Weekly Newsletter Ed. 182

Published on 12/17/2023

Periode: 18 - 22 Des 2023

What to Expect from OIL?

Harga rata-rata nasional untuk 1 galon bensin biasa di Amerika berada di $3.087 di hari Jumat. Turunnya harga bensin ini bisa mengimbangi inflasi yang tinggi bagi konsumen. Bagi Presiden Biden, penurunan harga dipandang positif dan para pendukungnya bisa menikmati keringanan yang diberikan dari turunnya harga bensin.

Jika harga bensin terus turun, beberapa analis memperkirakan konsumen akan memiliki lebih banyak dana untuk melakukan belanja Natal ekstra dan aktivitas makan di luar ataupun hiburan tambahan akan meningkat.

Turunnya harga bensin dikaitkan dengan permintaan yang lemah dan harga minyak yang rendah, berkisar $70 per barel. Hal ini diperkirakan akan menyumbang penurunan harga rata-rata nasional di bawah $3 per galon di akhir tahun ini.

Data EIA terbaru menunjukkan permintaan bensin meningkat dari 8.47 juta barel per hari menjadi 8.86 juta barel per hari minggu lalu, sementara persediaan justru berhasil naik.

(oilprice)

Pertemuan Final BOJ: ‘Ogah’ Ikuti Ekspektasi Pasar?

BOJ akan bertemu 18 -19 Desember dan keputusan diharapkan dirilis sekitar jam 9.30 – 11.30 WIB hari Selasa. Ekspektasi saat ini adalah tidak ada perubahan apapun pada suku bunga negatifnya. Sementara pasar akan fokus pada pernyataan Governur Kazuo Ueda.

Pertemuan Terakhir BOJ Tetap Dovish?

Bank of Japan diperkirakan akan menjadi salah satu bank sentral paling dovish di dunia di akhir tahun ini karena para pembuat kebijakan mencari petunjuk apakah ekonomi sanggup menghadapi risiko dari kondisi luar negeri dan mencapai pertumbuhan harga dan upah yang berkelanjutan.

Konsumsi menunjukkan tanda-tanda pelemahan dan prospek upah tahun depan masih belum pasti. BOJ secara luas diperkirakan akan mempertahankan pengaturan kebijakan ultra-longgarnya di pertemuan minggu depan.

Pernyataan Ueda

Pasar akan fokus pada pernyataan Gubernur BOJ Kazuo Ueda untuk mencermati petunjuk apapun yang mengarah kepada perubahan kebijakan moneter. Sebelumnya Ueda sempat memberi sinyal bahwa bank sentral mempertimbangkan risiko yang dihadapi ekonomi Jepang di tahun depan dan ditangkap pasar sebagai sinyal bahwa Bank sentral akan mulai mempertimbangkan perubahan kebijakan.

Tapi, hal itu disangkal bank sentral dan dikatakan tidak tergesa-gesa mengubah kebijakan longgarnya. Minggu depan akan menjadi momentum yang tepat bagi pasar untuk mencermati petunjuk lebih lanjut dari sang gubernur bank sentral.

Pembahasan Upah

Kepala ekonom Jepang di Oxford Economics, Shigeto Nagai mengatakan bahwa pembicaraan upah tahun depan akan menjadi cukup kuat, tapi BOJ kemungkinan butuh lebih banyak waktu untuk menentukan apakah inflasi akan lebih banyak didorong oleh permintaan domestik.

Mayoritas analis memperkirakan waktu yang paling potensial untuk keluar dari kebijakan longgar dan suku bunga negatif adalah di bulan April, di saat BOJ kemungkinan akan memandu suku bunga jangka pendek di kisaran 0 – 0.1%.

Tidak Ada Perubahan di Desember

Di pertemuan minggu depan yang berakhir di hari Selasa, BOJ diperkirakan tidak akan melakukan perubahan besar untuk kebijakannya, dan suku bunga jangka pendek diperkirakan tetap -0.10% dan imbal hasil obligasi 10 tahun di kisaran 0%.

Sementara survei tankan kuartalan BOJ menggarisbawahi kekuatan setkor korporat Jepang. Beberapa menunjuk adanya tanda-tanda melemahnya konsumsi dan ketidakpastian ekonomi global sebagai faktor-faktor yang menjamin dipertahankannya status quo.

