8 - 12 Juli 2024
What to Expect from OIL?
Meski gagal bertahan di zona $84 saat penutupan hari Jumat, harga minyak secara mingguan berhasil ditutup lebih tinggi dibanding minggu sebelumnya, 83.32 vs 82.70 minggu sebelumnya.
Direktur analisis pasar global Rystad Energy, Claudio Galimberti menilai minyak mentah kemungkinan masih akan lanjutkan kenaikannya. Fundamental pasar yang kuat mendorong harga minyak naik lebih tinggi dan berada di jalur kenaikan 4 minggu berturut-turut.
Kenaikan minggu lalu terdorong oleh informasi EIA yang memperkirakan turunnya persediaan substansial untuk minggu yang berakhir di 28 Juni. Penarikan tersebut mencapai 12.2 juta barel. Di sisi lain, ekspor minyak OPEC juga catatkan penurunan di bulan Juni, tepat sebelum puncak musim mengemudi di AS di mana pertumbuhan produksi mulai melambat.
Sebagai tambahan, musim badai di AS yang sedang berlangsung saat ini dikhawatirkan suatu saat bisa menyebabkan gangguan pada produksi dan operasi penyulingan di Gulf Coast. Dengan kondisi fundamental yang kuat saat ini, harga minyak mentah diperkirakan bisa mencapai $90 per barel menurut analis di Standard Chartered di awal minggu lalu.
Di sisi lain, kemenangan Partai Buruh di Inggris bisa saja berdampak pada harga minyak di Inggris. Kebijakan yang diusulkan Partai Buruh bertujuan untuk mempercepat transisi energi dan sangat bergantung pada pajak keuntungan minyak dan gas untuk mendanai kebijakan tersebut.
(oilprice)
Tantangan Berlanjut! Powell dan Inflasi AS Paling Ditunggu!
Laporan ekonomi yang dirilis minggu lalu mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan pada ekonomi AS sehingga membuat ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga bulan September kembali meningkat. Minggu depan mungkin angka inflasi AS akan menjadi kunci utama pasar yang masih berharap pada penurunan suku bunga September. Tapi apakah Fed akan bergeming?
Laporan NFP AS yang lesu
Minggu lalu diakhiri dengan data laporan pekerjaan AS di hari Jumat yang menunjukkan kelesuan. Hal ini tentunya konsisten dengan sebagian besar data AS yang dirilis minggu lalu. Spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve di bulan Septembermeningkat. Bahkan ekspektasi pasar saat ini menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi.
Di awal minggu lalu, probabilitas pemangkasan September hanya berada di kisaran angka 60%, tapi setelah data NFP dan laporan ketenagakerjaan, probabilitas itu meningkat menjadi sekitar 75%.
Ekspektasi Cut Rate Lemahkan USD
Pertumbuhan yang lambat dari 136K penggajian swasta di bulan Juni, didukung dengan revisi ke bawah yang cukup besar terhadap angka pekerjaan di bulan Mei dari 272K menjadi 193K, membuat ekspektasi pemangkasan September menjadi sangat mungkin.
Dalam laporan beberapa bulan terakhir, peningkatan dalam penggajian sebagian besar disebabkan kenaikan besar dalam pekerjaan perawatan kesehatan pemerintah dan swasta. Selain itu, revisi ke bawah yang konsisten dan estimasi terbaru yang menunjukkan pertumbuhan penggajian m/m selama 12 bulan terakhir sampai Mei rata-rata 24000 lebih rendah dari yang dilaporkan di awal sehingga hal tersebut mengindikasikan data Juni bisa terlihat jauh lebih buruk dalam beberapa bulan ke depan.
Hal ini membuat spekulasi seputar pemangkasan suku bunga meningkat, sehingga membebani dolar AS hampir sepanjang minggu lalu. Hasilnya komoditas dan ekuitas kembali naik. Tercatat S&P 500 dan Nasdaq 100 mencetak level tertinggi baru beberapa kali dalam seminggu terakhir.
