Weekly Newsletter Ed. 174

Published on 10/22/2023

Periode: 23 - 27 Okt 2023

What to Expect from OIL?

Ketegangan di Timur Tengah dan eskalasi antara Israel dan Hamas ke dalam konflik regional yang lebih luas berpotensi memicu harga minyak mentah melonjak dan membuat komoditas diperdagangkan di harga $140 per barel menurut Ana Boata, kepala riset ekonomi di Allianz Trade di hari Jumat.

Boata mengatakan bahwa harga bisa meningkat dari angka $90 menjadi $140 pada puncaknya, bahkan mencapai rata-rata $120 di tahun 2024.

Boata menilai bank sentral kemungkinan lebih memilih menunggu dan melihat sebelum mereka memangkas suku bunga karena kondisi harga energi saat ini. Ini berarti juga membuat dunia berpotensi mengalami resesi, memperlambat pertumbuhan global menjadi hanya 2% (ambang batas kontraksi), dan merupakan setengah poin lebih rendah dari skenario awal.

Bahkan sebelum konflik, para analis minyak mulai menaikkan perkiraan harga minyak mentah untuk tahun 2023, tapi hanya segelintir dari mereka yang mengatakan minyak mentah akan menjadi $100, dalam survei yang dilakukan Reuters di bulan September. Saat itu, Brent masih diperdagangkan di harga $96. Jajak pendapat Reuters bulan September menunjukkan 42 ekonom dan analis saat ini melihat harga minyak mentah Brent rata-rata $84.09 per barel di tahun 2023, naik dari proyeksi bulan Agustus $82.45.

(oilprice)

Imbal Hasil Obligasi dan Minyak Bebani Saham?

Pasar saham AS anjlok di hari Jumat dan tercatat sebagai penurunan mingguan terburuk dalam sebulan pasca kenaikan imbal hasil Treasury dan juga naiknya harga minyak karena kekhawatiran perang di Timur Tengah. 

Penggerak Pasar

Melonjaknya imbal hasil Treasury AS melewati 5% berarti biaya pinjaman yang lebih tinggi yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Meskipun turun di hari Jumat, tapi dampak kenaikan di awal minggu masih terasa di pasar dan menyebabkan penurunan di pasar saham AS.

Tekanan jual berkelanjutan di pasar saham disebabkan para pedagang bearish khawatir bahwa pernyataan Ketua Fed Jerome Powell di hari Kamis berarti bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi dan Fed mungkin belum akan menurunkan suku bunga sampai akhir tahun depan. Powell terlihat tidak puas dengan data ekonomi yang kuat karena hal tersebut berpotensi menjaga inflasi tetap tinggi.  

Tekanan Ekonomi dan Valuasi Pasar Saham

Di hari Jumat, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan dia mendukung satu kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Ini berarti suku bunga federal fund akan naik ke kisaran 5.5% – 5.75%. Tapi di sisi lain Mester juga mengatakan bahwa meskipun Fed akan menaikkan suku bunga lagi, bank sentral sudah mendekati akhir fase kenaikan suku bunga.

Para investor ekuitas kini bergulat dengan meningkatnya imbal hasil Treasury jangka panjang selama siklus kenaikan suku bunga Fed yang memicu kekhawatiran atas risiko pembiayaan kembali di pasar kredit dan tekanan terhadap ekonomi dan valuasi pasar saham, menurut James Ragan, direktur riset manajemen kekayaan di D.A Davidson.

Dampak Perang

Perang antara Israel dan Hamas memasuki minggu kedua dan membebani para investor. Para investor masih khawatir eskalasi lebih lanjut dengan potensi invasi darat oleh militer Israel. Warga Palestina di Gaza melaporkan beberapa serangan-serangan berat di wilayah selatan di mana mereka diperintahkan mengungsi, dan sebuah kota besar Israel di bagian utara dekat perbatasan Lebanon juga mengungsi menurut laporan Associated Press di hari Jumat.

