Weekly Newsletter Ed. 219

Published on 09/01/2024

What to Expect from OIL?

Harga minyak mentah WTI gagal lanjutkan kenaikan, justru turun di hari terakhir sesi perdagangan minggu lalu. WTI kembali berada di $73 per barel setelah gagal melintasi angka $77.

Jumlah total rig pengeboran aktif minyak dan gas di AS turun lagi berdasarkan data terbaru dari Baker Hughes di hari Jumat. Total rig turun sebanyak 2 rig minggu kemarin, dibandingkan 631 rig di waktu yang sama tahun lalu.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS merosot 100K bph selama minggu lalu, berdasarkan estimasi mingguan yang dipublish EIA. Produksi minyak mingguan AS saat ini menurut EIA kembali ke rekor tertinggi sebelumnya, 13,3 juta barel per hari.

Harga minyak turun di tengah rumor OPEC+ akan menghentikan pemangkasan produksinya sesuai rencana di awal Oktober.  

 (oilprice)

Harga minyak mentah WTI dan emas turun di akhir sesi perdagangan Agustus, sementara indeks saham AS ditutup naik. Apakah ini pertanda bahwa pasar mulai melihat pesimisme memasuki September atau cenderung mengantisipasi data pekerjaan yang segera dirilis minggu depan?

WTI

Sebenarnya minyak menguat di awal minggu lalu dan masih bertahan di wilayah positif di hari Jumat. Tapi kemudian melorot saat Reuters mengutip dari beberapa sumber menyebut bahwa OPEC+ masih berencana untuk mulai meningkatkan produksi secara bertahap di bulan Oktober. Hal tersebut membuat aksi jual besar-besaran dan menjadi penutupan mingguan terendah sejak 2 Agustus dan terburuk kedua sejak Februari.

Satu hal yang mungkin perlu dicermati pasar adalah peta badai. Sejauh ini musim badai masih sepi, tapi laporan NHC menyebutkan peluang 40% badai terdekat akan berkembang menjadi siklus tropis dalam 7 hari ke depan.

Ketidakpastian juga terus mendominasi pasar minyak, meskipun kekhawatiran permintaan sepertinya mendominasi daripada guncangan pasokan akibat blokade minyak Libya dan Irak yang memangkas produksi sehingga mendorong harga minyak menuju penurunan secara bulanan.

Emas

Harga emas terus bergerak dalam range yang ketat di sebagian besar minggu lalu. Zona $2530 kembali terbukti sebagai titik penting dan sebagian besar berkaitan dengan seberapa besar ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed yang sudah diperhitungkan. Jika tidak ada perubahan signifikan dalam rilis data pekerjaan AS minggu depan, maka hal tersebut bisa mendorong penembusan range tersebut.

Mundur seminggu ke belakang, emas sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa baru pasca Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan kekhawatirannya terhadap melemahnya pasar tenaga kerja, dan mengisyaratkan bahwa bank sentral akan segera mulai memangkas suku bunga.  Risiko potensi resesi akibat pasar tenaga kerja yang melemah, pelemahan dolar dan imbal hasil Treasury AS karena bank sentral membuka peluang pemangkasan suku bunga berhasil memberi dukungan positif bagi emas.

Indeks Saham AS

Pasar saham tidak terhindar dari drama di hari terakhir perdagangan ekuitas yang bergerak liar sepanjang Agustus. S&P 500 dibuka menguat, tapi kemudian bergerak turun di tengah hari. Namun beberapa tawaran yang stabil muncul memasuki sesi NY sebelum muncul gelombang pembelian besar-besaran di akhir sesi. Sebagian besar kemungkinan disebabkan faktor teknikal di akhir pekan yang panjang di akhir bulan, tapi tentunya memberi penutupan yang baik bagi saham.

Secara bulanan, S&P 500 naik 2.3%, Nasdaq 0.6% dan DJIA 1.8%. Grafik bulanan Nasdaq menunjukkan doji dua bulan berturut-turut, kemungkinan mengingatkan akan adanya pergerakan besar yang akan datang. Mengingat pemulihan yang menakjubkan pasca penurunan di bulan Agustus, sepertinya cenderung optimis, tapi berat untuk terlalu percaya diri setelah turunnya Nvidia dan juga latar belakang musiman yang negatif di bulan September. 