Pidato Menteri Keuangan Inggris, Powell dan Inflasi AS
Minggu depan pasar akan mencermati dengan seksama setiap tindakan yang diambil oleh Perdana Menteri Inggris yang baru setelah Partai Buruh berhasil mendapatkan kemenangan yang menentukan. PM Starmer berkomitmen untuk membangun kembali Inggris setelah kekacauan yang dialami bertahun-tahun, meskipun dia mengatakan bahwa kemajuan akan butuh waktu.
Pidato dari Menteri Keuangan yang baru ditunjuk, Rachel Reeves, juga akan dicermati. Mempertahankan kebijakan fiskal yang ketat sangat penting untuk mengendalikan tingkat utang Inggris.
Sementara dari AS, data inflasi CPI akan dirilis Kamis, disusul kemudian dengan PPI di hari Jumat. Indikasi minggu sebelumnya menunjukkan bahwa tekanan harga mulai mereda sehingga penurunan inflasi minggu depan bisa kembali membangkitkan harapan para pelaku pasar tentang pemangkasan suku bunga di bulan September.
Tapi pidato Powell di hari Selasa tentunya akan kembali menyita perhatian pasar setelah minggu lalu tampil di ECB forum yang membuat pasar menangkap sinyal dovish. Pasca data NFP yang kembali turun minggu lalu, pasar akan kembali mencermati pernyataan Powell yang diperkirakan kembali menyoroti laporan pekerjaan terbaru, juga menjelang data inflasi CPI di hari Kamis.
(marketpulse)
Setelah pasar tenaga kerja AS menjadi sorotan minggu lalu, pasar global akan kembali berhadapan dengan data penting lainnya yang dirilis minggu depan. Inflasi AS dan China menjadi yang utama minggu depan selain data GDP Inggris dan juga pidato dari Powell dan beberapa pejabat BOE yang dijadwalkan minggu depan. Angka inflasi yang rendah diharapkan sehingga mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed di bulan September. Sementara inflasi China kemungkinan bisa memicu ekspektasi stimulus lanjutan dari pemerintah dan bank sentral setempat untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Pidato Powell tentunya akan menjadi sorotan setelah data pekerjaan minggu lalu dirilis turun dan mendapat revisi turun yang cukup besar.
Investor Global Tunggu Inflasi AS dan Pidato Powell Terbaru! Inflasi China dan GDP Inggris fokus berikutnya
Fokus Pekan ini:
Lemahnya data ekonomi sepanjang minggu lalu telah membuat dolar tertekan hingga penutupan sesi perdagangan hari Jumat karena kembali membangkitkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve di bulan September.
Minggu depan pasar akan kembali berhadapan dengan beberapa rilis data penting, termasuk inflasi AS dan China. Inflasi AS tentunya akan menjadi kunci untuk pemangkasan suku bunga di bulan September. Dinginnya inflasi bisa membuat perubahan yang cukup signifikan terhadap probabilitas pemangkasan suku bunga.
AS
Powell akan kembali menjadi fokus setelah penampilannya di ECB forum minggu lalu. Kali ini pasar akan mencermati testimoni Powell di hari Selasa, pasca laporan pekerjaan yang kembalil lesu minggu lalu vs lonjakan yang terjadi bulan sebelumnya.
Sementara di hari Kamis, laporan klaim pengangguran mingguan akan kembali menjadi basis cerita lanjutan dari lonjakan tingkat pengangguran ke 4.1% yang dirilis bersama dengan NFP minggu lalu. Tidak hanya itu, fokus utama tentunya tertuju pada laporan inflasi konsumen yang bisa menjadi dukungan tambahan bagi ekspektasi suku bunga.
