17 - 21 Juni 2024
What to Expect from OIL?
Harga minyak WTI berhasil rebound minggu lalu, terdorong oleh optimisme tingkat permintaan. Kenaikan ini sebagian didukung laporan OPEC yang mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan yang kuat di 2024.
Meski agak mengecewakan di Q1, dalam laporan bulanan yang dirilis OPEC minggu lalu menegaskan kembali proyeksi permintaan yang kuat tahun ini dengan mengutip prospek yang lebih baik untuk perjalanan dan pariwisata di paruh kedua tahun 2024.
Sementara laporan IEA di hari Rabu (minggu lalu) memangkas proyeksi tahun 2024 menjadi 960 ribu barel per hari. Penurunan tersebut mengutip lesunya konsumsi dari negara-negara maju. Tentunya kontras dari perkiraan OPEC sebesar 2.25 juta bph dan merupakan selisih terbesar antara perkiraan IEA dan OPEC sejak 2008.
Minggu depan para pelaku pasar akan mencermati apakah rally tersebut bertahan atau tidak. Data PMI AS di hari Jumat bisa memicu beberapa reaksi, terutama yang berkaitan dengan komentar OPEC yang meyakini bahwa sektor perjalanan, pariwisata dan jasa AS berkontribusi pada pertumbuhan global di paruh kedua tahun 2024. Selain itu retail sales AS juga data minyak mentah API dan EIA yang akan dirilis Selasa dan Kamis. Jika persediaan turun, maka hal ini menandakan musim panas yang sibuk di AS sehingga mendorong optimisme WTI tetap naik. Dan juga Geopolitik yang tetap dipantau karena meningkatnya permusuhan Hizbullah dan IDF di Israel utara.
(oilprice, forexlive)
Pasar Tunggu Dovish BOE, Antisipasi Kejutan Lanjutan SNB
Bank sentral kembali menjadi fokus utama pasar minggu depan. Kali ini agenda tertuju pada BOE, RBA dan SNB, tapi BOE dan SNB yang akan menjadi sorotan utama. Namun pasar juga akan mendapat petunjuk tambahan dari inflasi Inggris yang dirilis sehari sebelum BOE.
BOE kembali bertahan?
BOE diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di pertemuan minggu depan. Tapi pernyataan bank sentral akan ditunggu karena harapan penurunan suku bunga muncul di depan mata. Angka inflasi Inggris bulan April turun meski tidak bisa mencapai ekspektasi yang tinggi. Laporan pekerjaan terbaru juga menyoroti adanya kegelisahan di pasar tenaga kerja yang tercatat di bulan Mei lebih dari 50K.
Salah satu hal yang menjadi perhatian BOE adalah inflasi dan lebih detail lagi pada inflasi jasa yang dianggap masih menjadi masalah. Pendapatan rata-rata terbukti bertahan, gagal turun di Q1 yang berakhir di bulan April dibanding kuartal sebelumnya.
GBP mengalami pergerakan yang bergejolak minggu lalu yang sebagian besar didorong oleh data CPI AS dan juga FOMC. Data inflasi tersebut disambut baik, tapi kenaikan GBPUSD beberapa jam berikutnya berbalik setalah revisi yang lebih hawkish terhadap prospek inflasi dari FOMC.
Inflasi Inggris Potensi Turun Lebih Jauh
Inflasi Inggris akan dirilis minggu depan. Angka inflasi diperkirakan turun lebih lanjut, dengan ekspektasi core CPI y/y turun dari 3.9% menjadi 3.5%, sementara CPI utama y/y terlihat turun dari 2.3% menjadi 2.0%. Jika inflasi Inggris menunjukkan kemajuan (turun) dan BOE bisa lebih dovish di minggu depan, maka hal ini bisa memicu penurunan lebih lanjut dari GBPUSD. Tapi jika BOE tetap hawkish atau kurang dovish, maka potensi rebound/naik kemungkinan bisa terjadi untuk GBPUSD.
Dalam setahun terakhir, Inflasi Inggris tercatat turun secara stabil sehingga inflasi diperkirakan akan mencapai target BOE 2% dalam beberapa bulan mendatang.
Data akan dirilis sehari sebelum pengumuman keputusan kebijakan moneter BOE terbaru. Di pertemuan Juni, BOE secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Namun data inflasi terbaru kemungkinan bisa membuat bank sentral Inggris mengambil sikap yang sedikit lebih dovish sehingga memenuhi ekspektasi pasar.