Fokus NFP

Di sisi lain Emas menempati peluang untuk kenaikan rata-rata di bulan September sebesar 1.4%, minyak 0.5%, sementara sektor asuransi 0.7%, layanan pribadi 0.6% dan perawatan kesehatan 0.5%. Namun, hal ini bisa saja berubah mengingat pasar menantikan data NFP untuk memberikan gambaran berapa besar pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan Fed di bulan September. (marketwatch, forexlive, oilprice)


Pasar ekuitas kembali akan disibukkan dengan penantian data ekonomi penting lainnya yang lebih besar minggu depan. Zona Eropa dan Inggris relatif tenang dengan minimnya data ekonomi tingkat 1 minggu depan. Sementara Asia cenderung disibukkan dengan PMI dari China dan pengeluaran rumah tangga Jepang yang kemungkinan akan mendukung potensi kenaikan suku bunga berikutnya dari BOJ. Di sisi lain, agenda utama pasar adalah mencermati laporan ketenagakerjaan AS yang diperkirakan akan menentukan berapa ukuran pemangkasan suku bunga awal di bulan September. Tidak hanya itu, laporan tersebut juga diperkirakan akan memberi gambaran berapa banyak pemangkasan yang akan terjadi di 2024 yang sampai saat ini masih menjadi tanda tanya.

Inggris dan Euro minim data tingkat tinggi, Investor Fokus Pada Laporan Tenaga Kerja AS Yang Menentukan!

Fokus Pekan ini:

Jelang penutupan akhir pekan kemarin data PCE AS berhasil menjaga harapan pemangkasan suku bunga Fed tetap pada jalur yang tepat setelah inflasi PCE menunjukkan penurunan lanjutan menuju target 2%. Belanja konsumen tetap kuat dan hal tersebut membuat ekspektasi pemangkasan 50 bps cenderung stabil (tidak bertambah).

Dengan laporan pekerjaan besar minggu depan, pasar mungkin saja mendapatkan diskusi yang berbeda minggu depan jika ekonomi AS kembali catatkan rilis pekerjaan yang lunak.

Tema minggu depan adalah probabilitas pemangkasan suku bunga 50 bps yang terus berkurang karena data AS yang kuat sehingga membuat para pelaku pasar kembali memperhitungkan ulang. Probabilitas pemangkasan 50 bps turun dari 36% menjadi 30% selama minggu lalu.

AS

Minggu depan akan menjadi minggu yang sangat penting bagi Federal Reserve AS dan juga bank sentral global. Perdebatan seputar pemangkasan suku bunga AS bergeser ke arah ukuran pemangkasan awal di 18 September 2024. Saat ini ekspektasi 25 bps cenderung dominan, tapi laporan pekerjaan yang lebih lunak di hari Jumat depan bisa mengubah keadaan tersebut.

Laporan pekerjaan yang lemah berpotensi membebani dolar AS kembali dan menyebabkan rally pada beberapa aset berisiko seperti indeks AS. Namun kemudian pertanyaan yang tersisa adalah berapa banyak pemangkasan suku bunga yang sudah diperhitungkan market.

Sebelum itu, pasar AS tutup di hari Senin merayakan Hari Buruh sehingga likuiditas di hari Senin diperkirakan relatif lambat.

Dan semua mata akan tertuju pada rilis data NFP dan tingkat pengangguran. Pasca revisi penurunan dalam jumlah pekerjaan sejak Krisis Keuangan Global, data NFP menjadi hal yang paling ditunggu. Laporan pekerjaan yang lebih lunak bisa meningkatkan ekspektasi pemangkasan 50 bps dan menahan DXY untuk pulih dari posisi terendahnya dalam 13 bulan.

EU

Zona Euro diperkirakan akan menjalankan minggu yang lebih tenang dari sisi data ekonomi, dengan data PMI komposit, PPI dan data retail sales sebagai rilis utama.

