Pasar mencermati adanya tanda-tanda ekonomi mulai kehilangan momentum di AS

Published on 02/28/2024

Dolar masih terus melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya seiring dengan fundamental ekonomi di AS yang turun drastis. Data Durable Good Order di AS mengalami penurunan drastis dengan penurunan terbanyak dalam hampir 4 tahun terakhir menjadi -6.1% yang cukup jauh di bawah perkiraan turun ke -4.9% dan data periode sebelumnya juga direvisi menurun dari 0.0% menjadi -0.3%. Begitu pula dengan data Core Durable Goods Order di luar sektor transportasi mengalami penurunan tajam menjadi -0.3% yang jauh lebih rendah dari perkiraan hanya turun ke 0.2% dan data periode sebelumnya juga direvisi sedikit menurun dari 0.6% menjadi 0.5%. Tajamnya penurunan data ini disebabkan oleh menurunnya order dari penerbangan komersil sedangkan order di sektor bisnis dan industri relatif mixed. Data Kepercayaan Konsumen juga mengalami penurunan untuk pertama kali dalam 3 bulan terakhir menjadi 106.7 di bawah perkiraan 114.8 dan data periode sebelumnya juga direvisi menurun dari 114.8 menjadi 110.9. Sedangkan data di sektor menufaktur masih cukup positif dengan data indeks manufaktur di Richmond meningkat dari -15 menjadi -5 sedikit di bawah perkiraan meningkat hingga -4. Sementara data dari sektor perumahan masih turun ke 0.1% yang lebih rendah dari perkiraan 0.3% sedangkan data periode sebelumnya direvisi meningkat dari 0.3% menjadi 0.4%. Data-data di atas ditambah dengan data yang sudah dirilis sebelumnya seperti Retail Sales menunjukkan tanda-tanda ekonomi mulai kehilangan momentum kecuali di sektor tenaga kerja yang relatif masih cukup solid. Dengan data-data ini semestinya inflasi akan semakin menurun dan dapat mengubah keputusan moneter Fed untuk dapat segera menurunkan suku bunga acuan. Namun data inflasi yang terakhir justru sebaliknya meningkat yang disinyalir karena masih meningkatnya data di sektor tenaga kerja tersebut terutama data tingkat upah yang masih meningkat. Dengan itu Fed masih belum cukup diyakinkan untuk memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat ini. Hal tersebut sepertinya disepakati oleh semua anggota voting FOMC. Gubernur Fed – Michelle Bowman kemarin kembali menegaskan dengan mengatakan tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga acuan terlebih dengan inflasi yang kembali naik beresiko menahan kemajuan ekonomi yang sudah diraih saat ini. Masih ada indikator inflasi dari sisi personal atau rumah tangga yang diantisipasi oleh investor dan baru akan dirilis hari Kamis nanti yaitu data Personal Consumption Expenditures (PCE). Hari ini akan dirilis data pertumbuhan ekonomi preliminary GDP dengan perkiraan mengalami penurunan dari 4.9% menjadi 3.3%. Selain itu juga akan dirilis data neraca perdagangan dan data cadangan BBM di AS

Yen kembali menguat terhadap dolar seiring dengan data inflasi di Jepang yang meski turun namun masih lebih tinggi dari perkiraan. Setelah beberapa waktu sebelumnya inflasi di Jepang terus menurun namun data terakhir ini menunjukkan inflasi masih sedikit tertahan. Seperti yang terjadi di belahan dunia lain. Data ekonomi yang meleset dari perkiraan hampir jarang terjadi di Jepang sehingga hal tersebut menjadi cukup berarti bagi investor. Dengan inflasi yang tertahan tersebut membuat spekulasi bahwa Bank Sentral Jepang akan mengakhiri kebijakan ultra longgar nya dengan mengakhiri suku bunga negatif pada bulan April mendatang. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.

Euro relatif masih tertahan terhadap dolar seiring dengan semakin sempitnya gap ekspektasi antara suku bunga Fed dan ECB di  akhir tahun ini. Beberapa waktu lalu Fed diharapkan akan memangkas suku bunga acuan setidaknya sebanyak 80 bps dan ECB diharapkan memangkas sebanyak 100 bps. Namun saat ini ECB diperkirakan hanya akan memangkas sebanyak 90 bps yang semakin mendekati Fed. Pejabat ECB juga lebih berhati-hati membicarakan perubahan kebijakan moneter terlalu dini. Gubernur Bank Sentral Yunani sekaligus pejabat ECB – Yannis Stournaras juga sepakat akan hal tersebut dengan semalam mengatakan ECB menghadapi permasalahan yang lebih besar dibandingkan dengan Fed sehingga diperlukan lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya. Meski demikian Stournaras menyarankan untuk melakukan pemangkasan suku bunga acuan di akhir paruh pertama tahun ini. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis. Data ekonomi berikutnya berupa inflasi akan dirilis esok hari dan hari Jumat nanti.

Poundsterling juga tetap cenderung menguat walau masih belum banyak bergerak terhadap dolar seiring dengan absennya data ekonomi kemarin.  Wakil Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE) – David Ramsden dalam pidato semalam tidak menyinggung perihal pemangkasan suku bunga acuan namun membahas rencana BOE untuk menjual semua obligasi pemerintah Inggris yang dibeli dalam skema quantitative easing beberapa waktu lalu. Ramsden mengatakan BOE berencana menjual obligasi pemerintah tersebut yang bernilai nominal sebanyak £895 milyar tersebut meski sudah mencapai batas cadangan minimum yang diperbolehkan. Jika hal ini dijalankan maka akan membuat permintaan mata uang GBP semakin meningkat. BOE sendiri masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya untuk waktu yang lebih lama dibandingkan dengan Fed dan ECB. Hari ini tidak ada data ekonomi hanya pidato dari pejabat BOE anggota external MPC – Catherine Mann.