Dolar berlanjut melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya menjelang sejumlah peristiwa ekonomi dan politik di AS. Market sepertinya melakukan antisipasi mulai dari testimoni 2 hari dari Ketua Fed – Jerome Powell di depan Kongres dan pemilihan pendahuluan capres di AS – Super Tuesday yang juga dijadwalkan malam ini. Siang ini parlemen China dijadwalkan memulai pertemuan tahunan mereka dengan akan mengumumkan target GDP dan diharapkan akan membuat rencana stimulus ekonomi baru untuk memicu ekonomi di China yang sedang dalam kondisi deflasi saat ini. Kemudian dilanjutkan dengan rancangan anggaran dari pemerintah Inggris yang akan diumumkan esok hari. Dan selanjutnya akan ada pertemuan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) sebagai poros ekonomi terbesar kedua setelah AS dan juga laporan di sektor tenaga kerja di AS sepanjang pekan ini dan akan berakhir dengan laporan Non-Farm Payroll di hari Jumat nanti. Pidato dari Ketua Fed dan data-data ekonomi di sektor tenaga kerja akan menentukan perubahan kebijakan moneter Fed selanjutnya yaitu menentukan kapan Fed akan menurunkan suku bunga acuannya. Ini pula yang membuat yield obligasi pemerintah AS mengalami kenaikan. Ekspektasi pasar mengharapkan Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sudah bergeser menurun dari bulan Maret, bergeser ke bulan Mei dan mundur lagi hingga akhirnya pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang. Begitu pula ekspektasi akumulasi pemangkasan suku bunga acuan sudah berkurang banyak dari 150 bps terus berkurang hingga hanya di kisaran 80 bps dengan 3 kali sampai 4 kali menurunkan suku bunga acuan hingga akhir tahun ini yang sudah semakin mendekati proyeksi resmi dari Fed sebanyak 75 bps. Hari ini akan dirilis data PMI di sektor jasa dari ISM dengan perkiraan sedikit mengalami penurunan. Selain itu juga akan dirilis data Factory Order dan data Optimisme ekonomi dari RCM/TIPP. Sejumlah pejabat Fed juga dijadwalkan akan memberikan pidatonya malam ini.
Yen melemah terhadap dolar menjelang pidato dari Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) – Kazuo Ueda siang ini. Ueda diperkirakan akan mengulang perkataannya pekan lalu dengan menegaskan kembali terlalu dini untuk mengatakan kemenangan melawan inflasi dan masih perlu bukti-bukti lain berupa data ekonomi yang lebih banyak lagi. Meski demikian pelaku pasar akan mencermati apakah ada petunjuk bahwa BOJ akan segera meninggalkan kebijakan suku bunga negatif atau masih akan terus menundanya. Data ekonomi berupa inflasi CPI di Tokyo kembali meningkat dari 1.8% menjadi 2.6% sesuai perkiraan. Begitu pula dengan data Core CPI yang tidak menyertakan bahan segar mengalami kenaikan dari 1.6% menjadi 2.5% sesuai perkiraan. Sedangkan tanpa komponen BBM dan bahan pangan masih stabil di angka 2.5% sama seperti periode sebelumnya. Sedangkan PMI di sektor jasa juga mengalami penurunan dari 53.1 menjadi hanya 52.9 sehingga secara komposit PMI di Jepang mengalami penurunan dari 51.5 menjadi 50.6. Ueda dijadwalkan akan memberikan pidato pada pukul 11:00 WIB.
Euro berlanjut menguat selain karena pelemahan mata uang dolar namun juga oleh data fundamental ekonomi yang membaik. Data Kepercayaan Konsumen dari Sentix mengalami peningkatan dari -12.9 menjadi 10.5 yang sedikit lebih rendah dari perkiraan membaik ke 10.8. Begitu pula dengan data ekonomi yang berbeda di Spanyol dan Prancis. Hari ini akan dirilis data PMI di sektor jasa dan indikator inflasi dari sisi produsen PPI. Kedua data ini akan memberikan pengaruh pada hasil pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada hari Kamis nanti. ECB diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan tersebut. Namun pelaku pasar akan mencermati kemungkinan adanya petunjuk kapan ECB akan mulai memangkas suku bunganya.
Poundsterling juga berlanjut menguat terhadap dolar menjelang pengumuman rancangan anggaran musim semi oleh Menteri Keuangan – Jeremy Hunt yang baru dijadwalkan pada esok hari. Hunt diperkirakan akan mengajukan usulan untuk pemotongan pajak meskipun hal ini ditepis oleh Hunt sendiri. Rancangan anggaran ini juga diharapkan akan mendongkrak popularitas Perdana Menteri – Rishi Sunak pada pemilu mendatang. Hari ini akan dirilis data PMI di sektor jasa.