Ueda berulang kali mengatakan bahwa BOJ harus mempertahankan kebijakan ultra longgar sampai inflasi yang didorong oleh biaya berubah menjadi kenaikan harga yang lebih didorong oleh konsumsi yang kuat dan upah yang lebih tinggi.

Perubahan Kebijakan Moneter Global

Di sisi lain, kondisi kebijakan moneter global yang berubah secara tajam bisa mempersulit keputusan BOJ karena bank-bank sentral di AS dan Eropa sudah mengisyaratkan bahwa mereka kemungkinan sudah selesai menaikkan suku bunga. Federal Reserve di hari Rabu memberi iysarat kemungkinan akan memangkas suku bunga beberapa kali di tahun depan. Jika dipadukan dengan kenaikan suku bunga di Jepang, maka akan bisa membalikkan tren penurunan yen secara tajam. (reuters)

trading-chart-financials

Keputusan Suku Bunga BOJ, Retail Sales dan Inflasi Inggris, GDP dan PCE AS Fokus Utama Sebelum Libur Natal

Pasar keuangan memasuki 2 minggu tersisa di tahun 2023 dan 1 pekan ke depan adalah fase yang juga tak kalah penting sebelum memasuki Boxing Day di mana AS dan mayoritas Kawasan Eropa merayakan Natal. Inggris akan merilis retail sales dan perkembangan terbaru dari inflasi  CPI yang akan menjadi rujukan bank sentral tahun depan. Sementara AS juga akan merilis GDP dan juga inflasi PCE yang ditunggu Fed. Keempat data adalah data penting penggerak sentiment market selain beberapa data yang juga kemungkinan dihiasi oleh pernyataan pejabat bank sentral. Dan Bank of Japan akan menjadi bank sentral terakhir yang akan umumkan kebijakan moneternya sebelum akhir tahun 2023. Akankah BOJ mengejutkan pasar?

Fokus Pekan ini:

Minggu depan akan menjadi minggu yang lebih cepat bagi Inggris yang akan memasuki libur Natal lebih awal sehingga penutupan di hari Jumat akan lebih cepat dari normal. Pasca keputusan BOE minggu lalu dan pernyataan Bailey yang relatif kurang dovish dibanding Fed, pasar akan mencermati inflasi Inggris.

Di sisi lain, pasca keputusan Fed yang beralih ke sikap dovish, pasar juga akan mencermati data PCE sebagai indikator pengukur inflasi lainnya yang lebih disukai Fed.

Tapi Bank sentral belum berakhir menyita perhatian pasar, dan giliran BOJ yang akan memberikan pengumuman kebijakan moneter mereka di awal pekan depan.

AS

Data inflasi PCE dan juga tingkat pertumbuhan GDP AS akan menjadi perhatian utama pasca pengumuman Fed minggu lalu yang beralih ke sikap dovish. Inflasi PCE akan menjadi salah satu pertimbangan bagi Fed tahun depan selain data CPI yang memberikan indikasi melemahnya tekanan inflasi.

Data akan dirilis di hari Jumat dan diperkirakan menunjukkan kenaikan tipis. Tapi pasar diperkirakan tidak akan terkejut dengan kenaikan yang tidak terlalu mencolok. Sementara laju pertumbuhan GDP dirilis Kamis dan diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 5.2% dari sebelumnya 2.1% q/q.

Sisanya pasar akan mencermati data perumahan yang diawali dengan building permits dan housing starts di hari Selasa, existing home sales hari Rabu yang diharapkan turun. Dan new home sales di hari Jumat yang diperkirakan naik dari 679K menjadi 695K.  

Indeks kepercayaan konsumen dari consumer board dirilis hari Rabu dan diperkirakan naik dari 102.0 menjadi 103.8. Lanjut dengan klaim pengangguran mingguan dan indeks manufaktur dari Fed Philadelphia di hari Kamis.

Sebelum libur Natal, Jumat akan ditutup dengan data ekspektasi konsumen dan juga ekspektasi inflasi 1 tahun dari Michigan yang diperkirakan turun dari 4.5% menjadi 3.1% dan 5 tahun dari 3.2% menjadi 2.8%

EU

Eropa akan fokus dengan data inflasi konsumen (CPI) yang akan dirilis hari Selasa. Data diperkirakan menunjukkan penurunan dari 2.9% menjadi 2.4% y/y, dan basis bulanan turun dari 0.1% menjadi -0.5% m/m.