Pasca data inflasi minggu lalu memberikan tekanan pada Euro karena para pelaku pasar meningkatkan taruhan tentang penurunan suku bunga sehingga akan menarik untuk melihat reaksi lebih lanjut terhadap rilis data minggu depan.  

Inggris

Kawasan Inggris juga akan cenderung tenang minggu depan. Rilis data retail sales y/y dari BRC akan dirilis hari Selasa, sementara PMI manufacture dirilis di hari Senin.

Lanjut dengan PMI services yang dirilis di hari Rabu dengan ekspektasi stabil di 53.3.

Selebihnya market akan fokus pada data ekonomi AS yang diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan dolar secara keseluruhan, dan nasib pound juga ditentukan dari pergerakan tersebut.

China

Asia akan disibukkan dengan serentetan data inflasi yang dirilis di beberapa negara kecil Asia. Tapi kawasan utama seperti China akan menjadi sorotan utama.

Biro Statistik Nasional merilis data PMI official China di hari Sabtu. PMI manufacture dirilis lebih rendah dari ekspektasi, 49.1 vs 49.5, dan turun dibandingkan bulan sebelumnya 49.4. Sementara PMI non-manufacture dirilis 50.3, lebih tinggi dibanding ekspektasi.

Kondisi manufaktur sedikit melambat akhir-akhir ini disebabkan turunnya produksi mobil. Sementara PMI Caixin akan dirilis di hari Senin dan Rabu mendatang dan akan memberi gambaran lebih lanjut tentang performa ekonomi China, juga potensi permintaan bahan baku di kuartal ke empat.

Jepang

Data Jepang terus menunjukkan angka yang membaik sehingga mendukung untuk kenaikan suku bunga lanjutan dari BOJ. Minggu depan Jepang akan merilis data belanja modal, pendapatan tenaga kerja, dan pengeluaran rumah tangga, dan semuanya diperkirakan menunjukkan ekonomi yang pulih.

Belanja modal diperkirakan tumbuh 10% di kuartal kedua 2024, naik dari 6.8% di kuartal pertama. Hal ini dikarenakan dampak dari lebih banyak investasi di bidang transportasi dan IT. Pasar juga memperkirakan kemungkinan besar pendapatan tenaga kerja dan pengeluaran rumah tangga akan membaik di bulan Juli dan pendapatan tunai riil meningkat selama 2 bulan berturut-turut.

Hal tersebut tentunya akan membantu naiknya pengeluaran rumah tangga dan mendukung upaya BOJ untuk menyesuaikan kebijakan.

(forexlive, marketpulse)

High Event Economic Calendar

SeninUS Labor Day, JPY Capital Spending, AUD Building Approvals, CNY Caixin Manufacturing PMI, EUR German Retail Sales, EUR Manufacturing PMI, EUR German Manufacturing PMI, UK PMI Manufacturing
SelasaUK BRC Retail Sales Monitor, CHF CPI, CHF GDP, US PMI Manufacture, US ISM Manufacturing PMI
RabuJPY Bank Japan Services PMI, AUD GDP, CNY Caixin Services PMI, ECB Elderson speaks, EUR German Services PMI, UK Services PMI, CAD BOC Interest Rate Decision, US JOLTS Job Openings            
KamisUK Construction PMI, US ADP Employment Change, US Initial Jobless Claims, US PMI Services, US ISM Non Manufacturing PMI, US Crude Oil Inventories                   
JumatUS Fed’s Balance sheet, JPY Household spending, EUR GDP, US Average Hourly Earnings, US NFP, US Unemployment Rate, US FOMC Member Williams speaks, US Fed Waller speaks

FOREX

EURUSD: Weekly ditutup bearish dengan real body hitam yang panjangnya hampir menutupi seluruh kenaikan yang dialami minggu sebelumnya. Bahkan dua candle terakhir membentuk pola candle dark cloud cover sehingga potensi penurunan diperkirakan berlanjut minggu depan. Support 1.09282 berpeluang menjadi target penurunan jika tidak ada perubahan sentimen, setidaknya sampai hari Rabu minggu depan di saat data AS dirilis. Minimnya data zona Euro cenderung membuat Euro akan bergantung pada data ekonomi AS minggu depan. Tapi pola penurunan bisa gagal jika harga mampu naik kembali dan tembus 1.12006, high minggu lalu. Pantulan kemungkinan terjadi jika dolar melemah pasca rilis data ekonomi minggu depan. Tapi jika terjadi kejutan data yang kuat dari AS, maka dolar akan menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk Euro.   

