Pidato dari sejumlah pejabat Fed akan menjadi fokus malam ini paska data PCE kemarin

Published on 03/01/2024

Dolar berlanjut menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya seiring dengan indikator inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) di AS yang sesuai ekspektasi. Data PCE mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu menjadi 0.4% sesuai perkiraan, namun data bulan sebelumnya direvisi menurun dari 0.2% menjadi hanya 0.1%. Sedangkan data Core PCE juga naik 0.3% sesuai perkiraan dengan data periode sebelumnya direvisi menurun dari 0.2% menjadi hanya 0.1%. Namun jika dibandingkan dengan periode setahun yang lalu (Year on Year) terjadi penurunan dengan PCE turun dari 2.5% menjadi 2.4% sesuai perkiraan dan data Core PCE turun dari 2.9% menjadi 2.8% sesuai perkiraan. Data PCE bulan Januari tersebut mengalami kenaikan yang paling sedikit dalam 3 tahun terakhir. Artinya kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan. Data yang paling diperhatikan adalah data Core PCE Y/Y yang turun semakin mendekat target Fed 2%. Dengan demikian maka ekspektasi akan langkah Fed memangkas suku bunga acuan di bulan Juni mendatang semakin besar peluangnya. Data lain berupa personal income mengalami kenaikan dari 0.3% menjadi 1.0% yang jauh lebih baik dari perkiraan naik hanya ke 0.4%. Sedangkan data Personal Spending justru mengalami penurunan dari 0.7% menjadi 0.2% sesuai perkiraan. Hal ini menggambarkan bahwa penerima upah lebih prefer menabung untuk antisipasi kemungkinan buruk di masa yang akan datang dibandingkan untuk dibelanjakan di saat ini. Sementara itu data  di sektor tenaga kerja berupa laporan mingguan klaim pengangguran mengalami peningkatan dari 202K menjadi 215K yang lebih bayak dari perkiraan hanya naik ke 209K. Dan data Chicago PMI mengalami penurunan dari 46 menjadi 44.0 yang lebih buruk dari perkiraan meningkat menjadi 48.1. Sejumlah analis ekonomi memperkirakan ekonomi di AS akan mengalami pelambatan dalam beberapa bulan mendatang dan inflasi akan terus menurun. Dengan data-data tersebut peluang Fed menurunkan suku bunga acuan pada bulan Juni mendatang mengalami kenaikan dari 63% menjadi 64%. Gubernur Fed Atlanta – Raphael Bostic menanggapi data inflasi tersebut mengatakan jalan menuju target inflasi 2% tidak akan mulus. Bostic juga menambahkan masih memungkinkan bagi Fed untuk menurunkan suku bunga acuan pada musim panas mendatang. Sedangkan Gubernur Fed Chicago – Austan Goolsbee mengatakan terjadinya peningkatan dalam persediaan barang dan jasa di tahun lalu merupakan fondasi agar inflasi terus turun di tahun ini. Hari ini akan dirilis data PMI di sektor manufaktur dari ISM dan data dari University of Michigan berupa revisi data ekspektasi inflasi dan sentimen konsumen. Selain itu juga pidato dari sejumlah pejabat Fed.

Yen menguat tajam terhadap mata uang dolar seiring dengan komentar dari pejabat Bank Sentral Jepang (BOJ) yang memberikan bocoran perihal perlunya mengakhiri kebijakan moneter ultra longgar saat ini. Pejabat BOJ – Hajime Takata mengatakan dengan inflasi yang mencapai target 2% sudah saatnya meninggalkan kebijakan suku bunga negatif dan pembatasan yield obligasi. Dengan komentar ini membuat spekulasi akan pertemuan moneter BOJ akan membahas hal tersebut pada 19 Maret mendatang. Walau data inflasi dari BOJ yang dirilis kemarin menunjukkan masih stagnan di angka 2.6% sama seperti periode sebelumnya yang lebih tinggi dari perkiraan turun 2.3%. Namun sebelumnya data inflasi dari Biro Statistik menunjukkan inflasi sudah mencapai angka 2.0% dari periode sebelumnya 2.3%. Selain itu data Retail Sales juga cukup positif dengan mengalami kenaikan 2.3% yang lebih tinggi dari perkiraan 2.0% dan data periode sebelumnya juga direvisi membaik dari 2.1% menjadi 2.3%. Data PMI di sektor manufaktur masih stabil 47.2 sesuai perkiraan. Begitu pula dengan data tingkat pengangguran masih sama seperti periode sebelumnya 2.4% dan sesuai perkiraan. Data yang akan dirilis berikutnya adalah Kepercayaan Konsumen.

Euro berlanjut melemah terhadap dolar seiring dengan data ekonomi yang cenderung negatif. Data inflasi di Jerman dan di Prancis mengalami kenaikan cukup signifikan. Sementara data Retail Sales di Jerman turun -0.4% yang jauh lebih buruk dari perkiraan meningkat +0.5% walau data periode sebelumnya direvisi membaik dari -1.6% menjadi hanya -0.5%. Sementara data pengangguran di Jerman juga meningkat tajam dari 1K menjadi 11K yang jauh melampaui perkiraan naik 6K. Satu-satunya data yang cukup positif adalah data inflasi di Spanyol berlanjut turun. Hari ini akan dirilis data estimasi inflasi untuk seluruh Uni Eropa dan juga data PMI di sektor manufaktur serta tingkat pengangguran.

Poundsterling juga berlanjut melemah selain karena mata uang dolar yang terus menguat juga karena antisipasi laporan rencana anggaran musim semi pemerintah Inggris yang akan dirilis pekan depan. Menteri Keuangan – Jeremy Hunt diperkirakan akan mengajukan usulan untuk pemotongan pajak meski masih harus menanggung hutang sebesar 2.5 triliun. Stimulus fiskal ini diharapkan akan dapat memicu perekonomian di Inggris secara signifikan. Dan juga dapat menahan Bank Sentral Inggris (BOE) dari menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini. Bank Sentral Inggris (BOE) diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan dan menunggu hingga Agustus mendatang. Hari ini hanya ada data PMI di sektor manufaktur.