Weekly Newsletter Ed. 192

Published on 02/25/2024

Periode: 26 Feb - 1 Mar 2024

What to Expect from OIL?

Harga minyak bergerak cukup ketat sepanjang minggu kemarin dengan kenaikan tertahan di 78.90 dan terendah 76.30. Hal ini berkebalikan dari minggu sebelumnya yang berjalan di kisaran 75.53-79.31.

Penurunan cepat terjadi di hari Jumat saat kabar pembahasan gencatan senjata Israel-Hamas menurut agenda akan dilakukan di Prancis. Penyebab lainnya adalah OPEC+ belum mengumumkan rencana untuk Q2 secara resmi.

Pengamat dan analis industri minyak bertaruh bahwa OPEC+ akan memperpanjang pengurangan produksi minyaknya sampai kuartal berikutnya. Hal ini ditunjukkan survei Bloomberg terbaru di hari Jumat. Survei secara mayoritas memprediksi OPEC+ terpaksa memperpanjang pemangkasan sampai Q2 2024, di mana 14 dari 17 trader dan analis yang disurvei memperkirakan OPEC+ tidak akan melakukan perubahan apapun.

Bob McNally, presiden konsultan Rapidan Energy Group mengatakan pasokan melebihi permintaan, dan untuk menjaga harga tetap stabil, maka OPEC+ harus menjauhkan (mengurangi) minyak di pasar.

EIA memperkirakan pasar minyak global sedang dalam pengetatan meskipun pertumbuhan permintaan minyak global kehilangan momentum. Stok minyak turun sekitar 60 juta barel di bulan Januari. Jika ingin terus ketat, maka OPEC+ harus mempertahankan kebijakannya dan mengurangi pasokan bertahap di akhir Q1.

(oilprice)

Awas, PCE Tentukan Arah Emas Di Akhir Bulan!

Fokus utama minggu depan tertuju pada laporan inflasi PCE yang dijadwalkan akan dirilis di hari Kamis pagi waktu AS. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi utama diproyeksikan naik 2.4%, turun dari 2.6% data yang tercatat di Desember. Apakah ini pertanda positif untuk pasar yang mengharapkan Fed mempertimbangkan pemangkasan suku bunga di bulan Mei?

Inflasi PCE

Indeks harga PCE inti, tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan akan meningkat 2.8% y/y, turun dibanding bulan sebelumnya 2.9%. Tentunya ini menjadi hal yang disambut positif jika terwujud di saat Fed mengharapkan data tambahan untuk meyakinkan mereka bahwa jalur inflasi sudah sesuai dengan harapan mereka dan konsisten turun.

Waspada Kejutan

Angka-angka yang tinggi yang tak terduga dalam laporan inflasi CPI dan PPI baru-baru ini kemungkinan juga diperhitungkan dalam estimasi PCE minggu depan. Hal ini berarti akan berpotensi membawa kejutan yang bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar ekuitas.

Angka-angka PCE dinantikan pasar karena dampaknya terhadap imbal hasil Treasury 10 tahun AS yang saat ini berada di bawah level 4.35% sejak laporan CPI dirlis 13 Februari. Jika tembus di atas 4.35% bisa kembali mendorong imbal hasil ke 4.5%.

PCE Siginifikan Pengaruhi Emas

Selain perang di Gaza dan juga Ukraina, semua mata investor pasar emas akan tertuju pada laporan PCE 29 Februari. Data ini merupakan laporan inflasi favorit bagi Fed.

Laporan CPI terbaru justru negatif bagi emas dan juga pasar saham. Tapi PPI memberi dampak positif bagi emas dan negatif untuk saham.

Nah, data PCE kemungkinan akan dikorelasikan dengan kondisi pasar saat ini yang melihat lonjakan inflasi baru-baru ini sebagai alasan bagi Fed membatalkan pemangkasan suku bunga lebih cepat. PCE bisa saja menjadi penentu apakah Fed semakin memiliki alasan kuat menunda pemangkasan atau justru alasan untuk menjual saham dan membeli emas.

Dolar Berpotensi Menguat?

