Periode: 28 Agt - 1 Sep 2023
What to Expect from OIL?
Harga minyak mentah dunia pulih sedikit di akhir minggu setelah sempat memngalami tekanan di bulan Agustus. Berkurangnya pasokan dari OPEC+ terus mensupport pasar minyak, tapi ketidakpastian terhadap prospek ekonomi global sedikit membebani pergerakan harga.
Ketidakpastian tersebut tertuju pada lambatnya pemulihan di China dan potensi resesi di AS dan Eropa. Sementara data ekonomi terbaru kurang menggembirakan disertai bank sentral yang masih mempertahankan sikap hawkish mereka sehingga berpotensi menambah tekanan hingga akhir tahun.
Dengan berlanjutnya pengurangan pasokan dari OPEC+, terutama penguranagan bulanan secara sukarela dari Arab Saudi maupun Rusia, pasar sepertinya akan mendapat dukungan positif.
Minggu depan data NFP dari AS dan juga penantian investor terhadap stimulus fiskal dari pemerintah China akan tetap membayangi pasar dan dolar AS masih tetap berpeluang mengalami penguatan sehingga tetap membayangi harga minyak.
(marketpulse)
Powell Hawkish Tapi Lebih ‘Berhati-hati’ Di Keputusan Berikutnya
Dalam pidatonya di Jackson Hole kemarin, Powell mencatat bahwa perekonomian telah tumbuh lebih cepat dari perkiraan dan konsumen masih mampu berbelanja sehingga tren ini yang menjaga tekanan inflasi tetap tinggi. Dia juga kenbali menegaskan tekad Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap tinggi sampai inflasi turun ke 2%, atau tetap naikkan suku bunga jika diperlukan.
Saham Tetap Naik
Saham-saham bertahan dalam posisi kenaikan pasca kalimat ketua Fed yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin akan terjadi. S&P 500 naik 0.67% pasca mengalami penurunan terburuk dalam 3 minggu, Dow naik 247 poin dan Nasdaq naik 0.94%.
Pesan utama Powell
Pidato kemarin menyoroti ketidakpastian seputar ekonomi dan kompleksitas tanggapan para pejabat Fed. Sangat kontras dengan Jackson hole tahun lalu saat dia mengingatkan Wall Street bahwa bank sentral akan melanjutkan kampanye kenaikan suku bunga yang tajam untuk kendalikan inflasi.
Menuru analis Morgan Stanley, pesan utama kali ini adalah tentang ‘kesabaran’. Masih cukup waktu bagi Powell untuk mengamati data yang masuk di mana Powell berpendapat kebijakan sudah sangat membatasi sehingga mereka perlu waktu untuk memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga lebih tinggi atau mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
Ketidakpastian Ekonomi
Meskipun Powell yakin suku bunga tinggi cukup untuk menahan ekonomi dan memperlambat pertumbuhan, lapangan kerja dan inflasi, tapi dia katakan sulit untuk mengukur seberapa tinggi biaya pinjaman yang harus dikeluarkan untuk kendalikan ekonomi. Inilah yang membuat akan selalu ada ketidakpastian tentang seberapa efektif kebijakan Fed dalam mengurangi inflasi.
Itu sebabnya Fed akan mengambil tindakan dengan hati-hati saat mengambil keputusan berikutnya apakah akan lakukan pengetatan lebih lanjut, atau sebaliknya, pertahankan suku bunga kebijakan sambil menunggu data lebih lanjut.
Inflasi Sudah Turun
Sejak Powell berbicara di Jackson Hole tahun lalu, Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sampai ke level tertinggi 22 tahun sebesar 5.4%. Inflasi turun dari puncaknya 9.1% di bulan Juni 2022 sampai menjadi 3.2%, meskipun masih di atas target Fed 2%.
Powell mengakui hal tersebut sebagai berita yang sangat baik. Harga konsumen, tidak termasuk makanan dan energi yang berfluktuasi juga mulai turun. Tapi inflasi masih terlalu tinggi sehingga Powell mengatakan Fed siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan, dan mempertahankan kebijakan di suku bunga yang ketat sampai yakin bahwa inflasi akan turun secara berkelanjutan.
September, Fed Update Dot Plot
Di bulan Juni, 18 pengambil kebijakan Fed terakhir kali mengeluarkan proyeksi 3 bulanannya. Mereka memperkirakan suku bunga masih akan naik sekali lagi tahun ini.
