24 - 28 Juni 2024
What to Expect from OIL?
Pemberontak Houthi kembali lakukan serangan terhadap kapal komersial secara intensif di Laut Merah sehingga menyebabkan biaya asuransi untuk kapal-kapal komersial tersebut meningkat. Naiknya premi asuransi dan biaya pengangkutan berkontribusi pada inflasi yang saat ini terjadi.
Bloomberg mengutip keterangan dari dua orang yang paham pada pasar asuransi maritim. Mereka mengatakan harga pertanggungan kapal komersial untuk transit melonjak dari 0.3% menjadi 0.4% dari nilai total kapal menjadi 0.6%. Ini berarti 1 kapal senilai $50 juta harus membayar lebih dari $300 ribu asuransi untuk sekali berlayar.
Untuk pertama kalinya sebuah kapal ditenggelamkan oleh kapal tanpa awak (drone) yang dilakukan oleh Houthi. Tapi dikarenakan Houthi hanya menargetkan kapal-kapal yang berkepentingan dengan Barat, tidak semua biaya asuransi melonjak. Bloomberg menyebut kapal-kapal China terus menerima diskon yang signifikan.
Di sisi lain, harga minyak juga mengalami lonjakan minggu lalu karena dimulainya musim badai, membaiknya permintaan dan juga persediaan minyak mentah dan bensin AS yang turun. Hal ini tentunya menambah sentimen bullish.
(oilprice)
Rekor S&P 500 Terancam! Data PCE dan GDP Sensitif!
Data LSEG menunjukkan para investor AS melepas hampir $30 miliar dolar dana ekuitas AS. Saham Nvidia yang turun membuat kenaikan Nasdaq yang mengesankan di awal minggu kemarin terhenti. Mungkinkah minggu depan akan menghentikan rally tersebut?
Kondisi Fundamental
Rekor tertinggi bagi S&P dan Nasdaq saat masing-masing berhasil melewati level kunci psikologis 5500 dan 20000. Sayangnya aksi jual yang disebabkan penurunan Nvidia membuat harga butuh waktu untuk bertahan di atas level rekor.
Data AS yang beragam berlanjut di awal minggu lalu dengan serangkaian data yang lemah dan komentar dari para pembuat kebijakan Federal Reserve bahwa suku bunga bisa tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama sehingga mengirimkan pesan yang saling bertentangan. Kekhawatiran inflasi tetap ada, meskipun angka PPI menunjukkan tanda-tanda positif. Meningkatnya ketegangan geopolitik bisa menjadi ganjalan utama yang bisa merugikan perjuangan bank sentral melawan inflasi.
Laporan PMI Mengejutkan
Di hari Jumat, ekuitas turun lebih lanjut karena data PMI manufaktur dan jasa yang dirilis mengejutkan di atas ekspektasi. Hubungan antara data dan saham-saham AS menjadi tren yang berkembang dalam beberapa waktu dan tampaknya masih akan berlanjut.
Tapi ada tanda-tanda yang menunjukkan potensi koreksi yang lebih dalam dan bisa menjadi penyebab penurunan indeks AS di minggu ini. Investor AS melepas dana ekuitas selama 2 minggu beruntun, dalam tujuh hari yang berakhir di 19 Juni. Ini berarti ada sekitar hampir $30 miliar dana ekuitas AS yang dilepas menurut data LSEG. Reksa dana kapitalisasi besar dan multi-kapitalisasi AS menjadi penyebab utama dan sektor perawatan kesehatan dan industri menjadi yang terbesar.
Laporan PCE dan GDP
Investor akan mencermati pengukur inflasi pilihan The Fed minggu depan. Indeks PCE akan dirilis di hari Jumat, 28 Juni 2024. Data diperkirakan akan menambah deretan data yang rumit bagi Fed karena harus bergulat dengan peregangan di sisi inflasi.
Laporan lainnya termasuk data kepercayaan konsumen dari Consumer Board (CB), hasil stress test Bank, Durable Goods orders, dan juga lebih banyak lagi komentar dari para pejabat pembuat kebijakan Federal Reserve. Tentunya akan menjadi minggu yang menarik karena S&P maupun Nasdaq saat ini masih berada di kisaran level-level support kunci.