Resistance : 1.12748. 1.13900. 1.14915

Support :  1.10320, 1.09086, 1.07766

Outlook :  Bearish

INDEKS SAHAM ASIA

Hangseng: Candle weekly ditutup bullish, dengan real body putih tapi memiliki tail atas dan bawah yang imbang sehingga dikategorikan spinning tops. Ini berarti kekuatan bullish maupun bearish cenderung sama. Data ekonomi China di hari Senin dan Rabu kemungkinan menentukan. Resistance 18500 perlu ditembus untuk kenaikan lebih lanjut. Tapi penurunan akan dominan jika harga turun di bawah 17250 kembali.

Resistance : 18000, 18265, 18509

Support : 17737, 17444, 17250

Outlook : Bullish

Nikkei:  Weekly ditutup bullish dan berhasil ditutup lebih tinggi dibanding minggu sebelumnya. Ini berarti catatan kenaikan 4 minggu berturut-turut pasca penurunan besar di awal Agustus. Bullish selanjutnya harus berhadapan dengan resistance 39970 untuk memvalidasi kenaikan lebih kuat. Sebaliknya bearish akan mengambil alih jika harga kembali turun di bawah 37785 (low minggu lalu). Laporan pengeluaran rumah tangga yang kuat dan Wall Street yang tetap naik akan menjadi pendukung positif.

Resistance : 39250, 39630, 39950

Support : 38370, 38125, 37795

Outlook :  Bullish

CFD

Dow Jones: Weekly ditutup bullish dan selangkah lagi untuk menciptakan rekor tertinggi baru. Namun semua itu akan bergantung pada data ekonomi AS yang akan dirilis minggu depan. Pasar mengharapkan data yang lemah untuk mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed di bulan September. Tapi data yang terlalu lemah juga di sisi lain berpotensi menyebabkan kekhawatiran resesi seperti yang terjadi di awal bulan Agustus. Hal ini menjadi catatan penting untuk memulai September sebelum keputusan suku bunga Fed yang ditunggu-tunggu 17-18 September mendatang. Secara teknis, perlu waspadai potensi koreksi turun karena posisi RSI yang cenderung lebih rendah dibanding high sebelumnya. Ini juga yang tersirat dalam grafik Daily sehingga peluang koreksi turun diperkirakan bisa terjadi di 1-2 hari pertama minggu depan. Jika itu terjadi, waspadai support 41000 dan 40900 sebagai area psikologis saat ini. Jika tembus, maka peluang bearish cenderung dominan. Meski demikian laporan NFP akan menjadi penentu sehingga data yang lemah bisa menjadi negatif di respon awal, tapi kemudian membuka peluang rebound karena terdorong ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih agresif.

Resistance : 41675, 42000, 42400  

Support : 41420, 41000, 40686

Outlook : Bullish

CRUDE OIL: Weekly ditutup shooting star, membuat kenaikan yang sebelumnya diharapkan minggu lalu cenderung rendah. Hal ini akan lebih menggerus harga minyak jika support psikologis 70.66 berhasil ditembus. Dengan kekhawatiran masih lemahnya demand China, kabar OPEC+ yang akan tetap menghentikan pemangkasan kuota produksi per Oktober, maka penurunan cenderung mendominasi. Secara teknis, penurunan di bawah 70 membuka peluang lirik area 67/68, dan bahkan area lebih rendah di 63/65. Sebaliknya, jika data AS melemah dan membuat dolar cenderung melemah, kemungkinan bisa menjadi salah satu penolong kembalinya sentimen minat terhadap aset berisiko sehingga minyak juga berpeluang rebound. Meski demikian bullish harus bisa tembus 77.60, high minggu lalu, untuk membuka jalur kenaikan yang lebih kuat.

