Weekly Newsletter Ed. 170

Published on 09/23/2023

Periode: 25 - 29 Sep 2023

What to Expect from OIL?

Harga minyak mentah WTI sedikit terkoreksi meskipun berhasil ditutup rebound di sesi perdagangan hari Jumat. Secara tidak terduga, dengan banyaknya fundamental yang mendukung bullish, harga minyak mentah justru turun karena aksi ambil untung dan kekhawatiran ekonomi terbaru yang dipicu oleh komentar Fed baru-baru ini.

Pengumuman Rusia secara tiba-tiba yang melarang ekspor bahan bakar menambah tekanan pada harga. Tapi potensi tantangan ekonomi di negara-negara Barat berperan penting menjaga harga tidak melonjak.

Brent maupun WTI mengalami fluktuasi minggu lalu, menempatkan posisi trader membukukan keuntungan. Keputusan Rusia yang menghentikan ekspor bensin dan solar berdampak pada melonjaknya harga minyak pemanas berjangka hampir 5%. Hal ini bisa berdampak pada pasar minyak mentah dan lanjut mendorong kenaikan.

Sementara itu keputusan Fed mempertahankan suku bunga tapi memberi sinyal bahwa ada potensi kenaikan di akhir tahun, membuat pasar berpikir potensi terhambatnya pertumbuhan ekonomi.   Ini berarti melemahnya permintaan bahan bakar. Sejalan dengan hal tersebut, dolar AS mencapai level tertinggi yang belum pernah terjadi sejak awal Maret sehingga minyak menjadi lebih mahal bagi mereka yang tidak menggunakan dolar.

(oilprice)

Minyak Menuju $100 per barel! Apa Penyebabnya?

Tidak dipungkiri upaya transisi energi, termasuk penurunan investasi dalam produksi hidrokarbon, berkontribusi pada kenaikan harga minyak dan peningkatan ketergantungan pada bahan bakar fosil sebagai cadangan. Harga minyak mentah WTI beranjak naik mendekati level $93 per barel.

Proyeksi Goldman Sachs, Lirik $100?

Minggu lalu Goldman Sachs kembali menaikkan target proyeksi harga minyaknya menjadi $100. Bank menyebut bahwa produksi OPEC yang lebih rendah dan permintaan yang lebih tinggi menjadi alasan di balik semua itu dan secara keseluruhan lebih dari sekedar mengimbangi pasokan AS yang jauh lebih tinggi.

Harga rata-rata bahan bakar di AS per 20 September berada di $3.875, sedikit lebih rendah dibanding hari sebelumnya, tapi $0.20 lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Pembelian Kendaraan Listrik Melambat

Meskipun harga bahan bakar lebih tinggi, tapi pembelian kendaraan listrik justru menunjukkan perlambatan, bukan meningkat. Di Eropa, deindustrialisasi di Jerman bukan berita baru. Industri mobil bersiap untuk hadapi serbuan kendaraan listrik Tiongkok. Brussel sedang mencoba membangun rantai pasokan transisi energi di awal.

Sementara di AS pengembang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai membatalkan proyek di AS dan Eropa, bahkan pengembang tenaga surya di UE mengeluhkan harga panel China yang murah.

Di sisi lain, perusahaan minyak dan gas terus mencatatkan keuntungan besar di mana investor kembali mencintai hidrokarbon. Transisi energi justru menjadi bumerang.  Darren Woods, CEO Exxon dalam Kongres Perminyakan Dunia di Calgary mengatakan tidak perduli seberapa besar permintaannya, jika tidak mempertahankan investasi di industri tertentu, maka pasokan akan berkurang sehingga menyebabkan harga lebih tinggi. 

Itulah yang terlihat saat ini di Eropa dan Amerika. Karena adanya dorongan transisi, produsen minyak menjadi ekstra hati-hati dengan pertumbuhan produksi, selain tentunya mereka memprioritaskan keuntungan pemegang saham.

