Periode: 20 - 24 Nov 2023
What to Expect from OIL?
Adanya kekhawatiran seputar permintaan memasuki tahun 2024, khususnya dari China membuat OPEC berusaha meringankan kebijakannya minggu lalu. Tapi tidak membuahkan hasil. Harga minyak mentah WTI sentuh level terendah sejak Juli, meski sempat rebound di hari Selasa.
Apa yang terjadi saat ini menyulitkan Arab Saudi dan Rusia untuk membiarkan pemangkasan sepihak mereka berakhir di akhir tahun ini. Hal ini mungkin saja sudah diperkirakan oleh pasar.
Kurangnya komitmen memperpanjang pengurangan produksi sejauh ini menunjukkan keinginan untuk tidak memperpanjang produksi. Tapi seperti yang terlihat sebelumnya, produsen kemungkinan akan melakukan apa pun untuk mendukung harga. Tapi pertanyaan yang saat ini bergulir adalah apakah Rusia dan Arab Saudi bisa meyakinkan anggota OPEC lainnya untuk ikut serta memangkas produksi lebih lanjut.
(oilprice)
Minyak Mentah Anjlok, Peluang atau Semakin Memburuk?
Harga minyak mentah WTI jatuh ke level terendahnya $72 per barel, meski di hari Jumat terjadi rebound hingga kisaran $76 per barel. Prospek permintaan yang bullish dari OPEC maupun IEA dengan cepat dilupakan pasar. Apa yang membuat ini semua terjadi?
Persediaan Minyak Mentah AS Meningkat
Minggu lalu, OPEC dan IEA (International Energy Agency) merevisi perkiraan permintaan minyak mentah menjadi lebih tinggi, mengutip rekor konsumsi China dan ekonomi yang tangguh.
Tapi semua berubah setelah pelaku pasar minyak fokus pada peningkatan persediaan minyak mentah AS, rekor produksi minyak Amerika, data kilang dan ekonomi China yang lebih lemah, dan penurunan retail sales AS pertama kalinya dalam 7 bulan terakhir. Dan sentimen negatif yang terus berlanjut menyeret harga minyak ke level terendah dalam 4 bulan terakhir.
Arab Saudi Lanjut Pangkas Produksi?
Penurunan harga minyak WTI tentunya membuat spekulasi berkembang di antara para analis global. Mereka memperkirakan bahwa Arab Saudi bisa melanjutkan pemangkasan ekstra sukarela mereka sebesar 1 juta barel per hari yang semula sampai akhir 2023, berpotensi lanjut hingga awal tahun 2024. Arab Saudi dan OPEC melihat sentimen negatif yang terjadi saat ini sebagai “berlebihan”.
OPEC mengatakan bahwa kondisi fundamental pasar minyak tetap kuat dan impor minyak mentah China akan meningkat ke rekor tahunan baru di tahun 2023.
Salahkan Spekulan
Beberapa hari sebelumnya, Menteri Energi Arab Saudi mengatakan bahwa permintaan minyak terus menguat. Arab menyalahkan spekulan atas terjadinya penurunan harga minyak.
Laporan IEA juga mengatakan bahwa konsumsi minyak global justru terus menguat di bulan September, dengan rekor permintaan tertinggi di China sebesar 17.1 juta bph.
Konsumsi China dan AS meningkat
Laporan IEA menyebut permintaan bulanan China naik ke level tertinggi sepanjang masa dan konsumsi di AS juga cukup tangguh. Hal ini yang membuat IEA merevisi naik proyeksi pertumbuhan permintaan minyak 2023 menjadi 2.4 juta barel per hari, dari proyeksi sebelumnya 2.3 juta barel per hari yang dirilis dalam laporan Oktober.
Tahun ini China diperkirakan menyumbang 1.8 juta barel per hari dari 2.4 juta barel per hari sehingga akan meningkatkan total permintaan global menjadi 102 juta barel per hari.