(marketpulse)
Akhir bulan akan menjadi minggu terakhir Juni yang juga dinantikan pasar. Investor tertuju pada data pelengkap yang dibutuhkan dari AS, yaitu inflasi PCE, sebagai indikator pengukur inflasi yang dipilih Federal Reserve. Tidak hanya itu, laju pertumbuhan ekonomi AS dan juga Inggris akan dicermati untuk melihat seberapa lambat pertumbuhan kedua negara. Dan data inflasi Jepang akan menjadi fokus yang juga tidak kalah penting karena pasar menunggu petunjuk yang dibutuhkan BOJ untuk mulai mempertimbangkan pengetatan moneternya. Di sisi lain, pasar akan dipenuhi oleh pernyataan para pejabat Federal Reserve dan bank sentral lain seputar kebijakan moneter dan data ekonomi yang ada.
Investor Tunggu GDP Inggris dan AS, Inflasi PCE AS Akhir Bulan Berpotensi Menjadi Penggerak Utama!
Fokus Pekan ini:
Setelah lewati rintangan minggu lalu dari keputusan suku bunga bank sentral, pasar keuangan kemungkinan akan menghadapi volatilitas baru minggu depan dengan adanya rilis data ekonomi AS yang cukup penting.
Meski CB Consumer sentiment, durable goods, dan juga kepercayaan konsumen Michigan menjadi penggerak potensial, tapi investor juga perlu mencermati GDP final Q1 di hari Kamis dan PCE di hari Jumat sebagai pemicu utama pasar minggu depan.
Inggris jugda akan merilis data GDP, dan Jepang dengan angka inflasi Tokyo terbaru.
AS
Data sentimen konsumen dari CB, durable goods, dan Michigan consumer confidence merupakan data ekonomi yang berpotensi menggerakkan pasar minggu depan. Tapi pasar akan mencermati penggerak utama, yaitu laporan GDP kuartal 1 final dan juga inflasi PCE yang dirilis minggu depan.
Angka inflasi PCE inti terakhir terhenti di 2.8%, jauh di atas target 2% yang diinginkan Fed, dan laporan lain kemungkinan tidak berubah sehingga diperkirakan akan meningkatkan tekanan bagi Federal Reserve untuk menahan suku bunga tidak berubah untuk waktu yang lebih lama.
Dolar AS terus naik lebih tinggi, didorong oleh pelemahan di mata uang Euro, Pound dan juga Yen Jepang. Untuk menembus di atas level tertinggi multi-bulanan dolar AS harus berusaha keras dari data ekonomi domestik, dan tidak bergantung pada melemahnya mata uang G7 lainnya. Sementara itu, GDP AS diperkirakan mengalami penurunan dari 3.4% menjadi 1.3% q/q. Tapi GDP Price Index diperkirakan naik dari 1.7% menjadi 3.1% q/q.
EU
Zona Eropa akan mengawali data hari Senin dengan laporan dari IFO untuk Jerman. Data IFO business climate diperkirakan mengalami kenaikan dari 89.3 menjadi 89.7.
Laporan berlanjut di hari Rabu dengan kembali Jerman menjadi fokus utama. Consumer Climate Jerman diperkirakan menguat tipis dari -20.9 menjadi -20.0, tapi secara umum diperkirakan masih negatif.
Dan laporan ketenagakerjaan Jerman di hari Jumat akan kembali menjadi penggerak utama dengan data diperkirakan turun dari 25K menjadi 15K.
Inggris
Sementara Inggris akan menitikberatkan laporan laju pertumbuhan GDP yang akan dirilis hari Jumat. Tentunya data tersebut bisa menjadi acuan bagi BOE untuk menilai kondisi pertumbuhan ekonomi Inggris sebelum memutuskan langkah berikutnya kebijakan moneter di pertemuan selanjutnya.
Gubernur BOE Andrew Bailey akan menjadi sorotan utama di hari Kamis. Pernyataannya bisa menjadi petunjuk apakah BOE sudah mulai bergeser ke sisi dovish atau akan tetap bertahan di sisi hawkish, mengingat laporan minggu lalu tidak menunjukkan sikap hawkish yang terlalu kuat, tapi juga tidak dalam posisi dovish.