Inflasi konsumen diperkirakan turun dari 3.3% menjadi 3.1% y/y, tapi sedikit naik untuk basis bulanan dari 0.0% menjadi 0.1%. Sementara inflasi inti diperkirakan stabil di 3.4% y/y dan 0.2% m/m. Dengan tanda-tanda pendinginan yang ditunjukkan dari inflasi PCE 2 minggu lalu, pasar berharap laporan CPI kali ini kembali menunjukkan kelanjutan proses disinflasi yang dibutuhkan Federal Reserve.
Laporan inflasi dari sisi produsen (PPI) dirilis sehari berselang. PPI inti diperkirakan naik dari 2.3% menjadi 2.5% y/y. Dan consumer sentiment dari Michigan dirilis malam harinya dengan ekspektasi naik tipis dari 68.2 sebelumnya menjadi 68.5.
Jika terdapat indikasi bahwa inflasi lanjutkan penurunannya, maka tekanan turun lebih lanjut berpotensi terjadi pada dolar AS. Skenario tersebut bisa berdampat luas pada ekspektasi pasar, terutama terhadap penurunan suku bunga di bulan September.
EU
Minggu depan merupakan minggu tenang bagi Eropa dalam hal rilis data ekonomi yang berdampak tinggi, kecuali inflasi konsumen dari Jerman yang dirilis hari Kamis.
Pasar FX akan tertuju pada pemilihan umum di Prancis yang memasuki putaran kedua di tanggal 7 Juli 2024. Meski putaran pertama dimenangkan partai sayap kanan Marine Le Pen, National Rally, tapi belum ada suara mayoritas yang membuat pasar tenang.
Berbagai polling dilakukan dan menunjukkan bahwa kemenangan mayoritas untuk partai National Rally sulit untuk terwujud. Tapi jika kemenangan mayoritas secara mengejutkan terjadi, maka hal tersebut berpotensi meresahkan pasar sehingga berpeluang membuat imbal hasil obligasi Prancis meningkat seperti yang terlihat sebelum pemilu.
Inggris
Laporan GDP, industrial production dan manufacturing production akan menjadi data penting yang dicermati di hari Kamis. Sementara BOE speakers akan tampil minggu depan dengan Haskel di hari Senin, Huw Pill dan Mann di hari Rabu.
Sementara di sisi politik, pasca kemenangan Partai Buruh yang menentukan, pasar akan mencermati dengan seksama setiap tindakan dari Perdana Menteri yang baru, Starmer. Termasuk juga pidato perdana dari Menteri Keuangan Inggris yang baru ditunjuk, Rachel Reeves. Reeves diharapkan mempertahankan kebijakan fiskal yang ketat untuk tetap mengendalikan tingkat utang Inggris.
Jepang
Pasar hanya akan mendapati satu data ekonomi tingkat dua yang dirilis di hari Jumat. Industrial Production Jepang diperkirakan stabil di 2.8%.
Mata uang tetap menjadi fokus utama para pelaku pasar seiring penguatan yang terbatas tanpa tindakan lebih lanjut dari pihak yang berwenang. Yen menguat terhadap dolar AS setelah laporan penggajian non pertanian AS yang dirilis turun dibanding bulan sebelumnya. Namun penguatan ini tidak serta merta membuat pasar yakin bahwa penguatan berlanjut minggu depan dengan data domestik yang relatif sepi sehingga yen akan kembali bergantung pada dolar AS.
Di sisi lain, pasar masih menunggu petunjuk nyata dari kementerian keuangan Jepang untuk mencari petunjuk tentang tindakan apa yang akan dilakukan untuk atasi pelemahan yen berlanjut. Namun, para pengamat menilai Jepang mungkin akan terus bertahan sambil menunggu pengumuman kebijakan moneter BOJ di akhir bulan. Oleh karena itu peluang selanjutnya tetap bergantung pada data AS.