Namun, data impor minyak mentah aktual di China maupun negara-negara Asia lainnya sepanjang tahun ini menunjukkan adanya permintaan yang lebih lemah daripada perkiraan bullish IEA, menurut kolumnis Reuters, Clyde Russel. Pertumbuhan permintaan di China kemungkinan akan lebih dekat dengan perkiraan OPEC sebesar 1.14 juta bph tahun ini, tambah Russel.
Pasokan AS vs Pemangkasan Sukarela Arab Saudi
Adanya penurunan retail sales AS pertama kalinya sejak Maret menambah kekhawatiran belanja konsumen dan ekonomi yang semakin membebani sentimen pasar. Selain itu, pasokan minyak dari negara-negara produsen non-OPEC+ yang dipimpin AS juga menjadikan surplus pasar di awal tahun depan sehingga berpotensi membuat peluang yang lebih kuat untuk diperpanjangnya pemangkasan produksi Arab Saudi dan Rusia sampai tahun 2024. Akankah Arab Saudi dan Rusia umumkan perpanjangan kebijakan pemangkasan produksi tersebut untuk meredam penurunan harga minyak mentah WTI? (oilprice)
Libur Thanksgiving di AS, Data Ekonomi Tertuju ke PMI Manufacture dan Service dan Inflasi Jepang
Minggu depan akan menjadi salah satu minggu yang dipercepat dengan aktivitas market AS di hari Kamis yang libur untuk perayaan Thanksgiving. Market hanya akan mendapatkan rilis data PMI Manufacture dan Services dari beberapa Kawasan Eropa, Inggris dan AS. Sementara PBOC akan mengumumkan kebijakan suku bunga pinjaman di hari Senin, lalu ditutup oleh inflasi Jepang di hari Jumat. Dan penampilan dari para pejabat bank sentral memberi pernyataan sepanjang minggu depan dengan fokus utama tertuju pada Bailey dari BOE dan Lagarde dari ECB.
Fokus Pekan ini:
Inflasi zona Euro turun ke level 2.9% y/y di bulan Oktober, turun tajam dari 4.3% di bulan September sesuai perkiraan awal. Angka tersebut juga merupakan level terendah sejak Juli 2021 didorong oleh penurunan harga energi dan pangan.
Sementara di AS, laporan inflasi juga menunjukkan angka yang lebih rendah dari perkiraan sebesar 3.2% dan retail sales mengejutkan dengan penurunan 0.1%, menunjukkan tanda-tanda lebih lanjut tentang melemahnya perekonomian. Spekulasi terus meningkat bahwa Fed hampir dipastikan akan mengakhiri siklus pengetatan suku bunga. Tapi baik ECB maupun Fed tetap mengatakan bahwa mereka tidak akan memangkas suku bunga dalam beberapa kuartal mendatang.
Minggu depan zona euro, AS dan Inggris akan merilis data PMI Manufacture dan juga pernyataan para pejabat bank sentral yang masih akan terus muncul, termasuk risalah dari pertemuan Fed awal November.
AS
Minggu depan adalah minggu yang relatif diperpendek untuk market AS yang akan merayakan Thanksgiving di hari Kamis. Data ekonomi diawali dengan lelang olbigasi tenor 20-tahun yang akan menunjukkan seberapa besar minat investor terhadap obligasi pemerintah AS jangka panjang di hari Selasa. Data penjualan rumah yang ada (existing home sales) juga akan dirilis di hari yang sama.
Risalah pertemuan Fed November akan dirilis di hari Rabu. Investor kemungkinan akan mencoba mencari petunjuk yang lebih jelas dari hasil pertemuan awal November yang memutuskan mempertahankan suku bunga kedua kalinya secara beruntun. Selanjutnya durable goods, klaim pengangguran mingguan yang dipercepat rilisnya di hari Rabu, juga Michigan consumer sentiment yang diperkirakan mengalami penurunan dari 63.8 menjadi 60.4.
