Weekly Newsletter Ed. 177

Published on 11/12/2023

Periode: 13 - 17 Nov 2023

What to Expect from OIL?

Jumlah total rig pengeboran aktif di Amerika Serikat mengalami penurunan sebanyak 2 rig di minggu lalu, setelah juga sempat turun sebanyak 7 rig di minggu sebelumnya. Data terbaru yang diterbitkan Baker Hughes di hari Jumat menunjukkan bahwa jumlah rig minyak aktif turun ke level terendah sejak 28 Januari tahun lalu.

Jumlah total rig turun menjadi sekitar 616 di minggu lalu. Dan sepanjang tahun ini Baker Hughes memperkirakan hilangnya 163 rig pengeboran aktif. Jumlah rig minggu ini adalah 459 rig lebih sedikit dibanding jumlah rig di awal 2019 sebelum pandemi.

Di hari Jumat pagi, harga patokan WTI diperdagangkan naik $0.88 di $76.62. Meski demikian secara keseluruhan WTI turun lebih dari $5 per barel dibanding minggu lalu.

(oilprice)

Kenapa Inflasi AS Minggu Depan Juga Penting untuk Yen?

Dolar menguat terhadap yen setelah investor mengevaluasi apa yang disampaikan Ketua Fed Jerome Powell di hari Kamis (Jumat dinihari) bahwa bank sentral bisa kembali menaikkan suku bunga lagi jika inflasi tetap di atas target mereka. Mata uang Jepang juga tetap mewaspadai kemungkinan intervensi karena saat ini Yen berada di dekat level terendah dalam 1 tahun terhadap dolar.

Suku Bunga Tetap Terbuka

Powell maupun pejabat Fed lainnya mengatakan bahwa mereka masih belum yakin bahwa suku bunga sudah cukup tinggi untuk menuntaskan perjuangan bank sentral melawan inflasi. Bahkan Powell menambahkan bahwa Fed mungkin akan mendapat konfirmasi lebih lanjut dalam mengendalikan kenaikan harga dari pulihnya pasokan barang dan jasa, dan juga pasar tenaga kerja.

Tergantung Data

Di sisi lain, Fed sebenarnya berulang kali mengatakan bahwa mereka sangat bergantung pada data yang dirilis. Bahkan Powell sejak Jackson Hole jelas mengatakan hal tersebut.

Jumat kemarin adalah salah satu kesempatan di mana Powell mengingatkan bahwa bank harus menjaga inflasi dan belum tahu apakah bank sudah melakukan cukup banyak. Hal itu baru akan kita ketahui saat data terungkap meskipun bank kemungkinan harus berbuat lebih banyak jika data tidak terjadi seperti yang diantisipasi oleh bank.

Petunjuk CPI dan Retail Sales

Kedua data akan dirilis minggu depan dan diharapkan bisa memberi petunjuk selanjutnya mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Dolar sempat menguat di hari Jumat setelah survei Universitas Michigan terhadap sentimen konsumen di AS menunjukkan penurunan selama 4 bulan berturut-turut di bulan November.

Dovish saat FOMC

Dolar sempat melemah saat Powell dalam press conference di pertemuan FOMC terakhir November ditafsirkan memberi nada dovish. Powell mengatakan dengan data pekerjaan (NFP) yang lebih lemah dari perkiraan di hari Jumat semakin menambah keyakinan bahwa Fed sudah selesai menaikkan suku bunga.

CME Fedwatch Tools memperkirakan peluang kenaikan tambahan sebesar 22% di bulan Januari. Tapi beberapa analis melihat pasar terlalu optimis dengan risiko yang belum diambil oleh Fed.

Penguatan Dolar, Melemahnya Yen

Dolar melonjak di hari Kamis seiring kenaikan dari imbal hasil Treasury setelah Departemen Keuangan AS melihat adanya pelemahan permintaan terhadap lelang obligasi 30 tahun senilai $24 miliar.

Terhadap yen, dolar menguat 0.16% menjadi 151.59, tertinggi sejak 1 November. Trader tetap mewaspadai potensi intervensi terhadap mata uang Jepang yang mendekati level terendah satu tahun di 151.74 yang tercatat di minggu sebelumnya. Yen kini mencatatkan diri sebagai mata uang dengan minggu terburuk sejak Agustus, di mana dolar menguat 1.48% terhadap yen di minggu lalu.