Pasar saat ini memperkirakan BOE akan memangkas suku bunga 25 bps di pertemuan bulan September, dan satu lagi di akhir tahun. Meski perkiraan ini belum tentu akan berubah, bank sentral kemungkinan akan memberikan proyeksi yang lebih dovish jika inflasi sejalan dengan ekspektasi atau lebih baik (turun lebih rendah).
SNB Lanjut Pangkas Suku Bunga?
Pasca kejutan yang dilakukan SNB di bulan Maret dengan pemangkasan 25 bps, pertemuan SNB minggu depan membuat pasar mengantisipasi pemangkasan suku bunga lanjutan. Swiss berhasil menurunkan inflasi menjadi hanya 1% di bulan Maret, dan sejak saat itu bertahan di 1.4%, tetap rendah dibanding dengan negara-negara maju lainnya. Pasar memperhitungkan peluang 72% untuk pemangkasan suku bunga SNB minggu depan.
Risiko pasar muncul saat Ketua SNB menyebut bahwa risiko terbesar dalam prospek inflasi adalah CHF yang lemah. Komentar ini berpotensi membuat mata uang CHF menguat sehingga USDCHF diperkirakan turun.
(dailyfx, forexlive)
Pasar kembali akan disibukkan oleh pengumuman suku bunga bank sentral minggu depan. Kali ini BOE dan SNB yang akan menjadi sorotan. Meski diperkirakan bertahan, tapi pernyataan dari bank sentral akan menjadi petunjuk yang diperlukan. Pasar sejauh ini mengharapkan sikap dovish dari BOE. Sementara data inflasi Inggris, Jepang dan zona Euro tentunya akan menambah data pertimbangan bagi bank sentral masing-masing dalam kebijakan moneter selanjutnya. Dan Retail Sales AS menjadi data tinggi berikutnya dari AS yang menjadi sorotan untuk melihat seberapa jauh tingkat konsumsi AS yang membuat inflasi AS hingga saat ini tetap tinggi.
BOE Sorotan Utama Bank Sentral, Di Samping Fokus Data Ekonomi Inflasi Inggris dan Retail Sales AS
Fokus Pekan ini:
Jerome Powell menjadi sorotan utama minggu lalu setelah pernyataannya di pertemuan FOMC yang cenderung dianggap kurang dovish oleh pasar. Padahal pasar menlihat ada tanda-tanda pendinginan lanjutan yang ditunjukkan dari data CPI yang dirilis turun beberapa jam sebelum pengumuman Fed.
Minggu depan volatilitas diperkirakan akan sedikit lebih tenang tapi bukan berati sunyi. Bank sentral akan tetap menjadi fokus utamanya dan kali ini tertuju pada BOE dan juga SNB, terlepas dari RBA yang juga akan mengumumkan kebijakan moneternya.
Sementara inflasi Inggris, Jepang dan Euro bersama retail sales AS dan Inggris yang juga menjadi data yang paling disorot berikutnya oleh pasar.
AS
Wall Street mengawali minggu depan dengan laporan survei indeks manufaktur dari Fed NY dan juga pernyataan dari pejabat Fed John Williams dan juga Harker di pertengahan malam. Laporan indeks manufaktur diperkirakan menguat dari -15.60 menjadi -12.50.
Data retail sales kemudian menjadi data utama yang akan dicermati hari Selasa. Tingkat pembelian yang meningkat akan menunjukkan tingkat permintaan konsumen AS yang masih solid sehingga kemungkinan menahan inflasi tetap tinggi. Retail diperkirakan naik dari 0.0% menjadi 0.3%, sementara core retail sales diperkirakan stabil di 0.2%.
Klaim pengangguran mingguan, housing starts dan indeks manufaktur dari Fed Philadelphia dirilis hari Kamis dan kemungkinan pasar akan kembali mencermati tren pengangguran yang kembali menunjukkan lonjakan minggu lalu. Angka ini berpotensi menunjukkan kondisi sektor tenaga kerja AS yang mulai melonggar.
Dan data existing home sales dan PMI manufaktur dan jasa di hari Jumat akan menjadi catatan tambahan bagi Fed dalam menilai kondisi ekonomi.
EU
Presiden ECB Christine Lagarde dan pejabat ECB Philip Lane akan menjadi fokus utama di hari Senin. Pasar akan mencermati apakah keduanya memberikan keyakinan tambahan bahwa pemangkasan suku bunga ECB akan berlanjut di pertemuan berikutnya. Namun data ekonomi tentu akan menjadi hal utama pertimbangan bank sentral.
Data inflasi CPI di hari Selasa akan menjadi catatan tambahan yang diperlukan bagi ECB. Data diperkirakan turun dari 0.6% menjadi 0.2% m/m, sementara inflasi utama diperkirakan naik dari 2.4% menjadi 2.6%. Dan inflasi inti diperkirakan naik dari 2.7% menjadi 2.9%.
