Weekly Newsletter Ed. 186

Published on 01/14/2024

Periode: 15 - 19 Jan 2024

What to Expect from OIL?

Harga minyak WTI di hari Jumat terdorong lebih tinggi sentuh $75 oleh risiko geopolitik terbaru pasca Inggris dan AS meluncurkan serangan terhadap posisi Houthi di Yaman. Minyak Brent naik di atas $80 sebelum akhirnya turun sedikit.

Meningkatnya ketegangan di Laut Merah mendorong beberapa kapal tanker beralih dari Terusan Suez dan perusahaan pelayaran Denmark, Torm, bergabung dengan barisan perusahaan-perusahaan Eropa yang menghindari Laut Merah untuk transit.

Untuk pertama kalinya di tahun 2024 ini minyak mentah Brent naik di atas $80 per barel. Dikarenakan industri pelayaran condong ke arah larangan menyeluruh terhadap semua transit melalui Selat Bab el Mandeb, maka kenaikan minyak dan juga gas masih jauh dari selesai.

Laporan juga menyebut Iran sita kapal tanker minyak di perairan Oman. Iran menyita kapal tanker minyak berbendara Kepulauan Marshall. Kapal tersebut membawa minyak mentah dari Teluk Oman. Hal ini dilakukan sebagai aksi balasan karena AS menyita kapal tanker yang sama setahun lalu saat kapal tersebut membawa 1 jutra barel minyak mentah Iran. Hal ini akan menambah risiko geopolitik terhadap harga minyak.

(oilprice)

Pasca CPI, Geser Fokus ke 3 Hal Ini!

Pasca data inflasi dirilis minggu lalu, pasar memperkirakan hampir 80% kemungkinan pemangkasan suku bunga akan terjadi meskipun beberapa pejabat Fed sudah menyangkal ekspektasi tersebut. Tersisa 2 minggu lagi sebelum pertemuan kebijakan FOMC.

Pertanyan kemudian bergulir akankah para pejabat Federal Reserve memberi kejutan terhadap ekspektasi pasar untuk pemangkasan suku bunga bulan Maret dalam pidato terakhir mereka sebelum memasuki periode blackout di hari Jumat?

Ada 3 hal penting yang mungkin bisa menjadi petunjuk sebelum pertemuan FOMC akhir Januari:

Pidato Gubernur Fed Waller

Waller diagendakan memberi pidato di hari Selasa, 16 Januari 2024 jam 23.00 WIB. Di akhir November, Gubernur Fed Christopher Waller membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga di musim semi. Dia menegaskan bahwa jika inflasi terus mendingin dalam beberapa bulan lagi (3, 4 atau 5 bulan), dan Fed merasa yakin bahwa inflasi benar-benar turun, maka Fed bisa mulai memangkas suku bunga kebijakan karena inflasi yang lebih rendah. Dan saat itu saham-saham menguat dan imbal hasil Treasury 10-tahun turun karena pasar melihat ada peluang yang cukup kuat untuk pemangkasan suku bunga dimulai di bulan Maret.

Hal yang sama akan dilakukan di mana pasar akan mencermati pernyataan Waller hari Selasa. Ada beberapa kekhawatiran bahwa Waller mungkin menutup pintu untuk pemangkasan bulan Maret. Sejak pertemuan FOMC terakhir, sebagian besar pejabat tidak berkomitmen tentang waktu pemangkasan yang potensial, dan beberapa menolak untuk memangkas di bulan Maret, menurut catatan ekonom Nomura, Jeremy Schwartz. Bahkan Loretta Mester di hari Kamis mengatakan terlalu dini untuk pemangkasan suku bunga di bulan Maret.

Perlu diingat bahwa para pejabat fed akan berhenti berbicara tentang kebijakan suku bunga secara terbuka di hari Jumat akhir minggu ini dan mulai memasuki fase blackout menjelang pertemuan FOMC 30-31 Januari.

Retail Sales Desember

Hal kedua yang akan dicermati adalah data penjualan ritel AS yang akan dirilis hari Rabu jam 20.30 WIB. Para ekonom memperkirakan ada kenaikan 0.4% m/m yang cukup solid untuk penjualan ritel di bulan Desember dibanding kenaikan 0.3% bulan sebelumnya.

Kenaikan yang sesuai ekspektasi menandakan momentum yang berkelanjutan dalam ekonomi AS. Sebaliknya, angka yang lemah bisa membantu mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed di bulan Maret.