(reuters, yahoo)

european-econs

Inflasi AS dan Inggris Fokus Utama Selain GDP Eropa dan Jepang Yang Memicu Sentimen Pasar

Minggu depan adalah salah satu minggu penting lainnya yang akan dihadapi investor global. Fokus tertuju pada inflasi konsumen dari AS dan Inggris yang akan menjadi pemicu sentimen utama karena bank sentral dikabarkan masih akan menaikkan suku bunga jika inflasi tetap tinggi. Sementara Eropa maupun Jepang akan merilis data GDP untuk mendapat gambaran kondisi pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Dengan kondisi mata uang yang terus tertekan, pasar akan mencoba mewaspadai potensi intervensi yang bisa dilakukan MOF melalui BOJ. Belum ada pertanda apapun sampai saat ini yang membuat pasar yakin bahwa mereka akan bertindak untuk mencegah pelemahan lebih lanjut. Mungkinkah minggu depan inflasi AS dan GDP Jepang menjadi alasan kuat bertindak?

Fokus Pekan ini:

Ketua Fed Jerome Powell menjadi anti-klimaks saat memberikan pidatonya di hari Kamis (Jumat dinihari) yang mengatakan bahwa kenaikan suku bunga masih memungkinkan. Pasar sebelumnya cukup yakin bahwa suku bunga sudah mencapai puncaknya dan diperkirakan penurunan suku bunga akan terjadi di 2024. Tapi Powell justru tetap hawkish dengan mengatakan tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga jika diperlukan untuk kendalikan inflasi.

Yen anjlok ke level terendah dalam 1 tahun terhadap dolar di 151.72. Level 151.96 adalah puncak tahun lalu dan tertinggi dalam 33 tahun terakhir.

Minggu depan inflasi AS akan menjadi sorotan utama di antara data-data lainnya dari beberapa kawasan seperti data pekerjaan di Inggris maupun inflasi di zona Euro.

AS

Pasar menunggu data inflasi Amerika untuk mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan Fed di keputusan suku bunga terakhir tahun ini. Selasa, data inflasi konsumen CPI dirilis dan diperkirakan angka headline turun ke 0.1% m/m dari sebelumnya 0.4% m/m dan basis tahunan diperkirakan turun dari 3.7% y/y menjadi 3.3% y/y. Sementara inflasi inti diperkirakan stabil di 0.3% m/m dan 4.1% y/y.

Jika data dirilis sesuai ekspektasi atau bahkan lebih rendah, maka pasar kemungkinan kembali optimis bahwa Fed bisa saja tidak memerlukan kenaikan suku bunga di Desember. Tapi jika data mengejutkan naik, maka pasar semakin tertekan karena berarti pernyataan Powell didukung data yang ada.

Retail Sales di hari Rabu, diperkirakan turun ke -0.1% m/m dari sebelumnya 0.7% m/m. Sementara Empire State Manufacturing Index diperkirakan menguat ke -2.60 dari sebelumnya -4.60. Dan data inflasi produsen PPI diperkirakan turun ke 0.1% m/m dari sebelumnya 0.5% m/m.

Produksi Industri dirilis Kamis diperkirakan turun ke -0.4% dari sebelumnya 0.3%. Dan para pejabat Fed seperti Williams tampil di hari Kamis. Data ditutup oleh Housing Starts dan Building Permits di hari Jumat yang diperkirakan turun.

EU

Uni Eropa akan mengawali Senin dengan proyeksi ekonomi. Meski relatif tidak mengubah signifikan pergerakan euro, tapi market kemungkinan ingin mencermati bagaimana kondisi perekonomian zona Euro ke depan.

Jerman akan merilis survei ZEW terhadi kondisi ekonomi diikuti oleh data GDP zona Euro yang diperkirakan turun ke 0.1% dari 0.5% di hari Selasa. Sementara produksi industri dirilis hari Rabu diperkirakan turun ke -0.6% dari sebelumnya 0.6%.