Resistance : 75.54, 78.85, 80.18

Support : 71.48, 70.60. 68.60 Outlook :Bearish

us-workforce

GBPUSD: Dark Cloud Cover Weekly, Hanya Dolar Bisa Menyelamatkan?

Candle Weekly ditutup bearish, bahkan dua candle terakhir membentuk pola dark cloud cover sehingga membuka peluang penurunan lanjutan minggu depan. Low minggu lalu 1.31087 berpeluang menjadi target penurunanan. Dan jika ditembus, maka downtrend akan lebih kuat. Sebaliknya, 50% real body long white candle minggu lalu bisa menjadi acuan support terdekat dan selama area tersebut tidak ditembus, maka penurunan bisa saja dikategorikan sebagai koreksi sementara. Di sisi lain, kenaikan perlu tembus resistance 1.32652 (high minggu lalu) untuk mematahkan tren turun tersebut. Dengan minimnya data ekonomi Inggris, maka pasar akan menunggu petunjuk dari data ekonomi AS untuk arah selanjutnya. Pelemahan dolar bisa membantu pembalikan naik.

Resistance :  1.32980, 1.35140, 1.37470

Support  :  1.30435, 1.28459, 1.26636

Outlook : Bearish

GOLD: Tekanan Technical Membayangi, NFP Tentukan Arah Berikutnya!

Kabar buruknya adalah weekly menunjukkan peluang koreksi turun masih bisa terjadi dengan pola bearish divergence terdeteksi karena harga membentuk higher high sementara RSI membentuk lower high. Kabar baiknya adalah candle weekly ditutup spinning tops di mana bearish dan bullish cenderung imbang, yang artinya market cenderung “wait and see” dan data non farm payrolls kemungkinan akan menjadi penentunya di akhir dan bisa menjadi jawaban untuk sentimen berikutnya. Support 2493.39 dan 2470.60 menjadi 2 area yang perlu dicermati. Jika tembus, maka 2431 berpeluang muncul. Sebaliknya, resistance 2531 adalah area wajib untuk tembus untuk membuka jalur kenaikan yang lebih kuat. Jika tembus, maka 2556 adalah proyeksi target terdekat berikutnya, dan jika NFP dirilis lebih lemah, maka sentimen positif kembali menguat untuk emas. Sebaliknya, jika NFP mengejutkan naik, terutama jika naik di atas 200K, maka peluang koreksi turun untuk emas bisa lebih tajam.

Resistance :  2518.08, 2531.44, 2556.31

Support :   2483.55, 2470.60, 2431.32

Outlook : Limited Bearish Expected

USDJPY: Piercing Line Weekly, NFP Tentukan Nasib Yen!

Weekly candle ditutup piercing line yang artinya peluang naik secara teknikal cenderung terbuka. Ini berarti peluang 148 maupun 150 bisa kembali muncul jika kenaikan cukup kuat dan berhasil tembus high 2 minggu lalu 148.042. Tapi jika gagal, maka penurunan di bawah 143 akan wajar terjadi. Di sisi lain, bukan hanya data Jepang yang dicermati, tapi nasib yen juga akan ditentukan dari seberapa lemah data AS yang bisa membuat Fed menurunkan suku bunga secara agresif. Jika data relatif kuat, maka USDJPY berpeluang lanjut naik. Sebaliknya data AS yang lemah berpeluang membuat USDJPY kembali turun.

Resistance :  145.359, 148.528, 151.089

Support : 143.433, 141.672, 140.237

Outlook : Bullish

FOREXLatestEnd of Last Week3-months Ago1 -year Ago
GBPUSD1.312551.321671.264401.22018
EURUSD1.104671.119171.071211.05728
USDJPY146.186144.378160.870149.338
AUDUSD0.676400.679510.666850.64314
Commodities
XAUUSD2502.872510.732324.861848.59
CLSCID73.6674.9781.4770.44
Indeks Saham
DJI41643412713375239527
HSI17946176351762718803
NKI38820382303976531740
NASDAQ19593.2519775.5019967.0014892.50