Kamis market AS libur, dan Jumat market AS aktif kembali tapi ditutup lebih cepat karena perayaan Thanksgiving Day. Fokus market akan tertuju pada rilis data PMI manufacture dan services di malam hari.
EU
Anggota ECB Philip Lane akan mengawali peryataannya di hari Senin bersama rilis data PPI Jerman yang akan menjadi penggerak sentimen bagi Euro. Sementara Presiden ECB Christine Lagarde akan menjadi fokus utama untuk hari Selasa, dilanjutkan penampilan dari Schnabel dari ECB.
Inflasi zona euro turun ke level 2.9% di bulan Oktober. Turun tajam dari level sebelumnya 4.3% di bulan September, sesuai perkiraan konsensus. Hal ini menjadi kabar bagus seharusnya bagi bank sentral yang sedang berperang menekan inflasi. Penurunan disebabkan turunnya harga energi dan pangan. Bahkan secara bulanan, inflasi turun menjadi 0.1% dari 0.3% sebelumnya. Sayangnya inflasi inti masih jauh di atas angka umum, meskipun turun sedikit dari 4.5% menjadi 4.2%.
ECB berada dalam fase ‘jeda’ suku bunga di bulan Oktober setelah kenaikan suku bunga 10 kali berturut-turut. Minggu lalu Lagarde mengatakan bahwa ECB tidak akan memangkas suku bunga dalam beberapa kuartal mendatang meski mengakui inflasi sudah turun cukup besar, dan mengisyaratkan bahwa suku bunga ECB mungkin sudah mencapai puncaknya. Apakah pernyataan minggu depan dari Lagarde akan konsisten. Itu yang akan dicari oleh investor.
PMI Manufacture dan Services zona Euro dirilis di hari Kamis. Kemudian GDP Jerman dan iklim bisnis IFO Jerman di hari Jumat. Dan beberapa pernyataan dari pejabat bank sentral Jerman dan juga Euro di hari Jumat yang mendominasi perhatian pasar sepanjang minggu depan.
Inggris
Kawasan Inggris juga relatif minim data untuk minggu depan dengan fokus utama data ekonomi tertuju pada PMI Manufacture dan Services di hari Kamis. Data diperkirakan naik tipis untuk manufaktur dari 44.8 sebelumnya menjadi 45.0, sementara jasa diperkirakan tetap di 49.5.
Sementara kehadiran Gubernur BOE Andrew Bailey di hari Selasa juga akan menjadi salah satu pemicu sentimen utama karena market ingin mendengar gambaran kebijakan moneter yang akan ditempuh BOE setelah inflasi CPI Inggris minggu lalu juga relatif lebih rendah.
PMI Manufacture dan Services zona Euro dirilis di hari Kamis. Kemudian GDP Jerman dan iklim bisnis IFO Jerman di hari Jumat. Dan beberapa pernyataan dari pejabat bank sentral Jerman dan juga Euro di hari Jumat yang mendominasi perhatian pasar sepanjang minggu depan.
Inggris
Kawasan Inggris juga relatif minim data untuk minggu depan dengan fokus utama data ekonomi tertuju pada PMI Manufacture dan Services di hari Kamis. Data diperkirakan naik tipis untuk manufaktur dari 44.8 sebelumnya menjadi 45.0, sementara jasa diperkirakan tetap di 49.5.
Sementara kehadiran Gubernur BOE Andrew Bailey di hari Selasa juga akan menjadi salah satu pemicu sentimen utama karena market ingin mendengar gambaran kebijakan moneter yang akan ditempuh BOE setelah inflasi CPI Inggris minggu lalu juga relatif lebih rendah.
China
PBOC akan mengumumkan kebijakan suku bunga pinjaman utama (Loan Prime Rates) 1 dan 5 tahun di hari Senin. LPR diperkirakan akan dipertahankan di 3.45% setelah sebelumnya pinjaman jangka menengah (MLF) 1 tahun juga dipertahankan .