Di hari Kamis, Lagarde kembali menjadi sorotan dan sepertinya pasar belum mendapatkan apa yang diharapkan tentang petunjuk berakhirnya siklus kenaikan suku bunga. Dan inflasi zona Euro di hari Jumat diperkirakan turun ke 2.9% y/y dari 4.3% y/y, dan basis bulanan 0.3% m/m menjadi 0.1% m/m. Sementara inflasi inti diperkirakan turun ke 4.2% y/y dari 4.5% y/y.

Inggris

Catherine Mann dari BOE akan mengawali hari Senin dengan pernyataannya. Mann adalah salah satu yang mendukung BOE untuk tetap menaikkan suku bunga. Pasar akan mencermati apakah Mann tetap konsisten dengan pandangannya.

Data pekerjaan di hari Selasa juga bisa menjadi petunjuk bagi BOE terutama untuk panduan di pertemuan kebijakan moneter berikutnya. Fokus tertuju juga pada tingkat upah yang diperkirakan naik ke 8.3% dari 8.1% sebelumnya. Jika sesuai perkiraan, maka wajar jika BOE diharapkan tetap menaikkan suku bunga seperti yang diyakini Catherine Mann.

Inggris juga akan merilis data inflasi CPI dan PPI di hari Rabu. Inflasi headline diperkirakan turun ke 4.8% y/y dari 6.1% y/y. Sementara basis bulanan diperkirakan turun ke 0.1% dari 0.5% m/m. Inflasi inti diperkirakan turun ke 5.8% dari sebelumnya 6.1% y/y.

Dan retail sales Inggris akan dirilis di hari Jumat dengan perkiraan turun ke -1.5% y/y dari sebelumnya -1.0% y/y. Sementara basis bulanan diperkirakan naik ke 0.3% m/m dari sebelumnya -0.9% m/m.

China

China hanya akan merilis beberapa data saja di hari Rabu dengan fokus utama tertuju pada tingkat pengangguran, retail sales dan produksi Industri.

Tingkat pengangguran diperkirakan tetap di 5.0%. sementara retail sales diperkirakan naik ke 7.0% dari 5.5% sebelumnya. Dan produksi industri diperkirakan turun ke 4.3% dari sebelumnya 4.5%. Selain itu, NBS akan merilis pernyataannya di hari yang sama, dan pasar akan mencermati setiap pengumuman yang ada.

Jepang

Yen Jepang anjlok mendekati level puncak tahun lalu dan juga merupakan level tertinggi dalam 33 tahun terakhir, di 151.96. Sementara level tertinggi sejauh ini tercatat di 151.72. Dengan Yen mendekati level tertinggi 33 tahun tersebut, berkembang kekhawatiran bahwa Kementerian Keuangan jepang (MOF) akan melakukan intervensi di pasar mata uang untuk menopang yen yang lemah. Sementara Kementerian Keuangan memberi peringatan bahwa pihaknya khawatir dengan depresiasi yen yang tajam.

Di sisi data, Jepang akan merilis data GDP tahunan untuk Q3 di hari Rabu. Data diperkirakan turun ke -0.6% dari 4.8% y/y, dan turun ke -0.1% dari 1.2% q/q.

Kemudian Trade balance dan machinery orders dirilis di hari Kamis diperkirakan mengalami kenaikan.

(marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

CNY New Loans, EUR ECB’s de Guindos speaks, EU Economic Forecast, UK BOE MPC Member Mann speaks

Selasa

UK Avg Earnings plus Bonus, UK Claimant Count Change, UK Unemployment Rate, CHF SNB Chairman Thomas Jordan speaks, US FOMC Member Williams speaks, Spain CPI, EUR German ZEW Economic Sentiment, EUR GDP, EUR ZEW Economic Sentiment, US CPI

Rabu

JPY GDP, CNY Industrial Production, CNY Unemployment Rates, CNY NBS Press conference, JPY Industrial Production, UK CPI, France CPI, EUR Industrial Production, US PPI, US Retail Sales, US Empire States Manufacturing

Kamis

UK MPC Member Haskel speaks, AUD Unemployment Rate, ECB Lagarde speaks, CAD Housing Starts, US Initial Jobless Claims, US Philadelphia Fed Manufacturing Index, FOMC Member Williams speaks