Perang Dagang Eropa – China

Pada dasarnya, Uni Eropa baru-baru ini mendeklarasikan perang dagang selektif terhadap China melalui pernyataan presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Hal ini dikarenakan impor China ke Eropa memukul produsen panel lokal untuk kendaraan listrik di Eropa yang menurut industri merugikan mereka.

China memperingatkan konsekuensi dari hal tersebut, di saat China sudah menjadi eksportir bahan bakar utama ke Eropa karena embargo bahan bakar Rusia.

Proyeksi Suku Bunga Netral Lebih Tinggi?

Harga energi di Eropa maupun Amerika Serikat tampaknya akan terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh transisi hidrokarbon ke listrik yang salah di kedua benua tersebut.

(oilprice)

shutdown

Data GDP dan Inflasi PCE AS di tengah lanjutan Aksi Mogok dan ancaman Government Shutdown, dan GDP Inggris

Minggu depan akan menjadi minggu sibuk lainnya setelah minggu lalu yang dipenuhi oleh keputusan kebijakan moneter bank sentral. Pejabat Fed akan bermunculan memberi pandangannya, demikian juga dengan Presiden ECB Christine Lagarde. Meski ECB dan BOE menahan suku bunga minggu lalu, tapi sejauh ini ECB yang memberikan isyarat paling jelas bahwa mereka akan mengakhiri siklus pengetatan, kecuali jika ada kejutan lainnya dari data ekonomi yang memburuk. Sementara keputusan BOE masih di sisi yang cenderung menunggu sehingga tidak memberi isyarat yang terlalu jelas. Di sisi lain, data GDP AS dan Inggris minggu depan menjadi 2 data yang disoroti pasar, termasuk inflasi PCE AS di tengah ancaman government shutdown yang diperkirakan semakin dekat. Dan Jepang akan fokus pada pernyataan para pejabatnya dan juga perdebatan kapan akan mengakhiri suku bunga negatif.

Fokus Pekan ini:

Minggunya bank sentral sudah berlalu dan BOJ mengakhiri agenda bank sentral di hari Jumat dengan tidak menghasilkan apapun. Ueda mencatat bahwa syarat untuk menghapus suku bunga negatif belum banyak perubahan. BOJ pertahankan kebijakan longgar dan menahan diri untuk tidak memberikan sinyal yang cukup jelas tentang sikap kebijakannya.

Dolar AS jelas bertahan, kecuali jika terjadi momen di mana pengurangan risiko dari kekhawatiran “suku bunga lebih tinggi lebih lama”. Pelemahan Yen belum usai dan tentunya segera memaksa para pejabat Jepang untuk bertindak.

Poin penting yang didapat minggu lalu adalah bahwa Wall Street mengantisipasi bahwa sentimen “suku bunga yang lebih tinggi lebih lama” tidak akan hilang dalam waktu dekat. Saham-saham kesulitan dengan kondisi suku bunga yang tinggi, pelemahan prospek global dan juga risiko harga minyak di level $100.

AS

Minggu depan akan menjadi minggu yang disibukkan oleh berbagai data ekonomi, di mana fokus akan tertuju pada konsumen dan juga inflasi pilihan Fed. Pendapatan pribadi di bulan Agustus diperkirakan meningkat karena pasar tenaga kerja yang kuat, sementara pengeluaran cenderung turun karena berakhirnya liburan musim panas. Pasar obligasi akan mencermati data inflasi. PCE diperkirakan memanas karena lonjakan harga energi, sementara PCE inti diperkirakan bertahan di laju bulanan 0.2%.

Wall Street masih akan mencermati pemogokan UAW dan kemungkinan Government Shutdown. Lalu juga diisi dengan pembicaraan bank sentral. Di hari Senin, Kashkari berdbicara di Wharton Schools. Selasa Bowman di acara Fed Communities tentang keterjangkauan perumahan sewa. Kamis berisi 4 acara, di mana Powell menjadi tuan rumah di balai kota dengan para pendidik dan pidato dari Goolsbee, Cook dan Barkin. Williams juga berbicara tentang kebijakan moneter di hari Jumat.