China masih berjuang untuk memulihkan kondisi ekonominya yang melambat setelah minggu lalu inflasinya menunjukkan angka yang relatif lemah. PBOC mengatakan tekadnya untuk tetap mendukung perekonomian. Beberapa pengamat mengatakan bank sentral kemungkinan akan kembali memangkas reserve requirement ratio dalam waktu dekat. Namun, belum diketahui apakah rencana tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat atau tidak.
Jepang
Fokus utama Jepang minggu depan relatif terbatas pada data inflasi nasional Tokyo yang akan dirilis di hari Jumat. Angka inflasi diperkirakan naik dari 2.8% menjadi 3.0%.
Komitmen BOJ mempertahankan kebijakan ultra-longgarnya belum berakhir, dan Gubernur BOJ Kazuo Ueda memberi syarat bahwa bank menginginkan inflasi konsisten lebih dulu sebelum memutuskan keluar dari suku bunga negatif. (marketpulse)
HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR
Senin
CNY PBOC LPR announcement, ECB’s Lane speaks, EUR German PPI
Selasa
UK BOE Gov Bailey speaks, AUD RBA Meeting Minutes, EUR German Buba Mauderer speaks, UK BOE MPC Member Pill speaks, CAD CPI, US Existing Home Sales, EUR ECB President Lagarde speaks
Rabu
EUR ECB Schnabel speaks, US FOMC Meeting Minutes, UK BOE Financial Stability Review, EUR ECB Financial Stability Review, US Durable Goods, US Initial Jobless Claims, US Michigan Consumer Sentiment, US Cushing Crude Oil Inventories, US Atlanta Fed GDPNow, CAD BOC Gov Macklem speaks
Kamis
US Thanksgiving Day, JPY Workers Day, US FOMC Meeting Minutes, EUR France Manufacturing PMI, EUR France Services PMI, EUR German Manufacturing PMI, EUR German Services PMI, EUR Services PMI, EUR Manufacturing PMI, UK Manufacturing PMI, UK Services PMI
Jumat
US Thanksgiving Day (early close at 1.00 WIB), ECB Schnabel speaks, NZD Retail Sales, JPY National Core CPI, JPY Jibun Bank Services PMI, German GDP, ECB President Lagarde speaks, CAD Retail Sales, US Manufacturing PMI, US Services PMI
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Posisi candle weekly ditutup oleh long bullish candle yang berarti kekuatan bullish secara teori seharusnya masih cukup kuat minggu depan. Tapi secara fundamental sebenarnya tidak ada hal yang bisa menjadi acuan untuk alasan penguatan lebih lanjut dari euro. Hal ini dikarenakan secara data ekonomi tidak lebih baik dibanding AS dan juga dengan turunnya inflasi zona Euro membuat alasan untuk kenaikan suku bunga ECB sepertinya semakin tipis. Secara teknis, rebound ke level 1.10320 akan dinantikan pasar sebagai resistance terdekat sekaligus tujuan utama minggu depan. Tapi jangan harapkan kenaikan ini bisa lebih tinggi tanpa pemicu yang jelas. Area ini juga merupakan area resistance pasca penurunan sejak Agustus 2023, sehingga pullback ataupun rebound sangat wajar jika kembali incar resistance tersebut. Sementara prospek bullish akan lebih kuat jika mampu naik di atas resistance. Sebaliknya, jika perhitungan kami benar, maka rejection turun akan kembali melirik zona 1.07900 ataupun lebih rendah, terutama jika Lagarde kembali dovish.