Inflasi PCE

Perhatian beralih ke alat ukur inflasi yang dipilih Fed. Meskipun data CPI kemarin lebih tinggi dari bulan sebelumnya, tapi kemungkinan inflasi PCE bisa lebih rendah. Saat data CPI minggu lalu dirilis lebih tinggi, pasar bertanya kenapa justru pasar obligasi masih tetap naik. Imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun turun 11 bps dan Fed funds rate saat ini mulai memperhitungkan pemangkasan sebesar 164 basis poin.

Salah satu jawabannya mungkin ada dalam indikasi alat pengukur inflasi yang lebih disukai Fed, yaitu PCE, diperkirakan menurun. Para ekonom mencoba mengekstrapolasi detail dari CPI yang dirilis hari Kamis dan PPI yang dirilis belakangan di hari Jumat, lalu mengubahnya menjadi PCE. Hasilnya angka PCE kemungkinan berada di bawah level psikologis 3% y/y. Renaissance Macro menulis bahwa pesan dari PPI hari Jumat adalah PCE inti kemungkinan tidak akan sekuat CPI inti. Sayangnya data ini baru akan dirilis 26 Januari, beberapa hari sebelum FOMC Meeting.

(marketwatch, forexlive)

oil-gas-industry

Retail Sales semua Kawasan dirilis, Investor Tunggu Fed Speakers dan Inflasi Inggris, Eropa dan Jepang

Fluktuasi di 2 hari terakhir minggu lalu terwakilkan oleh inflasi CPI dan PPI yang kontras saat rilis data. Inflasi CPI yang kuat membuat pasar waswas bahwa ekspektasi pemangkasan Maret menjadi lebih kecil peluangnya. Tapi kemunculan PPI yang lemah disambut kembali dengan optimisme bahwa inflasi tetap akan turun dalam beberapa bulan ke depan. Kini pasar mencermati retail sales dan juga pidato pejabat Fed yang memasuki minggu terakhir sebelum fase blackout. Di Kawasan lain, Inggris akan penuh dengan data dari laporan pekerjaan, sampai retail sales di hari Jumat. Sementara inflasi Inggris, Eropa dan Jepang juga tidak ketinggalan. China menanti gebrakan serius dari pemerintah maupun PBOC untuk membangkitkan kembali ekonomi China dari masalah yang membelenggu.

Fokus Pekan ini:

Data PPI AS di hari Jumat dirilis lebih lemah dari yang diperkirakan. Hal ini kontras dengan sehari sebelumnya saat data CPI dirilis lebih tinggi dari perkiraan. Pasar saham AS mengakhiri sesi minggu lalu pada level tertinggi didukung oleh data PPI yang lebih lemah tersebut. Pasar menangkap sinyal bahwa inflasi akan terus turun dalam beberapa bulan mendatang.

Pasar saat ini tidak hanya hampir sepenuhnya menetapkan sekitar 150 bps pemangkasan tahun ini, tapi mereka juga menetapkan perkiraan mereka lebih dari 50% untuk pemangkasan 175 bps, dan pemangkasan pertama dilakukan di bulan Maret.

Dan Inggris berhasil mendapatkan angka GDP bulan November yang positif sehingga ada harapan terhindar dari resesi. Namun demikian, data minggu depan kemungkinan menjadi petunjuk berikutnya, terkait kesehatan belanja konsumen dari Inggris maupun AS.

AS

Pasar AS akan mengawali hari Senin dengan libur perayaan hari Martin Luther King Junior. Pasar kemungkinan relatif minim pergerakan di malam hari dengan liburnya AS.

Di hari Selasa, pasar akan mencermati data Empire State Manufacturing Index dari Fed New York yang kali ini diperkirakan mengalami kenaikan dari -14.50 menjadi -7.10. Data yang kuat menjadi pondasi bagus untuk penguatan dolar. Di hari yang sama, pejabat Fed Waller akan berpidato. Pasar akan kembali cermati apakah Waller akan mengulangi dukungannya tentang pemangkasan suku bunga, meskipun ada kekhawatiran juga tentang tertutupnya peluang pemangkasan yang lebih cepat di bulan Maret.