Data PMI jasa serta manufaktur akan dirilis hari Jumat. Data diperkirakan naik dari 47.3 menjadi 48 untuk manufaktur, dan sektor jasa diperkirakan naik dari 53.2 menjadi 53.5.
Inggris
BOE jelas menjadi agenda utama yang dinantikan pasar. BOE diperkirakan kembali pertahankan suku bunga di 5.25% dalam pertemuan hari Kamis. Fokus akan tertuju pada pernyataan bank sentral termasuk vote para pembuat kebijakan MPC.
Sehari sebelumnya, inflasi CPI akan dirilis di hari Rabu. Data diperkirakan menunjukkan penurunan dari 2.3% menjadi 2.0% y/y dan PPI diperkirakan turun dari 0.6% menjadi -0.3%. Laporan yang rendah tentunya akan mempengaruhi penilaian bank sentral untuk menentukan sikap kebijakan di pertemuan berikutnya.
Data retail sales di hari Jumat akan menutup rangkaian data ekonomi Inggris. Laporan diperkirakan naik dari -2.3% menjadi 1.6% m/m. Kemudian PMI services diperkirakan naik dari 52.9 menjadi 53.0, sementara PMI manufacture diperkirakan naik dari 51.2 menjadi 51.3.
Jepang
Laporan inflasi akan menjadi sorotan utama dan mungkin satu-satunya yang dibutuhkan untuk mencari petunjuk tambahan terkait kebijakan BOJ berikutnya. BOJ di pertemuan minggu lalu mempertahankan suku bunga di kisaran 0-0.1%, serta mempertahankan pembelian JGB tidak berubah. Hal ini yang akhirnya membuat pasar kembali kecewa mengingat beberapa rumor yang sempat dirilis beberapa hari sebelumya yang menyebut bahwa BOJ kemungkinan sedang mempertimbangkan pengurangan pembelian JGB di pertemuan Juni.
Pasar juga kecewa setelah BOJ tidak memberikan indikasi tentang rencana kenaikan suku bunga di pertemuan berikutnya.
Gubernur BOJ mengatakan bank membutuhkan inflasi yang secara konsisten naik di atas 2% sebelum memutuskan untuk menaikkan kembali suku bunga di pertemuan berikutnya. Setiap rencana BOJ untuk mengetatkan kebijakan bisa tertunda oleh lemahnya ekonomi Jepang. Laporan GDP terkontraksi di kuartal pertama sebesar -1.8% y/y dan belanja rumah tangga di bulan April mengalami kontraksi sebesar 1.25% m/m di bulan April.
China
China akan merilis laporan industrial production dan unemployment rate di hari Senin. Data indusrtrial production diperkirakan turun dari 6.7% menjadi 6.2% y/y, sementara tingkat pengangguran diperkirakan stabil di 5.0%.
Laporan berikutnya yang menjadi sorotan adalah suku bunga pinjaman yang diumumkan PBOC di hari Kamis. PBOC secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga LPR 1 dan 5 tahun masing-masing di 3.45% dan 3.95%.
(forexlive, marketpulse)
High Event Economic Calendar
Senin | CNY Industrial Production, CNY Unemployment Rate, CNY NBS Press Conference, ECB Lagarde speaks, ECB Lane speaks, ECB De Guindos speaks, CAD Housing Starts, US NY Empire State Manufacturing Index, FOMC Member Williams speaks |
Selasa | FOMC Member Harker speaks, RBA Interest Rate Decision, German ZEW Economic Sentiment, EUR CPI, US Retail Sales, US Industrial Production |
Rabu | US Juneteenth Holiday, US API Weekly Crude Oil Stock, JPY Monetary Policy Meeting Minutes, UK CPI, SNB Monetary Policy Assessment |
Kamis | CNY LPR 1 & 5 tahun, German PPI, SNB Interest Rate Decision, BOE Interest Rate Decision, BOE MPC vote, US Building Permits, US Jobless Claims, US Housing Starts, US Philly Fed Manufacturing Index, US Crude Oil Inventories |
Jumat | US Fed’s Balance sheet, JPY National Core CPI, UK Retail Sales, German Manufacturing PMI, EUR Manufacturing PMI, EUR Services PMI, UK Services PMI, UK Manufacturing PMI, CAD Retail Sales, US PMI Services, US PMI Manufacture, US Existing Home Sales, US Leading Index |
EURUSD | NIKKEI | HANGSENG | DOW JONES | CRUDE OIL
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Weekly ditutup bearish dengan posisi harga ditutup lebih rendah dibanding minggu sebelumnya. Hal ini sekaligus memperkuat alasan penurunan lebih lanjut dari pola symmetrical triangle yang sudah lebih dulu konfirm tembus support sejak 7 April 2024. Posisi ini sekaligus juga mengancam support 1.06000 dalam waktu dekat. Jika tekanan turun terus berlanjut, maka peluang kemunculan zona di bawah 1.06000 sangat potensial terjadi minggu depan. Area 1.04474, low 1 Oktober 2023 kemungkinan menjadi sasaran utama dari pola tekanan tersebut. Sementara jika tekanan berkurang, maka kenaikan akan menjadi potensial. Tapi bullish akan butuh penembusan resistance 1.08511 lebih dulu sebelum tentunya berhadapan dengan resistance tangguh lainnya. Di satu sisi, faktor ketidakpastian politik di zona Euro diperkirakan masih berlanjut hingga pemilu 31 Juni mendatang sehingga kondisi ini berpotensi tetap membayangi Euro selain kebijakan bank sentral Eropa. Data inflasi zona Euro akan menjadi data utama selain PMI minggu depan.