Aoakaah data akan membuat dolar kembali menguat minggu depan? Meski PCE menjadi tajuk utama bagi investor global minggu depan, tapi inflasi dan belanja konsumen tidak menjadi satu-satunya data yang dirilis. Ada banyak data lain dalam agenda AS minggu depan, seperti PMI Manufaktur dari ISM yang dirilis hari Jumat.

Data PMI akan diawasi secara ketat dan diperkirakan tidak berubah di 49.1 di bulan Februari. ISM Manufaktur biasanya menjadi salah satu pemicu sentimen pasar juga yang cukup efektif

(CMC market, investing, forexlive)

financial-growth

Akhir Bulan, Investor Waspadai Inflasi PCE AS selain GDP AS dan Inflasi Zona Euro serta Jepang!

Minggu depan sekaligus akan menjadi akhir dari bulan Februari. Pasar akan mencermati data inflasi PCE di penghujung bulan yang sekaligus disertai beberapa data pendukung lainnya yang akan membuat akhir bulan menjadi hari tersibuk minggu depan bagi AS. Sementara inflasi zona Euro juga akan dicermati pasar untuk mengukur seberapa cepat hal tersebut ditanggapi oleh para pembuat kebijakan ECB yang saat ini berbeda pandangan tentang kapan waktu untuk pemangkasan suku bunga. Di sisi lain, Jepang juga akan merilis laporan inflasi nasional yang diperkirakan bisa menjadi pegangan bagi BOJ dalam pertimbangan kebijakan moneter berikutnya. Dan China akan merilis data PMI Manufacture dan non-manufacture di hari Jumat.

Fokus Pekan ini:

Minggu yang menarik setelah laporan NVIDIA minggu lalu berhasil mendorong risk asset bergerak positif, membantu Nasdaq 100 menutup seluruh kerugiannya yang smepat tercatat sejak 16 Februari hingga hari Rabu 21 Februari.

Sentimen positif juga memicu kenaikan di pasar komoditi emas yang sempat tertekan setelah minimnya data positif yang memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih cepat. Namun, emas tidak hanya mendapat dorongan dari pasar ekuitas yang positif, tapi juga sejak kejutan PBOC yang memangkas suku bunga LPR 5 tahun di hari Selasa 20 Februari 2024.

Minggu depan akan lebih banyak data yang bisa dicermati, termasuk PCE yang akan dicermati oleh Fed, selain data GDP dan juga beberapa data penting lainnya dari kawasan lain.

AS

Pasar akan mengawali minggu depan dengan data penjualan rumah baru yang diperkirakan naik dari 664K ke 684K. Kemudian Jeffrey Schmid dari Fed Kansas City akan memberikan pernyataan. Lelang obligasi pemerintah jangka pendek 2, 5 dan 7 tahun juga akan menjadi hal yang dicermati investor global.

Selasa akan mencermati data durable orders yang diperkirakan turun dari 0% menjadi -4.5% m/m. Sementara pesanan inti turun dari 0.5% menjadi 0.2%. Selasa juga akan menjadi hal yang menarik saat data kepercayaan konsumen dari Consumer Board dirilis. Data diperkirakan stabil di 114.8. Dan Michael S Barr akan menjadi hal lain yang juga akan dicermati dari pejabat Fed.

Di hari Rabu, investor global akan mencermati data GDP AS yang diperkirakan akan stabil di 3.3% y/y yang berarti menunjukkan kondisi pertumbuhan ekonomi AS yang cukup sehat. Sementara Fed speaker akan muncul dari Bostic, Collins dan Williams yang bisa memberi dampak signifikan pada pergerakan harga. Di hari Kamis, laporan klaim pengangguran mingguan, PCE, personal spending, Chicago PMI dan pending home sales menjadi bagian paling sibuk untuk data AS. Dilanjut dengan Fed speaker Bostic, Goolsbee, Mester dan Williams. Dan di hari Jumat diakhiri dengan ISM Manufaktur juga sentimen konsumen Michigan.

