Weekly Newsletter Ed. 168

Published on 09/10/2023

Periode: 11 – 15 Sep 2023 What to Expect from OIL? Pasar sepertinya belum menunjukkan dampak sepenuhnya dari pengurangan produksi ekstra yang dilakukan Arab Saudi. Tindakan Arab tersebut dapat menyebabkan pasar menjadi lebih ketat secara drastis karena eksportir minyak mentah utama dunia tersebut mempertahankan tingkat ekspornya tetap rendah. Di hari Selasa, Arab Saudi mengatakan akan ... Read more

Periode: 11 - 15 Sep 2023

What to Expect from OIL?

Pasar sepertinya belum menunjukkan dampak sepenuhnya dari pengurangan produksi ekstra yang dilakukan Arab Saudi. Tindakan Arab tersebut dapat menyebabkan pasar menjadi lebih ketat secara drastis karena eksportir minyak mentah utama dunia tersebut mempertahankan tingkat ekspornya tetap rendah.

Di hari Selasa, Arab Saudi mengatakan akan memperpanjang pemangkasan 1 juta bph sampai Desember. Rusia juga memperpanjang pengurangan ekspor sebesar 300K bph sampai akhir 2023.

Arab Saudi bisa melakukan pengetatan pasar sendirian di kuartal keempat, meskipun tanpa bantuan produsen lain di OPEC+ jika negara tersebut mempertahankan tingkat ekspor serendah mungkin seperti yang terjadi di bulan Agustus.

Sejauh ini, jumlah pasokan minyak Saudi di pelabuhan tujuan tidak banyak berubah. Hal ini bisa saja membodohi pasar dengan meyakini bahwa dampak pemangkasan pasokan dari Saudi tidak terlalu besar.

(oilprice)

Kenapa Investor Saham Harap-harap Cemas Data Inflasi?

Investor mulai mengalihkan fokus ke data inflasi minggu depan yang bisa menentukan jalur jangka pendek dari kenaikan di pasar ekuitas yang sempat goyah beberapa minggu terakhir. Tanda-tanda perekonomian AS di jalur yang disebut soft landing berhasil membantu mendorong kenaikan S&P 500 16% ytd.

Tenaga Kerja Yang Kuat

Data ketenagakerjaan minggu lalu menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat. Meskipun hal tersebut tidak cukup kuat untuk memicu kekhawatiran bahwa Fed perlu menaikkan suku bunga lebih banyak dalam upayanya melawan inflasi.

Data CPI minggu depan kemungkinan perlu mencapai tingkat keseimbangan yang sama. Angka yang terlalu tinggi bisa menimbulkan kekhawatiran bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama atau menaikkan suku bunga lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang. Hal tersebut tentunya tidak akan mendukung investor untuk mempertahankan saham setelah penurunan yang dipicu sektor teknologi saat S&P 500 anjlok sekitar 5% dari level tertinggi musim panas.

Tanda-tanda inflasi yang lebih tinggi akan membebani banyak perusahaan dengan pertumbuhan megakapitalisasi yang mendorong rally tersebut, menurut Michael Purves, kepala Tallbacken Capital Advisors.

Kebijakan Suku Bunga Fed

Investor yang mencoba menilai kebijakan Fed berikutnya juga akan mengamati data lain minggu depan termasuk PPI dan retail sales. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil di pertemuan 20 September. Tapi pasar juga memperkirakan peluang 44% kenaikan suku bunga di pertemuan November, naik dari 28% peluang bulan lalu. 

Direktur pelaksana perdagangan dan derivatif di Schwab Center for Financial Research mengatakan bahwa jika inflasi tinggi, maka kita akan melihat ekspektasi tersebut meningkat untuk September maupun November.

Optimisme di tengah Kehati-hatian

Para ahli strategi dan investor saat ini menaruh kepercayaan pada pasar meskipun pasar saham terbilang goyah baru-baru ini. Tapi ada juga yang lebih berhati-hati. Alasan untuk optimis adalah mencakup kinerja ekonomi AS yang relatif lebih baik dibanding Eropa maupun China. Kemudian resesi laba di antara perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan sudah berakhir.

Tapi, kekhawatiran perlambatan ekonomi di China dan juga kekhawatiran bahwa margin perusahaan AS akan menyusut, juga sudah membuat beberapa pelaku pasar percaya bahwa untuk mendapat lebih banyak keuntungan dari saham akan menjadi lebih sulit.