Siapkan Stimulus Baru

Para investor cemas ketegangan geopolitik tersebut mengancam suplai minyak, dan kenaikan harga minyak mentah berpotensi menambah tekanan inflasi, menurut Torres dari Interactive Brokers.

Minyak mentah WTI naik 0.30% minggu lalu meskipun di hari Jumat terjadi penurunan menjadi sekitar $88 per barel berdasarkan kontrak Desember.

Di sisi lain, Torress melihat risiko asimetris untuk S&P 500. Saat ini mungkin akan naik 5% dari level saat ini, tapi risiko penurunan lebih besar karena potensi penurunan bisa mencapai 15%.

Dengan musim laporan keuangan kuartal ketiga dari perusahaan saat ini sedang berlangsung, terlihat tanda-tanda bahwa perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat memberi harga yang lebih tinggi kepada para konsumen.

(marketwatch)

blocked-economy

‘Blackout period’ Fed, Pasar Fokus data GDP dan PCE AS, Keputusan ECB dan Restrukturisasi Country Garden China

Minggu depan akan menjadi salah satu minggu yang menarik untuk dicermati. Dengan Fed memasuki masa tenang sebelum keputusan suku bunga akhir bulan, pasar akan mencermati 2 data penting lainnya dari AS sebelum pertemuan Fed, yaitu GDP dan inflasi PCE. Data diperkirakan menunjukkan kenaikan pertumbuhan GDP yang signifikan, dan inflasi PCE mungkin sedikit naik. Tapi di sisi lain, pernyataan Powell minggu lalu diartikan para pelaku pasar sebagai sinyal dovish bahwa Fed kemungkinan lanjutkan jed suku bunga di pertemuan November. Sementara itu ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di pertemuan minggu depan sejalan dengan apa yang disampaikan di pertemuan terakhir ECB. Dan pasar akan mencermati perkembangan terbaru dari laporan restrukturisasi utang developer terbesar di China, Country Garden. Kekacauan restrukturisasi utang berisiko menyebabkan ketidakstabilan di China.

Fokus Pekan ini:

Sepertinya meningkatnya risiko geopolitik bisa membuat historis musiman S&P 500 yang positif untuk bulan Oktober dan November diabaikan. Imbal hasil obligasi 10 tahun AS hanya berjarak sedikit saja dari 5.20% dan penembusan di atasnya berarti membuka peluang naik ke 6.87%.

Rally aset berisiko seperti ekuitas global mulai menunjukkan isyarat goyah karena munculnya pesimisme yang berlebihan dalam hal pertumbuhan pendapatan di akhir 2022 menjadi optimisme yang berlebihan sejak Juni 2023, dan hal tersebut dipicu oleh status safe haven dari saham-saham teknologi berkapitalisasi besar di AS. Diperkuat juga dengan meningkatnya revolusi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).   

AS

Dengan  isyarat dari Ketua Fed Jerome Powell bahwa Komite Pasar Terbuka Federal akan mempertahankan suku bunga di pertemuan kebijakan berikutnya, Wall Street akan mencermati seberapa tinggi pertumbuhan yang akan mencapai puncaknya sebelum ekonomi mendingin di Q4.

Ekspektasi data GDP Q3 naik dari 2.1% menjadi 4.3%. Dan investor juga ingin melihat apakah laporan pendapatan maupun pengeluaran di bulan September tetap menunjukkan konsumen yang masih dalam kondisi solid. Kedua data diperkirakan akan menunjukkan kenaikan sebesar 0.4% secara bulanan.

Laporan keuangan dari beberapa perusahaan minggu depan datang dari 3M, Alphabet, Amazon, Barclays, BNP Paribas, Boeing, Boston Scientific, Chevron, Coca-Cola, Exxon Mobil, Ford Motor, General Electric, General Motors, Intel, IBM, Merck, Meta Platforms, Microsoft, Visa dan Volkswagen.