Lanjut di hari Rabu, retail sales AS diperkirakan mengalami penguatan dari 0.3% m/m menjadi 0.4%. Data yang naik tentu semakin mengikis harapan pemangkasan suku bunga Fed yang lebih cepat di bulan Maret. Tapi jika data melemah, akan kembali mendukung harapan tersebut. Industrial production diperkirakan melemah. Klaim penganguran mingguan, indeks manufaktur Philadelphia dan pidato Bostic dirilis hari Kamis. Dan Jumat ditutup dengan existing home sales dan juga survey Michigan.

EU

Fokus utama kemungkinan tertuju pada pidato Presiden ECB Christine Lagarde yang akan muncul di 3 hari terakhir, Rabu, Kamis dan Jumat. Pasar akan mencermati petunjuk dari Lagarde tentang kebijakan berikutnya dari ECB.

Namun di sisi data ekonomi, fokus utama akan tertuju pada inflasi CPI yang akan dirilis hari Rabu. Inflasi diperkirakan naik dari 2.4% ke 2.9% y/y, dan inflasi inti diperkirakan turun dari 3.6% menjadi 3.4%. Inflasi yang turun tentu akan disambut baik dan memperkecil peluang ECB untuk pertahankan suku bunga tinggi terlalu lama.

Inggris

Waktu yang cukup padat yang diisi oleh beberapa data penting dari Inggris di minggu depan. Meski minggu lalu Bailey mengatakan pentingnya untuk kembalikan inflasi ke target 2%, tapi penguatan pound tidak begitu kuat tanpa bantuan dari melemahnya dolar di hari terakhir saat data PPI AS dirilis lebih lemah.

Investor akan mencermati laporan ketenagakerjaan Inggris di hari Selasa dan upah rata-rata termasuk bonus yang diperkirakan turun dari 7.2% menjadi 6.8%. Tingkat pengangguran diperkirakan naik tipis dari 4.2% menjadi 4.3%. Dan jumlah orang yang mencari subsidi pengangguran diperkirakan turun dari 16K menjadi 3K. Data yang lebih rendah tentunya membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga BOE lebih kecil, dan sebaliknya, data pengangguran yang lebih tinggi akan membuka peluang bagi BOE untuk mempercepat pemangkasan suku bunga.

Gubernur Andrew Bailey minggu lalu juga menekankan bahwa Inggris tidak mengalami lonjakan dalam tingkat pengangguran sehingga tidak ada alasan untuk mempercepat pemangkasan suku bunga.

Inflasi berikutnya menjadi sorotan di hari Rabu. Data diperkirakan turun dari 3.9% menjadi 3.8% y/y dan basis bulanan dari -0.2% menjadi 0.2% m/m.

Dan laporan retail sales di hari Jumat diperkirakan menguat ke level 1.1% dari bulan sebelumnya 0.1% y/y dan basis bulanan diperkirakan turun dari 1.3% menjadi -0.5% m/m. Data yang lemah akan kembali menekan pound.

China

Agenda utama adalah pengumuman PBOC di hari Senin untuk suku bunga pinjaman jangka menengah (MLF). Pasar memperkirakan pemangkasan 10 bps sebagai bentuk dukungan bagi kebangkitan ekonomi. Pemangkasan akan mendukung rebound di pasar ekuitas China dan Hong Kong.

Kemudian fokus bergeser pada data pertumbuhan ekonomi GDP China di hari Rabu. Bersama retail sales dan industrial production. GDP diperkirakan menguat dari 4,9% menjadi 5,3%. Retail Sales diperkirakan naik dari 10.1% menjadi 11%, dan industrial production turun dari 6.6% menjadi 6.3%.

Data yang lebih lemah akan lebih mendukung ekspektasi dikeluarkannya stimulus moneter oleh PBOC.

Jepang

Jepang akan merilis data Industrial Production di hari Kamis, dan diperkirakan turun daari 1.3% menjadi -0.9%. Dan inflasi inti nasional akan dirilis di hari Jumat. Data kali ini diperkirakan turun dari 2.5% menjadi 2.3%.

Gubernur Kazuo Ueda memberi petunjuk bahwa bank sentral baru akan menaikkan suku bunga jika inflasi stabil mendekati target 2% dan didukung oleh kenaikan upah yang konsisten. Minggu lalu rumor mengatakan perusahaan-perusahaan besar sepakat menaikkan upah, tapi kabar buruknya adalah perusahaan – perusahaan yang lebih kecil masih keberatan. Pembahasan lebih lanjut tentang upah adalah proses yang dinantikan BOJ untuk saat ini. 