Tapi sebelum itu, Jerman akan merilis laporan indeks iklim bisnis dari Ifo di hari Senin, dan consumer climate di hari Rabu.

Inggris

Anggota MPC Broadbent akan mengawali pekan depan dengan pernyataan pasca keputusan BOE minggu lalu.

Data inflasi konsumen (CPI) Inggris akan dirilis di hari Rabu dan diperkirakan akan menunjukkan penurunan dari 4.6% menjadi 4.4% y/y dan basis bulanan naik dari 0.0% menjadi 0.2% m/m. Inflasi produsen (PPI) juga dirilis di hari yang sama.

Dan Jumat data retail sales Inggris diperkirakan naik dari -2.7% y/y menjadi -1.8% dan basis bulanan dari -0.3% menjadi 0.4% m/m. Kemudian GDP kuartal 3 Inggris diperkirakan stabil di 0.6% y/y, sementara basis kuartal diperkirakan turun dari 0.2% menjadi 0.0% q/q.

Pasar keuangan Inggris akan tutup lebih awal untuk perayaan Natal.

China

Pasar ekuitas China mengalami rebound di hari Jumat dengan ekspektasi dukungan stimulus dari pemerintah China dan juga bank sentral PBOC untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Sayangnya PBOC tidak memangkas suku bunga pinjaman jangka menengah MLF 1 tahun di tanggal 15 Desember kemarin. Hal ini menjadi salah satu kekhawatiran pasar karena belum ada komitmen yang jelas dari bank sentral untuk mendukung pemulihan ekonomi dari masalah properti yang ada.

Di sisi lain, minggu depan China hanya akan merilis 1 pengumuman penting dari PBOC. PBOC diharapkan secara luas mengumumkan kebijakan suku bunga pinjaman utama LPR 1 dan 5 tahun.

Dengan kondisi MLF yang dipertahankan di 15 Desember kemarin, maka LPR juga diperkirakan tidak berubah atau tetap dipertahankan. Tapi pasar masih memiliki harapan dari pemangkasan reserve requirement ratio (RRR). Tapi jika hal itu tidak terwujud dalam waktu dekat, pasar ekuitas China dan Hong Kong terancam turun kembali pasca rebound di akhir pekan lalu.

Jepang

Pasar ekuitas Jepang akan tertuju pada agenda pertemuan kebijakan moneter dari BOJ. Setelah sebelumnya pasar menangkap sinyal pernyataan Gubernur Ueda bahwa bank sentral bisa mempertimbangkan segera keluar dari suku  bunga negatif, pasar kini menunggu realisasi.

Namun beberapa rumor mengatakan bahwa BOJ kemungkinan belum akan tergesa-gesa merubah kebijakan ultra-longgarnya dalam waktu dekat.

Dengan Fed beralih ke sikap dovish minggu lalu, pasar kembali mengharapkan bahwa BOJ mulai mengubah kebijakan mereka di pertemuan minggu depan. Beberapa analis mengatakan bahwa BOJ kemungkinan akan mengubah kebijakan YCC nya lebih dulu daripada mencabutnya. Dan beberapa lainnya memperkirakan BOJ baru akan menaikkan suku bunga paling cepat di bulan Januari dan paling lambat Maret saat Tahun Anggaran baru 2024.

(marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

German Ifo Business Climate, UK BOE MPC Member Broadbent Speaks, CAD New Housing Price Index, ECB Schnabel speaks, ECB’s Lane speaks

Selasa

RBA Meeting Minutes, JPY BOJ Monetary Policy Statement and Interest Rate Decision, EUR CPI, US Building Permits, US Housing Starts, CAD CPI

Rabu

JPY Exports, CNY PBOC LPR, UK CPI, German PPI, German Consumer Climate, US CB Consumer Confidence, US Existing Home Sales, US Cushing Crude Oil Inventories

Kamis

US Continuing Jobless Claims, US GDP, US Philadelphia Fed Manufacturing Index, CAD Retail Sales