S&P5 500 turun sekitar 5% dari level tertinggi bulan Juli. Hal ini membuat valuasi saham menjadi lebih menarik karena kecilnya kemungkinan resesi dalam waktu dekat, menurut Jonathan Golub, ahli strategi ekuitas senior di Credit Suisse Securities.

Tapi, semua akan kembali bergantung pada inflasi. Jika inflasi melemah lebih lanjut, maka cukup beralasan untuk melihat saham naik karena inflasi yang lebih lemah pada akhirnya akan mendorong Fed untuk menghentikan kenaikan suku bunga, dan pada waktunya menurunkan suku bunga di tahun berikutnya. (reuters)

us-fed

Minggu Berat! Inflasi dan Retail Sales AS dan China, GDP Inggris, dan Keputusan Suku Bunga ECB jadi fokus!

Setelah data ISM Services AS dan klaim pengangguran dirilis kuat, pasar kini tertuju pada data penjualan ritel dan juga inflasi CPI AS minggu depan. Keduanya bisa menjadi indikasi yang lebih jelas apakah perekonomian AS masih cukup kuat atau tidak. Meski inflasi utama diperkirakan meningkat seiring lonjakan harga bensin, tapi inflasi inti diharapkan menunjukkan penurunan. Data akan menjadi pertimbangan konsensus kebijakan moneter Fed berikutnya. Sementara China juga akan merilis data retail sales untuk melihat konsumsi domestik. Inflasi China dirilis sedikit lebih rendah dari ekspektasi, tapi mulai menunjukkan peningkatan dibanding bulan sebelumnya. PBOC juga diharapkan mempertahankan suku bunga pinjaman menengah 1 tahun setelah pemangkasan sebelumnya. Sementara Inggris akan mencermati data pertumbuhan ekonomi GDP. Serta Eropa akan fokus dengan keputusan suku bunga ECB yang diperkirakan mempertahankan suku bunganya.

Fokus Pekan ini:

Beberapa data ekonomi AS yang dirilis minggu lalu sedikit mematahkan narasi yang menyebutkan bahwa perekonomian AS berada di fase melambat. ISM Services dan klaim pengangguran cenderung menunjukkan tanda-tanda bahwa pasar pekerjaan AS masih kuat. Hal ini yang membuat dolar menguat di antara mata uang lainnya.

Sementara pasar minyak mentah kembali menjadi salah satu faktor kekhawatiran bahwa inflasi kemungkinan tetap melekat dan sulit turun jika harga minyak tetap naik. Pasar akan mencermati data inflasi AS minggu depan untuk melihat peluang apakah Fed akan menambahkan kenaikan suku bunga di tahun ini di pertemuan FOMC 19 – 20 September mendatang.

Di sisi lain, BOE mengisyaratkan perdebatan suku bunga yang seimbang di pertemuan berikutnya. BOE akan menunggu sampai 21 September. Inflasi Inggris sama sekali tidak terkendali, tapi memang menurun dengan cepat. Jika MPC yakin bahwa inflasi akan kembali ke angka 2% secara berkelanjutan, maka pasar tenaga kerja akan menjadi kuncinya sehingga kemungkinan besar fokus yang lebih besar berikutnya tertuju pada sektor tenaga kerja.

AS

Minggu depan terfokus pada laporan CPI AS dan data retail sales. Jika permintaan barang AS tidal terlalu melemah dan inflasi meningkat, maka ekspektasi kenaikan suku bunga pada pertemuan November sangat mungkin akan menjadi konsensus.

Laporan inflasi kemungkinan tidak terlalu jelas karena secara umum inflasi kemungkinan akan meningkat karena melonjaknya harga bensin. Tapi inflasi inti diperkirakan dirilis dengan angka yang lebih lemah. Moderasi belanja konsumen akan menjadi tema di saat warga Amerika berhadapan dengan harga energi yang lebih tinggi, peningkatan tingkat utang, dan melemahnya indeks kepercayaan.

Investor juga akan mencermati data yang akan dirilis Universitas Michigan di hari Jumat. Ekspektasi inflasi 1 tahun kemungkinan turun dibandingkan bulan Agustus sebesar 3.5%. Tidak akan ada pembicara Fed karena mereka memasuki periode blackout dimulai Sabtu ini sampai setelah pengumuman kebijakan suku bunga tanggal 20 September.

