus dipenuhi jika ingin menjadi rally yang kuat.

Resistance : 32300, 32890, 33210

Support : 32000, 31650, 31355

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Dark Cloud Cover menutup sesi minggu lalu sehingga peluang penurunan cukup terbuka untuk minggu depan. Ini juga berarti mengancam keberadaaan inverted H&S grafik Weekly. Jika penurunan tidak sentuh 18541 (low 2 minggu lalu), seharusnya masih relatif aman. Tapi jika tembus, maka warning keras pola bisa gagal. Data ekonomi dan ekspektasi stimulus masih menahan penurunan terlalu dalam. Tapi jika stimulus tidak segera realisasi, maka penurunan akan lebih tajam.

Resistance : 19733, 20178, 20520

Support :19378, 19109, 18704

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones: Bearish engulfing juga muncul pada grafik Weekly Dow Jones. Setelah laporan earnings Apple yang mengecewakan, dan laporan NFP yang menunjukkan mulai melambat, pasar berpikir tentang ancaman resesi yang kembali muncul. Tapi sebenarnya penurunan ini masih cukup normal mengingat kenaikan fantastis tahun ini sehingga koreksi bisa dianggap wajar. Namun, data inflasi AS yang dirilis minggu depan bisa menjadi harapan. Jika inflasi melunak, Fed bisa saja mengumumkan perubahan kebijakan lebih cepat seperti yang dikatakan Powell dalam FOMC Juli. Dan ini seharusnya menjadi pemicu rebound karena pasar saham negatif dalam lingkungan suku bunga tinggi. Sebaliknya, jika inflasi masih tetap kuat, maka kekhawatiran suku bunga tinggi dipertahankan lebih lama akan memicu tekanan lanjutan untuk saham. Support 34720 akan menjadi batas wajar koreksi. Tapi lebih dari itu akan mengindikasikan penurunan lanjutan minggu depan.

Resistance : 35347, 35750, 36000     

Support :  34720, 34578, 34359

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Ditutup di zona 82 adalah area yang akan menjadi harapan baru bagi potensi bullish berikutnya. Candle Weekly ditutup bullish, harga berada di zona resistance psikologis, dan penentu berikutnya adalah data ekonomi China yang diharapkan menunjukkan tingkat permintaan minyak sudah mulai tumbuh. Jika sebaliknya, maka waspadai koreksi turun yang bisa saja kembali menghampiri area 77/78. Tapi jika kenaikan sesuai harapan, maka next resistance yang diharapkan adalah 85/86 sebelum akhirnya berpotensi bertahan di kisaran 90 sebagai resistance psikologis. Agustus seharusnya menjadi bulan kedua yang cukup bagus untuk pasar minyak. Apalagi candle Monthly menunjukkan formasi 3 candle sebagai strong Morning Star. Ini secara teori harusnya mendukung kenaikan lebih tinggi bulan ini. Data inflasi AS diharapkan melemah sehingga dolar tetap turun. Kondisi ini akan turut mendukung kenaikan harga minyak. Tapi jika terjadi sebaliknya, maka koreksi tajam bisa saja terjadi hingga kisaran 74/75.

Resistance : 83.52, 85.38, 88.34

Support :  80.00, 78.87, 76.00

Outlook : Strong Bullish

GBPUSD: Morning Star Daily vs MA 200 Weekly, Limited Rebound Expected!

Data GDP dirilis minggu depan, dan data yang lemah akan memastikan kekhawatiran ekonomi Inggris semakin menjadi. Daily mungkin memberi harapan terjadinya rebound didukung oleh Morning Star yang muncul di penghujung minggu lalu. MA 200 Weekly berpeluang menghadang di zona 1.28920. Selama tidak terjadi penembusan area tersebut, maka Pound berpeluang kembali ditekan turun. Satu-satunya harapan bagi rebound yang lebih tinggi adalah pelemahan dolar yang lebih tajam. Tanpa itu, kenaikan pound akan terbatas.

Resistance : 1.29420, 1.31590, 1.32980

Support  :  1.26194, 1.25480, 1.24440

Outlook : Bearish

GOLD: Inflasi AS, Tantangan Kedua untuk Zona 1930 – 1980!

Kabar buruknya, candle weekly tetap ditutup bearish dan ini menandakan ancaman turun masih tetap ada. Kabar baiknya, pola turun masih sebatas normal berada di 50% real body long white dari candle putih pola Morning Star 4 minggu lalu. Selama harga belum ditutup di bawah 1930, maka potensi kenaikan seharusnya tetap dominan. Senin diharapkan dibuka dengan lanjutan kenaikan karena Jumat berhasil ditutup bullish dan kita mendapatkan formasi 3 candle terakhir sebagai morning star. Ini juga membuka peluang bagi pola Inverted Head & Shoulders yang ditunggu-tunggu. Meski demikian, inflasi CPI AS akan menjadi penentu sekaligus pemicu. Jika data lemah, maka neckline 1983/1985 bisa saja ada harapan untuk ditembus. Jika data tetap tinggi, maka neckline belum tentu ditembus, tapi tidak diharapkan turun di bawah 1930 support psikologis saat ini.

Resistance : 1954.57, 1974.55, 1985.00

Support :   1928.00, 1909.60, 1892.00

Outlook : Bullish

USDJPY: Weekly Shooting Star, Data AS Membantu Trend

Weekly candle ditutup oleh Shooting Star yang berarti tanda-tanda reversal bearish mulai muncul. Ini berarti 139.560 akan menjadi support wajib tembus jika ingin melihat penurunan berlanjut. Di sisi fundamental, data ekonomi AS sepertinya lebih bisa dijadikan patokan membaca kemana USDJPY akan berlabuh. Jadi, inflasi AS minggu depan diperkirakan juga akan memicu strong bearish atau strong bullish bagi USDJPY.

Resistance : 142.477, 144.970, 146.086

Support :  139.560, 137.235, 136.643

Outlook : Bearish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.274681.284841.243661.16130
EURUSD1.100821.101541.068491.00480
USDJPY141.737141.150139.303139.050
AUDUSD0.656620.664550.649850.68400
COMMODITIES
XAUUSD1941.591958.811962.421711.20
CLSCID82.6180.6567.5788.84
INDEKS SAHAM
DJI35143355753294731567
HSI19523199551819119822
NKI32175330753076027855
NASDAQ15362.5015846.2514292.2512305.50

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.