Jumat

US FOMC Member Mester speaks, UK Retail Sales, ECB Lagarde speaks, EUR CPI, UK MPC Member Ramsden speaks, US Building Permits, US Housing Starts, US FOMC Member Daly speaks, US Atlanta Fed GDPNow

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Candlestick weekly ditutup kembali bearish dan membuat Euro kembali dipertanyakan apakah akan lanjut menguat atau justru kenaikan sebelumnya sekedar pullback sebelum lanjutkan tren turun. Resistance 1.07900 berhasil menahan kenaikan sepanjang minggu lalu sehingga minggu depan nasib tren akan kembali ditentukan salah satunya oleh resistance 1.07900 – 1.08000. Selama area tidak ditembus, maka euro akan cenderung turun, dan penurunan berikutnya kembali membayangi support zona 1.0500. Jika tekanan minggu depan dari data ekonomi Euro yang negatif dan dolar positif, maka tekanan ini akan semakin besar dan support berpotensi ditembus. Daily chart kemungkinan mendukung penurunan karena dicurigai membentuk pola bearish flag sehingga potensi penurunan akan semakin kuat saat terkonfirmasi tembus support. Sebaliknya akan gagal jika  berturut-turut tembus resistance 1.07900 dan 1.09000, terutama jika didukung oleh dolar yang melemah setelah data inflasi dan retail sales AS dirilis minggu depan.

Resistance : 1.07800, 1.08600, 1.10100

Support :  1.06780, 1.04044, 1.02830

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Posisi bullish kembali dipertaruhkan. Kenaikan berhasil mendorong tapi secara keseluruhan candle berakbhir dengan long lower shadow dan juga cenderung ke arah hanging man. Ini berbahaya untuk bullish karena bisa menjadi reversal sign jika gagal tembus resistance. Kita butuh kenaikan di atas 32790, atau lebih baik jika tembus di atas 33435.Tapi jika tidak terpenuhi, waspada dengan penurunan di bawah 32040.

Resistance : 33085, 33435, 33800

Support : 32525, 32320, 31900

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Weekly candle ditutup bearish yang sangat kuat dengan candle hitam panjang yang menandakan rejeksi kuat di zona resistance 18000. Sama sekali belum membuka ruang untuk kenaikan di atas zona tersebut sehingga penurunan diperkirakan masih cukup kuat. Terutama jika minggu depan diawali dengan penurunan di bawah 17000, ini akan memicu penurunan tembus di bawah 16800 dan Hang Seng yang semakin bearish. Data ekonomi bisa saja membuka jalan untuk reversal naik jika mendukung.

Resistance : 17392, 17540, 18000

Support : 17000, 16823, 16500

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones: Rebound di detik-detik terakhir jelang penutupan membuat pola penurunan di hari Jumat berbalik dengan positif. Secara harian, ini adalah momen yang bagus untuk bullish kembali mendorong tembus di atas 34300. Tapi secara weekly, real body ditutup pendek dengan tail bawah panjang mirip dengan hanging man. Kita mungkin saja gagal melihat kenaikan mendominasi minggu depan terutama jika sampai gagal tembus 34720. Tapi jika berhasil, maka semakin dekat dengan potensi kenaikan ke 35000 atau lebih, dan juga terbuka untuk potensi window dressing yang dibahas minggu lalu. Penentunya adalah inflasi dan retail sales AS minggu depan. Jika data dirilis lebih lemah, seharusnya saham turun. Tapi jika dikaitkan dengan harapan ditahannya kembali suku bunga, maka ini akan menjadi sinyal positif yang mendukung rally untuk saham. Dan sebaliknya, jika data dirilis lebih kuat, secara normal saham akan naik. Tapi jika dikaitkan dengan kenaikan suku bunga, maka akan cenderung negatif sehingga kenaikan saham berpotensi terbatas dan berbalik turun. Waspadai penurunan di bawah 33900 minggu depan.