Jumat

JPY National Core CPI, JPY Monetary Policy Meeting Minutes, UK Retail Sales, UK GDP, US Durable Goods, US PCE, US Personal Spending, US Michigan Consumer Sentiment, US Michigan 1-year and 5 year Expectations, US New Home Sales

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Euro anjlok dipenutupan hari Jumat, sesuai ekspektasi. Double Top semakin terbuka peluangnya setelah penurunan tajam tersebut. Dark Cloud Cover kemungkinan membuat potensi Senin dibuka dengan penurunan lanjutan. Tapi Double Top butuh konfirmasi dari penembusan neckline yang ada di area 1.07400. Dengan minimnya data di hari Senin, maka peluang kemungkinan masih menunggu data inflasi zona euro di hari Selasa. Jika inflasi terbukti turun, maka euro berpeluang lanjut turun karena semakin kecil kesempatan ECB menaikkan suku bunga di pertemuan berikutnya, dan kemungkinan kontras dengan keyakinan bank sentral yang tetap mempertahankan sikap hawkishnya. Di sisi lain, Weekly candle tetap memiliki peluang kenaikan. Tapi hal ini akan gagal jika harga kembali gagal lewati zona 1.10320. Dolar yang melemah setelah kebijakan Fed kemarin, kemungkinan masih berdampak pada pasar. Tapi data PCE AS minggu depan juga akan turut menentukan. Waspada penurunan di bawah 1.06800!

Resistance : 1.10320, 1.11490, 1.13900

Support :  1.06780, 1.05000, 1.02830

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Weekly ditutup dengan kondisi long legged doji namun dengan real body putih. Seharusnya bisa saja disebut reversal. Tapi posisi candle hitam minggu sebelumnya cenderung masih berdampak negatif bagi Nikkei. Peluang penurunan akan konfirm lebih dominan jika harga tembus di bawah 32080. Selama kenaikan gagal tembus di atas 33100 kembali, maka penurunan diharapkan lanjut hingga kisaran 31500. Keputusan BOJ akan pengaruhi saham, jika tetap dalam kondisi longgar, peluang rebound akan terjadi.

Resistance : 32810, 33085, 33400

Support : 32410, 32115, 32000

Outlook : Bearish

HANGSENG:  Ada harapan bagi bullish setelah penutupan minggu lalu cenderung bullish dan candle weekly 2 minggu terakhir membentuk pola piercing line. Penembusan di atas 17700 dibutuhkan untuk kondisi bullish lebih kuat. Tapi jika gagal, maka waspada penurunan balik di bawah 16250. Di sisi lain, suku bunga LPR kemungkinan tidak terlalu mendukung kenaikan. Tapi ekspektasi rally akhir tahun tetap terbuka

Resistance : 16900, 17390, 17694

Support : 16598, 16258, 15933

Outlook : Bullish

CFD

Dow Jones: Weekly candle ditutup dengan kondisi bullish candle yang kuat, real body panjang berwarna putih. Posisi rally akhir tahun untuk Santa Claus Rally sepertinya cukup terbuka, terutama jika minggu depan tidak ada hambatan dari data GDP maupun PCE AS. Di sisi lain, potensi koreksi kemungkinan terjadi di hari Senin karena minim data. Tapi koreksi diharapkan terbatas, dan zona 37284 akan menjadi support terdekat yang jadi incaran. Dengan kondisi RSI yang overbought, maka peluang koreksi lebih diharapkan meskipun relatif terbatas. Tapi jika penurunan sama sekali tidak terjadi, maka potensi rally diperkirakan bisa tetap berlanjut, dan cukup terbuka untuk Dow hit new record kembali minggu depan.