Sementara itu pemilihan ketua DPR AS yang baru masih diperebutkan di Partai Republik, dan Washington akan tetap menjadi sorotan.

EU

ECB kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah di pertemuan kebijakan minggu depan, sesuai dengan komunikasi yang disampaikan setelah pertemuan ECB terakhir di bulan September.

Pertanyaan bagi para trader adalah apakah bank sentral sudah selesai dengan kenaikan suku bunga atau akan tergoda untuk kembali menaikkan suku bunga.

Pergerakan imbal hasil obligasi baru-baru ini menunjukkan investor semakin menyukai ide kenaikan untuk waktu yang lebih lama. Cukup menarik untuk melihat apakah ECB akan membahas hal tersebut atau menyambut baik pergerakan baru-baru ini.

Flash PMI menjadi data yang menarik untuk diperhatikan untuk memberi gambaran apakah risiko resesi akan terjadi tahun depan.

Inggris

Data pengangguran yang tertunda dan survei Flash PMI menjadi fokus minggu depan. Ada ketidakpastian yang signifikan di Inggris mulai dari berlanjutnya penurunan inflasi yang diklaim oleh Gubernur Bailey akan turun tajam di bulan Oktober, sampai upah yang tinggi, retail sales yang lemah dan potensi melambatnya ekonomi.

Pengangguran Inggris sudah menunjukkan angka yang lebih tinggi saat ini dan mungkin memberi kenyamanan bagi BOE bahwa pertumbuhan upah segera normal kembali.

Penampilan dari para pejabat bank sentral minggu depan juga akan menarik dicermati.

China

Minggu yang sepi untuk China minggu depan karena market hanya akan mencermati rilis data laba industri year-to-date di hari Jumat. Data diperkirakan berkontraksi di tingkat yang lebih lambat -9% y/y dibandingkan -11.7% bulan sebelumnya.

Jangan lupakan Country Garden, developer swasta terbesar di China yang saat ini ada dalam situasi “gagal bayar teknis” pasca gagal melakukan pembayaran kupon jatuh tempo sebesar $15.4 juta dari obligasi luar negeri karena masa tenggang berakhir di 18 Oktober.

Fokus saat ini adalah negosiasi dengan para pemegang obligasi untuk restrukturisasi pembayaran kupon tersebut dan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menyampaikan blue print.

Di sisi lain, masa tenggang pembayaran kupon obligasi luar negeri yang tertunggak juga segera berakhir di tanggal 27 Oktober sebesar $40 juta. Perombakan utang Country Garden yang berantakan meningkatkan risiko sistemik dan ancaman stabilitas sosial di China.

Laporan keuangan penting yang perlu diperhatikan: CNOOC (Selasa), China Life Insurance (Kamis), Sinopec (Kamis), Guangzhou Automobile (Kamis), China Construction Bank (Kamis), Bank of China (Jumat), Ping An Insurance (Jumat).

Jepang

Flash PMI manufaktur dan jasa bulan Oktober akan dirilis di hari Selasa dengan manufaktur diperkirakan sedikit meningkat dari 48.5 menjadi 49. Sementara pertumbuhan jasa diperkirakan sedikit turun dari 53.8 menjadi 52.9.

Di hari Jumat, data inflasi utama Tokyo bulan Oktober diperkirakan akan menunjukkan CPI inti tetap di 2.5% y/y, tapi pertumbuhan CPI inti exclude makanan segar dan energi turun sedikit ke 2.2% y/y dari 2.4%. Ini akan menjadi pertumbuhan inflasi inti-inti paling lambat sejak Maret 2023. (marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

EUR Economic Confidence, EU Foreign Ministers meeting, JPY PM Kishida speaks

Selasa

US Flash PMI, EUR Flash PMI (EZ, GER, FRA), UK Flash PMI, UK Jobless Claims, UK Unemployment, UN Security Council discuss Middle East situation, EU expected unveils plans for wind energy industry, RBA Gov Bullock speaks, IEA releases its World Energy Outlook annual report