Tapi di sisi lain, ekspektasi tersebut mungkin saja berubah mengingat inflasi yang lebih rendah. Para pejabat kemungkinan akan memperbarui proyeksi suku bunga mereka di pertemuan 19 – 20 September. Dan setidaknya ada data NFP 1 September dan CPI di 13 September sebelum Fed memutuskan tindakan selanjutnya. Beberapa ekonom mengatakan suku bunga jangka panjang yang lebih tinggi mungkin mengurangi kebutuhan kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Fed karena melambatnya pertumbuhan diharapkan membantu mendinginkan inflasi. (cbsnews)
Pasca Jackson Hole, Powell ‘Andalkan’ Data NFP dan Inflasi, Investor Tetap Tunggu Stimulus Fiskal China
Sesuai perkiraan, Powell tetap menargetkan inflasi untuk turun ke target 2% yang diinginkan Fed dan membuka opsi untuk kenaikan suku bunga berikutnya jika diperlukan. Tapi satu hal yang keluar dari ucapan Powell adalah “dilakukan dengan hati-hati” saat memutuskan menaikkan suku bunga atau mempertahankannya. Yang tidak berubah adalah bahwa keputusan berikutnya bergantung pada data ekonomi, dan itu berarti NFP minggu depan akan menjadi agenda utama yang kembali disorot. Di sisi lain, komitmen Pemerintah China untuk mendukung ekonomi saat ini masih diragukan. Data PMI Manufaktur maupun Jasa minggu depan akan menjadi indikator apakah aktivitas ekonomi China benar-benar sudah terganggu untuk melihat seberapa serius pemerintah China mengeluarkan bantuan untuk menopang ekonominya. Dan dari kawasan Euro, Inggris maupun Jepang sepertinya cenderung relatif minim data, dan hanya terfokus pada apa yang terjadi di China dan AS.
Fokus Pekan ini:
Powell menyampaikan bahwa Fed siap untuk menaikkan suku bunga jika dianggap perlu, tapi kali ini dengan hati-hati saat memutuskan apakah perlu menaikkan lagi atau mempertahankannya. Langkah selanjutnya akan berbasis data. Powell tetap menyoroti adanya ketidakpastian dalam perekonomian sehingga memerlukan kebijakan moneter yang fleksibel.
Reaksi awal yang terjadi adalah pelemahan dolar karena pasar mendengar kalimat “hati-hati” sebagai nada dovish. Tapi kemudian dolar berbalik naik sebelum akhirnya turun kembali dari level tertingginya. Tapi secara keseluruhan masih ditutup lebih tinggi.
Peluang kenaikan September tetap 20%, tapi peluang kenaikan di bulan November naik di atas level 50%. Sementara ketidakpastian ekonomi global dan kemungkinan resesi di AS dan Eropa sedikit membebani minyak, meski di sisi lain pengurangan pasokan oleh OPEC+ tetap mensupport harga minyak.
AS
Setelah mendengar pernyataan Powell di Simposium Jackson Hole, fokus beralih kembali ke data ekonomi. Minggu depan akan dipenuhi oleh data yang menunjukkan seberapa cepat perekonomian mengalami pelemahan. Data konsumen kemungkinan akan menunjukkan pertumbuhan pendapatan pribadi tidak sebanding pengeluaran. Data inflasi favorit Fed (PCE) juga diperkirakan tumbuh melemah dan tetap stabil secara bulanan. Dan laporan NFP di hari Jumat diharapkan menunjukkan perekrutan dari swasta yang menurun.
Sepanjang akhir pekan, sorotan tertuju pada hubungan AS-China. Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo akan bertemu dengan pejabat China untuk meredakan ketegangan di antara kedua negara yang dikenal sebagai ekonomi terbesar di dunia.
Pidato Fed dimulai hari Senin dan Selasa, di mana Barr berbicara tentang layanan perbankan. Di hari Kamis, Bostic dan Collins. Dan Jumat diisi kembali oleh Bostic beberapa jam sebelum NFP, dan Mester akan bicara tentang inflasi di pagi hari.
EU
Minggu depan dipenuhi dengan data ekonomi, tapi hanya ada beberapa data yang menonjol. Yang paling utama adalah estimasi awal HICP untuk zona euro di hari Kamis. Data diperkirakan akan turun sedikit untuk data utama maupun inti.
Lanjut dengan rilis data HICP dari masing-masing negara beberapa hari ke depan yang kemungkinan memberi sinyal apakah data di hari Kamis kemungkinan lebih baik atau lebih rendah dari ekspektasi.