China
Data ekonomi akan terfokus pada inflasi yang dirilis di hari Rabu. China akan merilis CPI dan PPI di hari yang sama, di mana CPI diharapkan naik dari 0.3% menjadi 0.4% y/y, dan juga -0.1% menjadi 0.0% m/m. Sementara PPI diperkirakan menguat dari -1.4% menjadi -0.8%.
Aktivitas ekonomi akan terlihat dari seberapa kuatnya permintaan domestik untuk memperkuat inflasi.
Sementara investor masih akan menunggu pertemuan para pemimpin tinggi China di Rapat Pleno ke-3 yang baru akan dilaksanakan 15 – 18 Juli 2024.
(forexlive, investing, dailyfx)
High Event Economic Calendar
Senin | US NY Fed 1-year Consumer Inflation Expectations, MPC Member Haskel speaks |
Selasa | UK BRC Retail Sales Monitor, US Fed Vice Chair for Supervision Barr speaks, US Fed Chair Powell testifies, EIA Short-term Energy Outlook |
Rabu | FOMC Member Bowman speaks, API Weekly Crude Oil Stock, CNY CPI, CNY PPI, RBNZ Interest Rate Decision, OPEC Monthly Report, BOE MPC Member Pill speaks, US Fed Chair Powell testifies, US Crude Oil Inventories, UK BOE Member Mann speaks |
Kamis | FOMC Member Bowman speaks, UK GDP, UK Manufacture Production, UK Industrial Production, German CPI, CNY New Loans, IEA Monthly Report, US Initial Jobless Claims, US CPI, US FOMC Member Bostic speaks |
Jumat | US Federal Budget balance, JPY Industrial Production, US PPI, CAD Building Permits, US Michigan Consumer Sentiment, US Michigan 1 & 5 year inflation expectations |
EURUSD | NIKKEI | HANGSENG | DOW JONES | CRUDE OIL
Weekly Technical Outlook
FOREX
EURUSD: Weekly ditutup bullish dengan real body candle putih yang panjang meskipun memiliki tail bawah yang sedikit lebih panjang dari kondisi candle bullish normal. Namun kenaikan diperkirakan dominan untuk minggu depan. Resistance 1.09151 kemungkinan akan dicapai, bahkan bisa saja tembus jika kondisi pemilu di Prancis bisa terlewati dengan aman di hari Minggu, 7 Juli 2024. Sejauh ini Marine Le Pen dengan partai Sayap Kanan National Rally masih unggul di putaran 1, tapi pasar akan mencermati kemenangan mayoritas yang dibutuhkan di putaran kedua sehingga meredam keresahan pasar terhadap potensi ketidakpastian politik yang ditimbulkan pasca pemilu. Waspadai support 1.07000 yang bisa muncul dan bahkan ditembus jika suara mayoritas gagal didapatkan di putaran kedua pemilu Prancis. Hal ini berpotensi membuat euro dibuka gap down di hari Senin. Sementara bantuan mungkin bisa datang dari data inflasi AS yang menjadi tumpuan harapan bagi Fed selanjutnya. Jika inflasi kembali turun, maka dolar berpeluang lanjut melemah sehingga euro kembali naik.
Resistance : 1.09800, 1.10320, 1.11000
Support : 1.07000, 1.05500, 1.04774
Outlook : Bullish
INDEKS SAHAM ASIA
INDEKS SAHAM ASIA
Nikkei: Rekor tertinggi baru berhasil diciptakan dan penutupan Weekly sangat menjanjikan bahwa potensi kenaikan sepertinya belum selesai. Setidaknya rekor baru diperkirakan masih terus akan terjadi. Namun kami mewaspadai potensi bearish divergence yang mengintai karena RSI cenderung menunjukkan lower high. Di sisi lain, penutupan di atas 40750 tetap dibutuhkan untuk membuka peluang kenaikan yang berlanjut. Sejauh ini sektor teknologi kemungkinan tetap mendukung rally berlanjut, sementara ancaman bisa datang kapanpun dari potensi intervensi yen.