Rabu

US New Home Sales, AUD CPI, CAD Rate Decision, GER Ifo Business Climate

Kamis

ECB Rate Decision, US Advance GDP Q3, Earnings from Intel and Amazon, EU Leaders Summit, BOE’s Cunliffe speaks

Jumat

US Personal Spending and Income, US Michigan Consumer sentiment, US PCE Core Deflator, CNY Industrial Profits, JPY Tokyo CPI, Earnings from Exxon

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Candlestick weekly ditutup bullish dan membuka peluang untuk rebound minggu depan. Resistance 1.06780 akan menjadi sorotan pertama. Jika mampu tembus, seharusnya bisa mendorong kenaikan lebih tinggi hingga 1.07900 atau 1.08000. Tapi keputusan ECB minggu depan bisa menjadi penentunya. Jika ECB kembali isyaratkan menahan suku bunga, maka kemungkinan Euro bisa kembali turun. Tapi jika ECB menaikkan suku bunga, maka Euro punya peluang naik. Sementara kondisi geopolitik yang belum tuntas berpotensi menekan mata uang berisiko seperti euro. Terlepas dari peran data ekonomi internal euro, kondisi data ekonomi AS juga berpeluang mempengaruhi euro. Euro bisa gagal rally jika dolar menguat karena geopolitik atau data ekonomi yang cenderung menguat.  

Resistance :  1.06780, 1.07800, 1.08600

Support :  1.04044, 1.02830, 1.01062

Outlook :  Bullish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Negatifnya pasar saham AS membuat Nikkei juga ikut terpengaruh. Saham kemungkinan tetap terbebani dengan geopolitik dan juga kenaikan Imbal Hasil Treasury AS. Kondisi ini akan bertahan minggu depan dan mengancam penurunan berlanjut di bawah 31000, dan terbuka untuk kembali mendekati support 30255. Sementara kenaikan di atas 31900 bisa membuka harapan untuk memperkecil tekanan turun tersebut.

Resistance : 31540, 32200, 32525

Support : 31000, 30620, 30255

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Weekly candle ditutup bearish dan penurunan berpotensi berlanjut. Hal ini juga dipicu oleh kekhawatiran kekacauan dari gagalnya pembayaran utang Country Garden. Jika restrukturisasi utang gagal, maka risiko penurunan berlanjut, bahkan penurunan bisa saja tembus di bawah 16000. Sementara posisi ekonomi China yang melambat dan geopolitik kemungkinan menambah tekanan tersebut.

Resistance : 17387, 17673, 18000

Support : 17000, 16823, 16536

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones: Bearish Engulfing di Weekly chart mencerminkan potensi penurunan yang kemungkinan bisa berlanjut. Ketegangan Geopolitik dan naiknya imbal hasil Treasury AS menjadi faktor utamanya dan kelihatannya belum akan usai. Waspada penurunan di bawah 33000 yang bisa memicu turun lebih lanjut mendekati 32700 atau lebih rendah. Daily mungkin ada harapan untuk menjadi Double Bottom jika tidak tembus support 33000. Tapi hal ini akan gagal jika gap down terjadi di hari Senin karena kekhawatiran geopolitik yang masih membayangi. Terlepas dari kondisi tersebut, GDP dan PCE akan menjadi pemicu sentimen juga sebelum keputusan suku bunga Fed November. Waspada dengan potensi kemunculan 32700an!

