Pidato dari Gubernur BOJ – Kazuo Ueda dan Ketua Fed – Jerome Powell akan menjadi fokus pasar pekan ini

Published on 03/04/2024

Dolar mengalami koreksi terhadap sejumlah mata uang lainnya seiring dengan data ekonomi hari Jumat lalu yang mengecewakan dan juga turunnya yield obligasi pemerintah AS. Data ekonomi berupa PMI dari ISM di sektor manufaktur mengalami penurunan dari 49.1 menjadi 47.8 yang lebih jelek dari perkiraan naik 49.5. Ini menjadi angka PMI di bawah ambang 50 dalam 16 bulan berturut-turut yang mengindikasi sektor ini masih terus mengalami kontraksi. Komponen tenaga kerja dari data tersebut juga menunjukkan penurunan tajam hingga mencapai angka terendah dalam 7 bulan terakhir seiring dengan menurunnya order baru. Data dari University of Michigan berupa sentimen konsumen, kondisi saat ini dan ekspektasi konsumen ketiganya turun di bawah perkiraan semakin menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi. Sementara yield obligasi pemerintah AS jangka pendek melemah setelah pejabat Fed – Chris Waller yang mengatakan sebaiknya Fed perlu melakukan pengaturan ulang obligasi jangka pendek dalam neraca keuangan yang lebih sesuai dengan kebijakan suku bunga jangka pendek yang Fed atur sebagai kunci perangkat kebijakan moneter. Indikasi inflasi PCE yang dirilis Kamis pekan lalu juga menunjukkan kenaikan inflasi terkecil jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan tanda-tanda perlambatan ekonomi tersebut kembali membuat terbukanya peluang bagi Fed untuk memangkas suku bunga acuan dalam waktu yang lebih cepat ataupun lebih banyak dari perkiraan saat ini. Pekan ini akan dirilis data-data di sektor tenaga kerja yang akan menggambarkan kondisi terkini yang dapat mempengaruhi keputusan Fed pada pertemuan moneter FOMC yang dijadwalkan pada 21 Maret mendatang, mulai dari data dari ADP dan Challenger hingga laporan Non-Farm Payroll. Ketua Fed – Jerome Powell juga dijadwalkan akan memberikan testimoni selama 2 hari berturut-turut yaitu di hari Rabu dan Kamis nanti.

Yen masih cenderung menguat terhadap dolar menjelang rilis data inflasi CPI dan pidato dari Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) – Kazuo Ueda esok hari. Yen sempat kembali melemah setelah Ueda pekan lalu mengatakan terlalu dini untuk mengatakan kemenangan melawan inflasi dan masih perlu bukti-bukti lain berupa data ekonomi yang lebih banyak lagi, meskipun data inflasi yang dirilis sebelumnya menunjukkan inflasi sudah mencapai target 2%. Yen kembali menguat setelah pejabat BOJ lainnya – Hajime Takata menyampaikan sanggahan dengan mengatakan dengan inflasi yang mencapai target 2%, sudah saatnya meninggalkan kebijakan suku bunga negatif dan pembatasan yield obligasi. Walau demikian ekspektasi inflasi dan kebijakan moneter BOJ sepertinya akan ditentukan oleh negosiasi kenaikan upah antara perusahaan besar dengan serikat pekerja yang dijadwalkan pada 13 Maret mendatang sebelum pertemuan moneter BOJ 18-19 Maret nanti. Data ekonomi yang dirilis Jumat lalu juga cukup positif dengan data Kepercayaan Konsumen meningkat dari 38.0 menjadi 39.1 melampaui perkiraan hanya naik 38.4. Sedangkan Tingkat pengangguran dan data PMI di sektor manufaktur masih stabil sama seperti periode sebelumnya.

Euro kembali menguat terhadap dolar menjelang pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada hari Kamis pekan ini.  Data ekonomi yang dirilis hari Jumat lalu menunjukkan tekanan inflasi memang mulai menurun namun tidak sebaik yang diharapkan. Estimasi inflasi untuk Uni Eropa turun dari 2.8% menjadi 2.6% yang masih lebih tinggi dari perkiraan turun hingga 2.5%. Dan data Core Inflasinya masih cenderung naik dari 3.3% hanya turun menjadi 3.1% yang juga lebih tinggi dari perkiraan turun hingga 2.9%. Data-data tersebut masih mendukung ECB untuk mempertahankan suku bunga acuan lebih lama lagi. Sedangkan data PMI di sektor manufaktur mengalami sedikit peningkatan naik menjadi 46.5 yang lebih baik dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya di 46.1. Hari ini akan dirilis data ekonomi berupa kepercayaan konsumen dari Sentix dan data PMI di sektor jasa serta Retail Sales sebelum pertemuan moneter ECB. Dan data di sektor tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi GDP setelah pertemuan moneter ECB.

Poundsterling juga bergerak menguat selain karena melemahnya mata uang dolar juga didukung oleh fundamental ekonomi yang membaik. Dan juga oleh komentar dari Ketua Ahli Ekonomi Bank Sentral Inggris (BOE) – Huw Pill yang Jumat lalu mengatakan awal pemangkasan suku bunga acuan pasca pandemik masih belum memungkinkan. BOE diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan lebih lama dibandingkan dengan Fed maupun ECB. Data ekonomi yang dirilis Jumat lalu menunjukkan sektor perumahan mengalami peningkatan dengan data indeks harga perumahan masih stabil di 0.7% yang lebih baik dari perkiraan turun ke 0.2%. Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi kenaikan dari -0.2% menjadi +1.2% yang jauh lebih baik dari perkiraan naik ke 0.7%. Ini merupakan kenaikan pertama kali dalam 1 tahun terakhir. Dan juga data PMI di sektor manufaktur yang semakin meningkat menjadi 47.5 yang lebih baik dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya di 47.1. Pekan ini pasar akan melakukan antisipasi laporan rencana anggaran musim semi pemerintah Inggris yang akan dirilis hari Rabu nanti. Menteri Keuangan – Jeremy Hunt diperkirakan akan mengajukan usulan untuk pemotongan pajak yang menjadi sentimen positif untuk GBP. Pekan ini tidak banyak data ekonomi hanya Retail Sales monitor dari BRC, data PMI di sektor jasa dan konstruksi serta dari sektor perumahan.