(marketpulse)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

US Holiday, EUR Eurogroup Meetings, EUR Industrial Production, CAD Wholesale Sales

Selasa

AUD Building Approvals, UK Avg Earnings Index, UK Claimant Count Change, UK Employment Change, UK Unemployment Rate, EUR German CPI, EUR German ZEW Economic Sentiment, US NY Empire State Manufacturing Index, CAD CPI, US Fed Waller speaks

Rabu

CNY GDP, CNY Retail Sales, CNY Industrial Production, CNY Unemployment Rate, CNY NBS Pres Conferences, UK CPI, UK PPI, EUR CPI, US Retail Sales, US Industrial Production, ECB President Lagarde speaks

Kamis

EUR German Buba President Nagel speaks, US FOMC Member Williams Speaks, AUD Unemployment Rate, US FOMC Member Bostic speaks, JPY Industrial Production, US Building Permits, US Housing Starts, US Initial Jobless Claims, US Philadelphia Fed Manufacturing Index, EUR ECB President Lagarde speaks, US FOMC Member Bostic speaks

Jumat

JPY National Core CPI, UK Retail Sales, EUR German PPI, EUR ECB President Lagarde speaks, CAD Retail Sales, US Michigan Consumer Sentiment, US Michigan 1-year and 5 year expectations, US Existing Home Sales

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Weekly candle ditutup oleh spinning tops yang biasanya memberi sinyal tentang kondisi pasar yang masih menunggu. Ini berarti kesempatan bullish maupun bearish cukup berimbang minggu depan. Jika dikaitkan dengan data ekonomi, maka inflasi akan menjadi petunjuk utamanya. Jika dikaitkan dengan fundamental ekonomi, maka pernyataan Presiden ECB Lagarde yang utama. Inflasi yang lebih rendah akan membuat teknikal mendukung pelemahan dan itu berarti pola Evening Star sebelumnya berpotensi berlanjut memberikan penekanan turun dan support 1.07300 adalah target utama terdekat. Sebaliknya inflasi yang tinggi akan memperkuat kasus untuk kenaikan di atas 1.10433 kembali. Di sisi lain, pernyataan Lagarde yang hawkish mungkin bisa mendorong hingga 1.1100. Tapi pernyataan yang less hawkish atau bahkan bergeser ke dovish akan membuat euro semakin terpuruk.

Resistance : 1.10320, 1.12748, 1.15487

Support :  1.08760, 1.07272, 1.05000

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Weekly terlihat sangat kuat setelah candle minggu lalu berakhir bullish yang panjang. Ini pertanda rally kemungkinan berlanjut. Tapi jangan buru-buru! Karena divergence bearish juga mengintai. Ada peluang untuk kenaikan tersebut mulai overbought sehingga berpeluang terkoreksi turun. Area 34460 – 34500 kemungkinan menjadi support psikologis. Tapi jika bullsih terus bertahan di atas 35000, maka peluang dorongan berikutnya melirik area 37000, dan peluang all time high kembali dibuat.

Resistance : 335700, 36000, 36400

Support : 35205, 34900, 34600

Outlook : Bullish

HANGSENG:  Weekly kembali ditutup bearish dan penurunan masih membayangi, terutama jika PBOC gagal mengirim sinyal dukungan terhadap ekonomi dengan pemangkasan MLF maupun RRR yang diharapkan untuk mendukung ekonomi. Support 15977 mungkin akan mudah ditembus. Setelah itu kita memasuki zona critical yang semakin dekat dengan all time low. ‘Tim Nasional’ diperkirakan masuk untuk mengintervensi jika ekuitas melorot tajam.

Resistance : 16567, 16740, 16950

Support : 15933, 15500, 15388

Outlook : Bearish

CFD

Dow Jones: Weekly candle ditutup doji dan kali ini berada di persimpangan antara lanjut koreksi turun yang memang ditunggu, atau kembali dalam fase bullish. Jika melihat data ekonomi, maka fokus retail sales akan membentuk sentimen baru terkait kekuatan ekonomi AS. Data yang menguat bisa diartikan sebagai kondisi daya beli konsumen AS yang tangguh, dan harusnya membuat saham bergerak naik. Sebaliknya, jika data dirilis lebih lemah, maka peluang saham turun. Di sisi lain, jika fokus pada ekspektasi pemangkasan suku bunga, data yang lemah mendukung ekspektasi pemangkasan lebih cepat, dan saham bisa saja menjadi bullish kembali. Dan sebaliknya, jika data menguat, akan memperkecil harapan tersebut, sehingga saham berpeluang turun. Pernyataan pejabat Fed Waller akan menjadi petunjuk tambahan. Tapi secara teknis, bearish engulfing minggu sebelumnya masih cukup terbuka untuk menekan setelah minggu lalu ditutup doji. Penurunan di bawah 37466 akan memicu koreksi lebih dalam dan 36800 menjadi target utama dari pola turun tersebut.