Resistance : 1.10320, 1.11490, 1.12748
Support : 1.08600, 1.07800, 1.06780,
Outlook : Bullish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Bullish sepertinya kembali dominan setelah sebelumnya sempat diragukan. Kali ini area resistance 34000 berpotensi dicapai, atau bahkan bisa tembus jika dolar tetap melemah minggu depan. Dorongan positif di pasar ekuitas AS berpotensi mendorong Asia juga mengikuti. Bullish Flag di grafik Weekly sudah mengawali kenaikan tersebut dengan penutupan candle bullish minggu lalu. Ini berarti dominasi kenaikan seharusnya lanjut. Tapi waspada jika turun di bawah 32800, karena bisa memicu kembali penurunan.
Resistance : 33800, 34000, 34300
Support : 33400, 33085, 32815
Outlook : Bullish
HANGSENG: Weekly candle berakhir dengan inverted hammer, seharusnya menjadi isyarat positif bagi Hang Seng minggu depan. Kenaikan bisa terjadi, dan resistance 18000 kembali menjadi area wajib tembus. Selama gagal tembus 18000, dikhawatirkan potensi penurunan lanjut mengancam. Dan support 17100 adalah area yang paling potensial diincar, atau bahkan ditembus terutama jika ekonomi di China tetap stagnan tanpa perubahan.
Resistance : 17540, 17967, 18230
Support : 17390, 17100, 16823
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Koreksi turun diharapkan dalam waktu dekat setelah hari Jumat candle ditutup oleh shooting star sehingga Senin diperkirakan penurunan tersebut bisa saja terjadi. Tapi potensi penurunan diperkirakan terbatas, terlebih jika imbal hasil Treasury AS tetap turun di kesempatan minggu depan. Jika ini yang terjadi, maka cukup beralasan bagi pasar ekuitas AS tetap naik seiring candlestick weekly yang ditutup bullish. Artinya, secara umum bullish masih cenderung tetap kuat untuk mingguan. Sementara resistance 35350 dan juga 35800 berpotensi menjadi penentu apakah Dow layak lanjut naik ke area 36000. Sebaliknya, penurunan di bawah 34720 kemungkinan masih dianggap koreksi normal. Yang harus dipastikan adalah harga tidak turun drastis di bawah 34200, karena hal ini bisa memicu penurunan lebih lanjut sekaligus menggagalkan potensi bullish kuat di grafik Weekly. Kamis dan Jumat diperkirakan bergerak terbatas karena perayaan Thanksgiving. Tapi data ekonomi utama rilis di hari Jumat sehingga diharapkan volatilitas sedikit meningkat jelang penutupan akhir pekan yang akan tutup lebih cepat dari pasar normal.
Resistance : 35350, 35800, 36000
Support : 34750, 34450, 34200
Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Candle daily ditutup bullish, rebound dari level terendah 72 menuju 76. Senin diperkirakan akan lanjutkan kenaikan tersebut, dan resistance 78/80 adalah area yang berpotensi disentuh. Tapi apakah kenaikan akan berlanjut, masih dipertanyakan. Hal ini mengingat posisi supply yang dikatakan meningkat dari AS. Sementara secara fundamental, permintaan China yang melonjak dan konsumsi AS yang meningkat juga bisa diharapkan untuk menahan laju penurunan lebih lanjut. Kondisi ini akan lebih kuat jika Rusia maupun Arab Saudi umumkan untuk melanjutkan pemangkasan produksi sampai awal 2024. Tapi sebelum hal itu terjadi, mungkin saja kita akan mendapatkan swing low terakhir, dan jika area 72/73 tetap kuat, maka demand bertahap berpotensi muncul di zona tersebut. Sementara area demand yang paling kuat diperkirakan akan muncul di kisaran 66/68, dan ini berarti Elliott Wave di daily chart belum tuntas mencapai area wave 5 yang secara teknis sangat mungkin untuk mendekati level 66/68 sebelum kenaikan yang sesungguhnya.
Resistance : 79.00, 82.50, 84.88
Support : 74.00, 72.86, 70.66
Outlook : Bearish
GBPUSD: MA50 Masih Membayangi, Bullish Tergantung Bailey!