Resistance : 1.08511, 1.09800, 1.10320
Support : 1.06785, 1.05500, 1.04774
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Weekly ditutup long upper shadow sehingga peluang penurunan diperkirakan masih berlanjut minggu depan. Satu sisi, support 37600 akan menjadi area yang cukup penting untuk diamati. Selama area tersebut tidak ditembus, maka peluang penurunan kemungkinan terhambat. Hal ini juga terlihat dari area support di grafik daily yang tercatat di 30 Mei 2024.Di sisi lain kenaikan juga butuh konfirmasi dari resistance 39000.
Resistance : 38520, 38958, 39445
Support : 38270, 38050, 37600
Outlook : Bearish
HANGSENG: Weekly ditutup bearish meskipun dengan real body yang relatif lebih kecil, tapi lebih rendah dibanding minggu sebelumnya. Hal ini memberi indikasi penurunan masih berpeluang terjadi minggu depan. Terlepas dari PBOC yang umumkan LPR, pasar akan melihat agenda pertemuan para pemimpin China di bulan Juli semakin dekat. Jangka pendek, head & Shoulders di H4 kemungkinan mulai dekat dengan target sehingga penurunan diharap mulai terbatas.
Resistance : 18000, 18509, 18800
Support : 17800, 17600, 17300
Outlook : Limited Bearish Expected
CFD
Dow Jones: Weekly candle kembali ditutup bearish dan harga ditutup lebih rendah dibanding minggu sebelumnya. Hal ini membuka peluang untuk penurunan lebih lanjut minggu depan, terutama jika harga tidak mampu berbalik naik di atas 39000. Data ekonomi tertuju pada retail sales AS dan data yang positif seharusnya bisa mengangkat kembali saham karena belanja konsumen yang kuat bisa mengangkat profit perusahaan. Tapi di sisi lain, kondisi data yang kuat akan membuat harapan pemangkasan suku bunga di 2024 yang diinginkan cenderung menipis. Dengan demikian pasar masih akan merespon negatif data ekonomi yang kuat, dan sebaliknya akan merespon positif data ekonomi yang lemah karena membuka peluang pemangkasan suku bunga di semester kedua 2024. Secara teknis, pola double top Weekly kemungkinan menjadi semakin terbuka, terutama jika tembus support neckline 37459 akan mengkonfirmasi pola tersebut. Sebaliknya, jika gagal tembus, maka kita berpeluang melihat demand kembali mendorong harga naik. Di sisi lain, short-term Rising Wedge di H4 kemungkinan mendekati akhir dari target utama yang diharapkan sehingga peluang untuk kenaikan diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat dan secara bertahap. Tapi penembusan di bawah 38136 akan membuka peluang penurunan lanjutan dan support 37800 hingga 37600 akan menjadi potensi target berikutnya.
Resistance : 38630, 39000, 39300
Support : 38300, 38128. 37800
Outlook : Bearish
CRUDE OIL: Weekly ditutup bullish sehingga peluang kenaikan lebih lanjut bisa terjadi minggu depan, Ini berarti resistance 80 dan 82 sangat potensial untuk kembali dilirik dalam waktu dekat. Namun, jika area 80 kembali gagal ditembus, maka peluang penurunan di bawah 75 kemungkinan kembali terbuka. Satu sisi, daily menunjukkan posisi bullish semakin dekat. Tapi akan gagal jika harga kembali mengalami rejection di zona 79. Data inventori dari API maupun EIA akan mendapat sorotan utama. Jika pasokan berkurang, maka akan positif bagi minyak karena menunjukkan permintaan yang meningkat. Sebaliknya jika pasokan bertambah, maka negatif untuk minyak karena berarti permintaan yang lemah.