Dengan laporan PMI yang meleset dari prediksi, Pound cenderung melemah minggu lalu sehingga membuat pasar menilai ekonomi Inggris sedang melambat. Bahkan menurut Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di S&P Global mengatakan perlambatan tersebut sebagian mencerminkan ketidakpastian di sekitar lingkungan bisnis jelang pemilu.
Imbal hasil obligasi pemerintah Inggris terus catatkan penurunan. Hal ini didorong sikap dovish dari BOE. Pasar kini memperkirakan peluang 50/50 untuk pemangkasan suku bunga 25 bps di pertemuan BOE bulan Agustus, dan total pemangkasan hanya di bawah 50 bps di tahun ini.
Jepang
BOJ membutuhkan data inflasi yang mencapai 2%. Minggu depan pasar akan kembali mencermati laporan inflasi inti dari BOJ yang sebelumnya bertahan di 1.8%. Data ini akan dirilis hari Selasa.
Sementara core CPI Tokyo baru akan dirilis di hari Jumat dan pasar memperkirakan kenaikan dari 1.9% menjadi 2.0%, dan industrial production diperkirakan naik dari -0.9% menjadi 2.0%.
Dan pasar juga akan mencermati pertemuan Menteri Keuangan Suzuki dengan Korea, juga dengan negara G7 untuk membahas mata uang.
China
Tidak ada data ekonomi yang akan dirilis dari China minggu depan. Tapi pasar kemungkinan masih gelisah terhadap potensi perang dagang yang kembali berhembus, juga dengan pelemahan yuan.
Tarif baru yang akan dikenakan oleh Kanada terhadap produk mobil listrik China telah memicu potensi perang dagang antara negara G-7 dengan China. Yuan yang melemah juga secara tidak langsung mengimbangi dampak negatif dari tarif perdagangan terhadap ekspor China sehingga dikhawatirkan bisa memicu peang mata uang. Kekhawatiran tersebut menyebabkan berkurangnya arus masuk modal ke pasar saham Asia.
Potensi pelemahan yuan lebih lanjut di tambah dengan Yen Jepang yang menguji level terendahnya selama 34 tahun terhadap dolar pasca data inflasi Jepang kemarin memicu kekhawatiran perang mata uang.
Dalam perang mata uang, negara-negara Asia yang berorientasi ekspor cenderung mendevaluasi mata uang mereka untuk mempertahankan daya saing ekspor demi pertumbuhan ekonomi, Apalagi jika Federal Reserve AS terus menahan diri untuk tidak melakukan pemangkasan suku bunga.
(forexlive, marketpulse)
High Event Economic Calendar
Senin | US Fed Waller speaks, German Ifo Business Climate, German Business Expectations |
Selasa | FOMC Member Daly speaks, JPY BOJ Core CPI, FOMC Member Bowman speaks, CAD Core CPI, US CB Consumer Confidence |
Rabu | FOMC Member Bowman speaks, RBA Assist Gov Kent speaks, German Consumer Climate, US Building Permits, US New Home Sales, US Crude Oil Inventories |
Kamis | Fed Bank Stress Test Results, BOE Financial Stability Report, BOE Gov Bailey speaks, US Jobless Claims, US Durable Goods, US Core PCE Prices, US GDP, US Pending Home Sales |
Jumat | Fed Bank Stress Test Results, JPY Tokyo Core CPI, JPY Industrial Production, UK GDP, German Retail Sales, German Unemployment Rate, EU Leaders Summit, US Core PCE Price Index, US Personal Spending, CAD GDP, US Michigan Consumer Sentiment, FOMC Member Bowman speaks |
EURUSD | NIKKEI | HANGSENG | DOW JONES | CRUDE OIL
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Weekly ditutup inverted hammer yang seharusnya memberi indikasi akan terjadinya reversal bullish pasca penurunan tajam dalam 2 minggu berturut-turut. Tapi di sisi lain pola candle tersebut juga bisa diartikan sebagai sinyal belum kuatnya kenaikan yang terjadi setelah mengalami rejection kuat di zona resistance 1.07600. Ini juga berarti bahwa pola symmetrical triangle yang sudah ditembus sejak 7 April 2024 akan tetap memberi isyarat penurunan yang berlanjut. Di sisi lain, short term rebound dari double bottom bisa saja terjadi, mengingat area penurunan di grafik H4 yang tertahan di zona support 1.06700. Sayangnya belum terlihat pondasi yang memungkinkan EUR untuk naik lebih tinggi sehingga potensi rebound diperkirakan masih terbatas. Dolar akan berperan penting minggu depan dalam menentukan arah pergerakan EUR. Tapi fundamental zona Euro masih tertuju pada ketidakpastian politik jelang pilpres Perancis di tanggal 30 Juni mendatang.