EU

ECB sudah memberi isyarat bahwa siklus pengetatan kemungkinan akan berakhir, kecuali jika ada kejutan data ekonomi yang memburuk. Minggu depan bisa menjadi ujian pertama, diawali dengan data inflasi HICP yang dirilis hari Jumat. Dengan kemajuan substansial yang sudah dicapai dan diperkirakan akan lebih banyak lagi kemajuan yang akan dicapai di tahun ini, sementara ekonomi melemah dan ancaman resesi jelas membuat para pembuat kebijakan gelisah. Sejumlah negara akan rilis data inflasi masing-masing di hari-hari menjelang data zona euro dirilis sehingga pasar akan mendapat gambaran yang cukup, tentang apa yang akan terjadi di saat rilis data hari Jumat. Pembicaraan bank sentral juga dicermati, terutama Christine Lagarde.

Inggris

Keputusan mengejutkan minggu lalu dari BOE yang memilih untuk mempertahankan suku bunga bank di angka 5.25%. Voting menunjukkan hasil 5 vs 4. Hal ini belum tentu menandai berakhirnya siklus pengetatan, tapi jika data membaik sesuai perkiraan MPC, maka hal tersebut bisa saja terjadi. Kejutan data negatif apapun antara saat ini dan awal bulan November kemungkinan akan berdampak sebaliknya. Data GDP kuartal 2 final menjadi satu-satunya data menonjol minggu depan.

China

Satu-satunya data yang akan dicermati adalah total laba industri bulan Agustus. Data diperkirakan akan berkontraksi lebih lambat di angka -10% y/y dibandingkan bulan sebelumnya -15.5% y/y.

Jepang

Risalah dari pertemuan BOJ akan dirilis di hari Rabu dan pelaku pasar akan mengamati setiap pernyataan ataupun pandangan pejabat BOJ tentang kondisi inflasi di Jepang, serta perdebatan tentang kelanjutan kebijakan suku bunga negatif.

Beberapa data lebih banyak dirilis di hari Jumat. Inflasi inti utama di Tokyo exclude makanan segar diperkirakan turun menjadi 2.6% y/y dari 2.8%. Ini berarti akan menjadi data yang melambat tiga bulan beruntun. Tapi, inflasi inti, exclude makanan segar dan energi, diperkirakan akan tetap sama di 2.6% y/y untuk bulan September. Dan data tersebut merupakan level tertinggi dalam 31 tahun.

Retail Sales bulan Agustus diperkirakan sedikit turun menjadi 6.6% y/y dari 6.8% bulan Juli. Kepercayaan konsumen di bulan September diperkirakan meningkat menjadi 37 dari 36.2 bulan sebelumnya.

(marketpulse).

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

GER IFO Business Climate, IAEA General Conference, US Fed’s Kashkari speaks, EUR ECB’s Villeroy speaks, EU Industry ministers meeting

Selasa

US New Home Sales, US CB Consumer Confidence, EUR ECB’s Lane speaks

Rabu

US Durable Goods, CNY Industrial Profits, BOJ Minutes from July’s Meeting

Kamis

US Initial Jobless Claims, US GDP, AUD Retail Sales, EUR EZ Consumer Confidence, GER CPI, SPA CPI, US Fed Jerome Powell hosts town hall meeting, US Fed’s Barkin speaks, US Fed’s Goolsbee speaks

Jumat

US Consumer Spending, US Michigan Consumer Sentiment, CNY Caixin Manufacturing PMI, CNY Caixin Services PMI, EUR CPI, FRA CPI, GER Unemployment, ITA CPI, JPY Unemployment, JPY Tokyo CPI, JPY Industrial Production, JPY Retail Sales, UK GDP, CNY China’s Golden Week’ Holiday start Sept 29 – Oct. 8, EUR ECB Lagarde speaks, US Fed’s Williams speaks