Laporan keuangan dari ECB juga dirilis di hari Kamis dan diperkirakan akan menarik karena pasar saat ini memandang keputusan suku bunga berikutnya seperti melempar koin antara 25 bps atau sama sekali tidak berubah.
Inggris
Inggris akan memulai minggu depan dengan hari libur bank di hari Senin dan sama sekali tidak ada yang lebih menarik dari negara tersebut.
Beberapa data yang dirilis hanya data tingkat tiga, dan lanjut dengan pernyataan dari Huw Pill, kepala Ekonom BOE yang akan muncul di hari Kamis dan Jumat.
China
Akan ada tiga data utama yang harus dipantau minggu depan. Pertama, PMI manufaktur dan jasa dari NBS untuk bulan Agustus yang akan dirilis di hari Kamis. Angka diperkirakan kembali dirilis di kisaran kontraksi 49.5 untuk manufaktur, hampir tidak berubah dibanding angka bulan Juli 49.5.
Jika data dirilis sesuai perkiraan, maka hal ini akan menjadi pertumbuhan negatif dari aktivitas manufaktur untuk 5 bulan berturut-turut karena saat ini China sedang bergulat dengan lingkungan eksternal yang lemah dan risiko penularan keuangan dalam negeri yang dipicu oleh pengembang properti yang terlilit utang.
Data kedua adalah PMI jasa dari NBS untuk bulan Agustus yang diperkirakan tetap tangguh di angka 51. Hampir tidak berubah dari data bulan Juli 51.5. Sektor jasa masih dalam mode ekspansif meskipun dengan laju yang lebih lambat. Kemungkinan besar data masih didukung oleh pariwisata domestik.
Data ketiga adalah PMI Manufaktur dari Caixin. Fokusnya ke sektor swasta yang terdiri dari usaha kecil dan menengah, dirilis di hari Jumat, 1 September. Konsensus diperkirakan masih di area kontraksi sebesar 49.5, hampir tidak berubah dibanding bulan Juli 49.2. Jika sesuai perkiraan, maka ini akan menjadi pertumbuhan negatif 2 bulan berturut-turut.
Sejumlah laporan pendapatan utama dimulai 26 Agustus seperti China Merchants Bank dan Bank of Communications. Lanjut dengan BYD di hari Senin; Ping An Insurance, NIO dan Country Garden di hari Selasa; Agriculture Bank of China di hari Rabu; IBC, Bank of China dan China Minsheng Bank di hari Kamis.
Pelaku pasar juga akan mencermati langkah-langkah stimulus fiskal untuk meredakan utang sebesar $23 triliun yang dimiliki pemda, afiliasi keuangan dan pengembang properti. Jumat kemarin, 25 Agustus, para pembuat kebijakan di China umumkan pelonggaran lebih lanjut kebijakan hipotek rumah.
Jepang
Data muncul di pertengahan minggu di mana kepercayaan konsumen bulan Agustus dirilis hari Rabu diperkirakan hampir sama 37.2 dibandingkan bulan Juli 37.1.
Di hari Kamis retail sales dan produksi industri bulan Juli. Pertumbuhan penjualan ritel diperkirakan sedikit turun menjadi 5.4% y/y dari 5.9% di bulan Juni. Sementara produksi industri diperkirakan turun menjadi -1.4% m/m dari 2.4% m/m di bulan Juni, dan -0.7% y/y dari 0% y/y. (marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
AUD Retail Sales, ECB’s Nagel speaks, UK Financial Markets Closed for Summer Bank Holiday
Selasa
US CB Consumer Confidence, JPY Unemployment, Informal Meeting of EU Defense Ministers in Spain
Rabu
US Q2 GDP Preliminary, US Pending Home Sales, AUD CPI, AUD Building Approvals, EUR Economic Confidence, EUR Consumer Confidence, EUR German CPI, EUR Spain CPI, Bank of China Earnings
Kamis
US Initial Jobless Claims, US Personal Spending and Income, CNY Manufacturing PMI, CNY Non-Manufacturing PMI, EUR CPI, EUR Unemployment, EUR France GDP, EUR France CPI, EUR German Unemployment, JPY Industrial Production, JPY Retail Sales, ECB’s Schnabel speaks, ECB de Guindos speaks, BOE Huw Pill speaks
Jumat
US Unemployment Rate, US Nonfarm Payrolls, US ISM Manufacturing, CAD GDP, CNY Caixin Manufacturing PMI, EUR Final Manufacturing PMI (EZ, GER, Fra), UK Final Manufacturing PMI, Fed’s Collins speaks, JPY Capital Spending
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Kabar baiknya adalah data PMI Eropa minggu lalu membuat tekanan pada ECB relatif berkurang. Tapi kabar buruknya adalah ECB tetap dalam jalur kenaikan suku bunga sehingga potensi resesi di Eropa sepertinya tetap membayangi. Weekly ditutup bearish dan mulai sedikit mendekati support psikologis 1.07700 di mana level terendah berada di 1.07650. Tapi dengan kondisi ini peluang bearish semakin terbuka untuk lanjut minggu depan. Candle daily mungkin memberi sedikit harapan untuk pembukaan hari Senin yang berpotensi rebound. Ini didukung oleh kondisi RSI yang menunjukkan area oversold. Tapi sayangnya candle bukan memberi sinyal reversal melainkan spinning top di mana secara teknis candle ini berarti ‘wait and see’ dan cenderung imbang antara lanjut turun atau rebound lebih dulu. Penembusan di bawah 1.07650 akan membuka peluang lanjut turun ke 1.06660 atau lebih jauh. Kenaikan di atas 1.08407 membuka peluang untuk rebound tapi resistance 1.09000 kemungkinan menghalau kenaikan tersebut terlalu tinggi.