EU

Perdebatan di antara pejabat ECB menunjukkan perbedaan pandangan tentang kapan mereka akan melakukan pemangkasan suku bunga. Joachim Nagel dari Bundesbank mengatakan ECB seharusnya bertindak berdasarkan data, bukan melihat langkah yang dilakukan bank sentral lain.

Data ekonomi minggu depan berpusat pada Jerman dan zona Euro. Di hari Selasa, Consumer Climate Jerman dirilis, diperkirakan menguat tipis dari -29.7 menjadi -28.5.

Kamis akan mencermati data retail sales Jerman dan juga laporan ketenagakerjaan. Selain itu, Prancis akan merilis data GDP dan Spanyol dengan CPI. Jerman selalu menjadi acuan trader untuk melihat kondisi ekonomi Eropa secara keseluruhan.

Dan Jumat akan fokus dengan laporan Manufacture Jerman dan Zona Euro. Termasuk data inflasi zona Euro yang dinantikan. Inflasi yang lebih rendah akan memicu kembali perbedaan pandangan para pejabat ECB tentang waktu yang tepat untuk memangkas suku bunga.

Inggris

Ketua Ekonom BOE Huw Pill akan mengawali minggu depan dengan pernyataannya. Pill termasuk pejabat yang cukup berpengaruh saat memberikan pandangannya tentang kebijakan ekonomi BOE. Ramsden di hari berikutnya. Keduanya cenderung aktif tampil memberi komentar baru-baru ini. Ramsden termasuk salah satu pejabat yang menilai BOE harus tetap mempertahankan suku bunga.

Fokus berikutnya tertuju pada data PMI Manufaktur di hari Jumat. Data diperkirakan naik tipis dari 47.0 menjadi 47.1.

China

Pasca kejutan yang diumumkan PBOC di hari Selasa lalu, 20 Februari 2024, minggu depan China cenderung minim agenda penting dari bank sentral. Pasar hanya akan mencermati data PMI Manufacture dan non- manufacture yang akan dirilis hari Jumat.

PMI akan menjadi catatan penting bagi pasar untuk melihat seberapa serius pemerintah dan bank sentral berusaha menghidupkan kembali aktivitas ekonomi.

Sementara dukungan lain seperti aturan pelarangan short-selling bagi institusi-institusi besar kemungkinan masih akan mendukung kenaikan pasar ekuitas China dan juga Hong Kong.

Jepang

Inflasi Nasional akan dirilis di hari Selasa. Data diperkirakan turun dari 2.3% menjadi 1.8%.

Inflasi menjadi salah satu yang disyaratkan oleh Ueda untuk mendorong alasan bagi BOJ untuk merubah kebijakan moneternya di pertemuan berikutnya. Ueda menginginkan inflasi yang stabil di kisaran target 2% BOJ. Namun, kebijakan baru akan berubah jika pembahasan upah oleh pebisnis dan buruh disetujui. Dan hal itu diharapkan baru akan muncul di pertengahan Maret.

Jepang juga akan merilis laporan industrial production di hari Kamis. Data diperkirakan melemah dari 1.4% menjadi -7.3%. Dengan ekonomi yang melambat dan secara teknis ekonomi Jepang dalam resesi, kondisi ini cukup tidak mengejutkan. 

Pasar masih akan mencermati bila sewaktu-waktu BOJ maupun MOF mengintervensi Yen yang saat ini terus melemah terhadap dollar. Dengan minimnya ekspektasi untuk BOJ mengubah kebijakan dalam waktu dekat, data AS berpotensi menjadi penggerak utama bagi USDJPY.