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Candlestick ditutup bearish dengan real body kecil warna hitam tapi memiliki tail atas lebih panjang dibanding tail bawah. Di sisi lain, pola expanding triangle cenderung mendeteksi pola sudah ada di bawah support untuk 4 minggu beruntun. Support 1.06000 akan menjadi penentu minggu depan. Penembusan di bawah zona tersebut akan membuka peluang penurunan lanjutan hingga 1.04598. Di sisi lain, kenaikan sepertinya relatif terbatas dan dianggap pullback, itu pun jika pernyataan Christine Lagarde minggu depan bisa mengangkat sentimen terhadap euro menjadi positif. Data ekonomi sepertinya kurang menguntungkan bagi Euro sehingga kenaikan di grafik daily pun berpotensi hanya sementara. Selama tidak berhasil naik di atas 1.07800, maka peluang bearish diperkirakan akan tetap dominan minggu depan.

Resistance :  1.07800, 1.08600, 1.09400

Support :  1.06000, 1.05151, 1.04044

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Candlestick Weekly ditutup bearish dengan real body panjang menutupi candle bullish minggu sebelumnya. Ini berarti pertanda penurunan akan tetap dominan. Posisi penurunan mengancam level 31860, dan penembusan lanjutan diharapkan. Sementara pembalikan ke atas hanya efektif jika mampu naik di atas 33000. Selama tidak terwujud, maka kenaikan hanya sekedar retest resistance atau menutupi gap sebelumnya.

Resistance : 32745, 33460, 33800

Support : 32000, 31800, 31255

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Weekly candle ditutup dengan hammer yang menandakan rejection di zona support. Ini bisa mendukung harapan double bottom yang mungkin sudah diinisiasi dari pantulan tinggi di hari Jumat. Jika double bottom konfirm, maka diperlukan kenaikan untuk ke level 18890, dan hal itu cukup besar rintangannya karena minggu depan hanya mengandalkan sedikit data China dan juga jelang libur panjang Golden Week di China. Waspada penurunan di bawah 17500!

Resistance : 18386, 18509, 18700

Support : 18000, 17500, 17387

Outlook : Bullish

CFD

Dow Jones: Candlestick Weekly ditutup oleh long bearish candle dan bisa dikategorikan sebagai bearish engulfing. Tekanan turun sangat potensial minggu depan. Support 33800 kemungkinan rintangan berikutnya, tapi diperkirakan akan mudah ditembus mengingat kekecewaan pasar terhadap sikap hawkish Fed kemarin sepertinya belum usai. Posisi bullish kian berat oleh pernyataan para pejabat Fed minggu depan. Tapi data ekonomi seperti PCE maupun GDP sepertinya bisa menjadi harapan, jika data memberi gambaran buruk tentang ekonomi AS. “Bad News is Good News” kelihatannya masih akan menjadi pedoman market merespon data ekonomi. Artinya, market saat ini butuh data yang lemah untuk mendapatkan harapan bahwa Fed sama sekali tidak memerlukan kenaikan suku bunga di bulan November. Resistance 35000 adalah level yang harus ditembus jika ingin saham berbalik positif. 

Resistance :  34700, 35000,35200     

Support :  34060, 33800, 33445

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Weekly candle ditutup hanging man dan ini berarti mendukung potensi koreksi yang memang dibutuhkan sejak kemarin pasca rally yang cukup besar dalam 4 minggu terakhir. Posisi kenaikan sementara diharapkan terhenti, dan support 86/87 sepertinya akan menjadi area wajar untuk koreksi. Tapi jika tembus, waspada dengan kembali di zona 83/84! Di sisi lain, bullish akan tetap mendapat dukungan dari kebijakan pembatasan produksi OPEC+ sehingga kemungkinan penurunan masih bersifat terbatas. Sementara posisi penurunan didukung oleh sikap bank sentral yang masih hawkish sehingga dolar berpotensi masih menguat dan itu berarti menjadi mahal bagi pembeli minyak yang tidak menggunakan dolar. Range pergerakan diharapkan bertahan di kisaran 85 – 93, dan penembusan di atas 93 adalah kabar bagus untuk komoditi minyak yang kemungkinan semakin dekat dengan zona 97 maupun 100.