Resistance : 1.08600, 1.09400, 1.10300
Support : 1.07200, 1.06343, 1.04598
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Candlestick Weekly ditutup bullish dan bentuk candle lebih pendek real bodynya dengan tail atas lebih panjang, bisa dianggap sebagai inverted hammer. Ada harapan untuk rebound mengingat penurunan yang terjadi dalam 2 minggu terakhir. Tapi posisi bullish masih harus berjuang lewati 32285, dan penurunan di bawah 31380 masih tetap mengancam.
Resistance : 31800, 32300, 32600
Support : 31485, 31255, 31000
Outlook : Bullish
HANGSENG: Weekly candle memberi harapan untuk reversal dengan posisi candle bullish meskipun real body kecil. Secara teori ini mungkin candle reversal yang dibutuhkan. Tapi sejauh apa tingkat keberhasilan akan bergantung juga pada kondisi fundamental. Pasar masih menunggu apakah ada tanda-tanda untuk stimulus atau tidak. Selama China belum gelontorkan stimulus fiskal, maka kekhawatiran masih membayangi sehingga peluang untuk kenaikan lebih lanjut berpotensi terbatas. Resistance 18500 bisa membuka harapan untuk naik tinggi jika mampu tembus.
Resistance : 18229, 18509, 18700
Support : 17500, 17387, 16823
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Candle Weekly ditutup bearish tapi tail bawah relatif lebih panjang dibanding tail atas sehingga peluang reversal kemungkinan ada harapan dari candle hammer tersebut. Tapi di sisi lain, kenaikan juga masih cenderung diragukan bisa maksimal setidaknya sampai data NFP dirilis di hari Jumat. Resistance akan berada di 34733 dan juga 35450 akan menjadi tujuan utama. Selama tidak mampu menggapai 35450 sepertinya kenaikan masih akan relatif terbatas dan tetap dibayangi potensi tekanan kembali. Di sisi lain, penurunan di bawah 34000 akan memberi tekanan lebih dalam dan serius sehingga support 33800 akan menjadi pertahanan terakhir dan jika sampai ditembus, maka pola penurunan akan terus menggerus saham hingga kembali ke kisaran 33500 atau paling parah 33000. Laporan inflasi PCE di tengah minggu depan kemungkinan bisa membantu sedikit menahan penurunan, itupun jika data dirilis lebih lemah dari ekspektasi. Sebaliknya jika data lebih tinggi, maka tekanan tetap lanjut. Secara keseluruhan, Jackson Hole tidak mengungkap hal baru, bahkan ekspektasi kenaikan suku bunga September tetap pada peluang 20% dibanding November yang naik peluangnya di atas 50%. Dengan demikian sentimen positif cenderung menjaga harapan tersebut bahwa risk asset masih punya harapan kembali naik. Daily setidaknya terbantu dengan munculnya Piercing pattern.