EU

ECB akan bertemu minggu depan dan saat ini masih belum jelas keputusan apa yang akan diambil. Refinitiv memperkirakan 65% peluang untuk mempertahankan suku bunga, dan mungkin akan menandai akhir dari siklus pengetatan. Meski demikian, bukan berarti ECB akan mengatakan hal tersebut, karena ekspektasinya berbeda.

Ada kemungkinan komite akan mendorong keputusan lain dan saat ini data diperkirakan akan membaik meskipun tetap akan lebih sulit untuk keluar menggunakan kebijakan ala Federal Reserve. Pada akhirnya semua akan bergantung pada proyeksi yang akan dirilis bersamaan dengan keputusan tersebut.

Selain survei ZEW di hari Selasa, minggu depan hanya akan merilis data tingkat tiga.

Inggris

Minggu depan diperkirakan menjadi minggu yang besar bagi Inggris jelang pertemuan MPC berikutnya, 21 September. Andrew Bailey dan rekan-rekan pekan lalu mengisyaratkan bahwa keputusan tersebut berimbang dan bukan kesimpulan yang diharapkan banyak orang.

Pasar memperkirakan peluang kenaikan lebih dari 70% dan lebih dari 50% kemungkinan kenaikan berikutnya di bulan Februari.

Jika apa yang mereka katakan benar, maka laporan pasar tenaga kerja di hari Selasa bisa menjadi sangat berpengaruh karena kelonggaran lebih lanjut bisa memberi kepastian yang dibutuhkan bahwa langkah-langkah di masa lalu berhasil dan mungkin tidak diperlukan lagi.

Huw Pill akan berbicara di hari Senin, dan Catherine Mann akan hadir di Kanada di hari Selasa. GDP hari Rabu juga bisa menjadi hal yang menarik, dan sisanya kurang berpengaruh.

China

Data inflasi harga konsumen dan produsen bulan Agustus dirilis di hari Sabtu, di mana inflasi tahunan dirilis 0.1% y/y di bawah ekspektasi 0.2%, tapi menunjukkan peningkatan dibanding bulan sebelumnya -0.3% y/y. Sementara bulanan berada di 0.3% m/m sesuai ekspektasi, dan sedikit naik dibanding bulan sebelumnya 0.2% m/m. Sementara inflasi produsen berada di -3.0% sesuai ekspektasi, dan menguat dibanding sebelumnya -4.4% y/y.

Faktor deflasi sepertinya sedikit berkurang dibanding sebelumnya, tapi masih bermasalah di sisi produsen. Ini menandakan perbaikan bulan kedua berturut-turut dari tekanan deflasi yang terus menerus pada harga-harga di tingkat pabrik sejak November 2022.

Data penting lainnya fokus ke pinjaman baru Yuan dan jumlah uang beredar M2 untuk Agustus yang dirilis hari Senin. Hal ini akan memberi gambaran apakah perekonomian China sedang tergelincir dalam perangkap likuiditas meskipun ada stimulus moneter dan fiskal yang ditargetkan saat ini.

Indeks harga perumahan, produksi industri, penjualan ritel dan tingkat pengangguran bulan Agustus akan dirilis hari Jumat. Retail diperkirakan seidkit meningkat. Pelaku pasar juga akan terus mencermati angka pengangguran kaum muda bulan Agustus setelah laporan sebelumnya di bulan Juli dihentikan sementara oleh Biro Statistik sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sebelumnya angka tersebut meroket ke rekor tertinggi 21.3% di bulan Juni, sekitar 4 kali lebih tinggi dibanding tingkat pengangguran nasional 5.3%. PBOC diharapkan mempertahankan suku bunga MLF di hari Jumat 2.50% setelah pemangkasan sebelumnya 15 bps.