Resistance : 1.08511, 1.09800, 1.10320
Support : 1.0600, 1.05500, 1.04774
Outlook : Bearish
INDEKS SAHAM ASIA
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Weekly ditutup doji candle dengan bentuk menyerupai doji star sehingga peluang penurunan sepertinya berpotensi masih bisa lanjut. Di sisi lain, support 37600 tetap menjadi pemicu utama. Selama tidak ditembus, maka kenaikan tetap memiliki kesempatan. Satu sisi, kondisi BOJ yang sulit menentukan pengetatan moneter membuat saham berada di sisi menguntungkan dengan asumsi ekspor semakin menguntungkan bagi beberapa perusahaan. Tapi di sisi lain, Yen yang terlalu lemah juga tidak terlalu bagus bagi ekonomi. Waspadai penurunan di bawah 37600 yang bisa memicu penurunan lebih lanjut melirik zona 37000.
Resistance : 38770, 38958, 39445
Support : 38270, 37910, 37600
Outlook : Bearish
HANGSENG: Weekly ditutup inverted hammer sehingga membuka peluang untuk terjadinya kenaikan minggu depan. Namun kenaikan belum aman sepenuhnya mengingat kekhawatiran perang dagang yang membayangi. Resistance 18500 menjadi area penting yang harus ditembus untuk membuat bullish yang lebih kuat.
Resistance : 18000, 18509, 18800
Support : 17800, 17600, 17300
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Weekly candle ditutup bullish dengan real body putih yang panjang sehingga membuka peluang kenaikan lanjutan minggu depan. Kenaikan juga didukung oleh potensi bullish divergence yang terdeteksi pada grafik Weekly seiring harga yang menciptakan higher low, sementara RSI cenderung membentuk lower low. Di sisi lain, kenaikan ini baru akan lebih kuat jika mampu tembus 40208. Selama area tersebut tidak ditembus, maka Dow Jones berpotensi ditekan turun. Namun, penurunan pun perlu mencermati area support terdekat di 39185. Selama area ini tidak ditembus, maka peluang penurunan bisa diantisipasi dan relatif terbatas. Data ekonomi akan menjadi penggerak utama dan kita butuh melihat data PCE dan GDP yang melambat sehingga ada peluang untuk mendesak Fed mempertimbangkan pemangkasan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan. Tapi jika data dirilis sebaliknya, lebih kuat, maka peluang penurunan akan lebih dominan menekan, dan ini berarti potensi profit-taking ataupun penutupan gap yang sempat terjadi saat pasar AS kembali dari libur Juneteenth kemarin cukup berpeluang. Waspadai support 39000!
Resistance : 39680, 39878, 40200
Support : 39300, 39000, 38600 Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Weekly ditutup bullish, memberi indikasi bahwa kenaikan akan kembali terjadi minggu depan dan faktor geopolitik memegang peranan penting untuk saat ini. Area 82 akan menjadi concern utama. Jika area ini ditembus, kita akan melihat lanjutan kenaikan di zona 84/85 dalam waktu dekat. Tapi sebaliknya, jika kenaikan gagal lewati 82, kita berpeluang melihat penurunan ke zona 79 kembali. Gangguan pasokan mungkin menjadi kekhawatiran jika pemberontak Houthi kembali menyerang kapal pengangkut minyak di Laut Merah, terutama yang terindikasi berhubungan dengan kepentingan Barat.