Resistance : 37900, 38200, 38500     

Support :  37516, 37284, 37040

Outlook : Bearish

CRUDE OIL: Weekly ditutup bearish dan harga benar-benar anti-klimaks setelah sentuh level 75. Jika melihat kondisi penutupan Weekly, seharusnya kita masih berpeluang melihat kembali diujinya level 70 dan potensi 68 sebagai swing low terjauh. Tapi jika dilihat dari 5 candle pendek berturut-turut, bullsih atau candle putih mendominasi sehingga peluang bullish cenderung potensial dibanding bearish. Terlebih jika kondisi Laut Merah dan Timur Tengah masih memanas. Eskalasi konflik akan memicu dorongan harga minyak kembali dan 75 akan menjadi batas atas yang harus ditembus. Sebaliknya jika konflik mereda seharusnya posisi penurunan akan lebih dominan.

Resistance : 74.64, 76.27, 79.74

Support : 72.19, 70.66, 68.58

Outlook : Bullish

investing-online-exchange

GBPUSD: MA200 Weekly Masih Membayangi, Tergantung Data Ekonomi!

Weekly ditutup bullish dan peluang kenaikan sepertinya masih cukup terbuka. Terutama jika data ekonomi Inggris minggu depan cenderung lebih baik dari ekspektasi. Kenaikan mungkin bisa melewati MA 200 Weekly yang kali ini ada di 1.28383. Sebaliknya, data yang relatif lebih lemah dari perkiraan akan menekan pound turun, dan support 1.24800 kembali mengancam.

Resistance :  1.28450, 1.3000, 1.31411  

Support  :  1.25560, 1.24790, 1.22000

Outlook : Bullish

GOLD: Support 2014 vs Resistance 2078, Mana Tembus Duluan?

Candle Weekly ditutup doji dan potensi reversal bullish cukup terbuka mengingat area support FR 23.6% Weekly di 2014.783 kemarin gagal ditembus meski level terendah sempat sentuh 2013. Kabar baiknya adalah doji yang terlihat bisa dikategorikan Hammer dan muncul di zona support, yang berarti akan cenderung mendorong naik dan uptren sekali lagi akan mencoba mendorong lebih tinggi. Resistance 2062 – 2065 di hari Jumat cukup efektif sehingga emas ditutup di 2047. Tapi belum selesai! Kita masih harus berhadapan dengan Fed speakers dan retail sales. Jika Waller dovish dan retail sales turun, maka ada peluang 2065 ditembus, dan tinggal berhadapan dengan 2078 – 2082. Sebaliknya jika Waller hawkish dan retail menguat, maka 2024 dan 2014 mungkin kembali diuji, atau bahkan ditekan lebih dalam.

Resistance : 2050,  2065, 2079.80

Support :  2035, 2028, 2014

Outlook : Bullish

USDJPY: Weekly Inverted Hammer, Head & Shoulders?

Candle Weekly ditutup hammer terbailk dan muncul di zona resistance 146, menandakan zona rjection tepat di resistance Weekly. Hal ini sekaligus membuka peluang dari Head & Shoulders yang dinantikan. Apakah akan terwujud? Butuh validasi dari penembusan neckline support yang tercatat di kisaran 140.620. Butuh usaha bertahap dan support terdekat 142.477 menjadi incaran. Data inflasi Nasional Jepang kemungkinan bisa menjadi pendukung.

Resistance :  145.959, 146.447, 147.483

Support :  142.477, 140.945, 139.560

Outlook : Bearish

Disclaimer:

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.275131.271661.220181.21040
EURUSD1.094961.094131.057281.07040
USDJPY144.903144.612149.338131.070
AUDUSD0.668500.671470.643140.68160
COMMODITIES
XAUUSD2047.852044.591848.591823.80
CLSCID72.7873.9390.7280.44
INDEKS SAHAM
DJI37742377073375233309
HSI16262165871788419911
NKI35565334903174025765
NASDAQ16954.2516464.2514892.5011038.25

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.