Jepang

Indeks Tankan Reuters di hari Rabu diperkirakan sedikit berkurang ke level +10 di bulan September. Indeks harga produsen bulan Agustus di hari Rabu juga diperkirakan sedikit turun ke 3.2% y/y dari 3.6% di bulan Juli. Dan pesanan mesin bulan Juli kemungkinan turun lebih lanjut. (marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

JPY M2 Money Stock, EU Economic Forecast, BOE Huw Pill speaks, BOE’s Mann speaks

Selasa

AUD Consumer Confidence, GER ZEW Survey, SPA CPI, UK Jobless Claims, UK Unemployment

Rabu

US CPI, EZ Industrial Production, JPY PPI, UK Industrial Production, EU President von der Leyen speaks

Kamis

US Retail Sales, US PPI, US Business Inventories, US Initial Jobless Claims, AUD Unemployment, ECB rate decision, JPY Machinery Orders, JPY Industrial Production, UAW deadline

Jumat

US Industrial Production, US Michigan Consumer Sentiment, US Empire Manufacturing Index, CAD Existing Home Sales, CNY Property Prices, CNY Retail Sales, CNY Industrial Production, FRA CPI, JPY Tertiary index, NZD PMI

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Candlestick Weekly ditutup bearish dan lebih rendah dibanding level minggu sebelumnya. Hal ini memungkinkan penurunan lebih lanjut di pergerakan minggu depan. Support 1.06343 dan 1.05150 menjadi target penurunan terdekat, sementara jika tembus maka lebih besar peluang untuk menuju 1.04044. Di sisi kenaikan, resistance akan berada di 1.08640 dan jika berhasil ditembus akan lanjut kembali ke zona 1.10830. Di sisi fundamental, kebijakan ECB menjadi penggerak utama minggu depan. Keputusan mempertahankan suku bunga sesuai ekspektasi kemungkinan akan membuat Euro tetap berada di sisi penurunan. Kenaikan berpotensi terbatas. Tapi di sisi lain, euro juga akan dipengaruhi oleh data Inflasi AS. Jika data inflasi memberi dukungan penguatan dolar, maka Euro akan tertekan lebih kuat. Tapi jika data inflasi melemahkan dolar, maka sehari sebelum pengumuman ECB, euro berpotensi menguat lebih dulu dan diharapkan tetap di bawah 1.08640.

Resistance :  1.07200, 1.08600, 1.09400

Support :  1.06380, 1.05151, 1.04044

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Candlestick Weekly ditutup oleh dark cloud cover sehingga peluang penurunan cukup besar. Support 31860 akan menjadi tujuan terdekat, dan resistance 33145 menjadi wajib tembus jika ingin menggagalkan potensi tekanan tersebut. Di sisi lain, pergerakan saham di AS juga akan menjadi cerminan bagi Asia. Jika Wall Street bergerak positif setelah inflasi, maka Asia juga mengikuti. Sebaliknya, jika Wall Street bergerak negatif setelah inflasi, maka Asia pun turun.

Resistance : 32845, 33000, 33460

Support : 32300, 31800, 31485

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Weekly candle kembali ditutup bearish. Tampaknya data ekonomi tidak mampu mendorong naik lebih tinggi dan gagal di bawah 19000. Support 17961 kembali menjadi rujukan. Bahkan jika tekanan negatif terus mengganggu, maka potensi penurunan berikutnya melirik 17542. Data inflasi AS juga akan menjadi cerminan bagi saham global. Kenaikan tetap terbuka, tapi selama tidak mampu naik di atas 18890, maka kenaikan bersifat terbatas.

Resistance : 18386, 18509, 18700

Support : 18000, 17500, 17387

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones: Candle Weekly ditutup bearish dan kenaikan yang sebelumnya diharapkan gagal terjadi maksimal. Kini support 34315 dan 34060 cukup terbuka untuk kembali disentuh atau bahkan ditembus. Terutama hal ini berkaitan dengan data inflasi AS yang akan dirilis hari Rabu. Jika inflasi kembali naik tinggi, maka saham berpeluang turun karena kekhawatiran penambahan kenaikan suku bunga Fed menekan sentimen pasar. Sebaliknya, jika inflasi dirilis lebih rendah, maka saham bisa naik dan resistance 34964 atau pun 35160 bisa disentuh, atau bahkan ditembus. Semua fokus akan mengarah pada data inflasi tersebut. Meski demikian, laporan rilis iphone 15 kemungkinan akan menopang saham terutama sektor teknologi. Ini dengan harapan bahwa rilis gadget tersebut disambut positif pasar dan pembelian melonjak melebihi ekspektasi.