Resistance : 41440, 41800, 42020
Support : 40345, 39850, 39445
Outlook : Bullish
HANGSENG: Weekly inverted hammer sehingga membuka peluang untuk dorongan naik minggu depan. Di sisi lain 18250 merupakan resistance yang harus ditembus untuk membuka peluang tersebut. Sementara support 17250 akan menjadi area psikologis yang perlu diwaspadai! Jika tembus support, maka peluang penurunan akan lebih dominan.
Resistance : 17931, 18240, 18509
Support : 17420, 17250, 17000
Outlook : Bullish
CFD
Dow Jones: Weekly ditutup bullish sehingga peluang kenaikan diperkirakan masih bisa berlanjut. Catatan khusus Dow Jones, harga cenderung mengalami delay dibanding S&P 500 dan Nasdaq yang justru berhasil ciptakan rekor tertinggi baru dan ditutup bullish yang cukup kuat. Sementara Dow Jones cenderung ditutup dengan bullish yang relatif terbatas. Tapi hal ini berpotensi berubah jika pernyataan Powell minggu depan tetap dovish mengingat NFP kemarin yang turun. Tapi data inflasi CPI AS akan menjadi kunci utama bagi sentimen pasar. Saat ini ekspektasi pemangkasan suku bunga September semakin kuat sehingga mendominasi sentimen pasar ekuitas yang bullish. Tapi waspadai jika inflasi CPI justru memberi kejutan penguatan sehingga saham bisa sewaktu-waktu berbalik turun. Support 39335 menjadi area terdekat yang harus diwaspadai, sementara resistance 39995 adalah resistance yang harus ditembus untuk membuka peluang rally yang berkelanjutan. Salah satu hal yang mendukung optimisme adalah bullish divergence yang ditunjukkan dari kondisi RSI yang meyusun lower low, sementara harga cenderung menyusun higher low. Kenaikan harusnya lebih dominan secara teori.
Resistance : 39878, 40200, 40500
Support : 39300, 39000, 38600
Outlook : Bullish
CRUDE OIL: Weekly ditutup bullish, dan sejauh ini berhasil ditutup di atas FR 50% Weekly yang ada di 82.09. Tentunya hal ini membuka peluang kenaikan lanjutan dari sisi teknis. Area 84.60 adalah resistance terdekat yang harus ditembus untuk membuka peluang kenaikan lanjutan ke zona 86-88. Sebaliknya, swing low di sisi daily mungkin diharapkan berjalan signkat dengan support 80-81 diharapkan tidak tembus sehingga demand masih bisa diharapkan mampu mendorong harga kembali naik. Permintaan yang meningkat dan ekspor OPEC yang rendah diperkirakan cukup mendukung kenaikan lanjutan minggu depan. Sementara data inflasi AS tentunya akan menentukan dari sisi pelemahan dolar yang menguntungkan bagi harga minyak. Sebaliknya, jika inflasi lebih tinggi dan mendorong penguatan dolar, hal ini akan berpeluang negatif bagi harga minyak.
Resistance : 84.50, 87.62, 88.80
Support : 82.09, 80.18, 79.30
Outlook :Bearish
GBPUSD
MA200 Weekly Kembali Diincar! Saatnya Tembus?
Poundsterling kembali rebound dan kali ini berbalik cukup kuat sehingga MA 200 Weekly kembali didekati. Kali ini MA 200 berada di 1.28464 dan potensi tembus seharusnya bisa terjadi jika data inflasi AS kembali membuat dolar lesu, atau bahkan jika pemerintahan baru Inggris berhasil meyakinkan pasar dengan programnya untuk memicu pertumbuhan ekonomi Inggris. Di sisi lain, jika gagal tembus, maka peluang penurunan kembali mengintai dengan MA 50 Weekly akan kembali menjadi target penurunan. Secara keseluruhan pound memang masih cenderung tertahan di antara MA 200 dan MA 50 Weekly sehingga diperlukan pemicu yang lebih kuat untuk membuka peluang penembusan dari salah satu MA yang ada pada grafik Weekly sejauh ini.