Resistance : 37900, 38200, 38500     

Support :  37516, 37284, 37040

Outlook : Bullish

CRUDE OIL : Weekly ditutup hammer dan tepat di zona support yang selama ini dianggap efektif. Terendah 67 dan menandakan peluang rebound cukup terbuka mengingat support kuat 65/67 yang sudah disentuh. Terlepas dari kondisi demand yang rendah, peluang kenaikan cukup terbuka selama lingkungan mendukung dengan kondisi dolar yang melemah. Resistance 75 menjadi sorotan utama, tapi jika harga gagal tembus akan berpotensi berbalik turun hingga kembali menguji zona 70/71. Dan libur Natal diperkirakan akan menjadi kesempatan bagi harga minyak dari permintaan yang meningkat. Waspada dengan potensi penguatan dolar yang bisa saja terjadi saat data GDP maupun PCE mengejutkan lebih kuat dari perkiraan. Tapi selama tidak terjadi, maka peluang rebound bertahap diharapkan lebih mendominasi dorongan harga minggu depan. Di sisi lain, Senin diharapkan terjadi koreksi turun karena Jumat ditutup oleh candle Hanging Man yang tepat di zona 72 yang merupakan resistance. Jika perhitungan benar, maka seharusnya 2-3 hari ke depan adalah momentum membentuk swing low dari wave B sebelum rebound tinggi wave C.

Resistance : 73.78, 74.64, 76.27

Support : 70.66, 68.58, 66. 83

Outlook : Bullish

investment-opportunities

GBPUSD: Bearish Divergence Daily, Data Inflasi Inggris Sorotan Utama!

Daily candle berhasil ditutup bearish sesuai harapan. Kondisi divergence bearish masih cukup terbuka dan penurunan diharapkan lanjut di hari Senin. Di sisi lain, sejauh apa penurunan akan terjadi, akan tergantung pada data inflasi CPI Inggris yang dirilis minggu depan. Jika data dirilis lebih rendah, maka penurunan Pound tidak terhindarkan dan peluang penurunan di bawah 1.25000 akan kembali terbuka. Di sisi lain, Weekly masih memiliki kesempatan untuk setidaknya kembali menguji MA 200 Weekly 1.28400. Jika gagal tembus, maka peluang turun tetap dominan.

Resistance :  1.27748, 1.28450, 1.3000  

Support  :  1.25560, 1.24790, 1.22000

Outlook : Bearish

GOLD: Reversal Candle Weekly, PCE dan GDP Rintangan Bullish!

Kenaikan kemungkinan masih memiliki harapan meski di hari Jumat ditutup turun di bawah 2020, dan sempat menguji support 2015. Tapi secara keseluruhan candle ditutup dengan pola candle hammer dengan tail bawah lebih panjang dibanding tail atas, dan sedikit melawan tekanan turun dari candle minggu sebelumnya. Di sisi lain penurunan di hari Senin mungkin tidak terhindarkan, Tapi 50% real body long white candle 13 Desember bisa menjadi batasan. Selama tidak tembus di bawah 1980an, maka peluang bullish masih cukup kuat. Di sisi lain kenaikan di atas 2052 tetap dibutuhkan untuk peluang bullish yang lebih kuat. Tapi data GDP mungkin menjadi hambatan serius dan emas bisa koreksi lebih dulu sebelum akhirnya PCE di hari Jumat diharapkan membantu dorongan kembali emas.

Resistance : 2028, 2048, 2065

Support :  2007, 1984, 1974

Outlook : Bullish

USDJPY: Bearish Masih Kuat, BOJ Menentukan!

Weekly candle sebenarnya masih kuat untuk sinyal turun. Tapi keputusan BOJ akan menjadi penentu setelah sebelumnya diisukan BOJ kemungkinan belum akan merubah kebijakan moneternya. Di sisi lain, support 139.560 secara mingguan akan menjadi penentu yang lebih serius. Jika Kazuo Ueda gagal meyakinkan pasar, maka USDJPY berpeluang rebound dengan cepat ke zona 147. Tapi jika Ueda membuka harapan pembahasan keluar dari kebijakan longgar, USDJPY berpotensi turun cepat di bawah 139.

Resistance :  144.528, 146.440, 147.49

Support :  140.945, 139.560, 136.643

Outlook : Bearish

Disclaimer:

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.268011.254711.220181.21040
EURUSD1.089421.076031.057281.07040
USDJPY142.150144.929149.338131.070
AUDUSD0.670120.657540.643140.68160
COMMODITIES
XAUUSD2019.562003.471848.591823.80
CLSCID72.1071.2390.7280.44
INDEKS SAHAM
DJI37664362773375233309
HSI16817163461788419911
NKI32705324253174025765
NASDAQ16814.0016091.5014892.5011038.25

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.