Resistance : 34479, 34720, 35000
Support : 34200, 34000, 33850
Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Weekly ditutup oleh candle hammer sehingga pola sebelumnya yang dicurigai sebagai Evening Star berpotensi melemah dan ada peluang untuk oil kembali menguji zona 82/83. Di sisi daily jauh lebih kondusif bagi bullish setelah 3 candle terakhir cenderung ditutup dengan pola Morning Star. Tapi ingat bahwa area 82/83 adalah area yang harus ditembus berikutnya supaya membuka peluang kenaikan lanjutan yang sempat tertahan. Sementara penurunan di bawah 77.58 tidak diharapkan. Tapi jika tembus, maka area 75 dan 74 akan menjadi support psikologis yang berarti jika sampai tembus, akan fatal terhadap kemungkinan penurunan lebih lanjut. Pasar minyak tetap berharap dari OPEC+ maupun Arab Saudi secara khusus dalam hal pemangkasan produksi tambahan secara sukarela.
Resistance : 81.72, 83.17, 85.38
Support : 78.87, 76.00, 73.85
Outlook : Bullish
GBPUSD: Bearish Engulfing Weekly Ancam Tekanan Lanjutan!
Weekly sama sekali tidak memberi harapan untuk kenaikan di atas 1.27500. Bahkan kenaikan terakhir di hari Jumat tertahan di 1.26500an, lalu tertekan sampai 1.25460. Ini adalah zona yang tetap bertahan di bawah neckline dari Head & Shoulders di grafik Daily sehingga kemungkinan arah penurunan jauh lebih terbuka. Itu pun dengan catatan tidak ada kenaikan di atas 1.26600an kembali yang berpotensi gagalkan pola H&S. Dengan bearish engulfing di Weekly, Head & Shoulders Daily, maka tekanan mulai mengancam untuk ke area 1.24400 atau lebih parah. Tidak ada data ekonomi yang bisa diharapkan.
Resistance : 1.26200, 1.27350, 1.28400,
Support : 1.25480, 1.24440, 1.23000
Outlook : Strong Bearish
GOLD: Bullish Engulfing Weekly, Nasib Ditentukan NFP!
Secara Weekly, candle menunjukkan candle ditutup oleh bullish dan 2 candle terakhir cenderung membentuk pola bullish engulfing. Ini berarti ada harapan untuk kenaikan lanjutan setelah hari Jumat pasca pernyataan Powell di Jackson Hole mampu ditutup rebound dan tetap berada di atas 1900. Level 1924 – 1932 tetap menjadi salah satu penentu bagi Bullish. Selama tidak ada penembusan di atas 1932, maka tekanan di bawah 1900 juga masih tetap terbuka. Bahkan zona support psikologis 1884/1886 akan menjadi area pertahanan terakhir yang harus dicermati. Nasib Bullish akan bergantung pada data NFP seperti yang dikatakan Powell bahwa kebijakan Fed berikutnya akan bergantung data. Jika NFP kuat, maka tekanan di bawah 1884 sangat terbuka. Tapi jika NFP lemah, dorongan di atas 1932 bisa diharapkan, dan 1960 maupun 1985 akan menjadi area terakhir yang harus dicermati.
Resistance : 1915.00, 1932.00,1945.07
Support : 1900, 1884.00, 1869.40
Outlook : Bullish
USDJPY: ‘Spekulan’ Uji Kesabaran BOJ, Waspada 148!
Weekly candle ditutup bullish dan belum ada pertanda akan terjadinya intervensi. Kemungkinan pasar masih akan waspada memasuki teritori 146 – 148, bahkan highlight di kisaran 150/151 seperti yang tercatat di Oktober 2022. Bearish divergence Weekly bisa diharapkan, jika memang RSI tidak lebih tinggi dari puncak sebelumnya. Bahkan bukan mustahil double top di Daily bisa sedikit meredam kenaikan. Tapi selama US Treasury Yield naik saat NFP dirilis, maka USDJPY akan berpeluang tetap naik dan uji area 148/150.
Resistance : 147.550, 148. 80, 151.92
Support : 145.280, 144.528, 142.477
Outlook : Bearish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.25788 | 1.27322 | 1.24366 | 1.16130 |
EURUSD | 1.07943 | 1.08720 | 1.06849 | 1.00480 |
USDJPY | 146.413 | 145.376 | 139.303 | 139.050 |
AUDUSD | 0.64017 | 0.64031 | 0.64985 | 0.68400 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1913.41 | 1888.52 | 1962.42 | 1711.20 |
CLSCID | 80.04 | 80.74 | 67.57 | 88.84 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 34365 | 34536 | 32947 | 31567 |
HSI | 17950 | 17887 | 18191 | 19822 |
NKI | 31755 | 31455 | 30760 | 27855 |
NASDAQ | 14969.75 | 14744.75 | 14292.25 | 12305.50 |
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.