Resistance : 1.28545, 1.29500. 1.30000
Support : 1.26145, 1.24791, 1.23369
Outlook : Bullish
GOLD
CPI Challenge: ‘Welcome back’ 2400 Area?
Data non farm payrolls kembali reda, ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed di bulan September kembali meningkat. Tapi pasar belum bisa bernafas lega seutuhnya. Tantangan ke depan adalah inflasi AS yang dirilis hari Kamis. Data NFP membuat emas berhasil sentuh resistance 2387, dan bahkan ditutup 1 poin di atasnya, 2388 pasca sentuh level tertinggi 2392. Secara harian, tentunya penutupan bullish membuka jalur kenaikan lebih lanjut di hari Senin karena efek NFP yang diperkirakan berpotensi direspon di pasar Asia minggu depan. Namun koreksi turun diharapkan relatif terbatas, mengingat Powell dan data inflasi AS akan menjadi kunci utama berikutnya. Jika inflasi mendingin, maka kita mungkin semakin dekat dengan dorongan yang bisa membuat emas kembal masuk ke zona 2400-an, dan itu pula yang membuka kesempatan rekor tertinggi baru bisa kembali tercipta. Strong resistance mungkin akan dihadapi di kisaran 2420 dan 2431. Tapi jika inflasi sesuai ekspektasi mendingin, maka area tersebut bisa dengan mudah ditembus. Di sisi lain, perlu diwaspadai kegagalan naik akan membuat emas kembali terkoreksi, dan area 2365-2368 support terdekat, akan menjadi pantauan lebih lanjut selain 2336-2340.
Resistance : 2396, 2417, 2449
Support : 2365, 2340, 2325
Outlook : Bullish
USDJPY
163 Tetap Mengancam, Inflasi AS bisa ‘Menolong’!
Weekly candle ditutup doji candle sehingga membuka peluang koreksi turun bisa dominan. Kita mungkin tidak bisa andalkan intervensi, tapi penurunan USDJPY akan relatif terbatas jika tidak ada tindakan apapun sehingga area 163 masih bisa mengancam. Sebaliknya, jika inflasi AS dirilis turun, maka ini bisa membantu meredam gejolak dolar sehingga USDJPY bisa diharapkan lanjutkan penurunan di bawah 160.
Resistance : 161.350, 163.000, 165.550
Support : 159.360, 157.500, 155.800
Outlook : Bearish
FOREX | Latest | End of Last Week | 3-months Ago | 1 -year Ago |
GBPUSD | 1.28133 | 1.26440 | 1.24930 | 1.28333 |
EURUSD | 1.08371 | 1.07121 | 1.06664 | 1.09962 |
USDJPY | 160.779 | 160.870 | 157.696 | 142.240 |
AUDUSD | 0.67474 | 0.66685 | 0.64742 | 0.67158 |
Commodities | ||||
XAUUSD | 2388.65 | 2324.86 | 2286.07 | 1965.34 |
CLSCID | 83.32 | 81.47 | 81.52 | 81.74 |
Indeks Saham | ||||
DJI | 39653 | 39527 | 37963 | 35706 |
HSI | 17743 | 17627 | 17716 | 20194 |
NKI | 41010 | 39765 | 38300 | 33305 |
NASDAQ | 20594.25 | 19967.00 | 17512.00 | 15868.50 |
Disclaimer:
Seluruh pernyataan dan ekspresi yang disampaikan sebagai prakiraan dan analisa adalah semata-mata bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Pendapat yang disampaikan dapat berubah tanpa pemberitahuan. Pasar Valuta Asing, Kontrak Berjangka, Komoditi & CFD (Contract For Difference) bersifat volatile dan berisiko tinggi.