Pasar menunggu data GDP & PCE di AS pekan ini

Published on 02/26/2024

Dolar masih cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya menjelang data pertumbuhan ekonomi GDP dan indikator inflasi PCE pekan ini. Ekspektasi akan langkah Fed untuk memangkas suku bunga acuan semakin bergeser dari bulan Maret ke bulan Mei dengan peluang yang semakin menurun dan saat ini ekspektasi tersebut kembali bergeser ke pertemuan moneter di bulan Juni mendatang. Begitu pula nilai akumulasinya yang awalnya mencapai 150 bps atau 2 kali lebih banyak dari proyeksi Fed menjadi hanya 85 bps sepanjang tahun ini yang semakin mendekati proyeksi dari Fed tersebut sebanyak 75 bps. Data inflasi CPI dan dari sisi produsen PPI yang  dirilis pekan lalu kembali bergerak naik menjadi alasan Fed akan mempertahankan suku bunga acuan saat ini untuk lebih lama lagi. Selain itu juga data di sektor tenaga kerja juga masih solid terutama data upah rata-rata yang naik berpotensi menjadi menahan laju turun inflasi. Pasar pekan ini akan mencermati indikator inflasi lainnya berupa Personal Consumption Expenditures (PCE) yang juga menjadi perhatian dari Fed untuk melihat inflasi dari tingkat personal atau rumah tangga. Sejumlah pejabat Fed sebenarnya juga sudah mengindikasikan akan dipangkasnya suku bunga acuan namun tidak dalam waktu dekat ini. Sebagian besar dari pejabat Fed menyepakati Fed akan menurunkan suku bunga acuan di paruh kedua tahun ini. Gubernur Fed New York Jumat lalu juga sepakat dengan hal tersebut dengan mengatakan suku bunga acuan Fed sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan dengan akan diturunkan menjelang akhir tahun nanti. Pejabat Fed lainnya juga sepakat bahwa data inflasi yang terbaru masih belum cukup untuk menentukan langkah pemangkasan suku bunga sehingga diperlukan data-data lebih lanjut untuk memastikan langkah moneter yang akan diambil adalah langkah yang tepat. Hari ini akan dirilis data di sektor perumahan dan data penting yang akan dirilis pekan ini antara lain data Durable Goods Order, Kepercayaan Konsumen, Indeks Manufaktur negara bagian Richmond, data preliminary GDP dan data PCE. Sejumlah pejabat Fed juga dijadwalkan akan memberikan pidato di berbagai tempat berbeda.

Yen kembali menguat terhadap dolar seiring dengan meningkatnya permintaan akan mata uang Yen sebagai aset carry trades. Dengan Fed akan terus mempertahankan suku bunga acuan lebih lama dan Bank Sentral Jepang (BOJ) juga belum menetapkan akan mengubah kebijakan ultra longgarnya membuat transaksi carry trades masih cukup menarik minat investor. Carry trades adalah peluang investasi di mana spekulan akan meminjam uang dalam Yen karena rendahnya suku bunga untuk dipinjamkan kembali dalam mata uang dengan suku bunga yang jauh lebih tinggi. Sementara kekhawatiran akan langkah intervensi langsung di pasar juga berkurang dengan komentar dari Menteri Keuangan Jepang – Shunichi Suzuki yang mengatakan pemerintah Jepang tidak menentukan pada level berapa akan melakukan langkah campur tangan di pasar. Pekan ini akan dirilis data inflasi CPI, Retail Sales, Tingkat Pengangguran, Manufaktur PMI dan Kepercayaan Konsumen.

Euro juga cenderung melemah terhadap dolar dengan iklim bisnis di Jerman yang sedikit meningkat dan data yang sama di Belgia yang meningkat lebih baik lagi. Meski demikian data-data ini masih belum cukup untuk mampu menahan ekonomi di kawasan ini dari ancaman resesi. Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) – Christine Lagarde dalam pidato di hari Jumat lalu mengatakan meskipun pertumbuhan upah di kuartal 4 tahun lalu cukup baik namun belum cukup memberikan keyakinan bagi ECB untuk mengatakan inflasi berhasil diturunkan. Dengan angka inflasi di Uni Eropa masih cukup tinggi dari yang ditargetkan, maka ECB dipastikan akan mempertahankan suku bunga acuan saat ini untuk waktu yang lebih lama lagi. Hari ini akan dirilis data Iklim konsumen dari GfK dan data penting yang akan dirilis pekan ini antara lain: Preliminary CPI di Jerman, Prancis  dan Spanyol serta Estimasi inflasi CPI untuk Uni Eropa secara keseluruhan.

Poundsterling masih cenderung menguat terhadap dolar meskipun data ekonomi masih cenderung menurun. Data Kepercayaan Konsumen di Inggris dari GfK mengalami penurunan dari -19 menjadi -21 yang lebih buruk dari perkiraan membaik -18. Penguatan mata uang GBP terkait dengan belum adanya rencana Bank Sentral Ingris (BOE) untuk menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini bahkan diperkirakan dalam waktu yang lebih lama daripada bank sentral lainnya. Diferensiasi yield antara obligasi pemerintah Inggris dan AS membuat daya tarik tersendiri mata uang GBP sehingga masih bertahan terhadap mata uang dolar. Pejabat BOE sekaligus anggota eksternal MPC – Megan Greene Jumat lalu mengatakan perlu lebih banyak data untuk membuktikan inflasi di Inggris mulai terkendali. Hari ini akan dirilis data Realized Sales dari CBI dan juga pidato dari 2 pejabat BOE. Sedangkan data ekonomi penting baru akan dirilis pada hari Jumat berupa data PMI di sektor Manufaktur.