Resistance : 35000, 35200, 35450     

Support :  34315, 34060, 33800

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Weekly ditutup oleh bullish, dan nampaknya kita semakin terbuka untuk mendekati level 90-an dalam waktu dekat. FR 38.2% 93.53 akan berpotensi menjadi target berikutnya. Sementara gagal tembus 88 akan membuat oil terkoreksi ke zona 82. Namun demikian, Daily menunjukkan kondisi divergence bearish sehingga peluang koreksi turun kemungkinan masih membayangi, dan zona 84 adalah zona terdekat untuk koreksi tersebut. Selama level 82 tidak ditembus, maka pergerakan diharapkan akan berada di kisaran 82 – 90 dalam waktu dekat, atau bahkan bisa melebar hingga kisaran 93/94. Di sisi lain, penguatan dolar akan menjadi masalah bagi harga oil. Dolar yang menguat akan membuat nilai oil terlalu mahal untuk konsumen. Dan kondisi tersebut harus menunggu data inflasi AS di hari Rabu. Jika dolar kembali melemah, maka harga minyak diperkirakan bisa kembali naik dan sesuai target menuju area 93/94.

Resistance : 89.82, 91.98, 93.53

Support :  86.14, 84.88, 81.72

Outlook : Bullish

GBPUSD: MA50 Weekly Incaran Berikutnya?

Weekly ditutup turun dan kali ini berada di bawah 1.25000. Area yang cukup rendah setelah tekanan berkali-kali dalam 1 bulan terakhir. Tekanan berikutnya berpotensi lanjut jika support 1.23069 ditembus. MA 50 Weekly adalah zona yang berpotensi besar untuk dituju dan berada di 1.22554. Sebaliknya, di sisi kenaikan ada resistance 1.26413 menanti. Dan jika tembus, cukup terbuka peluang untuk menggapai 1.27400 kembali. Di sisi lain, dampak dari data ekonomi juga perlu diperhatikan, dan Inggris akan merilis data GDP. GDP yang lemah berpeluang tetap menekan Pound.

Resistance : 1.25000, 1.26200, 1.27350

Support  :  1.23069, 1.22554, 1.20696

Outlook : Bearish

GOLD: Weekly Tutup Bearish,1885 vs 1950 Tergantung CPI AS!

Kenaikan di hari Jumat kemarin tertahan tepat di zona 1929/1930 yang sebelumnya juga sempat menjadi rintangan sebelum berhasil tembus ke 1952. Kini area tersebut kembali menjadi area rintangan pertama yang harus ditembus minggu depan sebelum bertemu dengan rintangan zona berikutnya 1950/1952 yang juga dikenal cukup kuat. Di sisi support, 1912/1914 adalah zona pertama yang menjadi rintangan, dan 1885/1887 adalah zona berikutnya yang harus dicermati. Kedua area akan bergantung dari data inflasi CPI yang dirilis Rabu. Candle weekly ditutup bearish tapi menyisakan 1 level support 1912 yang menjadi penghalang. Sementara kondisi Daily juga sedikit dibantu oleh MA 200. Jika inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, kemungkinan kita melihat kembali zona di bawah 1900, dan 1885 akan menjadi benteng terakhir yang sangat fatal jika ditembus karena bisa mengirim emas ke zona terendah 1840-an atau bahkan 1809. Tapi jika inflasi lebih rendah dari perkiraan, maka kita bisa melihat kembali pantulan ke zona 1950-an atau sedikit lebih tinggi 1965.  

Resistance : 1932.00,1952.73, 1965

Support :  1914.00, 1902.56, 1884.69

Outlook : Bearish

USDJPY: 150 vs 145? Semua Tergantung Yield AS!

Weekly candle ditutup bullish dan menunjukkan sulitnya tembus zona 145 jika tanpa pendukung yang jelas. Satu-satunya kesempatan minggu depan adalah inflasi AS. Jika dolar tertekan setelah inflasi, Yield AS kemungkinan turun dan USDJPY dengan mudah ikut tertekan tanpa harus intervensi. Waspada zona 148 dan juga memasuki 150! Support kuat tetap di 146.08

Resistance : 148. 800, 150.000, 151.920

Support :  146.086, 145.280, 144.528

Outlook : Bearish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.246441.258501.269451.11620
EURUSD1.069891.077201.090980.98040
USDJPY147.797146.206144.319144.760
AUDUSD0.637480.644420.665980.64020
COMMODITIES
XAUUSD1919.051939.731918.261662.40
CLSCID87.2186.0070.4479.70
INDEKS SAHAM
DJI34604348593460828821
HSI18147182951880317205
NKI32515327153346026010
NASDAQ15312.5015511.7515315.7511058.75

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.