Resistance : 81.70 82.50. 84.50
Support : 79.10, 76.50, 74.74
Outlook :Bullish
GBPUSD
MA 200 Weekly Terlalu Kuat! Pound Tunggu GDP!
Weekly ditutup dengan shooting star kembali sehingga ancaman bearish kembali membayangi minggu depan. Kondisi ini akan kontras dengan posisi sebelumnya tapi akan bergantung juga pada kekuatan MA 50 Weekly yang ada di 1.25837. Selama zona ini tidak ditembus, maka kenaikan bisa kembali terjadi. Sebaliknya, jika MA 50 ditembus, justru tekanan bagi pound berlanjut dan 1.24800 akan menjadi target potensial terdekat. Data GDP Inggris kemungkinan bisa menjadi penentu apakah Pound didukung untuk naik atau justru semakin tertekan. Dan dolar adalah pemicu utama, terutama di akhir bulan saat data PCE AS dirilis.
Resistance : 1.1.27380, 1.28545, 1.29500
Support : 1.25876, 1.23369, 1.20696
Outlook : Bearish
GOLD
Bullish Terancam, PCE Rintangan Akhir Bulan!
Data PMI AS yang kuat di hari Jumat membuat kenaikan di 3 hari terakhir dibalas dengan penurunan yang cukup tajam hingga penutupan sesi perdagangan Jumat. Posisi ini membuat candle weekly berakhir dengan shooting star yang menandakan rejection kuat di zona resistance pasca sentuh 2368. Hal ini juga membuat bullish yang terjadi di minggu sebelumnya kembali terancam, dan support 2287.52 yang merupakan level low 2 minggu lalu menjadi support psikologis yang harus diwaspadai minggu depan. Peluang retest support bisa terjadi, termasuk jika tekanan berlanjut, maka emas berpotensi turun lebih lanjut menguji 2277.15 yang merupakan level terendah 28 April 2024. Dan jika ditembus kembali, semakin terbuka untuk area 2255/2260. Tapi jika support 2277 maupun 2287 tidak ditembus, maka peluang rebound tetap terbuka dengan resistance psikologis berhadapan dengan 2335 kembali dan 2365/2368 sebagai resistance akhir. Sementara pasar akan menunggu GDP dan PCE AS di hari Kamis dan Jumat. Jika data lebih kuat, maka penurunan akan mendapat dukungan lebih kuat. Jika sebaliknya, maka kenaikan bisa kembali mendominasi.
Resistance : 2341, 2360, 2387
Support : 2306, 2277, 2260
Outlook : Bearish
USDJPY
Zona 160 Terancam Tembus, Pasar Tunggu Tindakan!
Weekly candle ditutup naik lebih tinggi bahkan cukup dekat dengan level tertinggi 2024 di 160.200. Posisi ini akan membuat Yen rentan tembus zona 160, dan selama tidak ada intervensi apapun, maka area 162 akan menjadi target potensial. Sebaliknya, Menteri Keuangan Jepang dikabarkan akan berkomunikasi dengan AS dan G7, dan investor kemungkinan menunggu potensi intervensi yang bisa diambil.
Resistance : 160.201, 162.000, 164.200
Support : 157.500, 155.800, 153.586 Outlook : Bullish
FOREX | Latest | End of Last Week | 3-months Ago | 1 -year Ago |
GBPUSD | 1.26403 | 1.26841 | 1.26198 | 1.24366 |
EURUSD | 1.06915 | 1.07016 | 1.08040 | 1.06849 |
USDJPY | 159.793 | 157.390 | 149.952 | 139.303 |
AUDUSD | 0.66392 | 0.66147 | 0.64940 | 0.64985 |
Commodities | ||||
XAUUSD | 2321.30 | 2331.51 | 2043.93 | 1962.42 |
CLSCID | 80.56 | 78.47 | 78.27 | 67.57 |
Indeks Saham | ||||
DJI | 39578 | 38570 | 39009 | 32947 |
HSI | 18014 | 17912 | 16450 | 18191 |
NKI | 38505 | 38405 | 39170 | 30760 |
NASDAQ | 20006.25 | 19692.50 | 18067.00 | 14292.25 |
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.