Inflasi di AS kembali meningkat namun tidak mengubah ekspektasi Fed untuk menurunkan suku bunga di bulan Juni mendatang

Published on 03/13/2024

Dolar menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya menyusul data inflasi yang mengalami kenaikan berbalik dengan harapan semakin turun sehingga menepis peluang Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang. Data inflasi CPI bulan lalu menunjukkan peningkatan dari 0.3% menjadi 0.4% sesuai perkiraan. Dengan data Core CPI yang tidak menyertakan komponen BBM dan bahan pangan masih juga mengalami kenaikan 0.4% sama seperti periode sebelumnya, namun lebih tinggi dari perkiraan menurun 0.3%. Sedangkan jika dibandingkan dengan data setahun yang lalu CPI juga mengalami peningkatan menjadi 3.2% yang lebih tinggi dari perkiraan stabil 3.1 sama seperti periode sebelumnya dan data Core CPI year on year meski turun dari 3.9% menjadi 3.8%, namun lebih tinggi dari perkiraan turun hingga 3.7%. Naiknya inflasi menandakan daya beli konsumen masih cukup tinggi meski suku bunga Fed masih tinggi saat ini yang berarti ekonomi relatif masih bagus. Dan dapat diartikan bahwa Fed tidak perlu untuk segera menurunkan suku bunga acuannya. Terlihat dari yield obligasi pemerintah AS yang mengalami kenaikan dengan jangka 2 tahun naik 5.9 bps menjadi 4.593% dan jangka 10 tahun naik 5.9 bps menjadi 4.153%. Meski demikian ekspektasi Fed melakukan pemangkasan suku bunga acuan masih tetap sama pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang hanya dengan peluang yang sedikit mengalami penurunan dari 71.7% menjadi 69.8% menurut CME’s FedWatch Tool. Hari ini tidak ada data ekonomi yang penting yang akan dirilis. Data penting berikutnya adalah data Retail Sales dan data inflasi dari sisi produsen PPI yang akan dirilis esok hari.

Yen mengalami koreksi seiring dengan penguatan mata uang dolar dan juga komentar dari Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) – Kazuo Ueda yang memberikan penilaian yang sedikit lebih suram terhadap perekonomian negaranya dibandingkan pada bulan Januari lalu. Sementara Menteri Keuangan – Shinichi Suzuki mengatakan Jepang belum waktunya untuk mendeklarasikan berhasil keluar dari kondisi deflasi. Kedua komentar tersebut mengurangi ekspektasi akan langkah BOJ untuk segera meninggalkan kebijakan moneter yang ultra longgar pada pertemuan moneter yang dijadwalkan pekan depan nanti. Selain itu negosiasi upah eksekutif juga belum tuntas sehingga BOJ tidak dapat mengambil keputusan moneter seperti yang disebut di atas. Serikat pekerja terbesar di Jepang – Rengo meminta kenaikan upah sebesar 5.85% tahun ini yang merupakan kenaikan pertama di atas 5% dalam 30 tahun terakhir. Data ekonomi juga cenderung turun dengan indeks manufaktur merosot drastis dari 5.7% menjadi -6.7% yang jauh lebih buruk dari perkiraan meningkat ke 6.2%. Sedangkan data inflasi dari sisi produsen PPI mengalami kenaikan dari 0% menjadi 0.2% yang melampaui perkiraan hanya naik 0.1%. Begitu pula dengan data year on year mengalami kenaikan dari 0.2% menjadi 0.6% yang melampaui perkiraan naik 0.5%. Hari ini tidak ada data yang akan dirilis.

Euro relatif stabil terhadap dolar dengan data inflasi CPI di Jerman yang mixed dengan data periode bulan sebelumnya mengalami peningkatan dari 0.2% menjadi 0.4% sesuai perkiraan dan data year-on-year juga mengalami kenaikan dari 0.2% menjadi 0.6% yang lebih tinggi dari perkiraan hanya naik 0.5%. Meski inflasi kembali cenderung naik, namun ekspektasi akan langkah Bank Sentral Eropa (ECB) untuk memangkas suku bunga acuan masih tetap diharapkan akan dilakukan pada pertemuan moneter di bulan Juni mendatang. Hari ini ECB diharapkan akan menyuarakan hasil diskusi perihal review kerangka operasional sistem perbankan Eurosystem. Selain itu juga akan dirilis data Industrial Production.

Poundsterling cenderung melemah terhadap dolar menjelang data pertumbuhan ekonomi GDP yang diperkirakan mengalami penurunan. Data ekonomi di sektor tenaga kerja yang dirilis sehari sebelumnya juga cenderung menurun dengan angka klaim pengangguran Claimant Count mengalami kenaikan tajam menjadi 16.8K yang meski di bawah perkiraan naik hingga 20.3K, namun data periode sebelumnya direvisi semakin jauh berkurang dari 14.1K menjadi hanya 3.1K. Meski demikian data tingkat pengangguran mengalami kenaikan menjadi 3.9% yang lebih tinggi dari perkiraan stabil sama seperti periode sebelumnya di 3.8%. Sedangkan data tingkat upah rata-rata dalam 3 bulan terakhir mengalami penurunan dari 5.8% menjadi 5.6% yang lebih rendah dari perkiraan hanya turun 5.7%. Ini merupakan penurunan upah terendah sejak Oktober tahun 2022 yang lalu. Dengan data-data ini diperkirakan akan membantu menekan inflasi dan meringankan beban Bank Sentral Inggris (BOE) untuk menekan turun inflasi. Sehingga BOE dapat menurunkan suku bunga acuannya lebih cepat dari perkiraan semula. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada data inflasi yang baru akan dirilis pekan depan. Selain data GDP, hari ini juga akan dirilis sejumlah data termasuk data neraca perdagangan, data Industrial/manufacturing production.