(marketpulse, forexlive)

HIGH EVENT – ECONOMIC CALENDAR

Senin

UK BOE MPC Member Pill speaks, US Building Permits, US New Home Sales

Selasa

JPY National Core CPI, EUR German Consumer Climate, US Durable Goods, UK MPC Member Ramsden speaks, US CB Consumer Confidence,

Rabu

US API Weekly Crude Oil Stocks, RBNZ Interest Rate Decision, US GDP, US Crude Oil Inventories

Kamis

US FOMC Member Bostic speaks, US FOMC Member Williams speaks, AUD Retail Sales, JPY BOJ Core CPI, GER Retail Sales, French GDP, CHF GDP, EUR Unemployment Rate, US PCE, US Initial Jobless Claims, US Personal Spending, CAD GDP, US Chicago PMI, US Pending Home Sales

Jumat

US FOMC Member Mester speaks, US FOMC Member Williams speaks, CNY Manufacturing and Non-Manufacturing PMI, EUR Manufacturing PMI, EUR CPI, US Construction Spending, US Manufacturing PMI, US ISM Manufacturing PMI, US Michigan Consumer Sentiment, US Michigan inflation expectation, US Member Bostic speaks

Weekly Technical Outlook

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup bullish tapi tail atas cukup panjang sehingga mengindikasikan adanya penolakan di sisi resistance yang menghambat kenaikan. Di sisi lain, inflasi Euro minggu depan dirilis dan data yang lemah akan mengindikasikan peluang pembahasan pemangkasan suku bunga ECB menjadi semakin intens. Ini akan berpeluang menekan Euro karena harapan pemangkasan suku bunga lebih cepat. Sebaliknya, jika data ternyata menguat, ini bisa menghambat pembahasan pemangkasan. Dan ini berarti Euro berpeluang naik kembali. Secara teknis 1.08876 akan menjadi resistance penentu minggu depan. Selama area tidak ditembus, maka cenderung turun dan area 1.06785 akan menjadi area utama yang dituju.

Resistance : 1.08960, 1.09317, 1.10320

Support :  1.07272, 1.06785, 1.05000

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Nikkei: Rekor tertinggi baru sepertinya belum akan usai. Weekly candle ditutup bullish panjang sehingga peluang kenaikan minggu depan berpotensi tetap terbuka. Hal ini juga akan memicu potensi kenaikan lanjutan di pasar ekuitas global. Tapi data PCE AS kemungkinan bisa merubah ritme pergerakan, dan bullish berpotensi mengalami hambatan sehingga peluang koreksi turun maupun profit taking cukup beralasan.  

Resistance : 39610, 39800, 40000

Support : 38845, 38600, 37700

Outlook : Bullish

HANGSENG:  Weekly ditutup bullish sehingga cukup beralasan jika kita melihat peluang kenaikan masih bisa berlanjuut. Dan kali ini level 17250 berpeluang untuk disentuh. Data China kemungkinan bisa menjadi anomali jika data dirilis lebih lemah. Namun, pasar saat ini mendapat dukungan dari pelarangan short-selling di 30 menit pembukaan market dan 30 menit jelang penutupan market di setiap sesi perdagangan.

Resistance : 17000, 17250, 17600

Support : 16449, 16030, 15500

Outlook : Bullish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup bullish sehingga peluang rally bagi saham AS nampaknya masih bisa berlanjut. Hal ini akan ditentukan dari data PCE minggu depan. Tapi data lain seperti ISM Manufacture juga berpeluang menjadi hal yang penting untuk menggerakkan sentimen. Terlepas dari PCE yang paling utama dilirik, pasar cenderung berada di euphoria bullish sehingga penurunan diperkirakan relatif terbatas untuk saat ini. Hanya data PCE yang jauh lebih tinggi dari perkiraan yang berpotensi menekan saham turun lebih banyak. Di sisi lain, support 38379 akan menjadi petunjuk apakah penurunan minggu depan cenderung koreksi atau memang pembalikan arah. Waspadai juga posisi RSI yang cenderung memasuki area overbought sehingga peluang profit taking bisa terjadi kapanpun, terutama mengingat posisi akhir bulan yang biasanya cenderung mendukung penguatan dolar.