Resistance :  33540, 33844, 34060     

Support :  33000, 32744, 32617  

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Weekly candle ditutup bullish sehingga peluang kenaikan di atas 93 masih terbuka. Bahkan bukan mustahil minggu depan 95 muncul jika kekhawatiran geopolitik tetap berlanjut. Meski Biden meminta Israel kembali menunda serangan, tapi warga Palestina di Gaza melaporkan serangan-serangan besar di darat yang dilakukan militer Israel. Hal ini memicu kekhawatiran eskalasi meluas di Timur Tengah. Support 85 akan menjadi area penentu yang bisa memicu penurunan lebih lanjut hingga 82 atau lebih rendah jika ditembus. Sementara resistance 93 dan 95 adalah area yang potensial selama kekhawatiran geopolitik tetap berlanjut

Resistance : 91.98, 93.53, 98.40

Support :  86.14, 84.88, 81.49

Outlook : Bullish

GBPUSD: MA 50 Kembali Dilirik, Retest atau Tembus?

MA 50 kali ini berada di 1.23683 dan berpotensi diuji karena candle Daily menunjukkan potensi rebound. Data ekonomi mungkin bisa membantu dorongan naik jika dirilis lebih baik dari ekspektasi. Tapi jika data hanya dirilis sedikit di atas ekspektasi, maka peluang kenaikan tersebut bisa saja relatif singkat. Terlebih candle Weekly ditutup oleh spinning tops dengan real body kecil. Potensi target penurunan masih bisa terjadi dan mengancam 1.20700, terutama selama geopolitik membayangi dan potensi data ekonomi AS yang masih solid.

Resistance : 1.22183, 1.23060, 1.24790

Support  :  1.20696, 1.18400, 1.17386

Outlook : Bearish

GOLD: Geopolitik vs PCE, Bullish Masih Kuat?

Candle weekly kembali ditutup bullish dan peluang kenaikan sepertinya belum akan berakhir. Terlepas dari posisi geopolitik, market akan mencermati data PCE sebagai indikasi lebih lanjut apakah Fed akan menahan suku bunga di bulan November. Satu sisi, naiknya imbal hasil treasury harus diwaspadai karena berpeluang menahan kenaikan emas. Geopolitik mungkin masih memicu kenaikan, tapi secara mendasar pernyataan Powell minggu lalu seharusnya menunjukkan dukungan untuk emas naik. Hanya saja efek akhir bulan mungkin akan lebih cepat terjadi dan bisa memicu koreksi yang diharapkan sebelum FOMC. Daily candle ditutup oleh shooting star sehingga potensi koreksi kemungkinan bisa terjadi, terutama jika geopolitik mereda. Waspada support 1940 dan 1930, dan resistance 2009 dan 2014 dalam waktu dekat!

Resistance : 1987.00, 1996, 2014

Support :  1952.73, 1930.00, 1915.00

Outlook : Bullish

USDJPY: Hanging Man Weekly, US Treasury Yield Tetap Ancam JPY!

Weekly ditutup kembali oleh hanging man sehingga ini menjadi ketiga kali berturut-turut dan peluang penurunan seharusnya bisa terjadi secara teknis. Namun, naiknya imbal hasil Treasury AS kembali memicu potensi kenaikan USDJPY dan mempersulit ekspektasi penurunan yang dinantikan. Apalagi intervensi urung dilakukan meskipun harga cenderung cukup dekat dengan zona tertinggi beberapa tahun. Waspada dorongan naik lebih tinggi sebelum akhirnya BOJ melakukan sesuatu untuk hindari pelemahan JPY lanjutan.

Resistance : 150.000, 151.920, 154.00

Support :  148.150, 147.49, 144.528

Outlook : Limited Bullish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.216161.214161.283331.14680
EURUSD1.059261.050671.099620.98860
USDJPY149.839149.547142.240148.780
AUDUSD0.631250.629470.671580.63980
COMMODITIES
XAUUSD1978.861928.821965.341633.50
CLSCID88.3487.6781.7486.22
INDEKS SAHAM
DJI33220337773570632769
HSI17165178032019414627
NKI31200319253330527530
NASDAQ14649.2515105.5015868.5011453.25

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.