Resistance : 91.98, 93.53, 97.63

Support :  89.92, 86.14, 84.88

Outlook : Bearish

tower-bridge-london

GBPUSD: Closed Di Bawah MA 50 Weekly, 1.2000 Semakin Dekat!

Senasib dengan Euro, data ekonomi yang lemah membuat pound juga tetap dalam tekanan bearish. Satu-satunya data GDP di hari Jumat, diperkirakan bisa memberi harapan rebound jika memang data membaik. Sebaliknya, semakin menekan GBP jika data dirilis lemah. MA 50 Weekly kini berada di 1.23027, dan harga minggu lalu ditutup di bawah MA 50 tersebut. Ini berarti semakin dekat dengan FR 38.2% Weekly 1.20696. Hal ini juga mendukung kelanjutan tekanan dari pola Head & Shoulders Daily chart. Selama tidak terjadi kenaikan di atas MA 200 Daily 1.24320, maka tren tetap turun.

Resistance : 1.23060, 1.24790, 1.26200

Support  :  1.21980, 1.20696, 1.18400

Outlook : Strong Bearish

GOLD: Inflasi PCE vs Efek Akhir Bulan, Support 1900 tetap Potensial!

Weekly sepertinya masih ragu untuk lanjutkan kenaikan, setelah posisi akhir ditutup oleh doji candle meskipun sempat naik cukup meyakinkan. Sayangnya penutupan di bawah 1932 juga berarti ancaman penurunan berikutnya masih cukup terbuka. Zona 1900 dan 1885 masih tetap berpeluang terjadi, terutama jika PCE minggu depan dirilis lebih baik dari ekspektasi. Tapi jika data dirilis lebih rendah, maka emas punya peluang kembali menguji level 1932 atau bahkan 1942. Data ekonomi akan tetap sensitif bagi emas dan dolar cenderung di atas angin saat ini. Hal baiknya, kita mungkin segera menemukan koreksi turun untuk dolar sehingga emas punya peluang untuk rebound.

Kabar buruknya, Fed speaker minggu depan berpotensi menghambat rebound apapun di emas, dan juga termasuk efek akhir bulan di mana dolar cenderung menguat karena permintaan.

Resistance : 1932.00,1952.73, 1974.55

Support :  1900.82, 1884.69, 1869.42

Outlook : Bullish

USDJPY: 150 Berpeluang Sebelum Turun di bawah 146?

Weekly candle masih menunjukkan posisi bullish dan daily lagi-lagi gagal ditutup turun. Hal ini dipicu oleh BOJ yang tetap pertahankan sikap longgar dan juga tidak ada pertanda BOJ maupun Kementerian Keuangan ambil langkah intervensi. Dorongan ke atas kali ini cukup terbuka dengan zona 150/151 mendekati high Oktober 2022 sangat mungkin dicapai lebih dulu sebelum akhirnya turun, dengan asumsi bahwa Kemenkeu Jepang akan bertindak saat Yen semakin lemah.

Resistance : 148. 800, 150.000, 151.920

Support :  147.49, 144.528, 142.477

Outlook : Bullish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.223611.238081.269451.11620
EURUSD1.064491.065941.090980.98040
USDJPY148.369147.828144.319144.760
AUDUSD0.643930.642910.665980.64020
COMMODITIES
XAUUSD1924.461923.061918.261662.40
CLSCID90.3291.1870.4479.70
INDEKS SAHAM
DJI34238349363460828821
HSI18091181801880317205
NKI32285330803346026010
NASDAQ14873.2515838.5015315.7511058.75

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.