Resistance : 39300, 39500, 39800     

Support :  38800, 38500, 38371

Outlook : Bullish

CRUDE OIL: Weekly ditutup bearish sehingga peluang penurunan tampaknya cenderung dominan untuk minggu depan. Meski demikian perkembangan terbaru geopolitik akan menjadi pemicunya. Kabar terbaru di akhir pekan adalah rencana gencatan senjata yang akan kembali bergulir dari Israel dan Hamas. Namun, jika kembali gagal temukan kesepakatan, maka minyak bisa kembali naik dan menguji area 79. Ini berarti juga potensi penembusan zona 80 – 82 sangat terbuka berikutnya. Sebaliknya, jika memang gencatan senjata terwujud, maka minyak bisa memulai sesi penurunan di kisaran 73/74 ataau bahkan sentuh area 68 – 70 lebih dulu sebelum berbalik naik. Data PCE AS kemungkinan juga berdampak pada perubahan sentimen jika dolar terlalu kuat setelah data dirilis.

Resistance : 79.74, 82.00, 84.00

Support : 76.00, 74.15, 72.78

Outlook : Bearish

GBPUSD: Bullish Engulfing, MA200 kembali Diuji!

Weekly ditutup bullish sehingga peluang kenaikan rasanya cukup layak terjadi minggu depan. Dan ini berarti MA 200 Weekly akan kembali diuji. Area 1.28496 akan menjadi area wajib tembus jika Pound ingin lanjut naik. Sebaliknya, Pound berpotensi turun kembali jika gagal tembus, dan juga jika PMI Manufacture dirilis lebih lemah. Peluang kenaikan juga akan sangat bergantung pada data AS mengingat minimnya data ekonomi dari Inggris untuk minggu depan.

Resistance :  1.27700, 1.28477, 1.3000

Support  :  1.25167, 1.24790, 1.22000

Outlook : Limited Bullish expected

GOLD: Weekly Bullish Engulfing, PCE AS Penentunya!

Weekly candle ditutup bullish, dan terbantu dengan kenaikan di hari Jumat malam setelah tekanan gagal lanjutkan penurunan di bawah 2015. Sesuai ekspektasi, harga di hari Jumat ditutup di atas 2028  dan hal ini membuka peluang untuk kenaikan yang dinantikan. Area 2048 -2050 adalah resistance berikutnya yang harus dicermati. Beberapa kali area ini sulit ditembus. Maka PCE akan menjadi salah satu pemicu apakah emas mampu untuk mendapat dukungan kenaikan lanjutan atau justru kembali ditekan karena gagal tembus 2048 – 2050. Penurunan waspadai zona 2012 – 2015 yang diperkirakan masih akan menjadi support efektif saat ini mengingat dukungan China pada ekonominya untuk kembali tumbuh sepertinya juga akan mendorong permintaan emas lebih kuat. Ini berarti tekanan turun berpotensi cenderung terbatas.

Resistance : 2048.20, 2065.2, 20797

Support :   2028, 2016, 2001.00

Outlook : Bullish

USDJPY: 151 Kembali Mengancam, Data AS Picu Sentimen!

Area 151-152 sepertinya masih terus mengancam. Area ini cenderung menjadi resistance psikologis untuk saat ini mengingat sewaktu-waktu dikhawatirkan BOJ bisa melakukan intervensi. Sebaliknya, jika data ekonomi AS lebih kuat minggu depan, maka spekulan kemungkinan akan mendorong USDJPY naik lebih dulu tembus 151-152 sebelum akhirnya memaksa BOJ bertindak untuk mengendalikan mata uangnya. Area 153/154 adalah resistance yang potensial jika spekulan berhasil memecahkan rekor tembus 152. Dan support 147/148 kemungkinan masih cukup kuat untuk beberapa waktu ke depan.

Resistance :  150.762, 152.000, 154.00

Support :  147, 600, 146.086, 143.408

Outlook : Bullish

Disclaimer:

FOREXLATESTEND OF LAST WEEK3-MONTHS AGO1-YEAR AGO
GBPUSD1.267031.259951.262311.20313
EURUSD1.081911.077661.089031.05779
USDJPY150.508150.179148.148136.186
AUDUSD0.656240.653000.660340.67316
COMMODITIES
XAUUSD2035.122012.822036.011826.31
CLSCID76.5878.2575.6076.82
INDEKS SAHAM
DJI39148386533598732650
HSI16717163411704419739
NKI39525385053348527455
NASDAQ17961.2517720.7515957.0012039.00

Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.