Resistance : 79.10, 80.60, 82.50
Support : 76.50, 74.74, 72.46
Outlook :Bullish
GBPUSD
Strong Rejection MA 200 Weekly, Kunci Kembali ke BOE!
Weekly ditutup shooting star dengan tail atas yang lebih panjang dibanding tail dari shooting star minggu sebelumnya. Hal ini juga memberi indikasi belum adanya dukungan yang cukup kuat untuk membuat MA 200 Weekly ditembus. Ini berarti resistance kuat ada di 1.28545. Sementara MA 50 Weekly akan bertindak sebagai support, berada di 1.25876. Secara teknis, pola candle menunjukkan indikasi penurunan lebih lanjut minggu depan. Sementara fundamental akan tergantung pada sikap kebijakan moneter dari BOE minggu depan. Jika sikap lebih dovish, didukung inflasi yang juga melemah, maka peluang penurunan akan dominan minggu depan. Jika tidak, maka retest resistance 1.28000 akan sangat terbuka.
Resistance : 1.28545, 1.29500, 1.31411
Support : 1.25876, 1.23369, 1.20696
Outlook : Bearish
GOLD
Weekly Bullish Reversal, Buka Peluang Naik Kuat?
Weekly candle ditutup bullish, sesuai ekspektasi yang sempat diulas dalam live streaming youtube Agrodana Fuutures di hari Jumat. Ini berarti peluang untuk kenaikan semakin terbuka untuk minggu depan. Harga juga berhasil ditutup di atas 2325 yang menandakan bahwa bullish belum selesai. Di satu sisi, bullish masih harus berhadapan dengan resistance kuat berikutnya di zona 2355-2360. Jika berhasil tembus, maka akan memberi indikasi kenaikan lanjutan yang lebih kuat dalam beberapa waktu ke depan. Sebaliknya, kegagalan tembus 2355/2360 akan membuat emas kembali berpeluang ditekan turun dan support 2325 adalah support terdekat yang harus diwaspadai. Penurunan di bawah 2306 akan membuat support 2277-2282 akan kembali terancam. Dan tekanan yang lebih kuat dibutuhkan untuk tekanan di bawah 2277 tersebut. Selama tidak terjadi penembusan 2277-2282, maka penurunan diperkirakan akan tetap terbatas dan peluang bullish tetap lebih kuat.
Resistance : 2341, 2360, 2387
Support : 2320, 2306, 2277
Outlook : Bearish
USDJPY
Inflasi Jepang Kunci Utama, Waspada 160!
Weekly candle kembali ditutup naik, meskipun candlestick masih ditutup hanging man. Namun, kali ini kenaikan berpeluang tetap dominan, dengan zona 160 semakin potensial untuk kembali dilirik. Hal ini dikarenakan BOJ kembali kecewakan pasar sehingga inflasi Jepang minggu depan akan menjadi petunjuk utama. Jika inflasi turun, maka peluang BOJ memperketat kebijakan semakin kecil, dan ini berpotensi memicu kenaikan USDJPY ke zona 158.60, atau bahkan resistance 160 kembali dilirik. Sebaliknya, jika inflasi Jepang naik, maka USDJPY berpeluang turun, tapi penurunan diperkirakan belum terlalu kuat untuk mencapai zona di bawah 155.
Resistance : 158.670, 160.201, 162.000
Support : 156.880, 155.800, 153.586
Outlook : Bullish
FOREX | Latest | End of Last Week | 3-months Ago | 1 -year Ago |
GBPUSD | 1.26841 | 1.27169 | 1.26198 | 1.24366 |
EURUSD | 1.07016 | 1.08004 | 1.08040 | 1.06849 |
USDJPY | 157.390 | 156.754 | 149.952 | 139.303 |
AUDUSD | 0.66147 | 0.65782 | 0.64940 | 0.64985 |
Commodities | ||||
XAUUSD | 2331.51 | 2290.77 | 2043.93 | 1962.42 |
CLSCID | 78.47 | 75.39 | 78.27 | 67.57 |
Indeks Saham | ||||
DJI | 38570 | 38863 | 39009 | 32947 |
HSI | 17912 | 18270 | 16450 | 18191 |
NKI | 38405 | 38730 | 39170 | 30760 |
NASDAQ | 19692.50 | 19028.50 | 18067.00 | 14292.25 |
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.