Resistance :  34459, 34750, 35074     

Support :  33909, 33600, 33338

Outlook : Bullish

CRUDE OIL: Kabar buruknya adalah Weekly candle masih bearish meskipun terdapat rejection kuat di zona support yang digambarkan oleh tail bawah yang relatif lebih panjang dibanding tail atas. Ini berarti ancaman penurunan di bawah 73 masih bisa terjadi. Tapi kabar baiknya adalah daily ditutup bullish panjang, dan 3 candle terakhir dalam daily chart memberi indikasi potensi reversal bullish karena formasi Morning Star doji. Bahkan tidak perlu mengalami kesulitan untuk bisa tembus level 77 kembali karena posisi penutupan kemarin cukup dekat dengan resistance 77.60. Tapi lagi-lagi data AS akan sangat berpengaruh pada psikologis pasar dan juga harga minyak. Jika tidak ada kendala, maka 80 adalah resistance berikutnya yang harus ditaklukkan. Tapi jika gagal tembus, maka waspada dengan potensi penurunan menguji area 75 dan mengancam mengincar zona 73 dan 70 jika tembus di bawah 75.

Resistance : 79.00, 82.50, 84.88

Support :  76.80, 74.00, 70.66

Outlook : Bearish

japan-financial-distrit

GBPUSD: Strong Rejection MA50 Weekly, No Bullish Trend untuk GBP!

Pound kembali mengalami rejeksi kuat di zona MA 50 saat berupaya lanjutkan kenaikannya. Candlestick ditutup bearish dan 2 candle terakhir merupakan pola dark cloud cover sehingga pptensi penurunan diperkirakan dominan kembali minggu depan. Terlepas dari inflasi yang akan dirilis, skenario ‘Buy on Rumor, Sell on Fact’ sepertinya akan cocok dilakukan minggu depan. Artinya kenaikan diharapkan sebelum data dirilis, lalu penurunan diperkirakan terjadi pasca data dirilis. Support 1.20700 kembali dilirik sebagai target penurunan potensial.

Resistance : 1.23060, 1.24790, 1.26790

Support  :  1.20696, 1.18400, 1.17386

Outlook : Bearish

GOLD: ‘Long Black’ Candle Weekly 1907 Tergantung CPI!

Candle weekly ditutup long black candle yang berarti juga tanda-tanda penurunan yang kemungkinan masih cukup kuat di minggu depan. Target terdekat adalah low dari 3 minggu sebelumnya yang ada di kisaran 1907. Dan ini menjadi support psikologis berikutnya yang menetukan pasca kemarin tembus di bawah 1938 -1940. Meski demikian tren utama akan bergantung pada data inflasi dan juga retail sales AS, seperti yang dijelaskan Powell. Jika data melemah, akan menjadi dukungan positif bagi emas kembali naik, dan resistance 1950 mungkin menjadi jembatan cukup bagus untuk bullish. Sebaliknya data inflasi dan retail yang naik atau menguat akan menjadi masalah besar bagi emas yang terbuka dengan penurunan di bawah 1920, mengincar 1907 dan mungkin juga tembus di bawah 1900.

Resistance : 1945, 1965, 1982

Support :  1920, 1907, 1889

Outlook : Bearish

USDJPY: Break New High Record atau Strong Rejection?

Weekly candle ditutup bullish yang sangat kuat. Seharusnya ini menjadi pertanda kenaikan masih cukup kuat minggu depan. Tapi kendalanya adalah 151.90-an merupakan high tertinggi untuk saat ini dalam 1 tahun terakhir. Investor akan sangat menantikan apakah ini waktunya Jepang mengintervensi atau justru akan tercipta level tertinggi baru untuk Yen. Jika data inflasi AS tidak membantu banyak, maka semua keputusan BOJ akan bersumber pada perintah Kementerian Keuangan atau data GDP Jepang yang dibutuhkan bank sentral. Waspada dengan penembusan resistance 152!

Resistance : 151.920, 154.00, 157

Support :  150, 147.49, 144.528

Outlook : Limited Bullish

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.222451.237821.283331.14680
EURUSD1.064801.072981.099620.98860
USDJPY151.507149.361142.240148.780
AUDUSD0.635900.651170.671580.63980
COMMODITIES
XAUUSD1937.111992.511965.341633.50
CLSCID77.3580.8581.7486.22
INDEKS SAHAM
DJI34277341593570632769
HSI17217176532019414627
NKI32790327503330527530
NASDAQ15580.7515184.0015868.5011453.25

Disclaimer:

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.