Investor mengalihkan aset dari FX dan Saham pada Emas dan Bitcoin

Published on 03/06/2024

Dolar bergerak menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya terangkat sebagai aset safe haven bersama dengan emas di tengah ketidakpastian faktor fundamental dan politik saat ini. Belum adanya kepastian perihal stimulus untuk ekonomi di China yang masih rentan, langkah moneter Fed dan ECB serta rencana BOJ untuk menghentikan kebijakan ultra longgar yang masih belum pasti. Dan juga ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina yang belum juga menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Selain itu masih berjalannya voting pemilihan nominasi capres di AS juga masih berjalan dengan Joe Biden dipastikan akan mewakili Partai Demokrat dan di Partai Republik Donald Trump masih mengungguli rival terdekatnya Nikki Haley dengan margin yang cukup jauh untuk sementara ini. Selain itu investor juga mengalihkan asetnya menjelang data-data di sektor tenaga kerja terutama Non-Farm Payroll yang baru akan dirilis pada hari Jumat nanti. Sejumlah ketidakpastian tersebut membuat investor beralih ke Emas dan Bitcoin yang menyentuh rekor tertingginya. Bitcoin menjadi menarik bagi investor masuk setelah naik hampir 50% di tahun ini saja yang baru berjalan 1 kuartal. Sementara prospek turunnya suku bunga membuat aset keuangan lain menjadi kurang menarik. Fundamental ekonomi di AS sendiri sebenarnya kurang baik dengan data ekonomi yang dirilis semalam berupa data PMI dari ISM menunjukkan terjadinya penurunan aktifitas ekonomi dari 53.4 menjadi 52.6 yang lebih rendah dari perkiraan hanya turun 53.0. Meski demikian kondisi ini masih di atas ambang batas ekspansif 50 belum sampai menjadi kontraksi aktifitas ekonomi. Komponen tenaga kerja di dalam data tersebut agak mengkhawatirkan karena mengalami penurunan dari 50.5 menjadi 48.0. Data lain berupa Factory Order juga semakin memburuk dengan mengalami penurunan menjadi -3.6 yang lebih rendah dari perkiraan turun -3.1 dan data periode sebelumnya direvisi menurun tajam dari +0.2 menjadi -0.3%. Indeks optimisme ekonomi juga menurun dari 44.0 menjadi 43.5 yang kebalikan dari perkiraan meningkat 45.2. Hari ini akan dirilis data penambahan terisinya lapangan kerja dari ADP, data lowongan kerja dari JOLTS dan juga cadangan BBM di AS. Namun yang akan dicermati pasar adalah testimoni Ketua Fed – Jerome Powell di depan Kongres malam ini.

Yen kembali menguat terhadap dolar setelah bergerak melemah sehari sebelumnya. Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) – Kazuo Ueda dalam pidato kemarin tidak membahas perihal rencana untuk mengakhiri kebijakan moneter ultra longgar sehingga membuat ekspektasi pasar memperkirakan BOJ akan tetap mempertahankan suku bunga acuan negatif saat ini lebih lama. Hal ini menjadi menarik kembali minat investor untuk melakukan carry trade dengan membeli aset mata uang Yen yang murah dan menjual aset lain yang memberikan margin keuntungan lebih tinggi. Hari ini tidak ada data ekonomi yang akan dirilis.

Euro sedikit mengalami koreksi terhadap dolar menjelang pertemuan moneter yang dijadwalkan esok hari. Meskipun data aktifitas ekonomi di sektor jasa mengalami kenaikan, data PMI sedikit meningkat menjadi 50.2 yang lebih tinggi dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya di 50.0. Di antara anggota negara Uni Eropa, data yang sama juga mengalami kenaikan baik di Jerman, Prancis, Spanyol maupun di Italia. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuan mengingat inflasi masih belum mencapai target yang diinginkan. Data inflasi dari sisi produsen PPI – Year on Year yang dirilis kemarin juga menunjukkan kenaikan dari -10.7% menjadi -8.6% walau tidak sebanyak yang diperkirakan -8.1%. Sedangkan jika dibandingkan dengan data bulan lalu, relatif stagnan setelah data periode bulan lalu direvisi menjadi -0.9%. Hari ini akan dirilis data Neraca Perdagangan di Jerman dan data Retail Sales untuk Uni Eropa secara keseluruhan.

Poundsterling sedikit tertahan terhadap mata uang dolar menjelang pengumuman rencana anggaran oleh Menteri Keuangan – Jeremy Hunt hari ini. Hunt diperkirakan akan mengajukan usulan untuk pemotongan pajak yang diharapkan akan mendongkrak popularitas Perdana Menteri – Rishi Sunak pada pemilu mendatang. Namun spekulasi tersebut ditepis oleh Hunt sendiri. Data ekonomi yang dirilis semalam menunjukkan terjadi penurunan aktifitas ekonomi di sektor jasa yaitu data PMI yang mengalami penurunan menjadi 53.8 yang lebih rendah dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya 54.3. Sebelum pengumuman rancangan anggaran tersebut diatas akan dirilis data PMI di sektor konstruksi.