Posisi candle sebetulnya cukup mendukung untuk pola kenaikan lanjutan, terutama penutupan di atas MA 50 yang terakhir berada di 1.23900. Dengan kondisi ini seharusnya kenaikan berlanjut melirik resistance 1.26790 yang terdekat, dan juga MA 200 1.28477. Tapi nasib bullish akan tergantung pada seberapa kuat pernyataan Gubernur BOE Bailey minggu depan untuk meyakinkan pasar bahwa BOE tetap menaikkan suku bunga. Dengan penurunan inflasi yang tajam, minim tekanan untuk kenaikan suku bunga sehingga peluang Pound cenderung menguat terbatas.
Resistance : 1.23060, 1.24790, 1.26790
Support : 1.20696, 1.18400, 1.17386
Outlook : Bearish
GOLD: ‘Piercing Line’ Pattern, Weekly Bullish Tetap Kuat!
Candle weekly berhasil ditutup bullish meskipun tidak secara total menutup candle bearish minggu sebelumnya. 2 candle terakhir membentuk pola Piercing Line, yang seharusnya memberi sinyal bullish yang berpotensi lanjut minggu depan. Meski tidak sekuat bullish engulfing, tapi sinyal bullishnya sama. Ini berarti level 2000 kembali berpeluang setelah 2 kali mengalami kegagalan muncul di 2 hari terakhir minggu lalu (Kamis dan Jumat). Di sisi lain, daily mungkin memberi isyarat koreksi bisa terjadi dalam waktu dekat, dan itu diharapkan tetap terbatas dengan potensi support 1960/1962 atau maksimal tidak tembus di bawah 1948 – 1952 kembali untuk menjaga alur bullish. Inverted Head & Shoulders di H4 masih memiliki peluang lanjutkan kenaikan sampai target utama 2012. Tapi dolar dan imbal hasil Treasury akan menjadi kunci utama pergerakan selanjutnya. Selama imbal hasil Treasury melemah, emas masih punya peluang untuk lanjutkan kenaikan, meski dalam waktu dekat potensi koreksi membayangi.
Resistance : 1987, 1996, 2009
Support : 1962, 1945, 1920
Outlook : Bullish
USDJPY: ‘Dark Cloud Cover’, Siap Incar 146?
Weekly candle ditutup bearish dan 2 candle terakhir membentuk formasi dark cloud cover yang seharusnya menjadi pertanda bagus untuk bearish yang dominan. Penurunan incar zona 146 kembali tapi nasib bearish tetap tergantung pada imbal hasil Treasury AS. Selama Yield AS dalam jalur penurunan, bearish USDJPY tetap bisa diharapkan. Tapi waspada jika gagal tembus 149.20! Area ini akan menjadi penentu!
Resistance : 150.147, 151.920, 154.00
Support : 147.49, 146.08, 144.528
Outlook : Limited Bullish
FOREX | LATEST | END OF LAST WEEK | 3-MONTHS AGO | 1-YEAR AGO |
---|---|---|---|---|
GBPUSD | 1.24595 | 1.22245 | 1.28333 | 1.14680 |
EURUSD | 1.09122 | 1.06480 | 1.09962 | 0.98860 |
USDJPY | 149.579 | 151.507 | 142.240 | 148.780 |
AUDUSD | 0.65133 | 0.63590 | 0.67158 | 0.63980 |
COMMODITIES | ||||
XAUUSD | 1980.04 | 1937.11 | 1965.34 | 1633.50 |
CLSCID | 76.05 | 77.35 | 81.74 | 86.22 |
INDEKS SAHAM | ||||
DJI | 34985 | 34277 | 35706 | 32769 |
HSI | 17484 | 17217 | 20194 | 14627 |
NKI | 33525 | 32790 | 33305 | 27530 |
NASDAQ | 15874.00 | 15580.75 | 15868.50 | 11453.25 |
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.